Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan prses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya.
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime normal dengan mana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan antara fungsi-fungsi bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu
organisasi. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah
Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer
untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan
tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer
untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi. Manajer hendaknya
memandang dedain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi
dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaikan
keadaan atau sub unitnya yang unik.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
B. PEMBAHASAN
a. Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian dalam organisasi terkait tugas dan fungsi yang
dibentuk menjadi beberapa bagian. Spesialisasi ini menjadi sangat popular setelah awal
abad ke-20 karena sukses diaplikasikan dalam suatu orgnaisasi. Sekarang ini, kita
spesialisasi pekerjaan masih dianggap penting, karena pada spesialisasi pekerjaan tugas-
tugas organisais dibagi menjadi beberpa bagian sehingga individu dispesialisasikan untuk
melakukan sebagian aktifitas bukan keseluruhan aktivitas pekerjaan.
b. Departemenisasi
Prinsip departemenisasi ini sebenarnya ada karena prinsip spesialisasi, yaitu dengan
mengkategorisasi tugas yang sejenis dalam satu departemen. Departemennisasi adalah
kegiatan penyusunan perangkat-perangkat organisasi yang akan diberikan divisi kerja.
c. Rantai Komando
Rantai Komando ini mendeskripsikan terkait tujuan pelaporan hasil pekerjaan. Dalam
elemen ini terdapat suatu otoritas atau hak posisi manajerial seperti memberikan
pekerjaan serta menginginkan agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
d. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan
efektif oleh seorang manajer.
f. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
b. Model Organik
Model organik menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan
dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model
organik desain organisasi merupakan kontras dari model mekanistik. Karakteristik
dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari
karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling
mencolok antara kedua model itu berasaldari kriteria keefektifan yang berbeda yang
ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik
berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model
organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum.
Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan
lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan
potensi manusia.
b. Ukuran organisasi
Ukuran suatu organisasi secara relevan sangat berdampak pada strukturnya. Hal
ini didukung oleh banyaknya organisasi besar yang merekrut kurang lebih 2.000
pekerja yang mengantongi berbagai spesialisasi, departemenalisasi, tingkatan
vertikal dan aturan/ketentuan dibandingkan organisasi kecil.
c. Teknologi
Teknologi merujuk pada sebuah cara yang ditempuh oleh suatu organisasi dalam
mengubah input menjadi output. Sebuah organisasi harus mempunyai sekurang-
kurangnya satu teknologi untuk mengganti sumber daya finansial, SDM dan
sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
d. Lingkungan
Lingkungan organisasi berasal dari bermacam-macam kekuatan di luar organisasi
meliputi pemasok, pelanggan, pesaing. Badan peraturan pemerintah, dan
kelompok-kelompok tekanan publik yang dapat mempengaruhi kapasitas
organisasi tersebut. Organisasi merupakan wadah aktivitas pihak-pihak yang
berpartisipasi dalam upayanya mencapai tujuan. Setiap pihak harus jelas
pekerjaan, kewenangan dan tanggung jawabnya, serta hubungan dan aturan
kerjanya dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, struktur organisasi sangat
krusial dalam suatu organisasi yang baru ditetapkan dalam keadaan berkembang
atau maju. Sebuah struktur dan rancangan yang baik mampu meningkatkan
kapasitas organisasi dan anggotanya.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang
belajar adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan
mempelajari, beradaptasi, dan berubah melalui latihan pengetahuan
memanajemen oleh karyawan.
C. KESIMPULAN
1. Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan
wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para
anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan
penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari
proses desain.
2. Menurut Robbins ada enam elemen dalam mendesain organisasi, yaitu:
a. Spesialisasi Pekerjaan
b. Departemenisasi
c. Rantai Komando
d. Rentang Pengawasan
e. Sentralisasi dan DesentralisasI
f. Formalisasi
3. Model desain organisasi umumnya ada dua yaitu :
a. Model Mekanistik
Model ini menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi.
Model ini dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formatilas yang tinggi,
jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
b. Model Organik
Model organik menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan
dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model
organik desain organisasi merupakan kontras dari model mekanistik.
4. Beberapa organisasi lebih mekanistis dibandingkan organisasi lain yang mengikuti ciri-
ciri organik. Faktor-faktor inti yang menjadi penentu struktur organisasi, ialah :
a. Strategi
b. Ukuran organisasi
c. Teknologi
d. Lingkungan
5. Desain tradisional lebih ringkas dibanding kontemporer.Tetapi di dalam desain
kontemporer bagian struktur lebih terperinci dan pelaksanaan yang lebih fleksibel.
Daftar Rujukan
Badu, Syamsu Q., Novianti Djafri, Kepemimpinan dan Perilaku Budaya Organisasi, (Gorontalo:
Ideas Publishing, 2017), hlm 17
http://organisasi-manajemen.blogspot.com/2010/05/desain-struktur-organisasi.html