Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR RISIKO & DAMPAK KtA

PADA TUMBUH KEMBANG


Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA
TUJUAN
Peserta mampu:

• Menjelaskan faktor risiko pada kasus KtA


• Menguraikan dampak jangka pendek dan
jangka panjang pada suatu kasus KtA
• Menjelaskan tindakan pencegahan
berulangnya kejadian KtA melalui identifikasi
faktor risiko
Contoh Kasus 9
Kasus Adit
• Seorang bayi laki-laki, usia 7 bln, dirujuk oleh dokter umum ke RS dgn
keterangan fraktur multipel. Pertama kali datang ke RS dibawa oleh PRT &
tantenya. Diceritakan : 1 minggu lalu, anak jatuh dari ayunan setinggi 0,5 m.
Setelah jatuh, anak menangis keras, tdk pingsan & tdk muntah.
• Saat kejadian anak berada dlm pengasuhan baby sitter, ibunya sedang diluar
kota. 2 hari setelah jatuh, anak demam, terlihat bengkak pd kaki kanan,
lengan kiri & kaki kiri.
• Anak kelima dr 5 bersaudara, ketiga kakaknya perempuan berusia 13 thn, 11
thn, & 5 thn, kakak laki-lakinya 4 thn. Ibunya berusia 36 thn, Jawa, pendidikan
SMA, & wiraswasta. Orangtua sering keluar kota. Setelah kejadian, pindah ke
Solo, Adit diasuh oleh ibu, kakek & neneknya, sedangkan ayah ttp berada di
Jakarta & 1 bln sekali ke Solo.
• Selama ini, keluarga menganggap, kecelakaan pd Adit disebabkan oleh baby
sitter & PRT
• Apa faktor risiko dan dampak dari kasus tersebut?
Contoh Kasus 10
Kasus Salim
• Anak laki-laki berusia 8,5 thn. Belakangan mulai mengompol
diranjangnya, seringkali terbangun di mlm hari, & merasa malu krn
ia mengompol. Setelah itu, ia memaksa tidur bersama kedua
orangtuanya sepanjang mlm. Awalnya ibunya heran dgn kelakuan
Salim & awalnya Salim diam seribu bahasa ketika ditanya. Akhirnya
ia mengaku ; hampir setiap hari dicubiti & dimarahi oleh gurunya di
sekolah, ia sendiri tdk mengerti alasan yg mendasarinya. Disekolah
sering mengompol sehingga diejek oleh teman2nya. Sekarang ia
jadi pencemas & pemalu, sering mengatakan bhw tdk ada yg
menyayanginya.
• Informasi dari guru : Salim, anak yg nakal, tdk mau mendengar
nasehat guru, selalu ngobrol & tdk peduli saat guru mengajar
• Pemeriksaan status mental : agak cemas, tidak mau berpisah dg ibu,
proses pikirnya lancar & tdk dijumpai adanya gangguan persepsi yg
jelas
• Apa faktor risiko dan dampak dari kasus tersebut?
Contoh Kasus 11
Kasus Maya
• Anak perempuan berusia 4 thn. Setiapkali berpisah dgn ibunya, ia
merajuk & ngamuk, tdk mau & tdk mampu bermain sendiri, selalu
membutuhkan kehadiran ibu. Bila berada di antara orang banyak, ia
menempel terus dgn penuh ketakutan, & sulit dipisahkan dari ibu.
Dulu ia seorang anak periang, tidak cemas & cengeng.
• Menurut ibunya: Maya berubah setelah ayahnya melakukan
perkosaan terhadap Maya dlm 1 thn terakhir. Setelah ayahnya
dipenjara, Maya semakin kacau (seringkali terbangun di tengah
malam, menjerit-jerit lalu tidur kembali. Beberapa minggu terakhir,
Maya menolak pergi ke sekolah.
• Pemeriksaan psikiatrik : tidak ada psikopatologi yg menonjol,
riwayat perkembangan tidak ada kelainan???.
• Apa faktor risiko dan dampak pada kasus tersebut serta alasannya ?
Contoh Kasus 12
Kasus Dini
• Anak perempuan berusia 12,5 thn, orangtua prihatin krn selalu
menyendiri & pendiam sekali. Saat ini dilaporkan selalu tinggal di
dalam kamarnya, menolak utk bergaul dg teman-temanya, terlihat
sedih & mudah menangis, seringkali menolak makan dgn alasan
tidak lapar, prestasi belajar menurun drastis.
• Sebelumnya, Dini adlh anak yg periang, suka bergaul, prestasi belajar
cukup baik, tetapi sejak ia diperkosa oleh beberapa temannya pd
suatu pesta, semua berubah.
• Dalam pemeriksaan psikiatrik; anak pendiam, bicara tdk lancar,
hanya menjawab ketika ditanya, tidak ada kelainan persepsi,
dijumpai adanya ide-ide yg berulang mengenai kejadian perkosaan
yg dialami, seringkali berkata ingin mengakhiri hidupnya. Sekarang
Dini tampak menderita & orang tua berkeinginan agar Dini dirawat.
• Apa faktor risiko dan dampak pada kasus tersebut serta alasannya ?
LANGKAH-LANGKAH

Peserta dibagi kelompok

Tiap kelompok mendapat satu kasus

Diskusikan faktor risiko & dampak (dampak KtA, problem


perilaku & emosi yg mungkin terjadi)
FAKTOR RISIKO KtA
-Tingkat kriminalitas tinggi -Pergeseran budaya
-Layanan sosial rendah -Stress pada pengasuh anak
-Kemiskinan tinggi -Budaya hukuman badan
-Tingkat pengangguran tinggi -Pengaruh media massa
-Adat istiadat /Kebiasaan Faktor
masyarakat/ -Riwayat ortu dengan KtA
-Ortu remaja
sosial -Kurang kemampuan merawat anak
-Dukungan sosial rendah
-Keterasingan dari masyarakat
-Kemiskinan
-Kepadatan hunian
-Masalah interaksi dengan lingkungan

Risiko -KDRT
-Riwayat depresi & masalah kesehatan mental
-Banyak anak balita

KtA -Kehamilan tidak diinginkan


-Kehamilan disangkal
-Riwayat penggunaan NAPZA
Faktor ortu/ -Kurang dukungan sosial

-Prematuritas Faktor Anak situasi -Kurang persiapan kelahiran


-Orangtua tunggal
-BBLR keluarga -Riwayat bunuh diri keluarga
-Anak Penyandang Cacat/ -Pola asuh
Anak Berkebutuhan Khusus -Nilai yang dianut
-Anak dengan masalah perilaku -Kurang pengertian perkembangan anak
FAKTOR RISIKO KtA
1. Nilai/ norma yang ada di masyarakat
Faktor 2. hubungan antar manusia
Sosiokultural 3. Kemajuan zaman: pendidikan, hiburan,
olahraga, kesehatan, hukum, dsb

Stress pada Stress Stress pada


anak keluarga orangtua

Situasi -Disiplin
-Konflik keluarga/ pertengkaran
pencetus -Masalah lingkungan yang
mendadak

Sikap/ -Penganiayaan
perbuatan -ketidakmampuan merawat
keliru -Peracunan
-teror mental
DAMPAK KtA PADA
TUMBUH KEMBANG ANAK

Dampak langsung: 5% kematian; 25 % komplikasi serius


1 seperti patah tulang, luka bakar, cacat menetap dsb

Terjadi kerusakan menetap pd ssn saraf  retardasi


2 mental, masalah belajar/kesulitan belajar, buta, tuli, mslh
perkembangan motorik

Pertumbuhan fisik anak kurang dibandingkan anak2


3 sebayanya

Gangguan perkembangan kejiwaan: emosi, kecerdasan,


4 konsep diri, agresif, hub sosial
Dampak Jangka Panjang KtA

Adanya distorsi kognitif, seperti merasa salah, malu, menyalahkan diri sendiri

Gangguan perasaan (mood disturbance), seperti ansietas/kecemasan atau


depresi

Kehilangan minat untuk bersekolah

Stres pasca trauma

Masalah / problem diri sendiri (interpersonal)

Perilaku membahayakan atau menyakiti diri sendiri

Perilaku regresif (terjadi kemunduran perkembangan seperti menghisap jempol,


ngompol, mengamuk dll)

Menggunakan narkotik dan zat adiktif lainnya


Dampak Jangka Panjang KtA

Gangguan personalitas/ kepribadian (mis :paranoid, obsesif kompulsif,


gangguan antisosial dll)

Gangguan tidur dan mimpi buruk

Masalah psikosomatik seperti sakit perut/pusing/ sesak napas tanpa sebab

Problem / gangguan makan (makan berlebihan/tidak mau makan/dimuntahkan)

Lebih lanjut korban dapat menjadi psikosis/gangguan kejiwaan berat

Adanya gangguan personalitas multipel

Dampak kecacatan pada fisik yang dapat mengganggu fungsi tubuh atau anggota
tubuh tersebut

Anak yang mengalami KtA berpotensi menjadi pelaku kekerasan di kemudian


hari
Dampak Kasus Kekerasan Seksual

Kehamilan

Stress Traumatic Disorder (STD), infeksi HIV dan AIDS

Prostitusi
Dampak Jangka Panjang KtA

Dampak KtA pada keluarga Dampak KtA pada masyarakat

• Stigmasitisasi/labeling keluarga • Produktivitas masyarakat menurun


• Peran dan tanggung jawab dalam sehingga kesejahteraan masyarakat
keluarga berubah secara drastis menurun, contoh ekploitasi anak
• Orangtua yang anaknya mengalami • Berpotensi timbulnya pengangguran
KtA seringkali merasa bersalah sehingga dapat menyebabkan
sehingga kehilangan kepercayaan diri terjadinya masalah sosial baru seperti
untuk mengasuh dan melindungi pencurian, perampokan dll
anaknya
• Orang tua mengalami gangguan
psikologis (susah tidur, depresi) akibat
tindak kekerasan terhadap anaknya.
• Kesulitan keuangan, konflik keluarga,
dan menambah beban bagi semua
anggota keluarga
• Orangtua mengajari anak untuk tidak
percaya siapapun

Anda mungkin juga menyukai