Firman Tuhan dalam Minggu 15 setelah Trinitatis ini sederhananya hendak menjelaskan
bahwa sangat jauh berbeda hikmat didalam Yesus dibandingkan dengan pengetahuan yang
tidak bersumber dari Yesus sendiri. Perikop ini juga hendak mempertegas perbedaan metode
ataupun cara Yesus dan cara manusia dalam menyelesaikan persoalan.
Konteks perikop ini adalah pemberitahuan yang pertama tentang penderitaanNya dan juga
menjelaskan tentang bagaimana sikap yang seharusnya dalam mengikut Yesus. Yesus dalam
hal ini menjelaskan tentang jalan Tuhan dalam menyelesaikan tugas penebusan dosa umat
manusia.
Tema minggu ini adalah “ Berhikmat didalam Yesus”. Kata berhikmat tentu sudah tidak
asing lagi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Kita tahu bersama bahwa hikmat itu
tidak sama dengan kepintaran, walau maknanya hampir sama. Pertanyaan yang kemudian
muncul dari Tema Minggu ini adalah : Seperti apakah karakteristik dari orang yang
berhikmat dalam Yesus? Jawaban dari pertanyaan ini dapat kita lihat telaah dalam perikop
dalam ibadah minggu ini.
Kalaupun dikatakan bahwa kita harus menderita dan memikul salib, namun sebagai orang
percaya tentu kita tidak boleh hanya melihat penderitaan itu saja. Karena kalau kita hanya
terfokus pada penderitaan itu, mungkin kita akan mengatakan bahwa tidak ada sukacaita
dalam mengikut Dia. Kita harus mengimani bahwa sekalipun terkadang harus memikul salib
Kristus, tetapi asal kita mau, Tuhan pasti akan memberi kita kekuatan, sehingga segala
sesuatunya akan berujung dengan indah dan penuh sukacita surgawi. Pemikiran yang
demikianlah yang dapat menyemangati kita untuk tetap setia memikul salibNya dan
menimbulkan pengharapan dalam hidup yang kita jalani.
Memikul salib memang bukan pekerjaan mudah, hanya dengan berhikmat didalam Yesus lah
kita akan memperoleh pengertian dan kekuatan untuk dapat melakukannya. Amin.