Anda di halaman 1dari 1

Aulia Rahmah

1405618012

Pendidikan sosiologi A 2018

Ghetto Warsawa

pemberontakan ghetto Warsawa dimulai setelah pasukan dan polisi Jerman memasuki ghetto tersebut
untuk mendeportasi para penghuninya yang masih hidup. Hingga 16 Mei 1943, Jerman telah
menghancurkan pemberontakan tersebut dan meninggalkan area ghetto dalam kondisi hancur.
Penghuni ghetto yang selamat dideportasi ke kamp-kamp konsentrasi atau pusat-pusat pembantaian.
Jerman dan pihak-pihak yang membantunya membantai lebih dari 10.000 orang Yahudi di ghetto
Warsawa selama operasi deportasi. Sejak tanggal 22 Juli hingga 12 September 1942, pemerintah Jerman
mendeportasi atau membantai sekitar 300.000 orang Yahudi di ghetto Warsawa. SS dan unit-unit
kepolisian mendeportasi 265.000 orang Yahudi ke pusat pembantaian Treblinka dan 11.580 orang
lainnya ke kamp-kamp kerja paksa. Jerman dan pihak-pihak yang membantunya membantai lebih dari
10.000 orang Yahudi di ghetto Warsawa selama operasi deportasi. Pemerintah Jerman hanya memberi
izin bagi 35.000 orang Yahudi untuk menghuni ghetto. Lebih dari 20.000 orang Yahudi tetap tinggal di
sana secara sembunyi-sembunyi. Deportasi terlihat sebagai pilihan yang tak terelakkan bagi setidaknya
55.000-60.000 orang Yahudi yang berada di ghetto Warsawa.

Kaitan nya dengan isu perkotaan adalah sejak berakhir nya pemberontakan ghetto ini. Perkotaan mnjadi
kian tak terbentuk. Terlebih di bawah pimpinan Stroop dan pasukan polisi mulai meratakan ghetto
tersebut dengan tanah, bangunan demi bangunan, untuk memaksa orang-orang Yahudi yang tersisa
agar keluar dari persembunyian mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan hal ini menjadi pemicu
timbul nya slum area di german. Yang mana jika dianalisis dengan menggunakan teori relasi sosial,yang
mana hal ini sesuai dengan terjadi nya daerah ghetto ini dihancurkan.

Daftar Pustaka

Gottdiener,Mark & Hutchison, Ray (2011),The New Urban Sociology (Fouth Edition) Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai