Anda di halaman 1dari 3

HKUM4308-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4308/Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang
Tugas :2

No. Soal
1. Sejumlah stimulus, termasuk maraknya restrukturisasi kredit terimbas pandemi tak sepenuhnya dapat
menekan rasio kredit bermasalah. Sejumlah bank masih mencatat peningkatan rasio. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mencatat hingga April 2020, non performing loan (NPL) gross telah 2,89%, meningkat
cukup signifikan dibandingkan Desember 2019 sebesar 2,53%. Rasio tersebut juga lebih tinggi
dibandingkan rata-rata rasio bulanan pada 2019 sebesar 2,59%.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiatmadja mengakui sepanjang kuartal I-
2020, kredit macet perseroan naik.
Sumber:https://keuangan.kontan.co.id/news/kredit-macet-di-sejumlah-perbankan-meningkat-akibat-
pandemi-corona?page=all

Pertanyaan
Dengaan adanya prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Principle) yang diterapkan bank dalam
memberikan kredit pada debitur, bagaimana cara perbankan dalam mencegah kredit macet sehingga
bank tetap dinyatakan sebagai bank sehat berdasarkan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking
Principle)?

2. Merger menghasilkan satu perusahaan atau perbankan yang


melakukan merger, konsolidasi menghasilkan satu perusahaan baru yang dileburkan,
dan akuisisi menghasilkan status kepemilikan perusahaan yang diakuisisi dengan operasional dan
badan hukum perusahaan tetap.
Sistem perbankan saat ini sangat dimungkinkan terjadinya merger, konsolidasi maupun akuisisi, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan modal perbankan. Hal inilah yang dilakukan oleh PT Bank BRISyariah
Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT BNI Syariah. Diketahui, merger tiga bank syariah BUMN,
yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, akan efektif pada
1 Februari 2021 atau besok. BRIsyariah sebagai bank penerima penggabungan, akan memiliki nama
baru yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Sumber:https://www.cnbcindonesia.com/market/20210129145327-17-219683/kemenkumham-merger-3-
bank-syariah-bumn-efektif-1-februari#vidy-6bdfa8ff-70ff-41ad-b1f5-17a61e980690

Pertanyaan
Agar perusahaan perbankan dapat melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi dengan baik dan benar
menurut peraturan perundang-undangan. Bagaimana suatu perusahaan perbankan dapat melakukan
merger, konsolidasi dan akuisisi dengan tidak menyalahi aturan yang berlaku ? Silakan jawaban
saudara berdasar ketentuan yang berlaku!

1 dari 3
HKUM4308

3. Merger menghasilkan satu perusahaan atau perbankan yang


melakukan merger, konsolidasi menghasilkan satu perusahaan baru yang dileburkan,
dan akuisisi menghasilkan status kepemilikan perusahaan yang diakuisisi dengan operasional dan
badan hukum perusahaan tetap.
Sistem perbankan saat ini sangat dimungkinkan terjadinya merger, konsolidasi maupun akuisisi, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan modal perbankan. Hal inilah yang dilakukan oleh PT Bank BRISyariah
Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT BNI Syariah. Diketahui, merger tiga bank syariah BUMN,
yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, akan efektif pada
1 Februari 2021 atau besok. BRIsyariah sebagai bank penerima penggabungan, akan memiliki nama
baru yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Sumber:https://www.cnbcindonesia.com/market/20210129145327-17-219683/kemenkumham-merger-3-
bank-syariah-bumn-efektif-1-februari#vidy-6bdfa8ff-70ff-41ad-b1f5-17a61e980690

Pertanyaan
Dari ilustrasi diatas, menurut saudara mengapa pemerintah melalui BUMN melakukan merger,
konsolidasi dan akuisisi bank syariah milik pemerintah ?

4. Beberapa bank sedang melakukan investigasi terkait terjadinya kebocoran data nasabah. Hal ini salah
satunya dipicu oleh temuan Bareskirim bahwa tenaga marketing bank diduga melakukan
penyalahgunaan data nasabah. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang sebenarnya
perbankan sangat ketat dalam memperlakukan data nasabah. Namun selama ini memang ada beberapa
kasus yang menyebabkan data nasabah bocor. "Biasanya ada oknum yang menyamar sebagai pegawai
bank dan bertindak seolah marketing dari bank,"
Secara eksplisit kewajiban bank untuk merahasiakan keterangan nasabahnya diatur di dalam Pasal 40
ayat (1) UU 10/1998, namun yang wajib dirahasiakan itu terbatas kepada nasabah penyimpan dan
simpanannya.
Sumber :
https://keuangan.kontan.co.id/news/ada-kasus-data-nasabah-bocor-ini-reaksi-bankir

Pertanyaan
Bank wajib melakukan perlindungan rahasia bank terhadap nasabah penyimpan dan simpanannya.
Mengapa nasabah debitur tidak termasuk kedalam perlindungan rahasia bank? kaitkan dengan aturan
mengenai rahasia bank.

5. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dalam dua tahun terahir, kasus terkait kredit perbankan
mendominasi tindak pidana perbankan yaitu sebesar 55% dari total kasus. Dua kasus lain yang
berkontribusi cukup besar pada tindak pidana perbankan adalah rekayasa pencatatan dan penggelapan
dana. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan, porsi kasus
rekayasa pencatatan dan penggelapan dana tercatat masing masing 21% dam 15%. "Selain itu ada juga
kasus transfer dana dan pengadaan aset yang menyumbang masing masing 5% dan 4% terhadap total
tindak pidana perbankan," ujar Nelson dalam acara sosialisasi penanganan dugaan tindak pidana
perbankan dan forum anti fraud.

2 dari 3
HKUM4308-3

Dalam Pasal 50 Undang-undang No 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang
No 10 Tahun 1998 mengatur mengenai bahwa segala pihak terafiliasi yang tidak menaati prinsip
ketaatan bank dapat dipidana.
Sumber: https://keuangan.kontan.co.id/news/perkara-kredit-mendominasi-kasus-pidana-perbankan

Pertanyaan
UU telah menetapkan sendiri batas maksimum dan minimum sanksi pidana dalam suatu delik tindak
pidana, salah satunya adalah perbankan. Menurut saudara mengapa tindak pidana perbankan
menganut pemidanaan minimum dan maksimum, berikan penjelasan menurut Undang-undang
perbankan ?

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai