Jurnal Problematikan Profesi Guru
Jurnal Problematikan Profesi Guru
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
TERKAIT DENGAN PROFESI GURU SD
Slameto
slameto_usw@yahoo.com
PGSD & PPS MP - FKIP - UKSW Salatiga
ABSTRAK
Profesionalisme guru sering dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup
penting, yaitu kompetensi, sertifikasi, dan tunjangan profesi. Ketiga faktor tersebut
diprediksi mempengaruhi kualitas pendidikan. Mengingat hasil-hasil penelitian
belum mendukung kerangka berpikir seperti itu, maka lahirlah 3 isu terkait dengan
sertifikasi guru yaitu: peningkatan hasil belajar siswa yang diajar oleh guru pasca
sertifikasi, rendahnya kualitas proises pembelajaran yang diampu oleh guru pasca
sertifikasi dan perilaku guru yang kurang profesional. Oleh karena itu perlu
pembinaan guru pasca sertifikasi yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan,
dikarenakan prinsip mendasar bahwa guru harus merupakan manusia pembelajar (a
learning person). Sebagai guru profesional dan telah menyandang sertifikat
pendidik, guru berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalismenya
sebagai guru. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru dapat dilakukan
melalui upaya pembinaan dan pemberdayaan guru. Dengan demikian perlu upaya
peninjauan lebih mendalam terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan,
khususnya tujuan dan makna sertifikasi, perlu ada upaya pembenahan mind set guru
dan perlu ada program perawatan dan pengembangan profesionalisme bagi guru-
guru yang telah lulus program sertifikasi, khususnya dalam upaya peningkatan mutu
layanan pembelajaran. Pengembangan profesionalisme guru pasca sertifikasi perlu
kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, supervisi pengembangan, dan pe-
nelitian tindakan kelas.
Kata kunci: permasalahan kompetensi, sertifikasi, dan profesi guru
1
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
tertentu. Guru sebagai salah satu bagian siap memenuhi panggilan tugas dan
dari pendidik profesional memiliki kewajiban dengan segala tanggung ja-
tugas utama mendidik, mengajar, mem- wabnya, kemudian siap menerima tun-
bimbing, mengarahkan, melatih, meni- jangan sebagai konsekuensi dari sebuah
lai, dan mengevaluasi peserta didik profesionalitas.
pada pendidikan anak usia dini jalur Guru memiliki peran strategis
pendidikan formal, pendidikan dasar, dalam bidang pendidikan; guru meru-
dan pendidikan menengah. Dalam pakan ujung tombak dalam upaya
melaksanakan tugasnya, guru menerap- peningkatan kualitas layanan dan hasil
kan keahlian, kemahiran yang meme- pendidikan. Sayangnya kualitas guru di
nuhi standar mutu atau norma tertentu Indonesia masih tergolong relatif ren-
yang diperolehnya melalui pendidikan dah. Berdasarkan survey UNESCO,
profesi. terhadap kualitas para guru, kulitas
Pengakuan kedudukan guru guru kita berada pada level 14 dari 14
sebagai tenaga profesional dibuktikan negara berkembang. Hal ini antara lain
dengan sertifikat pendidik dan diberi- disebabkan oleh tidak terpenuhinya
kan kepada guru yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Data
syarat. Selanjutnya, bagi guru yang dari Balitbang Depdiknas pada tahun
telah memiliki sertifikat pendidik ber- 2005 menunjukkan terdapat 1.646.05
hak memperoleh penghasilan di atas (69,45%) guru SD, SMP, SMA, SMK,
kebutuhan hidup minimum dan jamin- dan SLB yang tidak memenuhi kualifi-
an kesejahteraan sosial. Penghasilan di kasi pendidikan minimal (Tim Serti-
atas kebutuhan hidup minimum meli- fikasi Guru, 2006).
puti gaji pokok, tunjangan yang mele- Permasalahan yang muncul
kat gaji, serta penghasilan lain berupa kemudian adalah tingkat profesionalis-
tunjangan profesi, tunjangan fungsio- me guru pasca sertifikasi. Setelah ada
nal, tunjangan khusus, dan maslahat jaminan kesejahteraan yang lebih baik
tambahan yang terkait dengan tugasnya dari sebelumnya, apakah mereka yang
sebagai guru yang ditetapkan dengan telah disertifikasi itu lebih baik dari
prinsip penghargaan atas dasar prestasi. sebelumnya? Atau bagaimana perban-
Guru yang layak menerima dingannya dengan guru yang belum
tunjangan sebagai upaya perbaikan na- disertifikasi? Pertanyaan ini untuk
sibnya agar profesi yang dijalaninya menggugah, terutama tanggungjawab
selama ini “diakui” sebagai profesi dan moral dalam membina generasi ke de-
“disamakan” dengan profesi-profesi pan.
lainnya yang dianggap layak sebagai Banyak kalangan masyarakat
profesi. Guru benar-benar sebagai so- yang memandang pesimis dengan pe-
sok yang siap untuk digugu dan ditiru, laksanaan program sertifikasi guru.
2
Scholaria, Vol. 4, No. 3, September 2014: 1-12
3
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
Guru adalah tenaga profesio- tama, 3000 guru, dan 90.000 siswa.
nal. Program sertifikasi guru dilakukan Temuan pertama, sertifikasi tidak me-
supaya guru memiliki penguasaan ngubah praktik mengajar dan perilaku
kompetensi sebagaimana dipersyarat- guru. Kedua, peningkatan pendapatan
kan UU Guru dan Dosen. Salah satu guru yang lolos sertifikasi ekuivalen
tujuan sertifikasi guru adalah untuk dengan peningkatan mutu mengajar
meningkatkan proses dan mutu hasil (Kompas, 2012). Temuan dari kajian
pendidikan. Guru yang memperoleh itu dipaparkan oleh Head of Human
tunjangan profesi dikategorikan sebagai Development Sector Indonesia Bank
guru profesional. Temuan D. Deni Dunia, Mae Chu Chang pada pertemu-
Koswara, dkk. tahun 2009 ternyata an Organisasi Guru ASEAN di
sertifikasi guru SMP di Jawa Barat Denpasar, Bali menyebutkan bahwa
berkorelasi sangat rendah terhadap belum jelasnya manfaat sertifikasi.
peningkatan profesionalisme dan mutu Bahkan sejumlah penelitian membukti-
pembelajaran; Sertifikasi guru tidak kan bahwa peningkatan profesionalis-
berkontribusi terhadap profesionalisme me pendidik tidak berpengaruh positif
guru; tidak berkontri-busi terhadap terhadap peningkatan mutu pendidikan,
mutu pembelajaran. sehingga akan terlalu cepat untuk
Selanjutnya hasil kajian Bank mengatakan bahwa relevansi kebijak-
Dunia mengkonfirmasi kegagalan pro- an sertifikasi pendidik dengan pe-
gram sertifikasi guru di Indonesia. ningkatan kesejahteraan pendidikan
Tidak adanya hubungan yang jelas dan mutu pendidikan.
antara program sertifikasi dengan Penelitian Badrun dengan judul
peningkatan mutu pembelajaran. Tak “Kinerja Guru Profesional (Guru Pasca
tanggung-tanggung Bank Dunia me- Sertifikasi)di Kabupaten Sleman” tahun
neliti pelaksanaan setifikasi guru untuk 2011 diperoleh hasil dalam ringkasan
kurun waktu 2009, 2011, dan 2012. seperti berikut ini.
Sasaran penelitian adalah 240 Sekolah
Dasar, 120 Sekolah Menengah Per-
4
Scholaria, Vol. 4, No. 3, September 2014: 1-12
5
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
6
Scholaria, Vol. 4, No. 3, September 2014: 1-12
Sarce (2010) untuk mata pelajaran IPS untuk pengembangan profesi, bahkan
Terpadu SMP, menemukan bahwa kecenderungannya tidak digunakan un-
besarnya sumbangan kompetensi peda- tuk pengembangan profesi guru lebih
gogik guru terhadap hasil belajar siswa lanjut. Terkait dengan kegiatan pro-
sebesar 94,50%. fesional, jarang sekali guru pasca
Terkait dengan isyu rendahnya sertifikasi yang melakukan kegiatan:
kualitas proses pembelajaran yang penulisan artikel, Penelitian, membuat
diampu oleh guru pasca sertifikasi karya seni/teknologi, menulis soal UN,
dapatlah dijelaskan seperti temuan menelaah buku, mengikuti kursus
Bank Dunia yang menyatakan bahwa Bahasa Inggris, mengikuti diklat, dan
sertifikasi tidak mengubah praktik mengikuti forum ilmiah.
mengajar dan perilaku guru; pening- Ketiga isyu tersebut dipenga-
katan pendapatan guru yang lolos ruhi oleh faktor 1) standar dan tujuan
sertifikasi tidak ekuivalen dengan kebijakan; 2) sumberdaya; 3) komuni-
peningkatan mutu mengajar (Kompas, kasi; 4) interorganisasi dan aktivitas
2012). Selanjutnya hasil kajian Bank pengukuhan; 5) karakteristik agen
Dunia mengkonfirmasi tidak adanya pelaksana; 6) kondisi sosial, ekonomi,
hubungan yang jelas antara program dan politik, serta karakter pelaksana.
sertifikasi dengan peningkatan mutu Agar isyu-isyu tersebut segera teratasi,
pembelajaran; Sertifikasi guru tidak para pelaku kebijakan harus memiliki
berkontribusi terhadap profesionalisme kemempuan manaje-rial, dan politis
guru; tidak berkontribusi terhadap mutu serta komitmen terhadap tujuan yang
pembe-lajaran. Mengapa demikian? akan dicapai. Para pemimpin dapat
Salah satu dugaan kuatnya karena mengambil langkah bukan hanya pada
terkait dengan isyu yang ketiga yaitu ranah merencanakan sebuah peraturan
peri-laku guru yang kurang profesional. namun dalam pengangkatan personil
Terkait dengan isyu yang baru non layanan masyarakat, guna
ketiga yaitu perilaku guru yang kurang meningkatkan isi dan keterdukungan
profesional seperti dipaparkan oleh pemimpin terhadap pancapaian tujuan
Badrun (2011) guru yang telah lulus sertifikasi.
sertifikasi dan telah menerima tun- Upaya Profesional Guru pasca
jangan sertifikasi justru lebih tidak Sertifikasi
disiplin, banyak guru yang tidak mau Asumsi bahwa sertifikasi akan
mengikuti pengembangan kemam-puan meningkatkan profesionalisme guru
melalui berbagai pelatihan, workshop dan mutu pendidikan, ternyata kondisi
dan seminar; alokasi dana tunjangan dilapangan berbeda; apa yang dialami
profesi yang diterima guru-guru sedikit guru dalam sertifikasi belum memberi-
sekali proporsinya yang digunakan kan dampak secara signifikan pada
7
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
8
Scholaria, Vol. 4, No. 3, September 2014: 1-12
9
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
10
Scholaria, Vol. 4, No. 3, September 2014: 1-12
Badrun Kartowagiran. 2011. Kinerja Guru Profesional (Guru yang Sudah Lulus
Sertifikasi Guru dan Sudah Mendapat Tunjangan Profesi) di Kabupaten
Sleman Yogyakarta. Pusat Kajian Pengembangan Sistem Pengujian dan Pusat
Kajian Pendidikan Dasar dan Menengah, Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Yogyakarta
Deni Koswara, Asep Suryana, Cepi Triatna, 2009. Studi Dampak Program
Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Rofesionalisme dan Mutu di Jawa
Barat. file.upi.edu/Direktori/ FIP/JUR._ ADMINISTRASI_PENDIDIK-
AN/...
Haryono, 2010. Manajemen Peningkatan Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi,
Makalah Disajikan dalam Program Teaching Clinic Pascasertifikasi Guru
yang Diselenggrakan oleh Bidang PPTK Dinas Pendidikan Propvinsi Jawa
Tengah Tahun 2010, dapat diakses pada http://budisusetyo.typepad.com
/blog/2012/01/manajemen-peningkatan-profesionalisme-guru-
pascasertifikasi.html
11
Permasalahan – permasalahan Terkait dengan Profesi Guru SD (Slameto)
12