PERKEMBANGAN MIKROKONTROLLER
Desi Rahmawati
09030581923070
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
mengerjakan makalah “Perkembangan Mikrokontroller” ini dengan baik dan
lancar. Pembuatan makalah ini di susun berdasarkan berbagai sumber bacaan
sebagai referensi yang di peroleh dari Internet .saya berharap makalah ini dapat
memberikan motivasi kepada para mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer
untuk lebih giat mempelajari hakekat yang terkandung dalam Perkembangan
Mikrokontroller ini.
Akhir kata saya mengharapkan makalah ini banyak manfaatnya bagi kami
sendiri khususnya maupun semua pihak pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dengan makalah ini, Kita dapat meningkatkan pemahaman tentang teori
perkembangan mikrokontroller. Kita dapat mengetahui dasar-dasar
UP, Konfigurasi, Memori/IO mikrokontroller.
BAB II
PEMBAHASAN
at89s205
Memory Access
Access artinya membaca atau menulis, memory dalam pengertian
memory chip (penyimpan data) atau IO – Input Output, chip yang merupakan
gerbang keluar sistem uP, tetapi sebelum diuraikan mengenai sistem
pembacaan dan penulisan dari/ke memori perlu dijelaskan lebih dahulu
bangaimana sinyal-sinyal data dan alamat berlalu didalam bus. Jika dalam
sistem digital dasar dikenal adanya status dari data, yang mana dapat „0‟ atau
„1‟ yang berhubungan dengan tegangan 0 dan 5 Volt – untuk level TTL, maka
dalam sistem MPU dikenal adanya status-status sebagai berikut;
„0‟ atau LO state stabil data nol – LOW state (untuk level TTL=0 Volt)
„1‟ atau HI state stabil data satu – HIGH state (untuk level TTL=5 Volt)
Hi-z saluran terputus, atau impedansi tinggi (High impedance)
Tidak stabil kadang nol, satu, hi-z, tidak tahu kapan terjadinya.- sinyal
sampah / Unstable / Intermediate state
Memory MAP
Pengetahuan tentang ruang memori (memory space), peta memori
(memori map) dan dekoding alamat (address decoding) adalah sangat
penting untuk memahami kerja dari suatu sistem uP, karena hal ini
diperlukan dalam pembuatan rangkaian (hardware) dan penyusunan
program (software). Dalam bahasan ini akan diberikan contoh dari yang
paling sederhana, hingga konfigurasi yang komplek atau konfigurasi dasar
sistem uP pada umumnya.
16 Bit Address
Decoder IC
Konfigurasi Dasar uP
Sebuah uP tidak dapat bekerja sendirian, diperlukan komponen
lain, baik itu suatu dekoder alamat, memori atau unit Input-Output. Sistem
uP adalah sebutan untuk suatu konfigurasi rangkaian dengan uP sebagai
komponen utamanya ditambah memori, I/O dan dekoder alamat. Sistem
minimum uP adalah rangkaian dengan komponen minimum agar sistem
uP dapat bekerja. Blok diagram Gb. 3. 1 memperlihatkan suatu sistem
uP. Perhatikan bahwa sebagian alamat digunakan untuk dekoder alamat
untuk menseleksi chip mana yang diaktifkan.
Memori
Ada dua tipe dasar dari memori yang berdasarkan apakah data
hilang atau tidak, bila catu daya dipandamkan, istilah asingnya
adalah volatile dannon-volatile, dalam istilah indonesia ada yang
menterjemahkan sumirna dan tak sumirna. Kedua tipe memori tersebut
dijelaskan berikut ini.
Volatile memory
2. . Flash EPROM
Flash EPROM – Suatu teknologi yang relatif baru, dimana pengisian dan
penghapusan data dengan suatu prosedur tertentu, yaitu dengan kombinasi sinyal
kontrol dan tegangan bakar / tegangan tinggi (tegangan yang dimaksud tegangan
tinggi disini lebih besar dari 5Volt, biasanya 12 Volt). Pengisian dan
penghapusan dijaman sekarang ini digunakan PC dengan bantuan suatu
programmer. Penghapusan data harus secara keseluruhan (data diseluruh alamat),
tidak dapat secara individual (per lokasi alamat). Proses penghapusan lebih cepat
dibanding pada EPROM dengan sinar uv, mungkin karena cepatnya itulah
dinamakan „FLASH‟. Contoh Intel 28F010, ATMEL 29C64.
3. EEPROM
NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory) -NVRAM memiliki
battere terintegrasi didalamnya yang menjaga data tetap. NVRAM memiliki
kecepatan akses yang relatif lebih tinggi dibanding dengan ROM biasa. Beberapa
tipe NVRAM tidak Memiliki batere, seperti RAM biasa yang digunakan untuk
menduplikasi data dari EEPROM kemudian akses dari NVRAM akan lebih
cepat. Contoh NVRAM yang berbasis batere adalah DS1220, DS1225 (Dallas
Semiconductor), yang berbasis EEPROM adalah X22C10, X22C12 (Xicor).
ROM, PROM dan EPROM pada saat operasi hanya dapat dibaca, tidak
dapat ditulisi, oleh karena itu tidak terdapat kontrol W (write) pada chip ini,
sedangkan pada EEPROM atau Flash EPROM pada saat operasi juga hanya dapat
dibaca saja, tetapi dimungkinkan pada dalam konfigurasi rangkaiannya untuk
membuat data yang ada didalamnya dirubah atau dihapus. Contoh riil adalah
BIOS pada PC yang saat ini menggunakan memori Flash, pada operasinya
memori tersebut hanya bisa dibaca saja, tetapi dengan utilitas software tertentu
(tidak perlu hardware), isi data BIOS dapat diubah, yaitu bila user menghendaki
upgrade BIOS, dengan mendownload dari internet data BIOS dan utilitasnya,
upgrade BIOS bisa dilakukan dengan mudah. Karena mudahnya mengubah BIOS
ini, juga dimanfaatkan virus komputer untuk melumpuhkan PC, karena BIOS
yang rusak menyebabkan PC macet. Flash juga banyak digunakan diperalatan
yang perlu menyimpan data seperti pada handphone, digital diary, kartu telepon
dan sebagainya.
Kali pengisian atau penghapusan EPROM, EEPROM atau Flash terbatas,
contoh dari datasheet EEPROM CAT93C46 ditulis; 1.000.000 Program/Erase
Cycle dan 100 Year data Retention, artinya chip dapat ditulis dan dihapus
sebanyak 1 juta kali dan jika chip diisi dan digunakan atau dibiarkan akan tahan
hingga 100 Tahun. Untuk EPROM dan Flash berkisar 1000 kali. Pada
kenyataannya kemungkinan bisa lebih kecil atau data rusak karena adanya derau-
derau listrik atau gelombang elektromagnet.
Suatu hal yang penting dalam perencanaan adalah adanya waktu akses,
yaitu waktu yang diperlukan oleh chip memori untuk membaca atau menulis data.
EPROM, EEPROM dan Flash berkisar 100-400 ns (1 nano second = 10-9 second).
Sulit menuliskan berapa kecepatan akses memori di jaman kini, karena perubahan
cepat, makin ditemukan memori dengan waktu akses yang semakin kecil (cepat) ,
untuk tepatnya harus dilihat di data sheet nya yang saat ini begitu mudah didapat
dari internet. Waktu akses kadang-kadang tercantum dalam label kemasan, seperti
contoh EPROM dari Texas Instrument 27C256-10, angka 10 menunjukkan waktu
akses 100 ns.
PENUTUP
Kesimpulan
Seri MCS-51 sederhana, murah dan mudah didapat dipasaran, cukup untuk
aplikasi sederhana bagi para pecinta elektronik maupun aplikasi di industri. Chip
ini kemudian dikembangkan menjadi beberapa seri dengan berbagai kemampuan
(fitur), seperti pada 8031, 80C31, 8051AH dan 8751.
Mikrokontroler memiliki unit memory sendiri (meskipun sangat terbatas), unit I/O
(Input/Output) yang bisa dikoneksikan langsung dengan sensor atau aktuator.
Program disimpan dalam memori yang tidak hilang bila catu daya padam,
biasanya dalam bentuk ROM, PROM atau EPROM diluar mikrokontroler, atau
beberapa seri atau varian memiliki ROM didalam mikrokontroler itu sendiri. Cara
mengisi program dengan suatu alat pemrogram, yang biasanya berhubungan
dengan PC. Untuk mempelajari dan mengaplikasikan mikrokontroler diperlukan
perangkat pengembang, literatur dan forum-forum diskusi.
Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan oleh sebab
itu saya meminta saran dan kritiknya demi pembangunan makalah ini. Sebelumya
saya ucapkan maaf dan trimakasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.elektro.undip.ac.id/mikro/
http://www.datasheetcatalog.com/
http://lenniforever.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-mikrokontroller.html