Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU : ROMARIO S.PD.I MA

DI SUSUN OLEH :

1. Sarwan Hamdani

2. Andi

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH HAMZAH FANSURI

KOTA SUBULUSSALAM

TAHUN AJARAN 2020-2021


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Landasan dan asas pendidikan islam tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah Landasan dan asas pendidikan
islam  ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya
saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang
dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada pembaca untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Subulussalam 15-Desember-2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asas dan Dasar Pendidikan Islam

B. Perbedaan Asas dan Dasar Pendidikan Islam

C. Macam-macam Asas Pendidikan Islam

D. Macam-macam Dasar Pendidikan Islam

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju
kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang
diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardhi (pemelihara)
pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan generasi
penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang diperlukan agar memiliki
kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan masyarakat yang berbekalkan Nal-Qur’an
dan as-Sunnah.

Pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam berbagai kesempatan dalam tulisan ini merupakan
sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar, proses belajar mengajar,
guru, murid, manajemen, saran prasarana, biaya, lingkungan, dan lain sebagainya. Berbgai komponen
pendidikan tersebut memebentuk sebuah sistem yang memiliki konstruksi atau bangunan yang khas. Agar
konstuksi atau bangunan pendididkan tersebut kokoh, maka ia harus meiliki dasar, fundament atau asas
yang menopang dan menyangganya, sehimgga bangunan konsep pendidikan tersebut dapat berdiri kokoh
dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik pendidikan.

Dasar adalah tempat untuk berdirinya sesuatu.Fungsi dasar adalah memberikan arah kepada tujuan
dicapai dan sekaligus sebagai landasan berdirinya sesuatu.Setiap Negara mempunyai dasar pendidikan
sendiri.Ia merupakan pencerminana falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan kepada dasar itulah
pendidikan suatu bangsa disusun.
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Asas dan Dasar Pendidikan Islam

2. Perbedaan Asas dan Dasar Pendidikan Islam

3. Macam-macam Asas Pendidikan Islam

4. Macam-macam Dasar Pendidikan Islam

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami Asas dan Dasar Pendidikan Islam

2. Memahami Perbedaan Asas dan Dasar Pendidikan Islam

3. Memahami Macam-macam Asas  Pendidikan Islam

4. Memahami Macam-macam Dasar Pendidikan Islam


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Pengertian Dasar Pendidikan Islam

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata dasar memiliki banyak arti diantaranya alas atau fondasi,
pokok atau pangkal. Menurut Abudin Nata dasar pendidikan adalah segala sesuatu yang bersifat konsep,
pemikiran dan gagasan yang mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan. Dengan demikian dasar
pendidikan islam adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang
mendasari,melandasidanmengasasipendidkanislam.

Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir dasar pendidikan islam adalah landasan operasional
yang dijadikan untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan islam. Namun pendapat ini disanggah
oleh Abudin Nata, beliau bependapat bahwa dasar pendidikan bukanlah landasan opersional, akan tetapi
lebih merupakan landasan konseptual. Karena dasar pendidikan tidak secara langsung memberikan dasar
bagi pelaksanaan pendidikan, namun lebih meemberikan dasar bagi penyusunan konsep pendidikan. Dan
menurut penulis sendiri pendapat Abudin Nata ini lebih tepat.

2. Pengertian Asas Pendidikan Islam

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata asas bermakna suatu kebenaran yang menjadi
pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat). Disebutkan pula terdapat kosakata prinsip semakna
dengan kata asas, jadi dapat dikatakan bahwa asas sama dengan prinsip. Dengan demikian yang dimaksud
dengan asas pendididkan islam adalah prinsip pendidikan islam yaitu kebenaran yang dijadikan pokok
dasar dalam merumuskan dan melaksanakan pendidikan islam. prinsip-prinsip ajaran islam ini digunakan
dalam merumusksan dan melaksanakan ajaran islam. Prinsip-prinsip ini sifatnya permanen, karena
merupakan ajaran, dan karenanya tidak boleh dihilangkan atau diubah, karena ketika prinsip tersebut
dihilangkan atau diubah maka menghilangkan sifat dan karakter pendidikan islam tersebut.

B. Perbedaan Asas dan Dasar Pendidikan Islam

Bertolak dari asal kata asas dan dasar yang pada asal katanya adalah semakna,dimana kata asas
merupakan serapan dari  bahasa Arab yang maknanya adalah dasar, akan tetapi berbeda dalam definisi.
Asas adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat) sedangkan dasar
adalah adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang mendasari, melandasi dan
mengasasi. Perbedaaan antara asas dasar pendidikan islam dan dasar pendidikan islam secara gamblang
dijelaskan oleh Abudin Nata, beliau menegaskan kata dasar digunakan sebagai tempat yang dijadikan
Sandaran atau pijakan dalam membangun sesuatu atau sebagai landasan yang digunakan untuk
mengembangkan konsep atau teori. Adapun kata prinsip sama artimya dengan asas, yaitu kebenaran yang
dijadikan pokok dasar dalam berfikir dan bertindak. Kata prinsip atau asas merupakan landasan
operasional atau landasan bertindak.

C. Macam-macam Asas  Pendidikan Islam

Mengacu kepada sumber ajaran Islam, baik al-Qur’an, al-Hadis, sejarah, pendapat para sahabat,
masalahat murshalah dan uruf, dapat di jumpai beberapa prinsip pendidikan sebagai berikut:

1. Prinsip Wajib Belajar dan Mengajar Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang menekankan
agar setiap orang dalam Islam merasa bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang
pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, intelektual, spiritual, dan sosial
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan prinsip ini, pendidikan Islam tidak menghendaki
adanya orang yang bodoh, karena orang yang bodoh bukan saja menyusahkan dirinya, melainkan
menyusahkan orang lain.

2. Prinsip Pendididkan Untuk Semua (education for all) Prinsip pendidikan untuk semua adalah
prinsip yang menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidakadilan perlakuan, atau
diskriminasi.Pendidikan harus di berikan kepada semua orang dengan tidak membedakan karena latar
belakang suku, agama, kebangsaan, status sosial, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Dengan alasan, jika ada orang yang tidak mengenyam pendidiakan (bodoh), maka kebodohan itu tidak
hanya merugikan dirinya, melainkan juga merugikan atau akan menjadi beban orang lain. Itulah
sebabnya, semua orang harus dididik, sehingga masing-masing dapat melaksanakan peran dan
tanggungjawabnya, dapat mengatasi masalah sendiri dan tidak jadi beban bagi orang lain. Prinsip ini
harus diterapkan dalam merumuskan kebijakan dan mempraktikkan pendidikan Islam.

3. Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat (Long Life education) Prinsip pendidikan sepanjang hayat
adalah prinsip yang menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan dirinya
sepanjang hayat.mereka harus belajar walaupun sudah menyandang gelar kesarjanaan.Hal tersebut
dilakukan, karena beberapa alasan. Pertama, setiap ilmu yang dipelajari suatu saat akan hilang atau lupa
dari ingatan, karena disebabkan tidak pernah di pelajari lagi. Kedua, bahwa ilmu pengetahuan setiap saat
mengalami perkembangan, pembaruan, bahkan pergantian, mengingat data yang digunakan ilmu
pengetahuan tersebut sudah berubah. Oleh sebab itu, jika ia tidak terus menerus belajar, maka akan
tertinggal dari perkembangan, dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak dapat digunakan lagi, karena
sudah tidak relevan.

4. Prinsip Pendidikan Berwawasan Global Dan Terbuka  Prinsip pendidikan berwawasan gelobal,
maksudnya adalah bahwa ilmu pengetahuan yang di pelajari bukan hanya yang terdapat di dalam negeri
sendiri, melainkan juga ilmu yang ada di negeri prang lain, namun sangat di perlukan untuk negeri
sendiri. Selain itu, pendidikan berwawasan gelobal, menekankan bahwa pendidikan yang dilakukan di
tujukan untuk kepentingan seluruh umat manusia di dunia, dan di juga menggunakan standar yang
berlaku di seluruh dunia.

5. Prinsip Pendidikan Integralistik Dan Seimbang Prinsip pendidikan integralistik adalah prinsip
yang memadukan antara pendidiakn ilmu agama dan pendidiakn umum, karena sebagaimana telah di
uraikan di atas, bahwa ilmu agama dan umum baik secara ontologis (sumbernya) epistimolgi
(metodenya), maupun aksiologis ( manfaatnya) sama-sama berasal dari Allah subhanahuwata’ala.

6. Prinsip Pendidikan Yang Sesuai Dengan Bakat Manusia Prinsip Pendidikan Yang
Menyenangkan Dan Menggembirakan Prinsip pendidiakn yang sesuai dengan bakatmanusia adalah
prinsip yang berkaitan dengan merencanakna program atau memberikan pengajaran yang sesuai denan
bakat, minat, hobi dan kecendrungan manusia sesuai dengan tingkat perkembangan usianya.

D. Macam-macam Dasar Pendidikan Islam

Menurut Hasan Langgulung, bahwa dasar pendidikan Islam terdapat enam macam, yaitu historis,
sosiologis, ekonomi, politik, administrasi, psikologi dan filosofis. Pendapat Hasan Langgulung ini,
menurut Abdui Mujib dan Yusuf Mudzakir dinilai agar sekuler, karena selain tidak memasukkan dasar
religious, juga menjadi filsafat sebagai induk dari segala dasar. Menurut Abdul Mujib dan Jusuf
Mudzakir, bahwa dalam Islam, dasar operasional segala sesuatu yaitu agama, sebab agama menjadi frame
bagi setiap aktivitas yang bernuansa keislaman. Dengan  agama, maka semua aktivitas kependidikan
menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah. Oleh karena itu, dasar operasional
pendidikan yang enam di atas perlu ditambahkan dasar yang ketujuh, yaitu agama. Namun demikian,
karena antara ilmu pengetahuan, agama dan filsafat memiliki landasan ontologis, epistemologis dan
aksiologis yang berbeda, maka dalam buku ini dasar-dasar pendidikan Islam tersebut perlu
dibedakan.Secara ontologis dan epistemologis, ilmu pengetahuan merupakan rasionalisasi dan
sistematisasi terhadap berbagai fenomena atau gejala yang dilihat, diamati, dan dicacat
manusiaBerdasarkan pada analisis tersebut, maka dalam tulisan ini, dasar pendidikan Islam, dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu dasar religious, dasar filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan. Uraian tentang
ketiga macam dasar ini, dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Dasar Religius

Dasar religius sebagaimana dikemukakan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir adalah dasar yang
diturunkan dari ajaran agama.Adapun tujuan dari agama yaitu untuk memelihara jiwa manusia (hifdz an-
nafs), memelihara agama (hifdz al-din), memelihara akal pikiran (hifdz al-‘aql), memelihara keturunan
(hifdz an-nasl), memelihara harta benda (hifdz al-maal).Pendapat ini mengatakan, bahwa inti ajaran
agama ialah terbentuknya akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang harmonis antara manusia
dengan Tuhan, dan antara manusia dengan manusia.Di dalam al-Qur’an, manusia diperkenalkan dengan
sifat-sifat dan kekuasaan Allah dengan tujuan agar manusia menyadari bahwa dirinya sangat berutang
budi pada-Nya, dan sekaligus agar manusia meniru sifat-sifat Allah. Selain di dalam al-Qur’an terdapat
kisah para nabi dan tokoh-tokoh umat islam masa lalu, maksudnya agar diikuti sifatnya yang baik, dan
dijauhi sifatnya yang buruk

2. Dasar Filsafat Islam

Dasar filsafat adalah dasar yang digali dari hasil pemikiran spekulatif, mendalam, sistematik,
radikal dan universal tentang berbagai hal yang selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi perumusan
konsep ilmu pendidikan Islam. Dalam filsafat Islam dijumpai pembahasan tentang masalah ketuhanan,
alam jagat raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan akhlak. Dalam filsafat ketuhanan dijumpai
uraian yang mendalam tentang sifat-sifat dan perbuatan Tuhan serta hubungannya dengan sifat dan
perbuatan manusia. Di dalamnya terdapat uraian, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan,
dan mustahil bersifat dengan segala sifat kekurangan. Sifat-sifat Allah ini harus ditiru oleh para guru dan
murid sesuai batas kesanggupannya masing-masing.

Selanjutnya dalam filsafat tentang ilmu pengetahuan dijumpai uraian, bahwa seluruh ilmu
pengetahuan pada hakikatnya berasal dari Allah , karena sumber ilmu pengetahuan (ontologi) berupa
wahyu, alam jagat raya, fenomena social, intuisi, kemampuan berfikir, dan dzauq berasal dari Allah . Dari
wahyu lahir ilmu agama; dari alam jagat raya lahir ilmu pengetahuan alam (sains); dari fenomena sosial
lahir ilmu-ilmu sosial, dari intuisi lahir sastra dan seni, dari kemampuan berfikir lahir ilmu filsafat, dan
dari dzauq lahir ilmu makrifat, dan tasawuf.            

Yang dimaksud dasar ilmu pengatahuan adalah dasar nilai guna dan manfaat yang terdapat dalam
setiap ilmu pengetahuan bagi kepentingan pendidikan dan pengajaran.Di dalam uraian tentang
epistimologi ilmu pengetahuan tersebut diatas telah jelas dijelaskan, bahwa setiap ilmu pengetahuan, baik
ilmu pengetahuan alam, maupun ilmu pengetahuan sosial, memiliki tujuan dan manfaatnya sendiri-
sendiri.Berbagai manfaat ilmu pengetahuan tersebut harus digunakan sebagai dasar ilmu pendidikan
Islam.Dalam hubungannya dengan ilmu pendidikan, berbagai manfaat dan tujuan ilmu pengetahuan
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Ilmu Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan, bakat, minat, watak,
karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, serta sumber daya manusia
lainnya. Informasi tentang gejala-gejala tersebut diperlukan untuk menentukan tingkat materi pendidikan
yang perlu diberikan kepada peserta didik, metode dan pendekatan yang akan digunakan, serta dalam
memotivasi mereka untuk meraih prestasi belajar mengajar. Selain itu, informasi gejala-gejala kejiwaan
tersebut juga diperlukan untuk membagikan tugas mengajar bagi para pendidik, dan menetapkan tugas-
tugas administrasi dan pengelolaan bagi tenaga administrasi dan lainnya. Dengan mempertimbangkan
gejala-gejala kejiwaan tersebut, maka materi pelajaran yang diberikan, metode dan pendekatan yang
diterapkan, penugasan dalam mengajar dan mengelola pendidikan akan tepat dan sesuai dengan gejala
kejiwaannya sehingga akan berjalan efektif.

2. Ilmu sejarah Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lalu, baik
dari segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang, tujuan dan factor-faktor yang mempengaruhinya, yang
disusun secara sistematik, dan didukung oleh data dan fakta-fakta yang dapat dipertanggung jawab dan
valid. Dengan mempelajari sejarah, akan diketahui kemajuan dan kemunduran  sebuah kegiatan, untuk
dijadikan bahan masukan dalam rangka memprediksi dan merancang masa depan. Di dalam sejarah
terdapat informasi tentang kegiatan pendidikan yang pernah ada di masa lalu, baik dari segi
kelembagaannya, tujuan, materi, kurikulum, bahan ajar, guru, peserta didik, lingkungan, dan berbagai
aspek pendidikan lainnya. Informasi tersebut selain sebagai pengetahuan untuk memperluas wawasan,
juga sebagai bahan masukan bagi penyusunan rencana pendidikan di masa yang akan dating.
3. Ilmu Sosial dan Budaya Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala sosial
serta hubungannya antara satu gejala dan gejala lain yang ada dalam masyarakat. Adapun ilmu budaya
adalah ilmu yang mempelajari hasil daya cipta dan kreasi akal budi manusia, baik yang bersifat fisik
maupun nonfisik, seperti tulisan, prasasti, bangunan rumah, bangunan lembaga pendidikan, kesenian,
kesustrasaan, kerajinan tangan, pakaian, adat istiadat, dan lain sebagainya. Dalam tipologi masyarakat
misalnya dijumpai adanya masyarakat yang bercorak agraris, industrialis, masyarakat kota, masyarakat
yang berbasis informasi, dan sebagainya. Dari segi strukturnya ada masyarakat yang berdasarkan pada
struktur keagamaan, budaya, adat istiadat dan sebagainya.Dari segi tingkatannya ada masyarakat yang
sudah modern, tradisional, dan masyarakat transisis.Informasi tentang berbagai aspek kemasyarakatan
tersebut sangat diperlukan guna merumuskan konsep pendidikan. Selanjutnya dalam ilmu budaya akan
dapat diketahui berbagai macam tipologi budaya yang disesuaikan dengan tipologi, struktur, maju dan
mundurnya masyarakat. Ada budaya masyarakat pedesaan, budaya masyarakat industry, budaya
masyarakat transisi, dan sebagainya. Berbagai informasi tentang keadaan masyarakat dan budaya tersebut
sangat diperlukan dalam merancang bangunan ilmu pendidikan, sehingga dapat dirumuskan konsep
pendidikan yang berbasis ilmu sosial dan budaya.

4. Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber, cara
mendapatkan, mengelola dan mengembangkan ekonomi yang disusun secara sistematik dengan
menggunakan metode tertentu. Dasar ilmu ekonomi ini diperlukan dalam rangka memberikan perspektif
tentang potensi-potensi finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta
mempertanggungjawabkannya terhadap rencana dan anggaran pendidikan.Ilmu ekonomi yang diatur
berdasarkan ajaran Islam ini diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan.Seperti untuk
membangun gedung dan infrastruktur, sarana prasarana, gaji pendidik dan tenaga
kependidikan.Pengadaan alat-alat praga, alat tulis dan lain sebagainya.

5. Ilmu Politik Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan, cita-cita, dan ideology
yang akan diperjuangkan, cara-cara mendapatkan, mengelola, menggunakan dan mempertahankan
kekuasaan. Ilmu politik sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan, karena akan memberikan jaminan
dan dukungan atas berlangsungnya kegiatan pendidikan, sesuai dengan cita-cita dan ideology yang ingin
diperjuangkan. Dengan ilmu politik, maka dapat dirumuskan berbagai undang-undang, peraturan dan
kebijakan tentang berbagai aspek pendidikan, seperti pembiayaan, kurikulum, pengadaan guru,
pengadaan buku ajar, pengadaan bangunan dan infrastruktur pendidikan, dan lain sebagainya.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dasar pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang
mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan Islam. Asas pendididkan islam adalah prinsip pendidikan
islam yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam merumuskan dan melaksanakan pendidikan
islam.

Perbedaaan antara asas dan dasar pendidikan islam dan dasar pendidikan islam adalah kata dasar
digunakan sebagai tempat yang dijadikan Sandaran atau pijakan dalam membangun sesuatu atau sebagai
landasan yang digunakan untuk mengembangkan konsep atau teori. Adapun kata prinsip sama artimya
dengan asas, yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam berfikir dan bertindak. Kata prinsip atau
asas merupakan landasan operasional atau landasan bertindak

Macam-macam asas  pendidikan islam antara lain: prinsip wajib belajar dan mengajar; prinsip
pendididkan untuk semua (education for all); prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life education);
prinsip pendidikan berwawasan global dan terbuka; prinsip pendidikan integralistik dan seimbang; prinsip
pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia prinsip pendidikan yang menyenangkan dan
menggembirakan; prinsip pendidikan yang berbasisi padariset dan rencana; prinsip pendidikan yang
berbasis pada riset dan rencana; prinsip pendidikan yang unggul dan profesional; prinsip pendidikan yang
rasional dan objektif; prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat; prinsip pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan zaman; prinsip pendidikan sejak usia dini; prinsip pendidikan yang terbuka.

Berdasarkan pada analisis ilmu pengetahuan, agama dan filsafat yang memiliki landasan
ontologis, epistemologis dan aksiologis yang berbeda,dasar pendidikan Islam dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu dasar religious, dasar filsafat Islam, dan dasar ilmu pengetahuan. Dasar ilmu pengetahuan
memcakup: Ilmu Psikologi, Ilmu sejarah, Ilmu Sosial dan Budaya, Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu
Administrasi.
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abudin. 2012.  Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: kalam mulia.

Purwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir.Ilmu Pendidikan Isalm, Jakarta: Kencana Prenada Medi.

Anda mungkin juga menyukai