KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
D3 ADMINISTRASI BISNIS
3. Melakukan penyimpanan logistic secara tepat sehingga logistic yang ada mudah
dicek, ditemukan dan diambil.
4. Melakukan pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin kemanan dan
keselamatan barang, petugas gudang maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Melakukan perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak
sekedar sebagai barang persediaan, tetapi juga barang yang siap pakai (ready for use).
1.3 Manfaat
1. Bagi peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu perkuliahan secara nyata dengan kondisi yang ada terutama
kaitannya dalam bidang distribusi.
3. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan dan informasi perusahaan untuk mengetahui tingkat efisiensi
distribusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dari pengertian penggudangan ini dapat digaris bwahi bahwa kegiatan penggudangan
tidak sekedar kegiatan memasukkan barang dalam ruang penyimpanan (gudang), tetapi lebih
dari itu, dalam kegiatan penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian,
serta pengendalian logistic baik secara teknis maupun administrative sehingga kegiatan
tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas
dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.
1. Penerimaaan
2. Penyimpanan
d. Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusak kualitas dan
kuantitas.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar kondisi tetap
terjamin dan siap pakai untuk dipergunakan dalam penanggulangan bencana secara
efektif dan efisien dan akuntabel, melalui prinsip:
a. 5R = Ringkas, Rapih, Resik (bersih), Rawat, Rajin (secara terus menerus).
b. First In First Out (FIFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah
yang pertama harus keluar.
c. First Expired Date First Out (FEFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama
kadaluwarsa harus yang pertama keluar untuk didistribusikan. Dalam penyusunan
logistik dan peralatan yang punya masa kedaluwarsanya lebih awal atau yang diterima
lebih awal harus digunakan lebih awal sebab logistik dan peralatan yang datang lebih
awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya relatif lebih tua dan masa
kadaluwarsanya mungkin lebih awal.
d. Logistik dan peralatan disusun di atas pallet secara rapih dan teratur, sesuai
dengan ketentuan.
4. Pendistribusian
5. Pengendalian
6. Penghapusan
1) Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-
alasannya.
2) Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu
sampai pelaksanaan pemusnahan.
3) Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.
4) Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui
Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang.
6) Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.
7) Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat
yang berwenang.
Berupa suatu lapangan terbuka yang permukaanya hanya diratakan tanpa diperkeras.
Berupa lapangan terbuka yang sudah diratakan dan diperkeras yang diperuntukkanbagi
logistic yang tidak cepat terpengaruh oleh cuaca.
Selain dilihat dari bentuk fisik bangunan, juga bisa dibedakan berdasarkan fungsinya.
Misalnya gudang operasional, gudang perlengkapan, gudang pemberangkatan dan
gudang musiman. Secara lebih spesifik, gudang dapat dibedakan atas dasar barang-
barang yang disimpan di dalamnya. Berdasarkan pembedaaan ini dapat kita kenal
adanya gudang alat tulis, alat medis, BBM, tenun, alat rumah tangga, teknik maupun
gudang rosokan.
Pelaksanaan kegiatan pengaturan barang diusahakan dengan urutan yang teratur dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan berurutan, aik dengan metode FIFO (First In
First Out) yaitu pengaturan barang yang lebih dahulu masuk gudang, harus
dikeluarkan pada urutan pertama pula atau metode LIFO (Last In Fisrt Out) yakni
pengaturan barang yang terakhir masuk dalam gudang tetapi pertama kali dikeluarkan
dari gudang.
Penataan barang dalam gudang diusahakan sedemikian rupa sehingga bila ada
gangguan ruangan akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
Di samping harus memperhatikan beberapa asas tata ruang tersebut, untuk melancang
dan melaksanakan penataan ruang gudang, penting memperhatikan beberapa pedoman
yang meliputi berikut ini
1. Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang/tempat untuk melakukan pengecekan
barang masuk. ruang ini berfugsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan
dimasukkan ke dalam gudang. Dengan demikian. secara fisik maupun administratif
barang-barang yang dimasukkan ke dalam gudang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan ruang tata usaha untuk melakukan
kegiatan-kegiatan administratif penggudangan guna menjamin ketertiban administratif,
penyediaan peranti pengawasan barang dalam gudang dan keamanan barang.
3. Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan ruang untuk menampung barang-
barang yang segera digunakan maupun sering digunakan/diminta oleh unit kerja.
keberadaan ruang sangat penting karena selain untuk menjaga keamanan barang, juga
bisa mendukung kecepatan dalam pelayanan permintaan barang kepada unit-unit kerja
yang membutuhkan. Kecepatan dalam pelayanan permintaan barang kepada unit-unit
kerja yang membutuhkan penting dilakukan karena ada kecenderungan bahwa apabila
petugas gudang tidak cepat dalam memberikan pelayanan, pihak-pihak yang
membutuhkan barang kemudian berusahan dan akan mengambil sendiri terhadap
barang yang dibutuhkan sehingga hal ini akan memberikan peluang dan kemungkinan
banyaknya kehilangan barang.
4. Hendaknya di dalam ruangan gudang disediakan ruang lalu lintas barang yang
cukup, baik untuk pemasukan barang maupun pengeluaran barang guna menjamin
kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang. Hal ini disebabkan sering ada
kecenderungan yang keliru, yaitu memasukkan barang kedalam gudang sebanyak-
banyaknya tanpa memperhitungkan pentingnya kelancaran lalu lintas barang guna
mempercepat pemasukan dan pengeluaran.
5. Hendaknya ruang gudang ada ruang untuk pengecekan barang keluar. Ruang ini
berfungsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan dikeluarkan dari gudang
karena adanya permintaan dari unit kerja. Sebagaimana fungsi ruang cek barang
masuk, ruang cek barang keluar ini dimaksudkan guna menjamin pengeluaran logistik
baik secara fisik maupun administrasi dapat dipertanggungjawabkan. Adapun
penempatan ruang cek barang keluar, bisa berdekatan dengan ruang cek barang masuk
ataupun terpisah, dengan mempertimbangkan frekuensi mutasi logistik.
2) Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran logistik dan peralatan, tata
letak ruang gudang perlu memiliki lorong dapat ditata berdasarkan sistem:
b. Arus huruf U
c. Arus huruf L
3) Pengaturan sirkulasi udara: salah satu faktor penting dalam merancang gudang
adalah adanya sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan, termasuk pengaturan
kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan.
4) Penggunaan rak dan pallet yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi udara,
perlindungan terhadap banjir, serangan hama, kelembaban dan efisiensi penanganan.
Obat, Vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari pendingin
khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik.
Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk.
Peralatan besar/ alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
3. Alat angkutan/transportasi: kendaraan roda dua, roda empat, forklift dan lainnya
4. Alat dokumentasi administrasi: komputer dan printer, brankas, lemari arsip dan
lainnya
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan logistik dan peralatan di gudang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi Pergudangan diupayakan secara historis aman dari bencana (misalnya aman
dari gempa, banjir, tanah longsor).
2. Pencegahan Kebakaran
a. Dihindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar.
c. Alat pemadam kebakaran harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau dan
dalam jumlah yang cukup. Contoh: tersedianya bak pasir, tabung pemadam kebakaran,
hidran, karung goni, galah berpengait besi.
3. Keamanan Gudang
a. Dipagar keliling
c. Petugas keamanan
Untuk menjaga keamanan logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam
kegiatan penggudangan logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara
tertib dan benar. Hal ini disebabkan administrasi penggudangan dapat dijadikan
instrumen pengawasan dan pengendalian di dalam penglolaan penggudangan di setiap
organisasi.
Buku penerimaan Gudang merupakan buku yang terdiri dari lembaran-lembaran yang
memuat informasi berkaitan dengan penerimaan logistik yang meliputi jenis dan
spesifikasi logistik, tanggal penerimaan, jumlah, nilai logistik yang meliputi harga per
satuan dan jumlah total, dan asal barang.
Setiap tejadi pemasukan logistik ke dalam gudang harus segera dilakukan pencatatan
pemasukan logistik ke dalam Buku Penerimaan Gudang, disamping harus pula
melakukan pengisian pemasukan pada Kartu persediaan Barang (Kartu Stok) sehingga
pentingnya dapat diketahui jumlah persediaan logistik jemin dan spesifikasi logistik
tertentu.
Buku pengeluaran Gudang merupakan buku yang terdiri atas lembaran-lembaran yang
memuat informasi berkaitan dengan pengeluaran logistik yang meliputi jenis dan
spesifikasi logistik, tanggal pengeluaran, jumlah pengeluaran logistik, dan penerima
logistik.
Setiap terjadi pengeluaran logistik dari gudang harus segera dilakukan pencatatan
pengeluaran logistik ke dalam buku pengeluaran gudang, disamping harus pula
melakukan pengisian pengeluaran pada kartu barang sehingga nantinya dapat
diketahui jumlah persediaan logistik jenis logistik tertentu.
Buku pengeluaran gudang harus diikuti bukti-bukti pengeluaran barang yang dapat
berupa surat atau bon gudang. Disamping itu setiap bukti pengeluaran logistik harus
dihubungi nomor (sebagai nomor kode bukti keluar) sesuai urutan kronologis, yang
kemudian nomor kode bukti keluar ini dituliskan pada kolom nomor kode bukti keluar
dalam buku pengeluaran gudang maupun kartu persediaan. Penggunaan nomor kode
bukti keluar ini dimasudkan untuk mempermudah pengecekan maupun pengawasan
logistik.
Surat penyerahan barang atau sering pula disebut bon pengeluaran barang merupakan
surat bukti pengeluaran/penyerahan barang dengan jenis dan spesifikasi tertentu serta
jumlah tertentu oleh bagian gudang kepada unit kerja tertentu pada waktu tertentu.
penyerahan barang kepada unit kerja bisa dilakukan apabila telah dievaluasi oleh
beberapa pihak yang berkewajiban dan berhak mengambil keputusan untuk bisa atau
tidaknya barang tersebut untuk diberikan/diserahkan kepada unit kerja tertentu dengan
mempertimbangkan berbagai kepentingan. Sehubungan dengan hal itu, surat
penyerahan barang baru dinyatakan sah apabila ditandai oleh: (1) yang menyetujui,
(2), yang menyerahkan, dan (3) yang menerima barang.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bahasan mengenai siklus pembelian, sering kali
lembar/formulir permintaan barang. Hal ini dilakukan untuk mendukung efisiensi
kerja, terutama bagi unit penyalur atau unit gudang. Dengan demikian, apabila suatu
organisasi menerapkan cara ini, formulir penyerahan barang tidak dibuat secara
khusus.
Dalam rangka pengendalian persediaan logistik dan peralatan yang dibutuhkan disaat
terjadi bencana perlu dilakukan pembinaan pengelolaan dan penggunaan logistik dan
peralatan secara berkesinambungan, melalui Pemantauan, Supervisi dan Evaluasi.
a. Pemantauan
b. Supervisi
c. Evaluasi
Yaitu serangkaian prosedur untuk menilai suatu program, kegiatan untuk memperoleh
informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, aktifitas, hasil dan dampak serta
biayanya yang dilakukan dengan membandingkan antara kenyataan dengan standar atau
yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pengertian penggudangan ini dapat digaris bawahi bahwa kegiatan penggudangan
tidak sekedar kegiatan memasukkan barang dalam ruang penyimpanan (gudang), tetapi lebih
dari itu, dalam kegiatan penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian,
serta pengendalian logistic baik secara teknis maupun administrative sehingga kegiatan
tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas
dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.
Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan: a Pendataan jumlah dan
mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku/layak untuk diberikan
kepada korban bencana.
Dalam penyusunan logistik dan peralatan yang punya masa kedaluwarsanya lebih awal atau
yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal sebab logistik dan peralatan yang datang
lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya relatif lebih tua dan masa
kadaluwarsanya mungkin lebih awal.
Pendistribusian Pendistribusian merupakan proses kegiatan pengeluaran dan
penyaluran logistik dan peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada yang berhak, melalui
suatu proses serah terima yang dapat dipertanggung jawabkan, disertai dengan bukti serah
terima.
Tata Ruang Gudang Perencanaan Tata Ruang Gudang merupakan kegiatan pemikiran
dan penetapan segmen-segmen ruangan di dalam gudang serta pengaturan logistik di dalam
ruang tersebut.
2) Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran logistik dan peralatan, tata letak ruang
gudang perlu memiliki lorong dapat ditata berdasarkan sistem: a. Arus garis lurus b. Arus
huruf U c. Arus huruf L 3) Pengaturan sirkulasi udara: salah satu faktor penting dalam
merancang gudang adalah adanya sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan, termasuk
pengaturan kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan.
Keamanan Gudang a. Dipagar keliling b. Alat pemantau keamanan seperti : alarm atau kamera
CCTV c. Petugas keamanan 2.6 Administrasi Pergudangan Untuk menjaga keamanan logistik
dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam kegiatan penggudangan logistik penting
dilakukan administrasi penggudangan secara tertib dan benar.
Buku penerimaan Gudang Buku penerimaan Gudang merupakan buku yang terdiri dari
lembaran-lembaran yang memuat informasi berkaitan dengan penerimaan logistik yang
meliputi jenis dan spesifikasi logistik, tanggal penerimaan, jumlah, nilai logistik yang meliputi
harga per satuan dan jumlah total, dan asal barang.
Setiap tejadi pemasukan logistik ke dalam gudang harus segera dilakukan pencatatan
pemasukan logistik ke dalam Buku Penerimaan Gudang, disamping harus pula melakukan
pengisian pemasukan pada Kartu persediaan Barang (Kartu Stok) sehingga pentingnya dapat
diketahui jumlah persediaan logistik jemin dan spesifikasi logistik tertentu.
Buku Pengeluaran Gudang Buku pengeluaran Gudang merupakan buku yang terdiri
atas lembaran-lembaran yang memuat informasi berkaitan dengan pengeluaran logistik yang
meliputi jenis dan spesifikasi logistik, tanggal pengeluaran, jumlah pengeluaran logistik, dan
penerima logistik.
Setiap terjadi pengeluaran logistik dari gudang harus segera dilakukan pencatatan
pengeluaran logistik ke dalam buku pengeluaran gudang, disamping harus pula melakukan
pengisian pengeluaran pada kartu barang sehingga nantinya dapat diketahui jumlah persediaan
logistik jenis logistik tertentu.
Surat penyerahan barang Surat penyerahan barang atau sering pula disebut bon
pengeluaran barang merupakan surat bukti pengeluaran/penyerahan barang dengan jenis dan
spesifikasi tertentu serta jumlah tertentu oleh bagian gudang kepada unit kerja tertentu pada
waktu tertentu.
Monitoring dan Evaluasi Gudang Dalam rangka pengendalian persediaan logistik dan
peralatan yang dibutuhkan disaat terjadi bencana perlu dilakukan pembinaan pengelolaan dan
penggunaan logistik dan peralatan secara berkesinambungan, melalui Pemantauan, Supervisi
dan Evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://noktarina.blogspot.com/2012/01/penggudangan.html