Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Posyandu Lansia Di Desa Gambor Kecamatan Singuruh 1
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Posyandu Lansia Di Desa Gambor Kecamatan Singuruh 1
Disusun oleh :
DIAH WASKITO RINI
2016.02.009
PENDAHULUAN
Gout Artritis merupakan salah satu penyakit radang sendi. Gout artritis dalam
masyarakat lebih dikenal dengan nama asam urat. Asam urat merupakan hasil dari
pemecahan purin didalam tubuh yang terdapat didalam darah dan urin. Setiap orang
memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan
asam urat. Asam urat yang terdapat di dalam tubuh kita tentu saja kadarnya tidak boleh
berlebihan (Ode, 2012) dalam (Ellin, 2018). Pemicu peningkatan kadar asam urat
salah satunya proses penuaan pada lansia. Menurut WHO lansia merupakan seseorang
yang berusia diatas 60 tahun. Lansia mengalami proses penuaan dengan begitu secara
progresif akan kehilangan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan akan menumpuk
semakin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif yang sering dialami lansia salah satunya asam urat.
Perjalanan asam urat ditandai dengan rasa nyeri pada kaki dan hasil pemeriksaan
kadar asam urat lebih pada laki – laki >7, sedangkan pada perempuan >5,7
(IP.Suiraoka, 2012) dalam (Ellin, 2018). Penatalaksanaan asam urat salah satunya
dengan menggunakan pemberian air rebusan daun salam.
Data World Heatlh Organization (2007) penderita asam urat sekitar 230 juta,
akan terus meningkat pada tahun 2020. Kejadian asam urat akan terus meningkat baik
pada negara maju maupun negara berkembang. Sedangkan jumlah lanjut usia di
Indonesia yaitu 18,1% jiwa. Pada tahun 2018, jumlah penduduk lanjut usia di
Indonesia menjadi 24 juta jiwa dan di perkirakan pada tahun 2020, jumlahnya
mencapai 36 juta jiwa, Jika di lihat sebaran penduduk lansia menurut provinsi,
presentase lansia diatas 10% sekaligus paling tinggi ada di provinsi Jawa timur
(12,92%) (Diah, 2019). Dari data (Dinkes Banyuwangi, 2017) di ketahui bahwa
jumlah lansia pada tahun 2017 terdapat 182,096, tertinggi berada di kecamatan
Singojuruh sebanyak 7.392 lansia dan sasaran pra lansia dan lansia yaitu 10.481 total
lansia yang berada di Kabupaten banyuwangi adalah 71%. Penderita asam urat di
Indonesia sebanyak 11,9% dan di Jawa Timur sebanyak 26,4% (Kemenkes RI, 2013).
Penderita asam urat di banyuwangi sebanyak 16.225 orang. Pendapat ini sesuai
dengan laporan hasil penelitian bahwa penderita asam urat di Sulawesi Selatan dari
waktu ke waktu semakin meningkat, menunjukan asam urat menyerang 10% pada
laki-laki dan 4% pada perempuan (Dinaria, 2015) dalam (Ellin, 2018). Dari hasil studi
pendahuluan yang di lakukan di Desa Gambor menunjukan dari 134 lansia yang aktif
posyandu 65 lansia yang memiliki kadar asam urat berlebih.
Faktor penyebab asam urat meliputi usia, obesitas, pola makan tinggi purin,
konsumsi alkohol berlebih, penggunaan obat-obatan yang meningkatkan asam urat,
cedera sendi dan stress. Dampak dari kadar asam urat yang berlebih menyebabkan
nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari bangun tidur, kesemutan, bengkak,
panas dan kemerahan pada sendi yang terserang (Ode, 2012) dalam (Ellin, 2018).
Kadar asam urat yang tinggi dan tidak dilakukan pengobatan akan menimbulkan asam
urat kronik. Masyarakat akan melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan dan
dilakukan pemeriksaan asam urat menggunakan fotometer maupun stick apabila
dampak yang dirasakan sudah mengganggu dalam aktivitas sehari-hari. Daun salam
mengandung flavonoid yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
menghindari gejala inflamasi (Dinaria, 2015) dalam (Ellin, 2018). Dengan flavonoid
dalam air rebusan daun salam bermanfaat untuk megurangi kadar asam urat dalam
darah dan dapat mengurangi rasa nyeri pada kaki yang biasa timbul ketika terjadi
peningkatan kadar asam urat (Agoes, 2010) dalam (Ellin, 2018).
Pengobatan asam urat dapat menggunakan terapi farmakologi seperti
allopurinol, ibuprofen, piroxicam, dan dexamethasone maupun non farmakologi
seperti tempuyung, daun salam, daun sendok, daun seledri dan sambiloto (Sustrani,
Alam & Hadibroto 2004) dalam (Ellin, 2018). Penggunaan terapi farmakologi secara
terus menerus dapat menimbulkan efek samping pada tubuh, oleh karena itu
diperlukan alternatif lain yang akan lebih efektif dan terjamin keamananya untuk
tubuh. Sebagian masyarakat belum mengetahui manfaat daun salam untuk mengurangi
kadar asam urat yang terdapat dalam darah yang dapat digunakan sebagai terapi non
farmakologi. Daun salam selain digunakan untuk bumbu dapur juga dapat di
manfaatkan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan asam urat dalam darah.
Efektivitas akan dirasakan dengan pemberian air rebusan daun salam selama 7 hari
sebanyak 1 kali perhari.
Dari hasil studi pendahuluan dan wawancara pada tanggal 15 februari 2018
dengan sebagian lansia yang aktif dalam posyandu dan mengalami peningkatan kadar
asam urat belum mengetahui manfaat daun salam untuk menurunkan kadar asam urat.
Sehingga dengan melihat fenomena yang ada peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan
kadar asam urat pada lansia”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan
kadar asam urat pada lansia di Posyandu Lansia Desa Gambor Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi ?
2.4 Pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam
urat pada lansia
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme yang dimiliki oleh semua
orang. Asam urat dalam tubuh kadarnya tidak boleh berlebihan (Ode, 2012) dalam
(Ellin, 2018). Asam urat yang berlebih akan menimbulkan penyakit. Penyembuhan
asam urat dapat menggunakan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Daun
salam adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai terapi non
farmakologi dengan cara merebus 10-15 lembar daun salam dengan air 700 cc gelas
biarkan mendidih samapi tersisa 200 cc, setelah itu saring dan minum 1 kali 1 gelas
setiap hari. Daun salam mengandung flavonoid sehingga dapat digunakan sebagai
peluruh kencing (diuretik). Sebagai diuretik salam mampu memperbanyak produksi
urine
pada tubuh sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah melalui urine.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Yankusuma & putri (2016) tentang
pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat di Desa
Malanggaten Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun 2016 dengan
jenis penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest-posttest.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita asam urat di Desa
Malanggaten sebanyak 20 orang. Sampel sebanyak 12 orang sesuai dengan kriteria
inklusi dengan teknik sampling dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan ada pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar
asam urat.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dinaria (2015) tentang pengaruh
pemberian air rebusan daun salam terhadap asam urat pada wanita menopause. Jenis
penelitian yang digunakan inferensia kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan
menggunakan pre-eksperimen dengan rancangan one group prepost and posttest
design. Seluruh wanita menopause yang menderita asam urat sebanyak 45 orang di
kelurahan gundi sebagai populasi dalam penelitian . Sampel yang digunakan dalam
penelitian sebanyak 16 orang dengan menggunakan teknik sampling menggunakan
purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian dengan lembar
observasional. Hasil dari penelitian tersebut ada pengaruh pemberian air rebusan
daun salam terhadap asam urat pada wanita menopause.
Menurut Tersono (2006) menjelaskan manfaat daun salam sebagai diuretik
(peluruh kencing) dan analgetik (penghilang nyeri), sebagai diuretik daun salam
mampu memperbanyak produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat darah
yang dikeluarkan melalui urin. Sebagai analgesik, daun salam mampu
menghilangkan rasa sakit saat berjalan.
BAB III
3.1 KERANGKA KONSEP
UPAYA PENANGANAN ASAM FAKTOR YANG MENINGJATKAN KADAR ASAM URAT
URAT : BERDASARKAN PATOFISIOLOGIS :
KETERANGAN :
BAB IV
METODE PENELITIAN
K O I OI
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
Keterangan :
K : subjek (lansia yang mengalami peningkatan kadar asam urat)
O : observasi kadar asam urat sebelum pemberian air rebusan daun salam
I : intervensi (pemberian air rebusan daun salam)
OI : observasi kadar asam urat sesudah pemberian air rebusan daun salam
(Nursalam, 2017) dalam (Ellin, 2018)
Populasi
Semua lanjut usia 60-74 tahun bersedia menjadi responden, mengalami peningkatan kadar asam urat, tidak
sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentuPengolahan Data
yang dapat menurunkan kadar asam urat di Posyandu Lansia
Editing, Coding, Skoring, Tabulating
Desa Sepanyul sebanyak 33 orang
SampelData
Analisis
Sebagian lanjut usia 60-74 tahun bersedia menjadi responden, mengalami peningkatan kadar asam urat, tidak sedang
Uji Wilcoxon
mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menurunkan kadar asam urat di Posyandu Lansia Desa Sepanyul sebanyak
30 orang.
Penyajian Data
Gambar 4.5 Kerangka kerja pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap
penurunan kadar asam urat pada lansia di Posyandu Lansia Desa gambor.
Sampling
Simple random sampling
Pengumpulan data
Dengan mengukur kadar asam urat pada
responden
( Sevilia &
Mumpuni 2014)
2. Tabulating
Tabulating adalah menyusun data yang telah lengkap sesuai
dengan variabel yang dibutuhkan kedalam tabel distribusi frekuensi
(Notoatmodjo, 2010). Setelah diperoleh hasil dengan cara
perhitungan, hasil dimasukan kedalam kategori nilai yang telah di
buat.
Adapun hasil pengolahan data dapat diinterprestasikan dengan
skala sebagai berikut : (Arikunto, 2010)
0% : tidak seorang pun
50% : setengahnya
100% : seluruhnya
Adi, L. T., 2006. Tanaman Obat & Jus Untuk Asam Urat & Reumatik. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
Agoes, A., 2010. Tanaman Obat Indonesia. 2 ed. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Aksara.
Bandiyah, S., 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Dinaria, 2015, Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Kadar
Asam Urat Pada Wanita Menopause, hh. 2-9, Skripsi Akademi Kebidanan
Griya Husada Surabaya
Herliana, E., 2013. Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta: FMedia.
Hidayat, A. A. A., 2017. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.
Ode, S. L., 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandarkan Nanda NIC, NOC
Dilengkapi Teori dan Contoh Kasus Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
Padila, 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. Putra,
W. S., 2016. Kitab Herbal Nusantara : Aneka Resep & Ramuan Tanaman
Sevilia, Desi Alvionita Vivit Dwi & Mumpuni Dwiningtyas, 2014, Pengaruh
Konsumsi Jus Nanas Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di
UPT Werdha Mojopahit Mojokerto, STIKES Pemkab Jombang
Suriana, N., 2014. Herbal Sakti Atasi Asam Urat. Depok: Mutiara Allamah Utama.
Wijayakusuma, H., 2006. Atasi rematik dan asam urat ala Hembing. Jakarta : Puspa Swara.
Lampiran 1
Kepada :
Yth. Calon responden Ditempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi
Nama : Diah Waskito Rini
NIM : 143210061
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh pemberian air
rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Posyandu
Lansia Desa Gambor”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada
lansia.
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan lansia sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian saja. Lansia yang tidak bersedia menjadi responden
diperbolehkan tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian. Lansia yang bersedia menjadi
responden, saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian. Atas
perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
Dengan surat ini saya menyatakan bahwa saya bersedia/tidak bersedia* untuk menjadi
responden dalam penelitian dengan judul “Pengaruh pemberian air rebusan daun salam
terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Posyandu Lansia Desa Gambor”. Yang
akan dilaksanakan oleh saudari Diah Waskito Rini
Saya telah mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini sesuai dengan penjelasan dari
peneliti yang sudah disampaikan kepada saya.
Demikian secara sukarela dan tidak ada paksaan dari siapapun dalam saya membuat surat
pernyataan ini.
Banyuwangi,.................2019
Responden
( )
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal Kadar asam urat sebelum Tanggal Kadar asam urat sesudah
Lampiran 4
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR
ASAM URAT
Lampiran 5
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI PEMERIKSAAN KADAR ASAM
URAT SEBELUM PEMBERIAN AIR REBUSAN
DAUN SALAM PADA LANSIA
Rata-rata
Keterangan :
Tidak normal : 1
Normal :2
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI PEMERIKSAAN KADAR ASAM
URAT SEBELUM PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM
PADA LANSIA
Rata-rata
Keterangan :
Tidak normal : 1
Normal :2
Lampiran 9
TABULASI DATA KHUSUS
Keterangan :
Kadar asam urat
Tidak normal : 1
Normal :2
Kriteria perubahan kadar asam urat
Tetap :0
Menurun :1
Meningkat :2