Anda di halaman 1dari 54

Pengertian

Kolesterol merupakan zat sejenis lemak yang penting bagi kehidupan dan bagian penting dari setiap sel
di dalam tubuh. Kolesterol dapat ditemukan di dalam aliran darah dan juga di seluruh sel yang ada di
dalam tubuh. Sebagian besar kolesterol yang ada dalam tubuh diproduksi oleh hati. Hati akan
memproduksi lebih banyak kolesterol dari berbagai jenis makanan terutama jika Anda memakan
makanan yang mengandung lemak jenuh yang dapat ditemukan pada produk hewani. Kolesterol tinggi
diartikan ketika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol LDL di dalam darah.

Apa Saja Jenis Kolesterol?

Kolesterol memiliki peran utama untuk menjaga kesehatan jantung manusia. Terdapat dua jenis
kolesterol dalam tubuh, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa disebut kolesterol baik dan LDL
(Low Density Lipoprotein) biasa disebut kolesterol jahat2.

HDL seringkali disebut dengan kolesterol baik karena dapat melindungi Anda dari penyakit jantung yang
mana HDL ini akan membawa kelebihan kolesterol yang ada di dalam tubuh melalui aliran darah Anda
sehingga menurunkan risiko dari terjadinya serangan jantung atau stroke.

LDL atau kolesterol jahat karena ketika tubuh memiliki terlalu banyak LDL maka LDL tersebut akan
menumpuk di dinding pembuluh darah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Penumpukan yang
terjadi di dinding pembuluh darah disebut dengan ‘plak’. Oleh karena itu, jika plak tersebut semakin
banyak maka aliran darah yang mengalir dari jantung ke organ lain di seluruh tubuh akan menyempit
sehingga dapat menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau stroke.

Apa yang Dimaksud Kolesterol Tinggi dan Apa Dampaknya?

Kolesterol tinggi diartikan ketika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol LDL di dalam darah. Jika
kolesterol LDL dalam darah Anda tinggi maka dipastikan kolesterol HDL Anda rendah. LDL yang tinggi
berpeluang besar terhadap timbulnya plak yang ada di dinding pembuluh darah. Plak yang ada di dalam
aliran darah jika dibiarkan bertambah akan menyumbat aliran darah. Penumpukan plak yang ada di
dalam aliran darah dapat terjadi di lokasi yang berbeda-beda. Jika penumpukan terjadi menyebabkan
tersumbatnya aliran darah ke jantung maka akan menyebabkan serangan jantung. Namun, jika
penumpukan terjadi di otak maka akan menyebabkan stroke.

Apa Gejala dari Kolesterol Tinggi?

Seseorang yang memiliki kolesterol tinggi tidak memiliki gejala yang terlihat. Banyak orang yang tidak
mengetahui bahwa kadar kolesterol mereka tinggi dan banyak dari mereka baru menyadari bahwa
memiliki kolesterol tinggi setelah mengalami serangan jantung atau stroke4. Oleh karena itu, penting
bagi Anda untuk melakukan pengecekan kolesterol secara rutin dengan dokter.

Apa yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

Tingginya kadar kolesterol seseorang dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang mengandung
lemak jenuh dan lemak trans. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans diantaranya:

Daging yang berlemak

Produk susu tinggi lemak seperti susu tinggi lemak, krim, keju, mentega.

Makanan yang digoreng

Produk yang dipanggang seperti biskuit dan sejenis kue

Bagaimana cara mengontrol kolesterol?

Sebelum munculnya penyakit akibat kolesterol tinggi alangkah baiknya Anda mengontrol kolesterol agar
tetap di batas aman yaitu dengan cara;

Mengurangi makan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans

Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30 menit dengan intensitas sedang atau berat minimal 3-4 kali
dalam seminggu.

Meningkatkan konsumsi buah dan sayur dan gandum utuh/sereal. Pilihlah makanan yang rendah lemak
seperti susu rendah lemak, ikan, dan kacang-kacangan. Kurangi mengonsumsi makanan/minuman
manis, tinggi garam, dan daging merah.

Pertahankan berat badan yang sehat dan bugar.

Berhenti merokok.

Jika Anda tidak dapat mengontrol kolesterol Anda melalui gaya hidup sehat sendiri, segera konsultasikan
ke dokter untuk membantu.

B.Cara menyikapi kolestrol.


Logo Tropicana Slim

PRODUK

INFO KESEHATAN

RESEP

PERISTIWA

TOKO

TANYA DOKTER

HUBUNGI KAMI

Gaya Hidup Sehat

Cara Mengatasi Kolesterol dengan Cepat

Cara Mengatasi Kolesterol dengan Cepat

Admin

Bagikan ke

Cara Mengatasi Kolesterol dengan Cepat

Kolesterol merupakan momok yang menakutkan bagi setiap orang. Penyakit ini selalu mengintai
kesempatan untuk menurunkan kualitas kesehatan Anda secara diam-diam. Maka dari itu kondisi
kolesterol harus dideteksi dan diatasi sedini mungkin.

Namun, bagaimana jika tingkat kolesterol Anda sudah telanjur tinggi? Adakah cara mengatasi kolesterol
dengan cepat?

menentukan target untuk menurunkan kolesterol

Tetapkan target yang harus dicapai agar Anda terpacu untuk menurunkan kolesterol secara cepat. Bila
Anda belum memiliki gangguan kesehatan jantung, kadar kolesterol total Anda harus berada di bawah 5
mmol/I dengan kadar LDL (kolesterol jahat) lebih rendah dari 3 mmol/I. Rajinlah melakukan pengecekan
kadar kolesterol Anda secara berkala. Total kolesterol harus dijaga di bawah 200 mg/dL, HDL harus di
atas 40 mg/dL, dan LDL (kolesterol jahat) harus di bawah 100 mg/dL.
Ayo lakukan aktivitas fisik sebagai cara mengatasi kolesterol

Tidak hanya membantu menurunkan jumlah LDL, aktivitas fisik secara teratur juga dapat meningkatkan
kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. memulai dengan aktivitas fisik yang ringan seperti lari pagi,
bersepeda, atau bermain bulu tangkis. Selanjutnya, intensitas aktivitas fisik tersebut dapat Anda
tingkatkan sesuai dengan kemampuan dan waktu yang Anda miliki.

Atasi kolesterol dengan konsumsi makanan kaya serat

Konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, oatmeal , dan kacang-kacangan dapat
membantu menjaga kadar kolesterol dan gangguan gangguan jantung. Sambil rajin mengonsumsi
makanan kaya serat, batasi pula konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging yang
berlemak, jeroan, makanan instan, serta jenis makanan olahan cepat saji lainnya.

Minum teh menjadi salah satu cara untuk mengatasi kolesterol

Sebuah penelitian kesehatan yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2013 menyatakan bahwa konsumsi
teh dan teh secara teratur terbukti mampu membantu membantu tingkat yang lebih stabil. Jadi,
sebaiknya kurangi konsumsi minuman manis dan beralihlah ke teh dan air putih yang lebih sehat.

Cara mengatasi kolesterol dengan menghindari jenis lemak jahat

Bila Anda sudah berencana untuk mengatasi kolesterol, maka Anda harus membuat beberapa jenis
lemak tertentu. Seperti yang kita ketahui, tidak semua lemak itu buruk untuk tubuh kita. Tubuh manusia
tetap membutuhkan asupan lemak. Akan tetapi, jika Anda ingin menghindari peningkatan kolesterol
dalam darah, maka Anda harus memiliki hubungan lemak jahat berikut:

Lemak Jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol yang berkaitan dengan
risiko penyakit jantung. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi
adalah mentega, daging merah, minyak sawit, minyak kelapa, dan keju.

lemak trans

Jenis lemak yang satu ini juga sangat wajib dihindari bila Anda sedang mencari cara tepat untuk
menurunkan kolesterol. Makanan yang mengandung lemak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol
buruk (LDL) dan mengurangi kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah Anda. contoh makanan dengan
kandungan lemak trans yang tinggi di antaranya adalah makanan yang digoreng dan makanan cepat saji
(ayam goreng, kentang goreng, burger, dll). Beberapa snack kering ( crackers , biskuit, kue kering, dll)
juga dapat mengandung lemak trans jenis pembuatan pada bahan baku dan proses pembuatannya.

Selain itu, Anda juga dapat menghindari sejumlah makanan yang diklaim mengandung kolesterol tinggi,
misalnya jeroan dan hati. Jika Anda ingin memenuhi asupan lemak yang dibutuhkan tubuh, Anda bisa
memperolehnya dari makanan yang mengandung lemak baik misalnya asam lemak omega-3. Nah,
beberapa makanan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 di antaranya adalah ikan salmon,
sarden, dan flaxseed . Namun, pastikan Anda mengonsumsi ikan-ikan yang segar dan diolah sendiri,
bukan ikan yang diawetkan atau ikan kalengan, ya.

Ngemil dengan yang sehat

Apakah Anda termasuk orang yang hobi ngemil ? Jika ya, coba ganti camilan yang biasa Anda konsumsi
seperti keripik kentang atau kentang goreng dengan makanan yang lebih sehat seperti kacang almond,
walnut, atau pistachio. Sebuah analisis yang diterbitkan pada Mei 2010 oleh JAMA Internal Medicine
menemukan fakta bahwa konsumsi kacang-kacangan sebanyak 67 gram sehari dapat membantu
menurunkan kolesterol. Kolesterol total mengalami penurunan hingga 5 persen, sedangkan kolesterol
LDL mengalami penurunan hingga 7 persen. Ngemil dengan segenggam kacang-kacangan setiap hari,
tanpa berlebihan, akan memberikan dampak yang baik untuk usaha Anda dalam menurunkan kolesterol.

Isi waktu makan siang dengan bergerak

Cara mengatasi kolesterol bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana yang Anda lakukan sehari-hari.
Intinya, bukan hanya apa yang Anda makan saja, tetapi juga apa yang Anda lakukan. Orang yang malas
bergerak atau cenderung melakukan pekerjaan yang harus duduk sepanjang hari lebih berisiko terkena
kolesterol.

Semakin banyak Anda bergerak maka semakin cepat kolesterol diturunkan. Di samping itu, aktivitas fisik
juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Tak sempat berolahraga di rumah atau di pusat
kebugaran? Mudah saja, coba luangkan waktu 15-20 menit dari waktu makan siang untuk berjalan kaki.
Anda bisa meningkatkan durasi berjalan secara bertahap hingga mencapai 60 menit. Tidak harus
berjalan pada saat makan siang, Anda bisa menyiasati hal ini dengan berjalan kaki ke kantor, memilih
untuk naik tangga dibanding naik lift, atau bangun lebih pagi untuk jalan sehat setelah bangun tidur.
kekurangan makanan yang menyebabkan kolesterol

Sangat penting untuk mengetahui jumlah makanan yang menjadi peningkatan kadar kolesterol jahat
dalam darah. Selain jumlah makanan yang mengandung lemak “jahat” seperti yang disebutkan di atas,
Anda juga harus membatasi minuman beralkohol.

Selain itu, jika Anda ingin menurunkan kolesterol, maka Anda juga harus menghindari makanan yang
tinggi gula dan karbohidrat olahan. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tinggi asupan
gulanya ternyata memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi dan kadar kolesterol baik yang lebih
rendah.

Makan lebih banyak tumbuhan yang mengandung protein

Tahukah Anda jika protein nabati yang berasal dari tumbuhan terbukti efektif untuk menurunkan
kolesterol? Anda dapat memperoleh sumber protein nabati dari beragam makanan seperti kacang-
kacangan. Jenis kacang-kacangan yang baik dikonsumsi untuk membantu proses penurunan kolesterol di
antaranya adalah kacang merah, kacang pinto, dan kacang kedelai (termasuk produk olahannya seperti
tahu, tempe, dan susu kedelai). Di samping itu, perlu diingat juga bahwa ketika Anda sedang berupaya
menurunkan kadar kolesterol, sebaiknya kurangi atau hindari konsumsi makanan, seperti daging merah,
untuk membatasi jumlah asupan kolesterol jahat yang umumnya terkandung dalam bahan makanan
tersebut.

Terlepas dari jumlah cara efektif untuk mengatasi kolesterol, ada pula beberapa jenis obat-obatan yang
dapat diturunkan secara cepat. Akan tetapi, tentu saja cara mengatasi kolesterol secara alamilah yang
lebih sehat. Nah, sudah siap untuk mengambil langkah-langkah di atas untuk menurunkan kolesterol?
Ingat, kolesterol adalah silent killer dan penyebab utama penyakit kardiovaskular, jadi lebih baik Anda
menjaga kadar kolesterol mulai dari sekarang sebelum terlambat.

Dengan semua keempat tips di atas, cara mengatasi kolesterol dengan cepat bukan hanya pertemuan
mitos bagi Anda. Maka, persiapkan hidup yang sehat dan teratur sebelum kadar kolesterol yang tinggi
mengincar kesehatan Anda!
Sumber:

webmd.com/cholesterol-management/features/11-tips-to-cut-your-cholesterol-fast

webmd.boots.com/cholesterol-management/guide/tips-cut-cholesterol

Diakses pada 17 April 2015

C.pengobatan tradisional

home

Alergi

Kesehatan Jantung

Kesehatan Pernapasan

Kanker

Urologi

Penyakit Diabetes

Kesehatan Kulit
Kesehatan Muskuloskeletal

Penyakit Kelainan Darah

Kesehatan Mata

Kesehatan THT

Kesehatan Otak dan Saraf

Penyakit Infeksi

Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Seksual

Home

Kesehatan Jantung

Kolesterol

Berbagai Pilihan Obat Herbal untuk Kolesterol Tinggi

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui 29/10/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Berbagai Pilihan Obat Herbal untuk Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang lebih serius. Ada beberapa pilihan
pengobatan kolesterol yang bisa Anda coba. Mulai dari suplemen penurun kolesterol, obat-obatan
kimia, hingga obat herbal kolesterol. Apa saja pilihan obat herbal kolesterol atau penurun kolesterol
alami yang mungkin bisa Anda coba? Simak penjelasannya berikut ini.

Beragam pilihan obat herbal untuk kolesterol

Berikut adalah beberapa obat herbal yang digunakan untuk menurunkan kolesterol di dalam darah.

1. Bawang putih

Bawang putih dipercaya merupakan salah satu jenis herbal yang dapat digunakan untuk menurunkan
kadar kolesterol di dalam darah.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal Nutrition Research and Practice, bawang putih
terbukti dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Di dalam penelitian tersebut, bubuk bawang putih yang dikonsumsi tidak hanya menurunkan kadar LDL,
tapi juga menurunkan total kadar kolesterol darah secara menyeluruh.

Dengan begitu, mengonsumsi bawang putih dan penggunaan suplemen yang memiliki kandungan
bawang putih dipercaya meningkatkan kesehatan jantung.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keabsahan informasi tentang
penggunaan bawang putih sebagai obat herbal untuk kolesterol.

Pasalnya, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa meski bawang putih memberikan manfaat
untuk kesehatan jantung, dampaknya pada kadar kolesterol tidak terlalu besar.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan salah satu obat herbal untuk
kolesterol pada dokter.
Dokter akan membantu Anda menentukan obat alami apa saja yang mungkin bisa Anda gunakan demi
menurunkan kolesterol dalam darah.

2. Jahe

Selain penggunaan bawang putih sebagai obat herbal untuk kolesterol, jahe juga dipercaya dapat
digunakan sebagai obat alami untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Tanaman herbal yang satu ini memang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, mulai menurunkan
kadar kolesterol hingga membantu pengobatan kanker.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Saudi Medical Journal melakukan uji coba penggunaan tiga gram
bubuk jahe kepada 85 individu selama 45 hari untuk menurunkan kolesterol.

Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan jahe sebagai obat herbal berhasil menurunkan kadar
kolesterol secara menyeluruh pada sebagian besar individu.

Penelitian lain menggunakan lima gram bubuk jahe kepada 60 pasien yang memiliki kadar kolesterol
tinggi dengan kelompok usia 18-70 tahun.

Setelah mengonsumsi 5 gram bubuk jahe setiap hari selama tiga bulan, kadar kolesterol LDL di dalam
darah berhasil menurun hingga 17.41% dan kadar kolesterol total hingga 8.83 persen.

Tidak hanya itu saja, kadar trigliserida di dalam darah pun ikut menurun, sementara kadar HDL atau
kolesterol baik meningkat. Dengan begitu, Anda bisa mencoba menggunakan jahe sebagai obat alami
jika ingin menurunkan kolesterol.

Selain mengonsumsi jahe dalam bentuk suplemen, Anda juga bisa mengonsumsi bubuk jahe atau
menambahkan jahe ke dalam berbagai makanan yang Anda konsumsi.
3. Flaxseed

Mungkin sebagian dari Anda masih belum mengenal flaxseed. Padahal, flaxseed merupakan salah satu
biji-bijian yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, salah satunya adalah sebagai obat herbal
untuk kolesterol.

Tanaman herbal ini kaya akan kandungan serat larut, salah satu nutrisi yang dapat membantu
menurunkan kolesterol di dalam tubuh.

Flaxseed bisa dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang dicampurkan pada makanan, atau dalam bentuk
padat yang bisa langsung dimakan.

Penggunaan flaxseed sebagai obat herbal untuk kolesterol dipercaya dapat membantu mengurangi
kadar kolesterol total dan kolesterol jahat dalam darah. Meski begitu, tetap dibutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

Meski begitu, dalam prakteknya, Anda tidak bisa hanya mengonsumsi flaxseed jika memang ingin kadar
kolesterol dalam darah segera turun. S

elain menggunakan obat herbal kolesterol, Anda perlu mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup
sehat.

Salah satunya adalah dengan mengatur pola makan dengan memilih makanan sehat untuk kolesterol
dan menghindari makanan tinggi kolesterol.

Di samping itu, Anda juga perlu rutin berolahraga demi menjaga kadar kolesterol tetap normal.

Selain untuk menurunkan kolesterol, flaxseed juga dipercaya dapat digunakan sebagai obat alami untuk
menurunkan tekanan darah tinggi, risiko berbagai penyakit jantung, dan berbagai masalah pencernaan.
4. Angkak

Angkak atau bisa disebut sebagai red yeast rice merupakan tanaman herbal lain yang dianggap dapat
digunakan sebagai obat untuk menurunkan kolesterol.

Angkak merupakan makanan dan obat tradisional yang berasal dari Tiongkok dan sudah sering dipakai
sejak berabad-abad lalu.

Angkak dipercaya dapat menurunkan kolesterol, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan fungsi
pencernaan. Angkak dibuat dengan cara fermentasi dengan menambahkan ragi Monascus purpureus
pada beras merah.

Dalam penggunaannya sebagai obat herbal untuk kolesterol, angkak rupanya memiliki senyawa kimia
yang mirip dengan yang ditemukan pada obat statin. Senyawa kimia tersebut dikenal dengan nama
monacolin K.

Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa angkak atau red yeast rice memang memiliki
manfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi angkak dapat mengurangi kadar kolesterol
jahat sebanyak dan total kolesterol.

Meski begitu, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keamanan dan efektivitas angkak
dalam jangka panjang.

Pasalnya, para peneliti tidak benar-benar yakin bahwa senyawa kimia yang ditemukan pada angkak
dapat menurunkan kolesterol jahat dalam darah.

Efek samping penggunaan angkak


Angkak juga memiliki berbagai efek samping yang mungkin harus Anda perhatikan. Efek samping angkak
umumnya berada pada tingkat yang ringan, seperti dapat menyebabkan sakit kepala, heartburn, dan
sakit perut.

Namun begitu, belum diketahui efek angkak dalam jangka panjang. Terlebih lagi, senyawa kimia yang
terdapat dalam angkak yang mirip dengan yang ditemukan dalam statin (senyawa monacolin K).

Senyawa ini dapat menimbulkan efek samping serius jika digunakan secara berlebihan.

Selain itu, yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi angkak sebagai obat herbal untuk kolesterol
adalah interaksinya dengan obat lain.

Sebaiknya jangan minum angkak saat Anda sedang menggunakan obat statin untuk menurunkan
kolesterol.

Juga, saat Anda sedang menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, obat antijamur,
antibiotik tertentu, atau obat HIV (inhibitor protease).

Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum Anda memutuskan
menggunakan angkak sebagai obat herbal untuk kolesterol.

Jika Anda mempunyai penyakit ginjal, penyakit hati, sedang hamil, atau menyusui, sebaiknya Anda tidak
minum angkak.

Pentingnya memperhatikan aturan penggunaan obat herbal kolesterol

Anda tentu bisa menggunakan obat-obatan herbal sebagai alternatif jika kurang yakin untuk
menggunakan jenis obat kolesterol lainnya, termasuk suplemen makan yang juga dapat digunakan untuk
menurunkan kolesterol.
Meski begitu, penggunaan obat herbal juga tetap membutuhkan pengawasan dokter. Maka itu, sebelum
Anda menggunakan obat-obatan herbal untuk menurunkan kolesterol, akan lebih baik jika Anda
berkonsultasi dengan dokter.

Dokter tentu akan membantu Anda menentukan apakah kondisi Anda bisa diatasi dengan menggunakan
obat herbal. Mungkin saja kondisi Anda akan lebih mudah diatasi jika menggunakan obat kolesterol atau
suplemen lainnya.

Di samping itu, pengobatan kolesterol akan memberikan manfaat yang lebih maksimal jika didampingi
dengan kebiasaan atau gaya hidup sehat demi mencegah kolesterol semakin meningkat.

Beberapa kebiasaan sehat sebagai pendamping penggunaan obat herbal untuk kolesterol termasuk
sebagai berikut.

Menghentikan kebiasaan merokok.

Menurunkan berat badan jika obesitas dan menjaga berat badan tetap ideal.

Melakukan olahraga secara rutin.

Menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk menjaga kolesterol tetap aman.

Membatasi konsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh serta tinggi kolesterol.

Mengurangi konsumsi lemak trans, jika perlu tidak mengonsumsinya sama sekali.

Mengurangi konsumsi alkohol.

Mengelola stres dengan baik.

Dengan menerapkan berbagai perilaku atau gaya hidup yang lebih sehat seperti yang telah disebutkan,
penggunaan obat herbal untuk kolesterol mungkin akan memberikan dampak yang lebih baik untuk
kadar kolesterol di dalam darah.

Tak hanya itu, membiasakan diri untuk menerapkan gaya hidup sehat dapat meningkatkan kesehatan
dan kualitas hidup secara menyeluruh.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Edel, A. L., Rodriguez-Leyva, D., Maddaford, T. G., Caligiuri, S. P., Austria, J. A., Weighell, W., Guzman, R.,
Aliani, M., & Pierce, G. N. (2015). Dietary flaxseed independently lowers circulating cholesterol and
lowers it beyond the effects of cholesterol-lowering medications alone in patients with peripheral artery
disease.

The Journal of nutrition

145

(4), 749–757.

https://doi.org/10.3945/jn.114.204594

Arablou, T., Aryaeian, N., Valizadeh, M., Sharifi, F., Hosseini, A., & Djalali, M. (2014). The effect of ginger
consumption on glycemic status, lipid profile and some inflammatory markers in patients with type 2
diabetes mellitus.

International journal of food sciences and nutrition

65

(4), 515–520.

https://doi.org/10.3109/09637486.2014.880671

Alizadeh-Navaei, R., Roozbeh, F., Saravi, M., Pouramir, M., Jalali, F., & Moghadamnia, A. A. (2008).

Investigation of the effect of ginger on the lipid levels. A double blind controlled clinical trial

.
Saudi medical journal

29

(9), 1280–1284.

Kwak, J. S., Kim, J. Y., Paek, J. E., Lee, Y. J., Kim, H. R., Park, D. S., & Kwon, O. (2014). Garlic powder intake
and cardiovascular risk factors: a meta-analysis of randomized controlled clinical trials.

Nutrition research and practice

(6), 644–654.

https://doi.org/10.4162/nrp.2014.8.6.644

Garlic. Retrieved 26 June 2020, from

https://www.nccih.nih.gov/health/garlic

Murad, S., Niaz, K., & Aslam, H. (2018). Effects of Ginger on LDL-C, Total Cholesterol and Body Weight.

Clinical & Medical Biochemistry

04

(02).

doi: 10.4172/2471-2663.1000140

Red Yeast Rice. Retrieved 26 June 2020, from

https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-red-yeast-rice/art-20363074
Red Yeast Rice. Retrieved 26 June 2020, from

https://www.nccih.nih.gov/health/red-yeast-rice

Flaxseed and flaxseed oil. Retrieved 26 June 2020, from

https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-flaxseed-and-flaxseed-oil/art-20366457

ARTIKEL TERKAIT

Apa Saja Obat Penurun Kolesterol dan Kapan Boleh Dikonsumsi?

Benarkah Minyak Ikan Bisa Menurunkan Kolesterol?

8 Manfaat Mengonsumsi Serai bagi Tubuh

Dikenal Berkolesterol Tinggi, Ternyata Ini Beragam Manfaat Daging Kepiting

NEXT ARTICLE:

Hati-hati, Kadar Kolesterol Tinggi Bisa Juga Diwariskan

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA Diperbarui 08/02/2021

Hati-hati, Kadar Kolesterol Tinggi Bisa Juga Diwariskan

Salah satu penyebab utama penyempitan pembuluh darah koroner adalah kadar kolesterol yang tidak
terkontrol. Kolesterol jahat (LDL) bisa menempel di pembuluh darah, menumpuk, menyebabkan
pembuluh darah pecah, hingga akhirnya serangan jantung. Memang, kadar kolesterol jahat ini
dipengaruhi oleh gaya hidup. Namun, nyatanya ada kemungkinan juga kolesterol tinggi ini diwariskan
dari orangtua Anda alias penyakit keturunan.
Sebagian dari penderita kolesterol mungkin mengetahui bahwa kadar kolesterol tinggi dapat disebabkan
karena diet yang tidak sehat, banyak makan makanan yang digoreng dan berlemak, dan sebaliknya
jarang makan buah dan sayuran.

Dari mana kolesterol berasal?

Kolesterol dalam tubuh kita berasal dari dua sumber, yaitu diproduksi alami oleh tubuh dan makanan
yang kita makan. Oleh karena kolesterol tidak larut dalam aliran darah, maka tubuh kita membawanya
dengan protein dan partikel lain yang dapat mudah bercampur dengan aliran darah.

Salah satu partikel penting pembawa kolesterol adalah LDL. Kolesterol dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup sel. Ketika kolesterol dibutuhkan oleh sel, maka reseptor LDL pada permukaannya menarik LDL
dari aliran darah.

Jika reseptor LDL ini tidak berfungsi dengan baik, maka LDL akan bertahan lebih lama dalam aliran darah.
Jika hal ini terus-terusan terjadi, jumlah LDL akan semakin banyak di dalam darah dan akhirnya
menyebabkan timbulnya plak.

Plak dari tumpukan LDL inilah yang kemudian membuat pembuluh darah menyempit dan aliran darah
tidak lancar. Akhirnya, gangguan fungsi jantung pun terjadi.

Kolesterol tinggi bisa dipicu oleh genetik bawaan

Kadar kolesterol jahat yang tinggi nyatanya juga bisa terjadi sejak usia muda. Nah, pada kasus ini faktor
genetik atau keturunan biasanya disebut-sebut sebagai pemicu kadar kolesterol tinggi. Maka tak heran,
ada orang yang mengalami stroke atau serangan jantung meski masih sangat muda.

Biasanya, kolesterol tinggi yang dipicu akibat faktor keturunan terjadi akibat adanya kerusakan gen yang
mengatur reseptor LDL. Kerusakan gen ini bisa jadi akibat salah satu atau kedua orangtuanya telah
mengalami hal yang sama. Maka itu, kolesterol tinggi mungkin saja disebabkan oleh faktor keturunan.
Di Amerika Serikat diperkirakan satu diantara 500 orang mengalami kelainan ini, namun hanya sekitar
10-20% yang menyadarinya. Jika tidak diobati, 85% laki-laki dan 50% perempuan akan mengalami
serangan jantung atau stroke dan kematian mendadak di usia kurang dari 65 tahun.

Apakah kolesterol tinggi akibat keturunan bisa dicegah?

Tentu saja Anda bisa mencegah dan mengendalikannya. Periksakan kolesterol anda sekarang dan
konsultasi dengan dokter.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol tinggi, Anda dapat mengendalikannya dengan
diet rendah lemak, makan lebih banyak sayuran dan ikan laut dalam, serta olahraga teratur hingga
penggunaan obat anti kolesterol tinggi.

Ingat juga menjaga tekanan darah dalam batas optimal, dan tidak merokok. Anda harus disiplin
menerapkan pola hidup sehat, apalagi jika Anda memiliki riwayat keturunan yang pernah punya
penyakit jantung atau kolesterol tinggi.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

ARTIKEL TERKAIT

Manfaat Alpukat dalam Melawan Kolesterol Jahat

Penyebab Jantung Berdebar Kencang Saat Bangun Tidur

Apa Saja Obat Penurun Kolesterol dan Kapan Boleh Dikonsumsi?

Benarkah Minyak Ikan Bisa Menurunkan Kolesterol?

Mengenal Pengaruh dan Sumber Makanan Kolesterol Baik (HDL)

Manfaat Alpukat dalam Melawan Kolesterol Jahat

Penyebab Jantung Berdebar Kencang Saat Bangun Tidur

Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda
bisa selalu hidup sehat dan bahagia.
Follow kami

KategoriCek KesehatanRumah SakitKomunitas

Informasi

Ketentuan Pengguna

Kebijakan Privasi

Kebijakan Editorial dan Koreksi

Kebijakan Iklan dan Sponsor

Panduan Komunitas

Hello Sehat Dan Kemenkes

Hello Sehat

Tentang Kami

Profil Manajemen

Karier
Kontak Kami

©2021 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak Cipta Dilindungi. Hello Health Group tidak menawarkan saran
medis, diagnosis, atau perawatan.

D.medis

home

Alergi

Kesehatan Jantung

Kesehatan Pernapasan

Kanker

Urologi

Penyakit Diabetes

Kesehatan Kulit

Kesehatan Muskuloskeletal
Penyakit Kelainan Darah

Kesehatan Mata

Kesehatan THT

Kesehatan Otak dan Saraf

Penyakit Infeksi

Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Seksual

Home

Kesehatan Jantung

Kolesterol

Obat-obatan untuk Kolesterol dan Aturan Penggunaannya

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui 21/07/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Obat-obatan untuk Kolesterol dan Aturan Penggunaannya

Kolesterol merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh, tapi jumlahnya yang berlebih bisa
membahayakan tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko Anda terserang penyakit jantung, stroke,
dan juga diabetes. Untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh Anda dengan berbagai obat penurun
kolesterol, obat alami untuk kolesterol, dan berbagai pengobatan kolesterol lainnya. Jadi, apa saja
pengobatan kolesterol yang bisa menjadi pilihan Anda? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Beragam pilihan obat penurun kolesterol

Ada beberapa obat-obatan yang bisa menjadi pilihan pengobatan jika ingin menurunkan kadar
kolesterol yang terlalu tinggi di dalam darah. Berikut adalah beberapa pilihan obat yang bisa Anda
gunakan:

1. Statin

Menurut American Heart Association, penggunaan statin merupakan salah satu pilihan pengobatan
kolesterol yang paling ampuh. Statin bekerja pada liver atau hati untuk mencegah terbentuknya
kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang bersirkulasi di dalam darah pun ikut berkurang.

Statin memang dikenal sebagai obat yang efektif dalam menurunkan kadar LDL di dalam darah. Tidak
hanya itu, obat ini juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan jumlah HDL atau
kolesterol baik dalam darah.

Namun, sama dengan berbagai jenis obat pada umumnya, golongan obat ini juga dapat menimbulkan
efek samping. Biasanya, efek samping dari penggunaan statin bukanlah kondisi yang serius dan seiring
berjalannya waktu, tubuh Anda akan beradaptasi dengan efek samping tersebut.

Untuk penggunaan obat ini sebagai pilihan pengobatan untuk kolesterol, Anda tetap perlu berkonsultasi
dengan dokter. Pasalnya, tidak semua orang diperbolehkan menggunakan obat ini. Sebagai contoh, ibu
hamil dan orang yang memiliki masalah liver tidak disarankan menggunakan obat-obatan statin.

Maka itu, meski tidak menimbulkan gejala kolesterol, Anda perlu melakukan tes darah untuk cek
kolesterol secara rutin. Jika memang kadar kolesterol Anda tinggi, jangan langsung mengonsumsi obat.
Namun, segera periksakan kondisi ke dokter dan tanyakan pengobatan kolesterol apa yang tepat untuk
Anda.

2. Pengikat asam empedu (bile acid sequestrants)


Golongan obat lain yang juga bisa menjadi pilihan pengobatan untuk menurunkan kolesterol adalah
obat-obatan pengikat asam empedu atau yang lebih dikenal sebagai bile acid sequestrants. Sama halnya
dengan golongan obat statin, golongan obat ini juga berfungsi untuk menurunkan kadar LDL di dalam
darah.

Obat ini bekerja dengan mengurangi kadar asam empedu. Pasalnya, tubuh membutuhkan asam empedu
dan membuatnya dengan cara mengurai kolesterol LDL.

Hanya saja, Anda perlu ingat bahwa pengobatan untuk kolesterol yang satu ini dapat menimbulkan efek
samping, misalnya konstipasi, perut kembung, rasa mual, rasa ingin buang angin, hingga heartburn atau
sensasi terbakar pada dada.

Jika Anda ingin menggunakan obat ini, tanyakan dulu kepada dokter apakah penggunaan obat ini aman
untuk kondisi kesehatan Anda.

3. Niacin

Alternatif lain untuk pengobatan kolesterol lainnya adalah penggunaan niacin. Obat ini adalah vitamin B
yang dapat meningkatkan kadar lipoprotein di dalam tubuh. Niacin meningkatkan jumlah HDL di dalam
tubuh sekaligus menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

Namun, penggunaan obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Contohnya
bercak kemerahan di wajah dan di leher, gatal-gatal, sakit perut, hingga kadar gula darah meningkat.
Oleh karenanya, jika ingin menggunakan niacin untuk pengobatan kolesterol, sebaiknya konsultasikan
terlebih dahulu pada dokter.

4. Fibrate

Golongan obat ini juga menjadi pilihan lain untuk pengobatan kolesterol. Golongan obat ini ampuh
untuk menurunkan kadar trgiliserida di dalam darah. Selain itu, pada kasus tertentu, obat-obatan fibrat
juga dapat meningkatkan kadar HDL di dalam tubuh.
Meski begitu, sedikit berbeda dari obat-obatan untuk menurunkan kadar LDL di dalam darah. Sama
halnya dengan penggunaan obat-obatan lainnya, obat-obatan fibrate juga dapat menyebabkan mual,
sakit perut, sakit kepala dan pusing.

5. Cholesterol absorption inhibitor

Sama dengan obat-obatan kolesterol lainnya, obat ini juga cukup sering digunakan untuk mengatasi
kolesterol tinggi. Golongan obat ini bekerja dengan cara mencegah kolesterol agar tidak diserap oleh
usus. Golongan obat ini paling efektif dalam menurunkan kadar LDL di dalam tubuh.

Bahkan, obat ini mungkin memiliki efek yang cukup baik dalam menurunkan kadar trigliserida dan
meningkatkan kadar HDL di dalam darah. Namun ingat untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu
mengenai pilihan pengobatan yang ingin Anda jalani.

Penggunaan cholesterol absorption inhibitor ini juga dapat menimbulkan efek samping berupa sakit
perut, rasa lelah, dan otot terasa nyeri.

6. Obat-obatan injeksi

Selain obat minum, ada pula obat-obatan injeksi yang dapat membantu menurunkan kadar zat lemak
yang satu ini di dalam darah. Sama dengan sebagian besar obat yang digunakan untuk pengobatan
kolesterol, obat-obatan ini juga dapat menurunkan kadar LDL di dalam darah.

Umumnya, obat ini diberikan kepada pasien yang mengalami masalah genetik yang menyebabkan kadar
LDL meningkat. Selain itu, obat ini juga digunakan oleh orang yang kondisi kesehatannya tidak segera
membaik meski telah mengonsumsi obat-obatan minum untuk mengatasi kolesterol.

Siapa saja yang boleh mengonsumsi obat penurun kolesterol?

Tidak sedikit orang yang memilih minum obat kolesterol sebagai pilihan pengobatan guna mencegah
terserang stroke dan penyakit jantung. Padahal, obat ini tidak boleh diminum sembarangan dan tetap
butuh resep dokter untuk mendapatkannya.
Dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan beserta semua faktor risiko yang dimiliki terlebih
dahulu sebelum meresepkan obat kolesterol sebagai pilihan pengobatan yang tepat untuk Anda. Anda
mulai boleh minum obat kolesterol apabila kadar kolesterol dalam tubuh sudah tergolong cukup tinggi,
sehingga berisiko menimbulkan komplikasi kolesterol jika tidak segera diobati.

Normalnya, total kolesterol keseluruhan harus di bawah 200 mg/dL. Sedangkan kolesterol LDL tidak
boleh lebih dari angka 130 mg/dL. Intinya, tidak semua orang bisa dengan mudah minum obat
kolesterol. Menurut American Heart Association, ada empat kelompok utama yang sebaiknya memilih
penggunaan statin sebagai pengobatan kolesterol.

Kelompok pertama yaitu orang dewasa di rentang usia 40-75 tahun dengan kadar kolesterol LDL 70-189
mg/dL. Kelompok ini umumnya tidak memiliki penyakit jantung, tapi berisiko untuk mengalaminya
dalam 10 tahun mendatang. Terutama bagi orang yang punya penyakit diabetes, tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, serta perokok aktif.

Kelompok kedua, orang yang sudah memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah, terutama terkait
dengan pengerasan atau penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Contohnya bagi pengidap
serangan jantung, stroke akibat penyumbatan pembuluh darah, angina, stroke ringan, arteri perifer, dan
lain sebagainya.

Kelompok ketiga, orang yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan kadar kolesterol LDL sangat tinggi
melebihi batas normal, yakni di atas 190 mg/dL.

Kelompok keempat, orang dengan diabetes dan punya kadar kolesterol LDL 70-189 mg/dL. Terlebih lagi
jika pengidap diabetes terbukti memiliki faktor risiko untuk terserang penyakit jantung, seperti tekanan
darah tinggi dan kebiasaan merokok.

Obat kolesterol harus diminum berdasarkan resep dokter

Hal lain yang perlu Anda ketahui mengenai pengobatan kolesterol dengan mengonsumsi obat-obatan
adalah tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan. Artinya, untuk mengonsumsi obat-obatan seperti
statin, niacin, dan golongan obat lainnya, Anda wajib berkonsultasi dengan dokter.

Ya, obat untuk kolesterol tidak dirancang untuk diperjualbelikan secara bebas. Anda harus membelinya
dengan resep dokter, baik untuk dosis awal maupun dosis berikutnya. Ada beberapa alasan yang
menyebabkan Anda tidak disarankan mengonsumsi obat kolesterol secara bebas.
1. Obat kolesterol tidak ditujukan untuk semua orang

Beberapa orang memilih untuk mengonsumsi obat-obatan sebagai pengobatan. Tujuannya untuk
menurunkan kadar kolesterol demi mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung. Akan tetapi, obat
ini wajib diminum sesuai dengan resep dokter. Pasalnya, obat ini tidak ditujukan untuk semua orang.

Ambil contoh, konsumsi statin dan obat-obatan golongan lain yang tidak diperuntukkan untuk ibu hamil
karena dapat menyebabkan efek samping tertentu hingga berisiko menyebabkan cacat lahir.

Menurut Antonio M. Gotto Jr., MD, seorang profesor kedokteran di Weill Medical College of Cornell
University di Itacha, New York, statin dan obat lainnya juga tidak dianjurkan untuk wanita usia subur.

2. Obat kolesterol memiliki efek samping yang berbeda

Semua jenis obat memiliki efek samping, tidak terkecuali obat penurun kolesterol. Pada saat
meresepkan, dokter akan mempertimbangkan jenis dan dosisnya berdasarkan seberapa tinggi kadar
kolesterol tubuh Anda, kemungkinan risiko, riwayat penyakit pembuluh darah, dan kemungkinan efek
sampingnya.

Secara umum, efek samping obat penurun salah satu zat lemak dalam darah ini meliputi rasa mual, sakit
perut, sembelit, diare, rasa mengantuk, dan nyeri otot. Namun untuk obat seperti statin memiliki
tambahan efek samping, yaitu meningkatkan risiko kerusakan jaringan otot atau kerusakan hati.

Risiko ini akan semakin meningkat bila Anda mengonsumsi statin tanpa resep dokter, terutama bila
Anda meminum antibiotik atau obat lain yang fungsinya sama secara bersamaan. Maka itu, jika ingin
menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Walaupun beberapa obat kolesterol memiliki kandungan yang sama, namun formulanya bisa berbeda
bila diproduksi oleh perusahaan obat yang berbeda-beda. Hal ini akan berpengaruh pada khasiat obat
dan efek samping yang ditimbulkan.

3. Obat kolesterol tidak boleh diminum berbarengan dengan obat-obat tertentu


Sebelum menebus resep di apotik, dokter akan menjelaskan tata cara minum obat yang baik dan benar
sesuai dengan kondisi Anda. Berapa kali obat harus dikonsumsi dalam sehari, efek samping yang
mungkin timbul, dikonsumsi untuk berapa lama, hingga ketentuan apa boleh obat tersebut dikonsumsi
dengan obat lain.

Nah, jika Anda minum obat tanpa resep dokter, Anda tentu tidak akan tahu efek samping yang mungkin
terjadi bila Anda mengonsumsi bersamaan dengan obat lain.

Pasalnya, efektivitas obat-obatan akan terganggu dengan asupan makanan dan suplemen tertentu. Hal
ini akan semakin memburuk saat Anda minum antibiotik atau obat lain bersamaan dengan statin karena
dapat meningkatkan efek samping dari statin.

Kecuali bila statin menyebabkan efek samping yang sangat serius bagi tubuh Anda dan tidak cukup
membantu menurunkan kadar kolesterol, kemungkinan dokter akan memberikan obat lain yang dapat
membantu efektivitas statin dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda wajib memiliki resep dokter
sebelum memutuskan untuk minum obat kolesterol.

Pentingnya gaya hidup sehat saat konsumsi obat kolesterol

Pengobatan kolesterol memang dapat membantu Anda menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam
tubuh. Namun, selain penggunaan obat, biasanya dokter juga menyarankan Anda untuk melakukan
langkah lain.

Sebagai contoh, dengan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti susu tinggi
lemak dan daging berlemak. Tidak bisa disangkal bahwa sebenarnya kunci untuk menurunkan kolesterol
adalah dengan mengubah gaya hidup Anda.

Perubahan gaya hidup ini termasuk melakukan olahraga setiap hari setidaknya selama 30 menit dan
menghindari berbagai gaya hidup lain yang mungkin menjadi penyebab kolesterol.

Selain itu, pengobatan juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak,
kolesterol, dan garam, mengontrol stres, dan berhenti merokok. Walaupun Anda sudah mengonsumsi
obat atau suplemen penurun kolesterol, tetapi tetap saja Anda harus menerapkan gaya hidup sehat
untuk membantu menurunkan kadar kolesterol Anda.

Jika Anda menganggap bahwa saat Anda telah melakukan pengobatan kolesterol dengan mengonsumsi
obat-obatan, Anda akan bisa bebas makan makanan apapun, maka anggapan Anda selama ini salah.

Namun, melakukan mengonsumsi obat penurun kolesterol bukan berarti Anda bisa mengabaikan diet
rendah kolesterol. Anda tetap harus menjaga kadar kolesterol tetap normal dengan memerhatikan
asupan lemak dan karbohidrat Anda karena kedua zat gizi ini dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah.

Selain itu, yang harus Anda ingat adalah bukan berarti Anda harus berhenti mengonsumsi semua
makanan berlemak. Tidak semua makanan berlemak buruk bagi tubuh Anda. Tubuh Anda masih
membutuhkan lemak dari lemak sehat. Anda bisa mendapatkannya dari makanan yang baik untuk
menjaga kolesterol Anda, seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, alpukat, dan minyak
zaitun.

Makanan yang harus Anda hindari adalah makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans,
seperti yang ditemukan dalam makanan yang digoreng. Tak hanya itu, jangan lupa untuk selalu makan
makanan yang berserat, seperti sayur dan buah, karena makanan berserat dapat menurunkan
kolesterol.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT

Kolesterol Tinggi: Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati


Masalah Kesehatan Akibat Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Waspada, Ini 7 Tanda Anda Punya Kolesterol Tinggi

Kolesterol Tinggi: Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Masalah Kesehatan Akibat Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda
bisa selalu hidup sehat dan bahagia.

Follow kami

KategoriCek KesehatanRumah SakitKomunitas

Informasi

Ketentuan Pengguna

Kebijakan Privasi

Kebijakan Editorial dan Koreksi

Kebijakan Iklan dan Sponsor

Panduan Komunitas

Hello Sehat Dan Kemenkes


Hello Sehat

Tentang Kami

Profil Manajemen

Karier

Kontak Kami

©2021 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak Cipta Dilindungi. Hello Health Group tidak menawarkan saran
medis, diagnosis, atau perawatan.

D.pantangan

home

Alergi

Kesehatan Jantung

Kesehatan Pernapasan

Kanker

Urologi
Penyakit Diabetes

Kesehatan Kulit

Kesehatan Muskuloskeletal

Penyakit Kelainan Darah

Kesehatan Mata

Kesehatan THT

Kesehatan Otak dan Saraf

Penyakit Infeksi

Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Seksual

Home

Kesehatan Jantung

Kolesterol

Yuk, Kenali Berbagai Jenis Makanan Pantangan Kolesterol Tinggi


Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui 28/07/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Yuk, Kenali Berbagai Jenis Makanan Pantangan Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi bisa dialami oleh siapa saja, Anda mungkin salah satu orang yang mengalami kondisi
tersebut. Jika kadar kolesterol Anda cenderung tinggi, kini saatnya untuk menurunkan kadar kolesterol
di dalam darah demi mencegah berbagai komplikasi kolesterol yang mungkin terjadi. Demi menurunkan
dan menjaga kadar kolesterol tetap normal, Anda bisa melakukannya dengan menghindari makanan
tinggi kolesterol dan berbagai pantangan lainnya. Apa saja makanan tinggi kolesterol yang perlu
dihindari? Simak penjelasan berikut ini.

Makanan tinggi kolesterol yang sebaiknya dihindari

Ada beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan kolesterol tinggi. Maka itu, bagi penderita
kolesterol tinggi, makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari. Lebih baik perbanyak makanan yang
baik untuk kolesterol. Tak hanya itu, ada pula makanan yang menjadi pantangan bagi penderita
kolesterol. Berikut adalah daftar makanan yang perlu Anda perhatikan:

1. Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans

Salah satu jenis makanan yang tinggi kolesterol dan sebaiknya menjadi pantangan adalah makanan yang
tinggi kandungan lemak jenuh atau lemak trans. Biasanya, jenis nutrisi ini ditemukan pada makanan
yang diolah dari hewan, mulai dari daging merah hingga produk olahan susu.

Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol
baik (HDL) sekaligus kadar kolesterol jahat (LDL). Artinya, risiko Anda mengalami berbagai penyakit
jantung seperti serangan jantung dan gagal jantung dapat meningkat.

Sementara itu, lemak trans biasanya ditemukan pada beberapa jenis makanan, meski jumlahnya yang
tidak terlalu besar. Selain itu, lemak trans juga terbuat dari minyak yang dibuat melalui proses
pembuatan makanan yang disebut hidrogenasi parsial. Lemak trans yang terbuat dari proses ini biasanya
meningkatkan total kadar kolesterol di dalam darah.
Jika Anda membiasakan diri mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi, kadar
kolesterol jahat dan trigliserida juga berpotensi meningkat. Sama halnya dengan mengonsumsi lemak
jenuh, mengonsumsi lemak trans juga meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung.

2. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji mungkin tidak bisa disebut makanan yang tidak boleh dimakan sama sekali. Namun,
makanan ini tidak disarankan untuk dimakan setiap hari, apalagi bagi penderita kolesterol tinggi.
Mengapa?

Selain memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, makanan cepat saji termasuk tinggi kandungan gula,
lemak jenuh, dan lemak trans. Sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menjadi penyebab
kolesterol tinggi dan berbagai masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
dan kenaikan berat badan.

Sementara, makanan yang memiliki kandungan lemak trans yang tinggi seperti pantangan makanan bagi
penderita kolesterol tinggi ini dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Justru, kadar kolesterol baik
akan menurun dan potensi Anda mengalami diabetes tipe 2 juga semakin tinggi.

Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Health Promotion Perspectives, terlalu
sering makan makanan cepat saji berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, lemak di area
perut, serta masalah pada regulasi gula darah dalam tubuh.

Selain itu, makanan cepat saji menjadi salah satu pantangan makanan bagi penderita kolesterol tinggi
karena makanan dari restoran cepat saji biasanya tidak memiliki nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh
tubuh.

3. Makanan yang digoreng

Tahukah Anda teknik memasak dengan cara digoreng sebenarnya bukan teknik memasak yang sehat
untuk jantung? Ya, pasalnya, makanan yang digoreng biasanya tinggi akan kolesterol dan seharusnya
dihindari. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami bahwa teknik memasak dengan cara
digoreng termasuk yang kurang baik untuk kesehatan.
Bahkan, sekalipun makanan sehat seperti kol, jika dimasak dengan cara digoreng, akan menjadi
makanan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan makanan yang digoreng memiliki kadar kalori yang lebih
tinggi dan kandungan lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan
diabetes.

Maka itu, jika Anda masih sering memasak makanan dengan cara digoreng, kini saatnya untuk
mengubah perlahan cara memasak berbagai ragam makanan. Sebagai contoh, memasak dengan cara
dipanggang, dikukus, direbus, dan berbagai cara lain yang relatif lebih aman untuk kesehatan.

4. Udang

Makanan lain yang tak kalah tinggi kandungan kolesterol di dalamnya adalah udang. Makanan ini
menjadi salah satu pantangan makanan bagi Anda memiliki kolesterol tinggi karena dibandingkan
makanan laut lainnya, udang termasuk yang paling tinggi kandungan kolesterol di dalamnya.

Meski udang memiliki nutrisi lain yang juga menyehatkan untuk tubuh, Anda tetap harus mengonsumsi
makanan ini dengan hati-hati dan tidak dalam porsi yang berlebihan. Imbangi pula udang yang Anda
makan dengan sayur dan buah-buahan segar.

Namun, apabila Anda tidak yakin, lebih baik jangan mengonsumsi udang terlebih dahulu. Tanyakan
kepada dokter bagaimana cara mengonsumsi udang yang tepat agar tetap mendapatkan manfaat dari
salah satu makanan laut yang satu ini.

Selain udang, ada pula makanan laut lain yang memiliki kadar kolesterol, tapi tidak kandungan lemak
jenuhnya tergolong rendah, seperti lobster, cumi-cumi, dan juga gurita. Untuk memastikan apakah
aman mengonsumsi berbagai makanan laut tersebut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

5. Kulit

Selain dagingnya, kulit juga merupakan salah satu bagian makanan yang banyak disukai dari sapi, kikil,
hingga ayam. Apalagi, kulit ayam yang renyah dan crispy yang biasanya ditemukan pada ayam di
restoran cepat saji.
Namun, jika kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, kulit tentu akan menjadi salah satu pantangan yang
sebaiknya dihindari. Bahkan, jika perlu, Anda tidak usah mengonsumsi kulit sama sekali. Mengapa?

Daging beserta kulitnya memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih banyak dibanding daging tanpa
kulit. Oleh sebab itu, jika Anda berniat mengonsumsi ayam goreng, lebih baik hindari mengonsumsi
kulitnya.

Jika perlu, buang kulitnya sebelum disajikan agar Anda tidak tergoda untuk memakannya. Hal ini tentu
menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan demi menghindari makanan tinggi kolesterol.

Pantangan lain yang perlu diperhatikan bagi penderita kolesterol

Selain berbagai jenis makanan tinggi kolesterol yang sebaiknya dihindari, ada berbagai pantangan lain
yang juga tak boleh luput dari perhatian jika ingin menjaga kadar kolesterol tetap normal. Di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Bermalas-malasan

Jika tidak ingin mengalami obesitas atau berbagai kondisi kesehatan yang erat kaitannya dengan
kolesterol tinggi, berhentilah bermalas-malasan. Salah satu caranya dengan selalu menyempatkan diri
untuk berolahraga setiap hari.

Anda tidak perlu melakukan olahraga yang berat jika belum terbiasa. Mulailah dengan aktivitas fisik yang
ringan. Hal yang terpenting adalah tubuh tetap aktif bergerak. Pasalnya, terlalu sering bermalas-malasan
membuat tubuh menjadi jarang digerakkan.

Tentu saja hal ini tidak baik untuk kondisi kesehatan, karena semakin jarang tubuh bergerak, semakin
banyak lemak yang menumpuk di dalam tubuh akibat tidak ada aktivitas yang membakar kalori. Padahal,
tumpukan lemak di dalam tubuh memicu tingginya kadar kolesterol di dalam darah.
2. Kebiasan merokok

Pada dasarnya, kebiasaan merokok memiliki efek negatif terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Artinya, merokok tidak hanya buruk untuk kolesterol, tapi juga untuk kesehatan jantung, paru-paru, dan
organ tubuh lainnya.

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah menjadi lebih lengket. Jika
tekstur LDL semakin lengket, kolesterol jahat ini akan menempel pada pembuluh darah arteri dan
menyumbatnya.

Pembuluh darah arteri yang tersumbat menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terhambat
dan jantung tidak mendapatkan asupan oksigen dari darah sesuai kebutuhan. Jika tidak segera
ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT

Hal-hal yang Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi

Hiperkolesterolemia: Cari Tahu Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kolesterol Anda Justru Naik Saat Puasa? Ini Penyebabnya

Berapa Jumlah Telur yang Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol Setiap Hari?

NEXT ARTICLE:

Berbagai Pilihan Obat Herbal untuk Kolesterol Tinggi

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui 29/10/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri
Berbagai Pilihan Obat Herbal untuk Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang lebih serius. Ada beberapa pilihan
pengobatan kolesterol yang bisa Anda coba. Mulai dari suplemen penurun kolesterol, obat-obatan
kimia, hingga obat herbal kolesterol. Apa saja pilihan obat herbal kolesterol atau penurun kolesterol
alami yang mungkin bisa Anda coba? Simak penjelasannya berikut ini.

Beragam pilihan obat herbal untuk kolesterol

Berikut adalah beberapa obat herbal yang digunakan untuk menurunkan kolesterol di dalam darah.

1. Bawang putih

Bawang putih dipercaya merupakan salah satu jenis herbal yang dapat digunakan untuk menurunkan
kadar kolesterol di dalam darah.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal Nutrition Research and Practice, bawang putih
terbukti dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Di dalam penelitian tersebut, bubuk bawang putih yang dikonsumsi tidak hanya menurunkan kadar LDL,
tapi juga menurunkan total kadar kolesterol darah secara menyeluruh.

Dengan begitu, mengonsumsi bawang putih dan penggunaan suplemen yang memiliki kandungan
bawang putih dipercaya meningkatkan kesehatan jantung.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keabsahan informasi tentang
penggunaan bawang putih sebagai obat herbal untuk kolesterol.

Pasalnya, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa meski bawang putih memberikan manfaat
untuk kesehatan jantung, dampaknya pada kadar kolesterol tidak terlalu besar.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan salah satu obat herbal untuk
kolesterol pada dokter.

Dokter akan membantu Anda menentukan obat alami apa saja yang mungkin bisa Anda gunakan demi
menurunkan kolesterol dalam darah.

2. Jahe

Selain penggunaan bawang putih sebagai obat herbal untuk kolesterol, jahe juga dipercaya dapat
digunakan sebagai obat alami untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Tanaman herbal yang satu ini memang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, mulai menurunkan
kadar kolesterol hingga membantu pengobatan kanker.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Saudi Medical Journal melakukan uji coba penggunaan tiga gram
bubuk jahe kepada 85 individu selama 45 hari untuk menurunkan kolesterol.

Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan jahe sebagai obat herbal berhasil menurunkan kadar
kolesterol secara menyeluruh pada sebagian besar individu.

Penelitian lain menggunakan lima gram bubuk jahe kepada 60 pasien yang memiliki kadar kolesterol
tinggi dengan kelompok usia 18-70 tahun.

Setelah mengonsumsi 5 gram bubuk jahe setiap hari selama tiga bulan, kadar kolesterol LDL di dalam
darah berhasil menurun hingga 17.41% dan kadar kolesterol total hingga 8.83 persen.

Tidak hanya itu saja, kadar trigliserida di dalam darah pun ikut menurun, sementara kadar HDL atau
kolesterol baik meningkat. Dengan begitu, Anda bisa mencoba menggunakan jahe sebagai obat alami
jika ingin menurunkan kolesterol.
Selain mengonsumsi jahe dalam bentuk suplemen, Anda juga bisa mengonsumsi bubuk jahe atau
menambahkan jahe ke dalam berbagai makanan yang Anda konsumsi.

3. Flaxseed

Mungkin sebagian dari Anda masih belum mengenal flaxseed. Padahal, flaxseed merupakan salah satu
biji-bijian yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, salah satunya adalah sebagai obat herbal
untuk kolesterol.

Tanaman herbal ini kaya akan kandungan serat larut, salah satu nutrisi yang dapat membantu
menurunkan kolesterol di dalam tubuh.

Flaxseed bisa dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang dicampurkan pada makanan, atau dalam bentuk
padat yang bisa langsung dimakan.

Penggunaan flaxseed sebagai obat herbal untuk kolesterol dipercaya dapat membantu mengurangi
kadar kolesterol total dan kolesterol jahat dalam darah. Meski begitu, tetap dibutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

Meski begitu, dalam prakteknya, Anda tidak bisa hanya mengonsumsi flaxseed jika memang ingin kadar
kolesterol dalam darah segera turun. S

elain menggunakan obat herbal kolesterol, Anda perlu mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup
sehat.

Salah satunya adalah dengan mengatur pola makan dengan memilih makanan sehat untuk kolesterol
dan menghindari makanan tinggi kolesterol.

Di samping itu, Anda juga perlu rutin berolahraga demi menjaga kadar kolesterol tetap normal.
Selain untuk menurunkan kolesterol, flaxseed juga dipercaya dapat digunakan sebagai obat alami untuk
menurunkan tekanan darah tinggi, risiko berbagai penyakit jantung, dan berbagai masalah pencernaan.

4. Angkak

Angkak atau bisa disebut sebagai red yeast rice merupakan tanaman herbal lain yang dianggap dapat
digunakan sebagai obat untuk menurunkan kolesterol.

Angkak merupakan makanan dan obat tradisional yang berasal dari Tiongkok dan sudah sering dipakai
sejak berabad-abad lalu.

Angkak dipercaya dapat menurunkan kolesterol, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan fungsi
pencernaan. Angkak dibuat dengan cara fermentasi dengan menambahkan ragi Monascus purpureus
pada beras merah.

Dalam penggunaannya sebagai obat herbal untuk kolesterol, angkak rupanya memiliki senyawa kimia
yang mirip dengan yang ditemukan pada obat statin. Senyawa kimia tersebut dikenal dengan nama
monacolin K.

Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa angkak atau red yeast rice memang memiliki
manfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi angkak dapat mengurangi kadar kolesterol
jahat sebanyak dan total kolesterol.

Meski begitu, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keamanan dan efektivitas angkak
dalam jangka panjang.

Pasalnya, para peneliti tidak benar-benar yakin bahwa senyawa kimia yang ditemukan pada angkak
dapat menurunkan kolesterol jahat dalam darah.
Efek samping penggunaan angkak

Angkak juga memiliki berbagai efek samping yang mungkin harus Anda perhatikan. Efek samping angkak
umumnya berada pada tingkat yang ringan, seperti dapat menyebabkan sakit kepala, heartburn, dan
sakit perut.

Namun begitu, belum diketahui efek angkak dalam jangka panjang. Terlebih lagi, senyawa kimia yang
terdapat dalam angkak yang mirip dengan yang ditemukan dalam statin (senyawa monacolin K).

Senyawa ini dapat menimbulkan efek samping serius jika digunakan secara berlebihan.

Selain itu, yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi angkak sebagai obat herbal untuk kolesterol
adalah interaksinya dengan obat lain.

Sebaiknya jangan minum angkak saat Anda sedang menggunakan obat statin untuk menurunkan
kolesterol.

Juga, saat Anda sedang menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, obat antijamur,
antibiotik tertentu, atau obat HIV (inhibitor protease).

Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum Anda memutuskan
menggunakan angkak sebagai obat herbal untuk kolesterol.

Jika Anda mempunyai penyakit ginjal, penyakit hati, sedang hamil, atau menyusui, sebaiknya Anda tidak
minum angkak.

Pentingnya memperhatikan aturan penggunaan obat herbal kolesterol


Anda tentu bisa menggunakan obat-obatan herbal sebagai alternatif jika kurang yakin untuk
menggunakan jenis obat kolesterol lainnya, termasuk suplemen makan yang juga dapat digunakan untuk
menurunkan kolesterol.

Meski begitu, penggunaan obat herbal juga tetap membutuhkan pengawasan dokter. Maka itu, sebelum
Anda menggunakan obat-obatan herbal untuk menurunkan kolesterol, akan lebih baik jika Anda
berkonsultasi dengan dokter.

Dokter tentu akan membantu Anda menentukan apakah kondisi Anda bisa diatasi dengan menggunakan
obat herbal. Mungkin saja kondisi Anda akan lebih mudah diatasi jika menggunakan obat kolesterol atau
suplemen lainnya.

Di samping itu, pengobatan kolesterol akan memberikan manfaat yang lebih maksimal jika didampingi
dengan kebiasaan atau gaya hidup sehat demi mencegah kolesterol semakin meningkat.

Beberapa kebiasaan sehat sebagai pendamping penggunaan obat herbal untuk kolesterol termasuk
sebagai berikut.

Menghentikan kebiasaan merokok.

Menurunkan berat badan jika obesitas dan menjaga berat badan tetap ideal.

Melakukan olahraga secara rutin.

Menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk menjaga kolesterol tetap aman.

Membatasi konsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh serta tinggi kolesterol.

Mengurangi konsumsi lemak trans, jika perlu tidak mengonsumsinya sama sekali.

Mengurangi konsumsi alkohol.

Mengelola stres dengan baik.

Dengan menerapkan berbagai perilaku atau gaya hidup yang lebih sehat seperti yang telah disebutkan,
penggunaan obat herbal untuk kolesterol mungkin akan memberikan dampak yang lebih baik untuk
kadar kolesterol di dalam darah.
Tak hanya itu, membiasakan diri untuk menerapkan gaya hidup sehat dapat meningkatkan kesehatan
dan kualitas hidup secara menyeluruh.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT

Apa Saja Obat Penurun Kolesterol dan Kapan Boleh Dikonsumsi?

Benarkah Minyak Ikan Bisa Menurunkan Kolesterol?

8 Manfaat Mengonsumsi Serai bagi Tubuh

Dikenal Berkolesterol Tinggi, Ternyata Ini Beragam Manfaat Daging Kepiting

NEXT ARTICLE:

Hiperkolesterolemia: Cari Tahu Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui 19/04/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Definisi hiperkolesterolemia

Tanda-tanda & gejala hiperkolesterolemia

Penyebab hiperkolesterolemia

|
Faktor risiko hiperkolesterolemia

Diagnosis & pengobatan hiperkolesterolemia

Pencegahan untuk hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia: Cari Tahu Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Definisi hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah kondisi kadar kolesterol jahat yaitu low density lipoprotein (LDL) yang terlalu
tinggi dalam darah. Jika mengalami hiperkolesterolemia, Anda perlu segera mengatasinya, karena
kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit serius lainnya.

Kadar kolesterol tinggi dapat memicu pembentukan plak pada pembuluh arteri sekaligus menyebabkan
aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Masalahnya, kedua hal tersebut meningkatkan risiko
penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

Kondisi ini juga bisa dimiliki seseorang sejak lahir karena faktor keturunan. Alhasil, kondisi ini disebut
sebagai hiperkolesterolemia familial. Untuk mengatasinya, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat,
termasuk rutin berolahraga dan menjaga pola makan.

Meski demikian, hal tersebut biasanya masih belum bisa sepenuhnya menurunkan kadar kolesterol
dalam darah. Hal ini membuat penderita hiperkolesterolemia harus mengonsumsi obat penurun
kolesterol seperti statin untuk mengontrol kadar kolesterol.

Untungnya, hiperkolesterolemia adalah suatu masalah kesehatan yang masih bisa disembuhkan. Ini
artinya, Anda perlu segera meminta pertolongan dokter jika mengalami kondisi ini untuk mendapatkan
penanganan.

Selain mengatasi kondisi tersebut, pengobatan yang Anda lakukan sedini mungkin bersama dokter dapat
membantu menurunkan risiko serangan jantung hingga 80 persen.
Seberapa umumkah hiperkolesterolemia?

Hiperkolesterolemia bisa dialami oleh siapa saja, tak terbatas kelompok usia. Baik laki-laki maupun
perempuan memiliki risiko yang sama besarnya mengalami kondisi kesehatan yang satu ini. Bahkan,
anak-anak juga bisa mengalami kadar kolesterol tinggi dalam darah.

Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin jika keluarga Anda memiliki riwayat
kesehatan yang berkaitan dengan hiperkolesterolemia familial.

Tanda-tanda & gejala hiperkolesterolemia

Biasanya, kadar kolesterol tinggi dalam darah atau hiperkolesterolemia tidak memiliki tanda atau gejala
sama sekali. Oleh sebab itu, untuk mengetahuinya, Anda perlu melakukan tes darah atau pemeriksaan
kolesterol.

Pada orang dewasa, kadar kolesterol yang mencapai angka 200 mg/dl sudah tergolong tinggi atau
berlebih. Sementara, pada anak-anak, angka 160 mg/dl sudah harus Anda waspadai. Meski begitu,
penderita hiperkolesterolemia familial bisa menyebabkan kenaikan hingga 300 mg/dl.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa kondisi yang mungkin menunjukkan kadar
kolesterol terlalu tinggi dalam darah yang perlu Anda waspadai, khususnya pada penderita
hiperkolesterolemia familial, seperti:

Nyeri dada.

Muncul benjolan pada tangan, siku, lutut, atau area sekitar mata.

Xanthomas, yaitu benjolan kecil berisi deposit kolesterol pada kulit atau tendon.

Xanthelasmas, yaitu benjolan berisi berisi deposit kolesterol pada area sekitar mata.

Bahkan, jika Anda mengalami hiperkolesterolemia familial dari kedua orangtua, risiko mengalami
xanthomas sejak masih bayi hingga anak-anak pun meningkat.
Kapan harus periksa dokter?

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami kondisi ini atau tidak, pergilah ke dokter untuk menjalani
tes kolesterol. Sebenarnya, pemeriksaan ini penting untuk Anda lakukan secara berkala.

Pada anak-anak hingga remaja yang tidak memiliki faktor risiko terhadap penyakit jantung, pemeriksaan
ini bisa dilakukan antara usia 9-11 tahun dan 17-19 tahun.

Sementara, pada orang dewasa yang tidak memiliki faktor risiko sama sekali, pemeriksaan bisa Anda
lakukan setiap lima tahun sekali.

Jika pemeriksaan kolesterol menunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, dokter
akan merekomendasikan Anda untuk lebih sering melakukan tes tersebut. Selain itu, dokter juga akan
meminta Anda untuk tes kolesterol secara rutin jika memiliki faktor risiko.

Penyebab hiperkolesterolemia

Sebenarnya, ada banyak penyebab seseorang mengalami hiperkolesterolemia. Ini artinya, kondisi ini
bisa terjadi karena berbagai penyebab yang berbeda.

Berikut adalah beberapa penyebab hiperkolesterolemia yang bisa Anda kontrol:

Kosumsi terlalu banyak lemak jenuh.

Malas berolahraga dan sering bermalas-malasan.

Memiliki lemak tubuh yang terlalu banyak, khususnya pada area perut.

Merokok juga termasuk kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Apalagi,
penumpukan tar pada pembuluh arteri membuat kolesterol semakin mudah melekat pada dinding
arteri.

Sementara itu, ada beberapa kondisi penyebab hiperkolesterolemia yang tidak bisa Anda kontrol:
Pertambahan usia.

Jenis kelamin.

Hiperkolesterolemia familial yang terjadi sejak Anda lahir.

Penyakit ginjal dan liver.

Kelenjar tiroid yang tidak aktif.

Faktor risiko hiperkolesterolemia

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan potensi Anda mengalami
hiperkolesterolemia:

1. Pola makan tidak sehat

Kebiasaan mengonsumsi lemak jenuh yang biasanya terdapat pada daging hewan dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi lemak trans yang biasanya terdapat
pada kue dan makanan manis juga memberikan dampak yang sama.

Belum lagi kebiasaan mengonsumsi daging merah dan produk olahan susu tinggi lemak meningkatkan
risiko Anda mengalami hiperkolesterolemia.

2. Obesitas

Terlalu banyak makan yang tidak Anda imbangi dengan rutin berolahraga dapat menyebabkan obesitas
atau berat badan berlebih. Jika sudah demikian, risiko mengalami kondisi ini semakin tinggi. Mengapa?

Orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh sebesar 30 atau lebih memiliki potensi untuk mengalami kadar
kolesterol tinggi. Anda bisa menghitungnya menggunakan kalkulator BMI dari Hello Sehat.

3. Malas berolahraga

Olahraga dapat membantu Anda meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah, sekaligus
menurunkan kadar kolesterol jahat. Namun, jika Anda malas berolahraga, justru kadar kolesterol jahat
dapat menumpuk dalam tubuh.
Jika sudah demikian, risiko mengalami kadar kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia juga akan
semakin meningkat.

4. Kebiasaan merokok

Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kondisi tersebut memicu
penumpukan kolesterol dalam pembuluh tersebut. Tak hanya itu saja, merokok juga dapat menurunkan
kadar kolesterol baik dalam tubuh.

5. Pertambahan usia

Usia termasuk salah satu faktor risiko yang tidak bisa Anda ubah. Pasalnya, pertambahan usia
menyebabkan perubahan pada zat kimia dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko mengalami
hiperkolesterolemia.

Semakin tinggi usia Anda, semakin menurun pula fungsi liver untuk mengeluarkan kolesterol jahat dari
dalam tubuh.

6. Diabetes

Ternyata, penyakit gula darah tinggi ini bisa meningkatkan risiko hiperkolesterolemia. Pasalnya, kadar
gula darah yang meningkat juga meningkatkan kadar kolesterol jahat yang berbahaya bagi tubuh.

Tak hanya itu, kadar gula darah tinggi juga menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh. Bahkan, gula
darah yang terlalu tinggi dapat merusak dinding pembuluh arteri.

7. Riwayat kesehatan keluarga

Faktor risiko ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hiperkolesterolemia familial, salah satu jenis
kadar kolesterol tinggi dalam darah yang terjadi karena faktor keturunan.

Risiko Anda mengalami hiperkolesterolemia ini akan semakin tinggi jika salah satu atau kedua orangtua
memiliki kelainan gen yang dapat menjadi penyebabnya. Namun perlu Anda ingat, kondisi ini akan
semakin parah jika anak mengalami hiperkolesterolemia dari kedua orangtuanya.
Diagnosis & pengobatan hiperkolesterolemia

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Untuk memastikan apakah Anda mengalami hiperkolesterolemia, biasanya dokter akan melakukan tes
darah. Pemeriksaan darah yang dokter lakukan untuk memeriksa kadar kolesterol biasanya disebut
pemeriksaan profil lipid.

https://wp.hellosehat.com/jantung/kolesterol/tes-kolesterol-dan-trigliserida-pemeriksaan-profil-lipid/

Isi dari profil lipid meliputi:

Kolesterol total.

LDL atau kolesterol jahat.

HDL atau kolesterol baik.

Trigliserida.

Agar hasil perhitungan lebih akurat, dokter akan meminta Anda untuk tidak makan dan minum selama
9-12 jam sebelum pemeriksaan darah. Pada saat itu, Anda hanya boleh mengonsumsi air putih saja.

Apa saja pilihan pengobatan untuk hiperkolesterolemia?

Sebenarnya, Anda hanya perlu melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mengontrol
kadar kolesterol dalam darah. Sebagai contoh, mulai rutin berolahraga dan mengatur pola makan sehat.

Namun, jika cara tersebut masih tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol Anda, dokter akan
merekomendasikan beberapa jenis obat-obatan yang dapat membantu menurunkan kolesterol.

Biasanya, dokter akan meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.
Berikut adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi kolesterol:
Obat-obatan statin.

Bile-acid-binding resins.

Inhibitor penyerap kolesterol.

Obat-obatan yang disuntikkan.

Ada pula beberapa obat yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah:

Obat-obatan fibrat.

Niasin.

Suplemen asam lemak omega-3.

Pencegahan untuk hiperkolesterolemia

Pola hidup yang sehat dan baik untuk jantung biasanya juga dapat membantu Anda menurunkan kadar
kolesterol, sehingga mencegah Anda dari kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah. Menurut
Mayo Clinic, berikut adalah beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan:

Mengurangi makanan tinggi kandungan garam dan meningkatkan asupan buah dan sayur.

Membatasi jumlah asupan lemak jenuh dan meningkatkan asupan lemak sehat.

Menjaga berat badan ideal.

Menghentikan kebiasaan merokok.

Melakukan olahraga rutin, setidaknya 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Mengelola stress.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT
Panduan Pola Makan untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi di Usia Muda

7 Minuman Penurun Kolesterol yang Baik untuk Kesehatan dan Nikmat Dikonsumsi

Beragam Jenis Makanan Penurun Kolesterol, Plus Cara Memasak yang Tepat

7 Hal yang Paling Sering Ditanyakan Tentang Kolesterol

Hal-hal yang Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi

Hati-hati, Kadar Kolesterol Tinggi Bisa Juga Diwariskan

Apa Saja Obat Penurun Kolesterol dan Kapan Boleh Dikonsumsi?

Benarkah Minyak Ikan Bisa Menurunkan Kolesterol?

Kadar Kolesterol Meningkat, Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Penurun Kolesterol?

Panduan Pola Makan untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi di Usia Muda

7 Minuman Penurun Kolesterol yang Baik untuk Kesehatan dan Nikmat Dikonsumsi

Site logo

Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda
bisa selalu hidup sehat dan bahagia.

Follow kami

Logo SocialLogo SocialLogo SocialLogo Social

KategoriCek KesehatanRumah SakitKomunitas

Informasi

Ketentuan Pengguna

Kebijakan Privasi
Kebijakan Editorial dan Koreksi

Kebijakan Iklan dan Sponsor

Panduan Komunitas

Hello Sehat Dan Kemenkes

Hello Sehat

Tentang Kami

Profil Manajemen

Karier

Kontak Kami

DMCA Icon

©2021 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak Cipta Dilindungi. Hello Health Group tidak menawarkan saran
medis, diagnosis, atau perawatan.

https://hellosehat.com/jantung/kolesterol/obat-herbal-kolesterol/?amp=1

https://hellosehat.com/jantung/kolesterol/pengobatan-kolesterol/?amp=1

https://hellosehat.com/jantung/kolesterol/pantangan-kolesterol/?amp=1

https://hellosehat.com/jantung/kolesterol/pantangan-kolesterol/?amp=1
https://klinikatlantis.com/penyakit-kolesterol/?gclid=Cj0KCQiAtJeNBhCVARIsANJUJ2FWC1MNg-
GC8s0zyAfdhXNUlSje8GcxDj63S6VSZ3Ag-k4WBKRbat4aAjmvEALw_wcB

https://tropicanaslim.com/detail-kesehatan/gaya-hidup-sehat/cara-mengatasi-kolesterol-dengan-cepat

Anda mungkin juga menyukai