Anda di halaman 1dari 1

Bahan Sermon Minggu 15 Setelah Trinitatis / 12 September 2021

Nas : Markus 8 : 31 – 38 Tema : Berhikmat dalam Yesus

 Firman Tuhan dalam Minggu 15 setelah Trinitatis ini sederhananya hendak menjelaskan
bahwa sangat jauh berbeda hikmat didalam Yesus dibandingkan dengan pengetahuan yang
tidak bersumber dari Yesus sendiri. Perikop ini juga hendak mempertegas perbedaan metode
ataupun cara Yesus dan cara manusia dalam menyelesaikan persoalan.
 Konteks perikop ini adalah pemberitahuan yang pertama tentang penderitaanNya dan juga
menjelaskan tentang bagaimana sikap yang seharusnya dalam mengikut Yesus. Yesus dalam
hal ini menjelaskan tentang jalan Tuhan dalam menyelesaikan tugas penebusan dosa umat
manusia.
 Tema minggu ini adalah “ Berhikmat didalam Yesus”. Kata berhikmat tentu sudah tidak
asing lagi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Kita tahu bersama bahwa hikmat itu
tidak sama dengan kepintaran, walau maknanya hampir sama. Pertanyaan yang kemudian
muncul dari Tema Minggu ini adalah : Seperti apakah karakteristik dari orang yang
berhikmat dalam Yesus? Jawaban dari pertanyaan ini dapat kita lihat telaah dalam perikop
dalam ibadah minggu ini.

1. Rela menderita untuk menjalankan rencana Tuhan.


Yesus adalah Anak Allah yang turun dari sorga dengan satu misi yaitu :
memperdamaikan Allah dengan manusia yang diakibatkan oleh pelanggaran atau dosa
mansusia itu sendiri. Dalam menyelesaikan misiNya di dunia ini, Yesus merendahkan
diriNya, mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati di kayu salib. Hal ini tentu
berbeda dengan kebiasaan para pemimpin (raja) dalam Perjanjian Lama. Seorang raja
dalam menjalankan misinya, selalu mempercayakan ataupun menugaskan bawahannya
untuk menyelesaikan segala persoalan yang menyangkut kerajaannya, bahkan dengan
cara kekerasan sekalipun. Namun berbeda dengan Yesus, Ia sendiri yang turun tangan
dalam wujud kerendahan seorang Hamba. Dan itu Ia lakukan bukan untuk diriNya, tapi
untuk rencana Allah menyelamatkan manusia.
2. Selalu memikirkan atau fokus pada rencana Tuhan
Di ayat 33 Yesus memarahi Petrus yang menegorNya karena ucapan tentang penderitaan
itu. Di satu sisi apa yang dilakukan Petrus adalah baik, karena sesungguhnya ia tidak
ingin Yesus menderita. Namun disisi lain, apa yang ada dalam pikirannya adalah justru
rencana Iblis, yaiut : agar rencana Allah menyelamatkan manusia itu tidak terlaksana. Itu
sebabnya Yesus menghardik Petrus dengan mengatakan : “ Enyahlah Iblis, sebab engkau
memikirkan bukan yang dipikirkan oleh Allah melainkan yang dipikirkan manusia (ayat
33). Fokus pada rencana Tuhan adalah karakteristik orang yang berhikmat untuk tidak
takluk pada rencana Iblis. Walau terkadang kelihatan indah, namun perlu kewaspadaan
untuk dapat memahami mana yang menjadi rencana Allah dan mana yang menjadi
rancangan Iblis.
3. Memikul salib demi kebenaran
Kalau dikatakan memikul salib, itu artinya sikap atau kerelaan untuk menderita demi
kebenaran didalam Kristus. Salib yang harus dipikul itu adalah lambang penderitaan.
Seorang Teolog Jepang bernama Kosuke Koyama pernah mengatakan : “ sesungguhnya
tidak ada gagang pada salib “. Karena tidak ada gagang, maka salib tidak bisa ditenteng
tetapi harus dipikul.

 Kalaupun dikatakan bahwa kita harus menderita dan memikul salib, namun sebagai orang
percaya tentu kita tidak boleh hanya melihat penderitaan itu saja. Karena kalau kita hanya
terfokus pada penderitaan itu, mungkin kita akan mengatakan bahwa tidak ada sukacaita
dalam mengikut Dia. Kita harus mengimani bahwa sekalipun terkadang harus memikul salib
Kristus, tetapi asal kita mau, Tuhan pasti akan memberi kita kekuatan, sehingga segala
sesuatunya akan berujung dengan indah dan penuh sukacita surgawi. Pemikiran yang
demikianlah yang dapat menyemangati kita untuk tetap setia memikul salibNya dan
menimbulkan pengharapan dalam hidup yang kita jalani.
 Memikul salib memang bukan pekerjaan mudah, hanya dengan berhikmat didalam Yesus lah
kita akan memperoleh pengertian dan kekuatan untuk dapat melakukannya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai