Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AL-RAHN (GADAI)

Di ajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Fiqhi Muamalah
HTN 1, 1E

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III

ANHAR SAPUTRA (2103020123)


NOVITASARI (2103020119)
ADNAN (2103020126)

Dosen pengampu : Rustan Darwis, S.Sy., M.H.

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PALOPO
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT


sholawat dan salam selalu tercurah kepada “Muhammad SAW. Atas limpahan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Fiqhi Muamalah, dengan judul :
“Rahn(gadai)”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak, Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Palopo, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………….……....………………………………...1

1.1 Latar belakang……………….............………………2


1.2 Rumusan masalah ………........……………………...3
1.3. Tujuan Penulisan……...........……..………………...4
BAB II PEMBAHASAN………….………………………………………………5

2.1 Pengertian Gadai…..……...........…………………….5


2.2 Dasar Hukum…….....................................…………..4
2.3 Jenis-Jenis Gadai……..…………...…………………5
2.4 Barang yang boleh gadaikan.......................................6
BAB III PENUTUP………………………………………………………………6

3.1 Kesimpulan…..…….………………………………...6
DAFTAR PUSTAKA……..………………...……………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan melihat fenomena yang terjadi diera globalisasi dan pengaruh
Westerinasi khususnya pada bidang fiqih muamalat, dimana orang sekarang
Kurang memperhatikan akan peraturan-peraturan yang tertera pada fiqih
Muamalat, sehingga terkadang menimbulkan kejanggalan, seperti contoh
Berhutang dengan menggunakan jaminan, banyak terjadi kesalah pahaman ,
Terkadang orang menganggap barang jaminan itu telah menjadi miliknya,
padahal Tidak demikian. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna telah
meletakkan Kaedah-kaedah dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan
manusia baik dalam Ibadah dan juga mu‟amalah (hubungan antar makhluk).
Setiap orang mesti butuh berinteraksi dengan lainnya untuk saling Menutupi
kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. Karena itulah Sangat
perlu sekali kita mengetahui aturan islam dalam seluruh sisi kehidupan kita
Sehari-hari, diantaranya yang bersifat interaksi social dengan sesama manusia,
Khususnya berkenaan dengan berpindahnya harta dari satu tangan ketangan yang
Lainnya. Hutang piutang terkadang tidak dapat dihindari, padahal banyak
Bermunculan fenomena ketidakpercayaan diantara manusia, khususnya dizaman
Kiwari ini. Sehingga orang terdesak untuk meminta jaminan benda atau barang
Berharga dalam meminjamkan hartanya.Tidak dapat dipungkiri realita yang ada,
suburnya usaha-usaha pergadaian Baik dikelola pemerintah atau swasta menjadi
bukti terjadinya gadai menggadai Ini. Ironisnya banyak kaum muslimin yang
belum mengenal aturan indah dan adil Islam mengenai hal ini. Padahal perkara
ini bukanlah perkara baru dalam Kehidupan mereka, sudah sejak lama mereka
mengenal jenis transaksi seperti ini. Sebagai akibatnya terjadi kedzoliman dan
saling memakan harta saudaranya Dengan batil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Al rahn (gadai) ?
2. Dasar hukum gadai ?
3. Jenis – jenis gadai ?
4. Barang yg boleh di gadaikan

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui pengertian Rahn(gadai)
2. Mengetahui Dasar-dasar hukumnya
3. Untuk mengetahui jenis-jenis gadai
4. Untuk mengetahui barang apa saja yang boleh di gadaikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rahn(Gadai)


Gadai merupakan upaya untuk mendapatkan dana dengan cara
memberikan barang jaminan kepada pemberi dana. Barang jaminan ini akan
dikembalikan lagi kepada kita saat dana yang dipinjam sudah dikembalikan
dalam jangka waktu yang telah disepakati. Adapun jika peminjam melewati
tenggat waktu yang telah ditentukan tersebut, maka barang jaminan akan
menjadi hak dari pemberi dana.
2.2 Dasar Hukum
Undang-undang No. 09 tahun 1969, pada pasal 6 tercantum bahwasanya
sifat usaha yang di lakukan pegadaian adalah menyediakan pelayanan maksimal
bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolahan perusahaan yang ada.Di Indonesia, hukum mengenai gadai
diatur melalui beberapa peraturan. Berdasarkan pasal 1150 KUHP, terdapat
beberapa unsur gadai, yaitu:
• Hak yang diperoleh kreditur atas benda bergerak Benda bergerak itu
diserahkan oleh debitur kepada kreditur Penyerahan benda tersebut untuk
jaminan hutang,Hak kreditur adalah pelunasan piutangnya dengan kekuasaan
melelang benda jaminan apabila debitur tidak membayar Pelunasan tersebut
didahulukan dari kreditur-kreditur lain.
•Biaya-biaya lelang dan pemeliharaan benda jaminan dilunasi lebih dahulu dari
hasil lelang sebelum pelunasan piutang.
•Berdasarkan aturan tersebut, benda yang dapat digadaikan adalah barang yang
memiliki nilai jual beli. Umumnya, barang yang dapat digadaikan adalah semua
barang yang bergerak seperti perhiasan, elektronik, peralatan rumah tangga,
mesin, dan lain-lain. Adapun barang yang tidak dapat digadaikan diantaranya
adalah barang milik pemerintah, hewan, serta barang-barang lain yang tidak
tetap harganya.
2.3 Jenis-Jenis gadai
A. Gadai Konvensional:
Gadai konvensional adalah kegiatan gadai yang banyak dilakukan masyarakat
Indonesia saat ini. Di dalamnya, benda jaminan yang diserahkan akan ditaksir
terlebih dahulu sebelum pada akhirnya mendapatkan persetujuan.Setelahnya,
akan dibuat kesepakatan terkait batas waktu dalam pengembalian dana pinjaman.
Saat sudah jatuh tempo, Anda harus mengembalikan dana pinjaman dan juga
sejumlah uang tambahan yang kita sebut sebagai bunga.
B. Gadai Syariah
Sebenarnya, konsep gadai syariah ini tidak jauh berbeda dengan gadai
konvensional. Perbedaannya, gadai syariah ini menggunakan pedoman hukum
fiqih Islam kontemporer.
Di dalam hukum tersebut terdapat 4 rukun gadai, yaitu sighat, orang yang
berakad, Al marhun, dan Al Marhubih. Di dalam hukum gadai syariah, uang yang
harus dikembalikan harus sesuai dengan jumlah uang yang sudah dipinjamkan.
Sehingga, di dalamnya tidak terdapat biaya tambahan ataupun bunga yang harus
dibayarkan kepada peminjam dana.
Di Indonesia, biasanya transaksi gadai ini dilakukan dengan melalui perusahaan
gadai. Pihak pemerintah Indonesia sendiri sudah mengeluarkan PP No 103 tahun
2000 yang di dalamnya mengatur tentang perum pegadaian.
Lembaga Keuangan Gadai Syariah mempunyai fungsi sosial yang sangat besar.
Karena pada umumnya, orang-orang yang datang ke tempat ini adalah mereka
yang secara ekonomi sangat kekurangan. Adapun pengertian dari rahn (gadai
syariah) adalah suatu barang yang dijadikan penguat kepercayaan dalam hutang
piutang atau yang lebih populer dengan sebutan di gadai.dengan catatan barang
yang digadaikan harus barangnya sendiri bukan barang ghasab atau pinjaman.
Rahn berlandaskan pada Al-Qur‟an, Hadits, dan
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni
2002.
2.4 Barang yang Boleh di gadaikan
a. Emas, emas yang di gadaikan bisa dalam bentuk emas batangan maupun
emas perhiasan seperti kalung,gelang,dan cincin, serta perhiasan dalam
bentuk berlian.
b. Sertifikat
c. Kendaraan
d. Barang elektronik.
BAB III
KESIMPULAN

Dari apa yang telah di paparkan di atas dapat di tarik kesimpulan


bahwasanya Kaedah-kaedah dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan
manusia baik dalam Ibadah dan juga mu‟amalah (hubungan antar
makhluk). Setiap orang mesti butuh berinteraksi dengan lainnya untuk
saling Menutupi kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka
Al rahn atau gadai adalah upaya untuk mendapatkan dana dengan cara
memberikan barang jaminan kepada pemberi dana. Barang jaminan ini
akan dikembalikan lagi kepada kita saat dana yang dipinjam sudah
dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Di Indonesia
gadai konvensional lebih banyak atau seringkali di gunakan i dalamnya,
benda jaminan yang diserahkan akan ditaksir terlebih dahulu sebelum
pada akhirnya mendapatkan persetujuan.Setelahnya, akan dibuat
kesepakatan terkait batas waktu dalam pengembalian dana pinjaman. Saat
sudah jatuh tempo, Anda harus mengembalikan dana pinjaman dan juga
sejumlah uang tambahan yang kita sebut sebagai bunga.
Gadai syariah memiliki tugas pokok yaitu memberikan pinjaman
kepada Masyarakat yang membutuhkan. Lembaga Keuangan Gadai
Syariah mempunyai Fungsi sosial yang sangat besar. Karena pada
umumnya, orang-orang yang datang Ke tempat ini adalah mereka yang
secara ekonomi sangat kekurangan. Adapun Pengertian dari rahn (gadai
syariah) adalah suatu barang yang dijadikan penguat Kepercayaan dalam
hutang piutang atau yang lebih populer dengan sebutan Gadai.dengan
catatan barang yang digadaikan harus barangnya sendiri bukan Barang
ghasab atau pinjaman. Rahn berlandaskan pada Al-Qur‟an, Hadits, dan
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni
2002.
Adapun barang yang dapat di gadai adalah barang milik pribadi dan
pemilik sepenuhnya memegang hak atas barang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

•https://sahabatpegadaian.com/inspirasi/pengertian-gadai-sistem-dan-
aturannya
•https://id.m.wikipedia.org
•https://jurnal.polinela.ac.id
•https://accurate.id
•https://money.kompas.
•Sricp file upload.id

Anda mungkin juga menyukai