Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

AGAMA TENTANG MORAL

Oleh : 1,B

NAMA: ELYA PUSTIKA NIM: PO7120121066

NAMA:TASYA OPINDA NIM: PO7120121091

NAMA: YUMEY NIM: PO7120121104

NAMA: ALDONA DWI A NIM: PO7120121103

DOSEN PENGAMPU : MALIHA AMIN,SKM,M.KES

Prodi D-III Keperawatan Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Tahun Akademik 2021-2022
Agama sebagai Sumber Moral

A. Pengertian Agama

Secara terminologis, Hasby as-Shiddiqi mendefinisikan agama sebagai undang-undang ilahiyang


didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia di alam duniauntuk mencapai
kerajaan dunia dan kesentosaan di akhirat. Agama adalah peraturan Tuhan yangdiberikan kepada
manusia yang berisi sistem kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan didunia dan di
akhirat.Endang Saefudin Anshari menyimpulkan bahwa agama meliputi: sistem kredo kepercayaan
atasadanya sesuatu yang mutlak di luar manusia; sistem ritus tata cara peribadatan manusia
kepadayang mutlak; dan sistem norma atau tata kaidah yang mengatur hubungan manusia
dengansesame manusia dan hubungan dengan alam lainnya sesuai dan sejalan dengan tata keimanan.

B. Pengertian Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, dan Etika

a) Pengertian Moral

Sidi Gazalba mengartikan moral sebagai kesesuaian dengan ide-ide yang umum diterima
tentangtindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Jadi moral adalah tindakan yang
umumsesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesatuan sosial tertentu.

Dengan demikian moral dapat diartikan dengan “menyangkut baik buruknya manusia sebagaimanusia,”
moralitas dapat diartikan dengan “kes

eluruhan norma-norma dan nilai-nilai dan sikapmoral seseorang atau masyarakat. Moral mengacu pada
baik buruk perilaku bukan pada fisikseseorang.

b) Pengertian Susila dan Budi Pekerti

Secara terminology, susila adalah aturan-aturan hidup yang baik. Orang yang susila adalah
orangyang berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakuan buruk.Susila
biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat setempat tentang suatu perbuatan itu
tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan demikian susila menunjuk pada arti perilaku baik
yang dilakukan seseorang.Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan
kesadaran yangdidorong oleh akal. Sementara pekerti adalaha apa yang terlihat pada manusia karena
didorongoleh perasaan. Budi pekerti adalah perbuatan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada
karsadan tingkah laku manusia.

c) Pengertian Akhlak
Berikut ini adalah pengertian akhlak secara istilah dari sebagian para ulama:1) Ahmad Amin dalam
bukunya, Al-Akhlak,mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang biasa dilakukan.

2) Ibn Maskawih dalam kitabnya

Tahzib al- Akhlak wa Tathirul A’raq,mendefinisikan akhlak sebagai “keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan
sebelumnya”

3) Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya „Ulumuddin, mendefinisikan akhlak sebagai: “segala

sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa
memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan.”

Akhlak adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan
perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut.Dari
beberapa definisi dan uraian singkat di atas, kita dapat mengambil dua hal penting tentangakhlak,
yaitu:1) Akhlak yang berpangkal pada hati, jiwa, atau kehendak2) Akhlak merupakan perwujudan
perbuatan sebagai kebiasaan (bukan perbuatan yangdibuat-buat, tetapi sewajarnya).Dengan demikian
akhlak dalam ajaran Islam merupakan perbuatan manusia sebagai ekspresiatau ungkapan dari kondisi
jiwa. Akhlak meskipun berpangkal dari jiwa tapi ia tidak berhenti didalam jiwa saja melainkan
ternyatakan dalam perbuatan.

d) Pengertian Etika

Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagian
ahliyang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia dipandangdari
segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atauetika Islam tidak
hanya bersumber pada akal, melainkan pula yang terpenting adalah Al-Qur‟an dan Hadits.

C. Hubungan Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, dan Etika

Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak lebih bersifat praktis.
Artinyamoral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, susila berbicara mana yang
tabudan mana yang tidak tabu, akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah, layak atau tidak
layak.Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu dikatakan baik atau kenapa perbuatan itu
buruk. Etika menyelidiki, memikirkan, dan mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk,moral
menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan sosial tertentu. Moralitu hasil dari
penelitian etika.Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah. Meskipun akhlak
dalam Islam bersumber kepada Al-Qur‟an dan Sunnah sementara etika, moral, dll. bersumber pada akal
atau

budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dalamhal ini
akhlak Islam sangat membutuhkan terhadap etika, moral, dan susila karena Islammempunyai
penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam menjabarkan ajaran-ajaran Islam, dan Islam
sangat menghargai budaya suatu masyarakat.Kalaupun adat local menyimpang, Islam mengajarkan
kepada umatnya agar mengubahnya tidaksekaligus melainkan secara bertahap.

D. Agama Sebagai Sumber Moral

Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan menjadikanagama
sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalammenjalani
kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Qur‟an dan Hadits.Menurut
kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada beberapa hal yang patut
dihayati dan penting dari agama, yaitu:1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah,
dan tawakal2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang
menegakkankebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa3) Agama memberi sugesti kepada
manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia danterpuji, toleransi, dan manusiawi.Dengan
demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagaisumber akhlak.
Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memilikidaya tahan yang kuat dalam
mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan amoral.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/243495236/Agama-sebagai-Sumber-Moral-docx

Anda mungkin juga menyukai