Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL PADA Ny M

G1P0A0H0 DENGAN USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU DI PRAKTIK


MANDIRI BIDAN “NABILA” PADANG
TAHUN 2020

LAPORAN KASUS

Oleh :
SILSI MELAYU PUTRI
1910070130008

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul : Pendokumentasian asuhan kebidanan kehamilan normal pada Ny “M”
G1P0A0H0 dengan usia kehamilan 36-37 minnggu di bidan praktek mandiri nabila
Amd.Keb Padang pada tanggal 01 November 2020

Nama : Silsi Melayu Putri


NPM : 1910070130008

Laporan kasus ini telah diperiksa, disetujui umtuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Laporan Kasus Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas
Baiturrahmah.

Padang, 10 Desember 2020

Pembimbing

Mengetahui
Ketua Program Studi
Pembimbing

(Hendri Devita, S.KM, M.Biomed)


(Hendri Devita, S.KM,M.Biomed)

i
PERNYATAAN PENGESAHAN
Judul: Pendokumentasian asuhan kebidanan kehamilan normal pada Ny “M” G1A0P0H0
dengan usia kehamilan 36-37 minggu di bidan praktek mandiri Nabila Amd.Keb Padang
pada tanggal 01 november 2020

Nama : Silsi Melayu Putri


NPM: 1910070130008

Laporan kasus ini telah diperiksa, disetujui umtuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Laporan Kasus Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas
Baiturrahmah.

Pesisir Selatan, 10 Desember 2020

Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pembimbing

(Hendri Devita, S.KM, M.Biomed)


(Hendri Devita, S.KM,M.Biomed)
Pengesahan

Dekan
Fakultas Vokasi

(Prof.Dr.Amri Bakhtiar,MS,DESS,Apt)

ii
TIM PENGUJI LAPORAN KASUS
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
Padang, 23 Desember 2020

Ketua

(Ns.Zufrias Riaty, S.Kep, M.Kes)

Anggota

(Dian Eka Nursyam, S.SiT, M.Biomed)

Anggota

(Putri Engla Pasalina,S.SiT, M.keb)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Studi Kasus yang berjudul ”Laporan kasus
pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan pada Ny M G3P2A0H2
dengan usia kehamilan 36-36 minggu di praktik mandiri bidan “Hj.Ismiati”
Padang”. dengan baik dan tepat waktu.
Laporan Studi Kasus ini penulis susun sebagai kelanjutan dari PKK II yang
terhenti karena pandemi covid 19. Dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini
penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih:
1. Terutama penulis ucapan terima kasih kepada Bapak Dekan Prof.Dr.Amri Bactiar,
M.Dess,S.Apt dan ibu wakil dekan III Ns.Zufrias Riaty,S.Kep Fakultas Vokasi
Universitas Baiturrahmah Padang.
2. Ibu Hendri Devita,SKM.M.Biomed selaku ketua Program Studi DIII
Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah padang dan sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberi bimbingan serta nasehat
selama melakukan pemantauan dan pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Studi Kasus ini, masih jauh dari
kesempurnaan,. Hal ini disebabkan karena kekurangan, keterbatasan dan kemampuan
penulis. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Studi Kasus ini .

iv
Pesisir Selatan, 08 Desember 2020

Penulis

Silsi Melayu Putri


1910070130008

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan laporan kasus................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TERORITIS
2.1 DEFINISI..................................................................................................................5
2.2 ANC..........................................................................................................................5
2.3 TRIMESTER KEHAMILAN ..................................................................................6
2.3.1 Tanda Bahaya kehamilan.................................................................................6
2.3.2 adaptasi perubahan fisik..................................................................................8
2.3.3 Adaptasi psikologis kehamilan........................................................................9
2.3.4 evidance based................................................................................................10
2.3.5Asuhan pada kehamilan...................................................................................11
BAB III TINJAUAN KASUS
4.1 Manajemen varney...................................................................................................15
4.2 Soap.........................................................................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................. 29
BAB V PENUTUP..............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................33

v
BAB 1
PENDAHULAN

1.1 Latar belakang


Menurut data World Health Organization (WHO 2015 ), angka kematian ibu
di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan
jumlah kematian ibu adalah 303.000.Angka Kematian Ibu di Indonesia (SDKI)
tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, dan AKB 22 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes,2015).
Diindonesia sendiri AKI masih terbilang tinggi bila dibandingkan dengan
negara-negara tetangga, menurut survey demokrasi dan kesehatan indonesia (SDKI)
tahun 2012 AKI yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas adalah 359
100.000 kelahiran hidup (KH). Angka tersebut belum sesuai dengan target MDGs
yaitu 102/100.000 KH (Depkes RI,2012)
Menurut hasil survey Kesehatan Rumah Tangga Indonesia (SKRT) penyebab
langsung kematian di indonesia 90% terjadi pada saat persalinan. selain itu
penyebabb tidak langsung dari kematian ibu adalah faktor keterlambatan yaitu
terlambat mengambil keputusan untuk dirujuk ketempat pelayanan kesehatan,
sebagai contohnya adalah terlambat mengenali tanda bahaya sehingga ibu sampai di
tempat pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi darurat (Depkes RI, 2012)
AKI di Sumatera Barat adalah sebesar 212 per 100.000 kelahiran
hidup.Kematian ibu di Lubuk Alung tahun 2013-2017 36 per 1000 kelahiran
hidup .Jumlah kematian ibu maternal di Lubuk Alung tahun 2017 adalah 1 jiwa
Jumlah Kematian Bayi di Kota Bukittinggi tahun 2017 adalah sebanyak 7 kasus,
atau Angka Kematian Bayi sebesar 4,2/1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan dari data 6 bulan terakhir di BPM “R” terdapat sebanyak 70 ibu
hamil, diantaranya terdapat 22 kasus ibu dengan resiko tinggi dan diantaranya
terdapat 13 kasus dari resiko tinggi pada usia. Berdasarkan dari data 6 bulan terakhir
di BPM “R” terdapat sebanyak 70 ibu hamil, diantaranya terdapat 22 kasus ibu
dengan resiko tinggi dan diantaranya terdapat 13 kasus dari resiko tinggi pada usia.
Lima penyebab kematian ibu terbesar di Indonesia yaitu
perdarahan,hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan
1
abortus.Kematian ibu di Indonesia dan juga wilayah Jakarta Timur masih
didominas.
oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana
perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan HDK
proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada
tahun 2013 disebabkan oleh HDK (Kemenkes RI 2015 dan Sudinkes Jakarta
Timur 2014).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai standar
adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama
kehamilan. Pelayanan dilakukan pada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T
yaitu: 1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; 2) Ukur tekanan darah 3)
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA); 4) Ukur tinggi puncak rahim
(fundus uteri); 5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ); 6)
Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan; 7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
8) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya
disesuaikan dengan trimester kehamilan; 9) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai
kewenangan; 10) Temu wicara (konseling) (Kementerian Kesehatan, 2016).

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan


adalah:Bagaimanakah Asuhan Kebidanan kehamilan Normal pada NY M dengan
Usia 25 Tahun di Praktik Mandiri Bidan “Nabila” Padang ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mnerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam melakukan Asuhan
Kebidanan Kehamilan norrmal dengan pengambilan studi kasus ini dengan
menggunakan pendekatan manjemen SOAP dengan pola pikir varney secara tepat dan
benar.
7 langkah varney:
Langkah 1 : Pengumpulan data
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
Langkah II : Interprestasi data
Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa
dan masalah yang spesifik.
Langkah III: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya
mengantisipasi maslah potensial , tidak hanya merumuskan masalah potensial yang
akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa
potensial yang terjadi
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisinklien.
Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Rencana asuhan yang menyeluruh berkaitan dengan pedoman antisipasi terhadap klien,
semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan
banar – benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori.
Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman.
Dalam kondisi dimana bidan berkolaborasi, keterlibatan bidan dalam manajemen
asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana
asuhan bersama yang menyeluruh. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu
dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.
Langkah VII : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar – benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan
sebagaimana yang telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan Pengumpulan Data Subyektif dan Obyektif melalui
anamnesis Ny “M” G1P0A0H0 36-37 Minggu
b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk diagnosa
serta masalah dan kebutuhan ibu hamil.
c. Mampu Melakukan identifikasi masalah/ diagnosa potensial
d. Menyusun Perencanaan
e. Mampu Melakukan tindakan segera, Kolaborasi dan Rujukan
f. Melakukan Implementasi/penatalaksanaan asuhan kebidanan .
g. Melakukan evaluasi tindakan yang telah diberikan
h. Membuat Pencatatan Asuhan Kebidanan dengan metode SOAP
i. Membuat pembahasan

1.4 Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa agar mampu memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan mahasis memperoleh
gambaran yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan normal.

2. Bagi lahan praktek


a.Memberikan masukan sebagai aplikasi antara teori dan praktek serta menciptakan
kerja sama yang bermanfaat bagi institusi tempat praktek dan mahasiswayang
melakukan kegiatan asuhan kebidanan pada kehamilan normal
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan khususnya bidan
mengenai asuhan kebidanan pada kehamilan normal, sehingga dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil normal.
c. Menambah wawasan pengetahuan bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan normal
3. Bagi mahasiswa
a.Menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih teliti dan dapat melaksanakan
asuhan kebidanan pada kehamilan normal yang berguna untuk menghindari maslah
yang tidak diinginkan dalam penanganannya
b. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil baik secara mandiri, kolaborasi dengan petugas kesehatan
yang lain serta mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan terhadap
kehamilan normal
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional (FOGI), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum,
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu menurut
calendar internasional. Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 semester, yaitu trimester
kesatu dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimester kedua dari
bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu), trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (28-40 minggu) (Prawirohardjo, 2014)
2.2 ANC
2.2.1 definisi
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar. Asuhan antenatal care juga merupakan
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
2.2.2 tujuan
 Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
 Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.
 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
 Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi.
 Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
 Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala
nifas.
 Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba,
I.B.G,1998)
2.3 Kehamilan
2.3.1 Tanda bahaya kehamilan
adalah tanda-tanda yang mengidentifikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi
selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Macam-macam tanda bahaya
kehamilan antara lain(Varney, 2007 dan Kemenkes RI, 2016):
a. Muntah-muntah dan tidak mau makan Rasa mual dan muntah dapat terjadi 50-
70% ibu hamil. Tetapi jika keadaan tersebut berlebihan disebut hyperemesis, hal
ini 7 akan menghambat asupan gizi pada ibu hamil berkurang shinga kondisi
ibu menjadi lemah, dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, oleh
karena itu perlu segera ditangani.
b. Demam Adanya demam menunjukkan adanya infeksi, hal ini berbahaya bagi ibu
maupun janin, olrh karena itu harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau
dokter.
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
Bengkak disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak
biasanya hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan
bertahan lebih dari 24 jam. Oedema yang terjadi terutama pada tangan dan
wajah, sakit kepala yang hebat merupakan gejala dari preeklamsi bila disertai
hipertensi, sakit epigastrum, sakit kepala, penglihatan kabur, mual dan muntah.
Preeklamsi dapat berlanjut menjadi eklamsi bila disertai kejang.
d. Pergerakan janin berkurang tak seperti biasa 8 Bayi harus bergerak paling
sedikit
3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan
gerakan janin dalam 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat
terjadi solusio plasenta, rupture uteri, gawat janin, dan kematian janin.
e. Perdarahan pervaginam Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak
normal adalah perdarahan yang berwarna merah, banyak, atau disertai nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti aborut, kehamilan mola, atau kehamilan ektopik. Pada
kehamilan trimester II dan III, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
jumlahnya banyak, dan kadang tidak disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam itu
berarti plasenta previa dan solusio plasenta.
f. Keluar air ketuban 9 Ketuban seharusnya pecah menjelang persalinan, tetapi jika
ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan maka janin dan ibu
akan mudah terinfeksi. Hal ini akan berbahaya baik bagi ibu maupun janin.
Keluhan kehamilan pada trimester tiga Trimester III merupakan masa
persiapan dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua, sehingga sebagian
besar perhatian tertuju pada persiapan persalinan. Selama periode ini sebagian
besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Perubahan-perubahan yang
menjadi dasar timbulnya keluhankeluhan fisiologis pada trimester ketiga, yaitu:
(Husin, 2014):
a) Sering berkemih Sering berkemih dikeluhan sebanyak 60% oleh ibu
selama kehamilan akibat dari meningatnya laju Filtrasi Glomerolus (Sandhu,
dkk, 2009). Dilaporkan 59% terjadi pada trimester pertama, 61% pada trimester
kedua dan 81% pada trimester ketiga, keluhan sering berkemih karena
tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih
meningkat.
b) Varises dan wasir Varises terjadi pada 40% wanita, biasanya terlihat pada bagian
kaki, namun sering juga muncul pada vulva dan anus. Varises pada bagian anus
biasa disebut hemoroid. Riwayat keluarga, frekuensi berdiri terlalu lama dan
usia menjadi faktor pencetus terjadinya varises. Wasir Hemoroid sering
didahului dengan konstipasi. Oleh karena itu, semua penyebab konstipasi
berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesteron menyebabkan relaksasi dinding
vena dan usus besar. Selain itu, pembesaran uterus secara umum mengakibatkan
peningkatan tekanan pada vena rectum secara spesifik. Pengaruh hormon
progesteron dan tekanan yang disebabkan oleh uterus menjadi penyebab vena-
vena pada rektum mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. Akibatnya
ketika massa dari rektum akan dikeluaran, tekanan lebih besar sehingga
terjadinya hemoroid. Penekanan dapat terjadi pada vena bagian dalam ataupun
bagian luar rektum.
c) Sesak nafas 11 Sesak nafas merupakan salah satu keluhan yang paling sering
dialami oleh ibu pada kehamilan trimester III. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya usaha bernafas ibu hamil. Peningkatan dikarenakan oleh rahim
yang membesar dimana diafragma terdorong keatas sekitar 4 cm disertai
pergeseran ke tulang iga, peningkatan volume darah selama kehamilan juga
berperan terhadap keluhan ibu yang mengalami sesak nafas.
d) Gangguan tidur dan mudah lelah Pada trimester III, hampir semua wanita
mengalami gangguan tidur. Cepat lelah pada kehamilan disebabkan oleh
nokturia (sering berkemih di malam hari), terbangun dimalam hari dan
mengganggu tidur yang nyenyak. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa
cepat lelah pada ibu hamil dikarenakan tidur malam yang tidak nyenyak karena
terbangun di tengah malam untuk berkemih. Wanita hamil yang mengalami
insomnia disebabkan ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,
ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin terutama ketika
janin sedang aktif.
e) Nyeri perut bagian bawah Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya
kontraksi Braxton-Hicks juga mempengaruhi keluhan ibu terkait dengan nyeri
pada perut bagian bawah.
f) Heartburn Perasaan panas pada perut (heartburn) didefinisikan sebagai rasa
terbakar disaluran pencernaan bagian atas, termasuk tenggorokan. Penyebab dari
keluhan ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron atau
meningkatnya metabolisme yang menyebabkan relaksasi dari otot polos
sehingga terjadi penurunan pada irama dan pergerakan lambung dan
penurunan tekanan pada spingter esofagus bawah. Tekanan dari uterus yang
semakin membesar pada isi lambung juga dapat memperburuk keluhan
heartburn.
2.3.2 Adaptasi perubahan fisik
Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
a. Uterus Uterus atau rahim yang semula besarnya sebesar buah pir akan mengalami
hipertrofi atau hiperplapsia, sehingga beratnya menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (Prawirohardjo, 2016).
b. Vagina dan perineum Pada minggu-minggu akhir kehamilan,
prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen pada
serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan (Prawirohardjo,
2014
).
c. Payudara / mammae Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi
dan mensekresi cairan yang kental kekuningan yang disebut Kolostrum. Pada
trimester 3 aliran darah di dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.
(Manuaba,2013)
d. Kulit Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-
garis kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga
muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut
sebagai striae gavidarum. (Manuaba, 2013).
e. Sistem kardiovaskuler Peredaran darah wanita hamil dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain meningkatnya kebutuhuan darah, terjadi hubungan
langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter, dan pengaruh
hormon esterogen dan progesteron yang makin meningkat. Perubahan terjadi pada
volume darah yang meningkat sehingga 15 jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Hemodilusi akan disertai dengan penurunan penurunan konsetrasi
hemoglobin hingga dibawah 11 gr/dl dan timbulah masalah yang disebut dengan
anemia defesiensi zat bes (Prawirohardjo, 2014).
f. Sistem pernapasan Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan
ukuran uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume
tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan
mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan bernafas lebih
dalam
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen
meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
progesteron (Prawirohardjo, 2014).
g. Sistem urinaria Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. 16 Keluhan
sering berkemih pun dapat muncul kembali. (Prawirohardjo, 2014).
h. Sistem Muskuloskletal Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior,
umumnya wanita hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis.
Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung (Prawirohardjo,
2014).
i. Sistem Pencernaan Penurunan motilitas usus memungkinkan penyerapan nutrisi
lebih banyak, tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual
dapat terjadi akibat penurunan asam lambung (Prawirohardjo, 2014).
2.3.3 Adaptasi perubahan Psikologis
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada
sebab pada saat itu ibu marasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan
bidan. Perubahan psikologis trimester III, diantaranya:
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik. Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan
postur tubuh atau terjadi gangguan body image.
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
4) Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. Pada 6-8 minggu menjelang
persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi
dan dirinya.
5) Merasa sedih akan terpisah darinya.
6) Merasa kehilangan perhatian.
7) Perasaan mudah terluka dan sensitif.
8) Libido menurun.
9) Merasa tidak feminin menyebabkan perasaan takut perhatian suami
berpaling atau tidak menyenangi kondisinya.
10) Sulit tidur dikarenakan kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan

2.3.4. Evidence Based Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)


Berdasarkan studi Lakhanpal (2012), IMT meternal secara statistic tidak
menimbulkan perbedaan yang signifikan terhadap terjadinya Intrauterine Growth
Restriction (IUGR) pada janin yang dikandungnya.

2.3.4 Asuhan kebidanan pada kehamilan


Asuhan kebidanan pada ibu hamil bertujuan untuk melakukan pengawasan sebelum
persalinan, terutama ditujukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin pada
rahim. Selain itu antenatal care bertujuan untuk mendeteksi risiko komplikasi yang
bisa mengancam jiwa wanita hamil. Oleh karena itu, setiap wanita
hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (12minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua antara 13 minggu -28 minggu.
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga antara 28 minggu sampai 36 minggu
dan sesudah 36 minggu. Untuk mendapatkan semua informasi yang
diperlukan, petugas kesehatan memberikan asuhan antenatal yang baik, sesuai
dengan Kemenkes RI tahun 2016
dan Saifuddin (2010) pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “10 T”,
meliputi :
a) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh)
ibu sebelum hamil.
Rumus menghitung
IMT :
IMT = Berat badan (kg) / (Tinggi Badan (m))2

Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai


IMT
Kategori IMT

Rendah <19,8
Normal 19,8-26
Tinggi 26-29
Obesitas 29

Tabel 2.2 Rentang total kenaikan berat badan yang direkomendasikan untuk wanita
hamil berdasarkan IMT sebelum kehamilan
Kategori IMT Rentang total
kenaikan yang

Rendah (IMT <19,8) dianjurkan (kg)


12,5 - 18
Normal (IMT 19,8 – 26) 11,5 - 16
Tinggi (IMT 26 hingga 29 7,0 – 11,5
Gemeli 16 – 20,5
Sumber : Varney dan Prawirohardjo (2015)

Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
b) Ukur tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama
dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam
kehamilan (Kementerian Kesehatan RI,2016).
c) Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas)
Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu
hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Kementerian
Kesehatan RI, 2016).
d) Ukur tinggi fundus uteri
Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, usia kehamilan
32 minggu adalah 27 cm, dan usia kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm. Dari
pengukuran tinggi fundus uteri kita juga dapat menghitung tafsiran berat janin dengan
menggunakan rumus Johnson-Tausack =(Md – N ) x 155. Dengan Md adalah jarak
simfisis ke fundus uteri dan N = 13 (apabila janin belum masuk PAP), 12
(apabila kepala janin masih berada diatas spina ischiadika) dan 11 (apabila kepala
sudah dibawah spina ischiadika)
e) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk
panggul kemungkinan adanya kelainan letak atau ada masalah lain.Bila denyut
jantung janin kurang dari 120 kali/ menit atau lebih dari 160 kali/menit
menunjukkan adanya gawat janin (Kementerian RI, 2016)
f)Pemberian Tablet Fe 90 Tablet
Pemberian tablet Fe yaitu 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah
berkurang, dan 400 µg asam folat 1x/sehari. Pemberian selama kehamilan minimal
sebanyak 90 tablet.
g) Imunisasi TT
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian
bayi atau neonatus yang disebabkan oleh tetanus.

Imuninasi TT Selang waktu minimal Lama perlindungan

TT Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh


1
terhadap penyakit tetanus.
TT 1 bulan setelah TT1 3 tahun
2
TT 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
3
TT 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
4
TT 12 bulan setelah TT 4 25 tahun
5
Sumber : Kementrian kesehatan RI (2016)

Imunisasi TT jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi berat terhadap
imunisasi TT pada masa lalu nya (contoh: kejang, koma,demam 40oC,
nyeri/bengkak ekstensif di lokasi bekas suntikan).
h) Test laboratorium (rutin dan khusus)
1) Test golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan.
2) Memeriksa kadar Hb, guna mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia).
WHO telah memberikan patokan berapa kadar Hb normal pada ibu hamil, sekaligus
memberikan batasan kategori untuk anemia ringan dan berat selama kehamilan:
a. Normal: Hb 11 gr/dl
b. Anemia Ringan: Hb 8-11 gr/dl
c. Anemia Berat: Hb < 8 gr/dl

3) Melakukan pemeriksaan urin (terutama protein)


4) Pemeriksaan darah lainnya sesuai indikasi, seperti malaria, HIV,sifilis dan lain-
lain
i) Tatalaksana kasus Dilakukan apabila ibu memiliki masalah dalam kesehatan saat
hamil.
j) Temu Wicara, termasuk juga perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi P4K serta KB pasca persalinan.
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegaham
kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi
baru lahir, ASI ekslusif,Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi (Kementrian
Kesehatan Republik indonesia 2016
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL PADA Ny “M”
G1P0A0H0 DENGAN USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU
DI PBM ”Nabila, Amd, Keb” Padang
12 Maret 2020

1. PENGUMPULAN DATA :
A. Identitas / Biodata:
Ibu :
Nama ibu : Ny M
Umur : 25 tahun
Suku/Bangsa :Piliang/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :S1
Pekerjaan :IRT
Alamat :Jln. Kampung Tanjung, Tabing

Suami :
Nama suami :Tn.C
Umur :28 tahun
Suku /bangsa :Caniago/Indonesia
Pendidikan :SMK
Agama :Islam
Pekerjaan :Polri
Alamat :Jln. Kampung Tanjung, Tabing
B. Anamnesa ( Data Subjektif) :
Tanggal Anamnesa :01 November 2020
1.Alasan Kunjungan :Ibu ingin periksa kehamilannya
2. Keluhan utama :Ibu mengatakan susah tidur
3.Riwayat menstruasi :
Haid pertama :Umur 13 tahun
Siklu :28 hari
Banyaknya :3-4 kal i
Ganti duk Lamanya :7-8 hari
Teratur/tidak :Teratur
Sifat Darah :Sedikit kental
Warna darah : Merah kehitaman
Disminore : Ada

4. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu :


G1 P0 A0 H0
kehamil Usia Jenis Penolong/temp BB/PB Keadaan
an
kehamilan persalinan at nifas
1 35-36

Riwayat pemakaian alat kontrasepsi : Ibu ada memakai alat kontrasepsi pil.

Berapa lama pemakaian alat kontrasepsi : 2 Tahun

5. Riwayat Kehamilan Sekarang :


Hari Haid Terakhir 3-06-2019
Tafsiran Persalinan :10-03-2020
Keluhan:
Trimester 1 :Mual muntah
Trimester 2 :Tidak ada
Trimester 3 :Susah tidur
pergerakan anak pertama kali :Bila pergerakan sudah
terasa,pergerakan 24 jam terakhir

< 10 x 10-20x 20 x
Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam,dengan frekuensi :

<15’’ 15 ”

Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan):


-Rasa lelah :Tidak ada
-Mual dan muntah yang lama :Tidak ada
-Nyeri perut :Tidak ada
-Panas dan menggigil :Tidak ada
-Sakit kepala berat :Tidak ada
-Penglihatan Kabur :Tidak ada
-Rasa nyeri panas saat BAK :Tidak ada
-Rasa panas pada vulva? vagina :Tidak ada
-Merokok : tidak ada
-Minuman alkohol :Tidak ada
-Minum obat tanpa pengawasa :Tidak ada
-Pengeluaran cairan pervaginam :Tidak ada
-kemerahan :Tidak ada
-Tungkat :Tidak ada
-Edema :Tidak ada
Pola kebiasaan sehari hari:
a.Biologis
Nutrisi: menu makanan sehari hari
Pagi :lontong
Siang :sedikit nasi + 1 piting ayam + 1 mangkok kecil sayur
Malam :Sepiring nas i+ 1 potong ayam
Perubahan makan yang dialam (ngidam,nafsu makan dll):Ada
Eliminasi
- BAK
Frekuensi :2x sehari
Warna :Kuning keruh
- BAB
Konsistensi :Lunak
Frekuensi :coklat kekuningan
Aktifitas
Senam hamil :Tidak ada
Istirahat(tidur siang,tidur malam) :Tercukupi,ibu istirahat teratur
Pekerjaan :Beres-beres rumah
Higine
Mandi :2-3 kali sehari
Ganti pakaian :2-3 sehari
Kebersihan ibu :Baikkebiasaan ibu yang lain
Seksual selama kehamilan
Frekuensi :1 kali seminggu
Sosial budaya :Baik
Ibu tidak menganutkepercayaan yang merugikan kesehatan:ibu ti
dakmenganut kepercayaan yang merugikan
Psikologis
Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan:ibu dan keluarga senang
dengan kehamilan sekarang
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga:baik
Sosial ekonomi
Spiritual :Ibu shalat 5 waktu

7. Riwayat penyakit sistemik yang


pernadiderita:
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes mellitus : Tidak ada
8. Riwayat penyakit keluarga :
Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Diabetes mellitus : Tidak ada
Keturunan kembar : Tidak ada
9. Perilaku kesehatan :
Merokok : Tidak ada
Minum alcohol : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
10. Riwayat social :
Perkawinan :1 pertama
Kehamilan ini : Kehamilan ini direncanakan Perasaan
tentang kehamilan : Ibu senang dengan kehamilan
Status perkawinan : Sah
Kawin : 1 kali

C.Pemeriksaan fisik(Data Objektif) :


1.status emosional :Baik
2.Tanda Vital :
Tekanan darah :110/70 mmHg
Denyut nadi :64x/i
Pernafasan :16x/i
Suhu : 36,6°C
BB sebelum hamil :56 kg
BB sekarang :65 kg
Tinggi Badan :159 cm
LILA :26 cm
3.Pemeriksaan khusus :
Inspeksi(periksa pandang)
Jalan :Normal
Bentuk badan : Lordosis
Rambut :Bersih Mata
 Conjungtiva : Pucat
 Skelera :Tidak iterik

Cloasma gravidarum : Tidak ada


Oedema : Tidak ada Mulut
 Caries :Tidak ada
 Hygiene :Bersih
 Stomatitis :Tidak ada
Leher
 Kelenjer tiroid :Tidak ada
 Kelenjer limfe :Tidak ada
 Hyperpigmentasi :Tidak ada
Mamae
 Pembesaran :Simetris kiri dan kanan
 Areola mamae : Bewarna kecoklatan
 Putting susu : Menonjol kiri dan kanan
 Kolostrum : Sudah ada
Abdomen
 Bekas operasi : Tidak ada
 Membesar : Sesuai usia kehamilan
 Linia nigra/Alb : Ada
 Strie livide/Albaikan : Ada
Gerakan anak : Aktif
vulva(dilakukan jika ada indikasi) : Tidak ada
Ekstremitas
 Varises : Tidak ada
 Edema : Tidak ada
 Kelainan kelamin : Tidak ada
Palpasi uterus

L I : Pada bagian fundus terdapat TFU berada 3 jari dibawah PX:31cm, teraba sedikit
bundar, lunak tidak melenting kemungkinan bokong janin.
L II : Bagian perut sebelah kiri teraba tonjo;an-tonjolan kecil, kemungkinan
ekstremitas janin dan perut sebelah kanan teraba panjang, datar dan
memapan, kemungkinan punggung janin.
L III : Teraba bulat, keras melenting kemungkinan kepala janin dan kepala belum
masuk PAP
L IV : Tidak dilakukan

Auskultasi
DJJ : Ada
Frekuensi DJJ :141x/I
Punctum Maks :Kuadran kanan Bawah perut ibu
Irama :Teratur
Perkusi : Tidak dilakukan
Pengukuran panggul : Tidak dilakukan
D. Uji Diagnostik :
Hb : 11,0%
Protein Urine : negative
Golongan darah : AB

II. INTERPRESTASI DATA


a. Diagnosa
Ibu G1P0A0H0 ,UK 35-36 minggu, janin hidup,tunggal ,intrauterin, pu-ka, letkep
v
,keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu baik dan janin baik.
b. Data Dasar
1. Ibu hamil anak ketiga
2. Ibu melahirkan belum pernah operasi
3. Ibu Tidak Pernah Abortus
4. HPHT : 05 juli 2019
5. Tafsiran Persalinan : 12 April 2020
7. DJJ : 138x/i
8. Ibu mengatakan tidak nyeri pada saat palpasi
9. Leopold
L I : Pada bagian fundus terdapat TFU berada 3 jari dibawah PX:31cm, teraba
sedikit bundar, lunak tidak melenting kemungkinan bokong janin.
L II : Bagian perut sebelah kiri teraba tonjo;an-tonjolan kecil, kemungkinan
ekstremitas janin dan perut sebelah kanan teraba panjang, datar dan memapan,
kemungkinan punggung janin.
L III : teraba bulat, keras melenting kemungkinan kepala janin dan kepala belum
masuk PAP
L IV : Tidak dilakukan
10. Tanda-tanda vital:
TD : 110/70mmHg P : 22x/i
N : 64x/i S : 36 ,50C
c. Masalah
Tidak ada
d. Kebutuhan
1. Informasi
2. Pendidikan kesehatan mengenai macam-macam makanan yang bergizi
tinggi.
3. Penkes mengenai kebutuhan mengenai cara mengatasi susah tidur
4. Manfaat jalan pagi
5. Persiapan keperluan persalinan
6. Kunjungan ulang
III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
1. Beritahu Ibu Tentang Informasi Hasil Pemeriksaan vital sign dalam batas
normal: TD:110/70 mmHg
N:64x/i
S:36,6℃
P: 16x/i
BB Sekarang: 65 kg
TB: 155cm
DJJ: 141x/i
TBBJ:3255
gram
2. Anjurkan ibu istirahat yang cukup
3. Anjurkan pada ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
4. Berikan ibu terapi obat (Gestiamin diminum 1x sehari setiap malam)
5. Anjurkan ibu untuk melakukan jalan pagi
6. Anjurkan ibu untuk mulai menyiapkan keperluan persalinan
7. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan 3 mg lagi
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa vital sign dalam batas normal.

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berat
3. Menganjurkan pada ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi terutama makanan
yang bannyak mengandung protein (hewani dan nabati), makanan yang
mengandung vitamin, karbohidrat.

4. Memberikan ibu terapi obat (Gestiamin diminum 1x sehari setiap malam)


5. Menagnjurkan ibu untuk melakukan jalan pagi
6. Menganjurkan ibu unrtuk mulai menyiapkan keperluan persalinan (pakaian
ibu, pakaian bayi, tempat bersalin, kendaraan, dan dana).
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan 3 mg lagi, (tanggal 3 april 2020)
atau ada keluhan.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaanya.
2. Ibu sudah paham dan mengerti bagaimana cara untuk mengatasi susah tidur
3. Ibu sudah mengerti dan mau mencukupi kebutuhan nutrisi
4. Ibu sudah mengerti dan mau mengkonsumsi obat-obatan yang dianjurkan
5. Ibu mau melakukan jalan pagi
6. Ibu mau melakukan kunjungan ulang 3 minggu lagi jika tidak ada keluhan.
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” G1P0A0H0 36-37 Minggu
Di BPMN Nabila Amd.Keb Padang
Tanggal 01 November 2020

Tanggal kunjungan:12-03-2020 Jam: 14.00


S O A P
Ibu mengatakan ingin kontrol ulang KU ibu : Dx: 1.Memberitahukan hasil pemeriksaan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang BAIK TTV Ibu hamil G1P0A0H0, usia pada ibu bahwa vital sign dalam batas
Peratama TD:110/70 mmHg kehamilan 35-36 mg, janin normal
Ibu mengatakakn Hari Pertama Haid N:64x/I hidup, tunggal, intrauterin,
Terakhir tanggal 10-03-2020 S:36,6℃ letkep U, PuKa, Keadaan TD:110/70
mmHg
Ibu mengatakan sering merasa P: 16x/I jalan lahir normal, keadaan
N:64x/I
susah tidur. TP: 15-12-2020 ibu dan janin baik.
S:36,6℃
BB Sekarang: 65
Dasar: P: 16x/I
kg TB: 155cm
Lila:26cm - Ibu memngatakan ini BB Sekarang: 65
kg
Inspeksi: kehamilan peratama
TB: 155cm DJJ:
- conjungtiva tidak pucat/anemis - Ibu mengatakan Hari
141x/I
- sklera tidak iterik Pertama Haid Terakhir
TBBJ:3255
- kaki dan tangan tidak oedema tanggal 10-03-2020
gram
Palpasi: - ibu mengatakan pergerakan 2. Menjelaskan kepada
L1: Pada bagian fundus terdapat janin aktif ibu bagaimana cara untuk mengatasi
TFU berada 3 jari dibawah - Teraba 1 bagian besar susah tidur.
PX:31cm, teraba sedikit bundar, (tunggal) Ev: ibu paham dengan apa yang
lunak, tidak melenting - DJJ: Ada dijelaskan
kemungkinan bokong janin. Frekuensi:141x/I 3. Menganjurkan pada ibu untuk
L2: Bagian perut sebelah kiri teraba Irama: Teratur mencukupi kebutuhan nutrisi
tonjolan-tonjolan kecil, - Saat palpasi ibu terutama makanan yang bannyak
kemungkinan Ekstremitas janin tidak merasakan nyeri mengandung protein (hewani dan
dan perut sebelah kanan, teraba TTV nabati), makanan yang mengandung
panjang, datar, dan memapan, TD: 110/70 mmHg vitamin, karbohidrat.
kemungkinan puggung janin. N:64x/I Ev: ibu paham dengan apa yang
L3: Teraba bulat, keras, melenting, S:36,6℃ dijelaskan dan mau mencukupi
kemungkinan kepala janin, dan P: 16x/i kebutuhan nutrisi.
kepala belum masuk PAP. 4. Memberikan ibu terapi obat
L4: Tidak dilakukan (Gestiamin diminum 1x sehari setiap
pemeriksaan.
malam)
Ev: ibu mau meminum obat yang
Auskultasi:

28
DJJ: Ada diberikan 1x sehari setiap malam
Frekuensi: 141x/I 5. Menagnjurkan ibu
Irama: Teratur untuk melakukan jalan pagi
Ev: ibu mau melakukan jalan
pagi
6. Menganjurkan ibu unrtuk mulai
menyiapkan keperluan persalinan
(pakaian ibu, pakaian bayi, tempat
bersalin, kendaraan, dan dana).
Ev: ibu paham dan mau
mempersiapkan keperluan persalinan.
7. Menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan 3 mg
lagi, (tanggal 3 april 2020) atau ada
keluhan.
Ev: ibu paham dan mau melakukan
kunjungan ulang.

29
BAB IV
PEMBAHASAN

Selama asuhan yang diberikan pada Ny. M dimulai dari Trimester III pada
kunjungan awal di dapatkan masalah ibu mengalami ketidak nyaman pada saat tidur
atau gangguan pada saat tidur pada malam hari hal ini merupakan hal yang fisiologis
terjadi pada ibu hamil Trimester III, dan didasari oleh penelitian dan juga teori
bahwa ketidak nyaman pada Trimester III merupakan hal yang wajar terjadi Penelitian
yang dilakukan oleh William et al (2015), menunjukkan hasil bahwa ibu hamil yang
tidur kurang dari normal tiap malam berisiko meningkatkan tekanan darah dan
berakibat pada hipertensi.
Ibu hamil yang memiliki kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan
beberapa komplikasi dalam kehamilan, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh
Okun (2016), yang menyatakan bahwa gangguan tidur yang terjadi pada ibu hamil
dapat memperburuk respons inflamasi tubuh dan menyebabkan kelebihan produksi
sitokin. Sitokin adalah molekul yang berhubungan dengan sel-sel kekebalan. Bila
tubuh mengalami kelebihan sitokin maka dapat mengganggu arteri tulang belakang
yang mengarah ke plasenta,menyebabkan penyakit pembuluh darah, dan kelahiran
bayi prematur. Hal yang dapat mengatasi kurang tidur pada ibu hamiladalah dengan
cara mendengarkan musik klasik dan juga merubah posisi tidur pada
ibu,Berdasarkan teori cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi susah tidur pada
malam hari adalah dengan cara mendengarkan musik klasik dan juga merubah posisi
tidur. Mendengarkan music klasik pada saat hamil dapat mengembangkan dasar-
dasar kemampuan belajar dan berperilaku pada janin dan dapat membuat ibu menjadi
rileks.Musik klasik di dengarkan 2 kali sehari dalam waktu 30 menit Berdasarkan
asuhan yang telah diberikan pada ibu cara mengatasi gangguan tidur pada ibu hamil
pada Trimester III yaitu dengan cara mendengarkan musik klasik dan juga
menganjurkan kepada ibu untuk merubah posisi tidur, dan setelah diberikan
asuhan pada ibu dengan cara mendengarkan musik klasik 2 kali dalam waktu 30
menit dan merubah posisi tidur, terbukti dapat mengatasi susah tidur pada ibu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan continuity of care merupakan asuhan yang diberikan


kepada wanita mulai dari hamil, dengan kehamilan trimester III, bersalin,nifas, BBL,
dan sampai KB. Laporan yang digunakan melipui 7 langkah varney dimulai dari
pengumpulan data, interprestasi data, masalah/diagnosa potensia, identifikasi masalah
yang membutuhkan tindakan segera/kolaborasi dan rujukan, rencana asuhan,
implementasi rencana asuhan, dan evaluasi,serta pendokumentasiaannya dengan
menggunakan metode SOAP, Maka dapat disimpulkan bahwa:
Kehamilan :
1. Penulis telah melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. M
G1P0A0H0 melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labor, dari hasil
pengkajian tersebut tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Penulis telah melakukan interprestasi data dari pengkajian yang telah dilakukan
pada Ny. M G1P0A0H0 hasilnya tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek
3. Penulis telah mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial, hasilnya tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
4. Penulis telah mengidentifikasi maslah yang membutuhkan tindakan segera
kolaborasi dan rujukan dari masalah potensial yang ditemukan pada Ny. M
G1P0A0H0 hasilnya tidak ditemukan kesenjangan dan antara teori dan praktek
5. Penulis telah membuat perencanaan asuhan yang tepat untuk diberikan kepada Ny.
M G1P0A0H0 berdasarkan langkah-langkah sebelumnya.Hasilnya tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktek

6. Penulis telah melakukan asuhan sesuai dengan perencanaan yang ada pada Ny. M
G202A0H2 hasilnya ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek yaitu belum
adanya pelayanan 14 T
7. Penulis telah melakukan evaluasi pada Ny. M G1P0A0H0, hasilnya
tidak didapatkan kesenjangan antara teori dengan praktek
B. Saran
1. Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan,
dengan benar mahasiswa dapat menguasai teori dan konsep dari asuhan dan
pendidikan kesehatan yang akan diberikan
2. Lahan praktek
Diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayanandengan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang
kesehatan, dalam pelaksanaan asuhan kebidanan juga dapat diharapkan, pelaksanaan
dilakukan dengan mengikuti standar pelyanan kebidanan dan teori.
3.Institusi kesehatan
Supaya asuhan continuity of care yang telah didokumentasikan dapat
dipertimbangkan untuk membuat laoran tugas akhir berikutnya dan dapat dijadikan
pertimbangan serta acuan suksesnya kegiatan penuunan AKI, maupun pembuatan
laporan tugas akhir berikutnya.
4.Pasien
Diharapkan kepada ibu untuk menunda kehamilannya berikutnya karena ibu sudah
hamil yang ke 2
DAFTAR PUSTAKA

WHO, 2016, WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy


experience, UK
WHO, 2016, Standards For Improving Quality Of Maternal And Newborn Care In
Health Facilities, Switzerland
Kemenkes, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Kumalasari, Intan, 2015, Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal,
Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi, Jakarta: Salemba Medika
Kementerian Kesehatan RI, Kesehatan dalam Kerangka Sistainable Development
Goals (SDG'S), Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015
Sukarni, I dan Margareth, Z, H, (2016), Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Yogyakarta:
Nuha Medika
Saifuddin AB, Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta:EGC, 2013

Anda mungkin juga menyukai