Fakultas MIPA
Program Studi
Magister (S-2) Kimia
ABDUL RAHIM
NIM :H2061211001
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
GREEN CHEMISTRY
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
PEMBAHASAN
12 Prinsip Kimia Hijau (Green Chemistry)
1. Pencegahan timbulnya limbah (Waste prevention),
2. Ekonomi Atom (Atom economy),
3. Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less hazardous chemical synthesis),
4. Desain bahan kimia aman (Designing safer chemicals),
5. Pelarut dan bahan tambahan aman (Safer solvents and auxiliaries).
6. Desain untuk efisiensi energi (Design for energy efficiency),
7. Penggunaan bahan terbarukan (Use of renewable feedstocks),
8. Pengurangan produk turunan/derivative (Reduce derivatives),
9. Katalisis (Catalysis),
10. Desain untuk degradasi (Design for degradation),
11. Analisis sewaktu untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for
pollution prevention),
12. Pencegahan kecelakaan akibat bahan kimia secara inheren (Inherently safer
chemistry for accident prevention).
Abdul Rahim/ H2061211001
Prinsip Green Chemistry dalam Proses Pengolahan Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
Kelapa Sawit
Prinsip
Pencegahan Limbah
(Waste Prevention
❑ Salah satu cara mengolah LCPKS menjadi sumber biogas adalah dengan metode anaerobic digestion yang
merupakan proses biokimia dengan memanfaatkan bahan organik biodegradable sebagai bahan baku utama
dan mengubahnya menjadi biogas dimana proses ini terjadi tanpa adanya oksigen (Hamzah et al., 2019)
❑ Biogas dihasilkan dari proses pencernaan anaerobik dimana sebagian besar terdiri dari metana (CH4) dan
karbon dioksida (CO2). Selain CH4 dan CO2, biogas mentah juga mengandung sedikit jumlah amonia (NH3),
hidrogen sulfida (H2S), hidrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2) dan karbon monoksida (CO) (Sun et al., 2015).
❑ Produk biogas yang dihasilkan biasanya mengandung 65% metana, 35%% karbon dioksida dan selebihnya
❑ Land Application : pemanfaatan LCPKS sebagai pupuk atau bahan penyubur tanah bagi tanaman kelapa sawit
itu sendiri. Hal ini dikarenakan limbah cair tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat menyuburkan tanah
❑ Aplikasi limbah cair buangan dapat dilakukan dengan metode flatbed (perparitan), yaitu mengalirkan atau
memompakan limbah cair dari instalasi pengolahan air limbah fakultatif keadalam bak distribusi, dan
secara grafitasi dialirkan melalui saluran parit penghubung hingga ke ujung saluran
❑ Pemilihan teknik aplikasi yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit sangat tergantung kepada kondisi jenis dan
volume limbah cair, topografi, jenis tanah, kedalaman air tanah, umur tanaman kelapa sawit, luas lahan, dan