Anda di halaman 1dari 14

GREEN CHEMISTRY

Pengelolaan Limbah Cair Pabrik


Kelapa Sawit

Fakultas MIPA
Program Studi
Magister (S-2) Kimia

ABDUL RAHIM
NIM :H2061211001
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

❑ Profil Usaha Kelapa Sawit


Luas Perkebunan Produksi Total Limbah Total Limbah
Daerah
(Ha) CPO (Ton) Cair (Ton) Padat (Ton)
Kalbar 1,757.919 3.472.202 ± 8.680.505 ± 6.597.183
Ketapang 490.780 1.298.540 ± 3.246.350 ± 2.467.226
Sumber : BPS, 2020 dan Analisis Data 2021
➢ 1 Ton TBS = 0,46 Ton Limbah Padat dan 0,5 Ton Limbah Cair (Manusawi, 2011)
➢ 1 Ton CPO = 2,5 Ton LCPKS/POME (Simanjuntak, 2009)
➢ 1 Ton TBS = 0,2 Ton CPO (Dirjen PHP, 2006)

❑ Limbah yang dihasilkan merupakan sumber bahan organik


❑ Konsep zero emissions dalam pengelolaan limbah
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA

Karakteristik Limbah Cair


Prodi (S-2) Kimia

Pabrik Kelapa Sawit

High Polluted Effluent Low Polluted Effluet


Rumusan Masalah
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

Dalam upaya menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian


fungsi lingkungan hidup yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
dan lingkungan maka diperlukan upaya efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya secara berkelanjutan salah satunya dengan cara
memanfaatkan sumber daya yang ada sebagai sumber bahan baku.

Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit

GREEN CHEMISTRY
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

PEMBAHASAN
12 Prinsip Kimia Hijau (Green Chemistry)
1. Pencegahan timbulnya limbah (Waste prevention),
2. Ekonomi Atom (Atom economy),
3. Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less hazardous chemical synthesis),
4. Desain bahan kimia aman (Designing safer chemicals),
5. Pelarut dan bahan tambahan aman (Safer solvents and auxiliaries).
6. Desain untuk efisiensi energi (Design for energy efficiency),
7. Penggunaan bahan terbarukan (Use of renewable feedstocks),
8. Pengurangan produk turunan/derivative (Reduce derivatives),
9. Katalisis (Catalysis),
10. Desain untuk degradasi (Design for degradation),
11. Analisis sewaktu untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for
pollution prevention),
12. Pencegahan kecelakaan akibat bahan kimia secara inheren (Inherently safer
chemistry for accident prevention).
Abdul Rahim/ H2061211001
Prinsip Green Chemistry dalam Proses Pengolahan Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
Kelapa Sawit

Prinsip
Pencegahan Limbah
(Waste Prevention

Sumber : Dirjen PHP, 2006


Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

LCPKS untuk Biogas

❑ Salah satu cara mengolah LCPKS menjadi sumber biogas adalah dengan metode anaerobic digestion yang

merupakan proses biokimia dengan memanfaatkan bahan organik biodegradable sebagai bahan baku utama

dan mengubahnya menjadi biogas dimana proses ini terjadi tanpa adanya oksigen (Hamzah et al., 2019)

❑ Biogas dihasilkan dari proses pencernaan anaerobik dimana sebagian besar terdiri dari metana (CH4) dan

karbon dioksida (CO2). Selain CH4 dan CO2, biogas mentah juga mengandung sedikit jumlah amonia (NH3),

hidrogen sulfida (H2S), hidrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2) dan karbon monoksida (CO) (Sun et al., 2015).

❑ Produk biogas yang dihasilkan biasanya mengandung 65% metana, 35%% karbon dioksida dan selebihnya

beberapa gas lainnya (Ahmad, 2019).


Tahapan hidrolisis terjadi sebagai ekstraseluler enzim yang diproduksi
Tahapan Metode anaerobic digestion oleh mikroba hidrolitik, menguraikan polimer organik kompleks
menjadi monomer larut sederhana. Protein, lipid, dan karbohidrat
Untuk produksi Biogas dalam LCPKS dihidrolisis menjadi asam amino, asam lemak rantai panjang, dan gula
(Zheng et al., 2014). Bakteri yang melakukan hidrolisis pada AD
adalah umum dan beragam, yaitu filum Bacteroidetes dan
Firmicutes (termasuk spesies Clostridia) (Omettoet al., 2019)

Pada tahapan asidogenesis, metabolisme perantara termasuk


asam lemak volatil, alkohol, aldehida terdegradasi menjadi
asetat, karbon dioksida dan gas hidrogen. Namun
asidogenesis kadang-kadang disebut sebagai fermentasi, dari
produk-produk ini, asam lemak volatil sebagian besar
dibentuk oleh bakteri asidogenik (Ohimain & Izah, 2017).

Asetogenesis adalah pembentukan asetat, H2, dan CO2 dari produk


fermentasi dari langkah asidogenesis. Bakteri yang aktif dalam
langkah ini termasuk genera Pelotomaculum, Smithllela, dan
Syntrophobacter tetapi juga organisme (mis., Syntrophomonas)
(Ometto et al., 2019)

Pada tahapan Methanogensis di mana terutama H2 dan CO2


(methanogen hidrogenotropik) dan asetat (metanogen asetatlastik)
dikonversi menjadi CH4 dan CO2 (Ometto et al., 2019).
Methanogen hidrogenotrofik menggunakan hidrogen sebagai
akseptor elektron untuk produksi metana, sedangkan metanogen
asetotrofik menggunakan format sebagai donor elektron untuk
Sumber : Rajani et al., 2019 pengurangan metana dan karbon dioksida. Asetat yang berasal dari
asam asetat dapat langsung digunakan sebagai substrat oleh bakteri
metanogenik untuk menghasilkan biogas.
Green Chemistry Prinsip Green Chemistry Biogas dari LCPKS :
Pemanfaatan LCPKS/POME 1. Pencegahan timbulnya limbah (Waste prevention),
Sebagai Biogas 2. Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less hazardous
chemical synthesis),
3. Desain bahan kimia aman (Designing safer
chemicals),
4. Pelarut dan bahan tambahan aman (Safer solvents
and auxiliaries).
5. Desain untuk efisiensi energi (Design for energy
efficiency),
6. Penggunaan bahan terbarukan (Use of renewable
feedstocks),
7. Pengurangan produk turunan/derivative (Reduce
derivatives),
8. Katalisis (Catalysis),
9. Desain untuk degradasi (Design for degradation),
10. Analisis sewaktu untuk pencegahan polusi (Real-time
analysis for pollution prevention),
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

LCPKS untuk Land Application

❑ Land Application : pemanfaatan LCPKS sebagai pupuk atau bahan penyubur tanah bagi tanaman kelapa sawit

itu sendiri. Hal ini dikarenakan limbah cair tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat menyuburkan tanah

seperti nitrogen, phospor, dan kalium

❑ Aplikasi limbah cair buangan dapat dilakukan dengan metode flatbed (perparitan), yaitu mengalirkan atau

memompakan limbah cair dari instalasi pengolahan air limbah fakultatif keadalam bak distribusi, dan

secara grafitasi dialirkan melalui saluran parit penghubung hingga ke ujung saluran

❑ Pemilihan teknik aplikasi yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit sangat tergantung kepada kondisi jenis dan

volume limbah cair, topografi, jenis tanah, kedalaman air tanah, umur tanaman kelapa sawit, luas lahan, dan

dekat tidaknya dengan air sungai atau pemukiman penduduk,


GREEN CHEMISTRY
Pemanfaatan LCPKS/POME
Sebagai Pupuk/Land Application (LA)

Prinsip Green Chemistry LA dari LCPKS :


1. Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less
hazardous chemical synthesis),
2. Desain bahan kimia aman (Designing safer
chemicals),
3. Penggunaan bahan terbarukan (Use of
renewable feedstocks),
4. Analisis sewaktu untuk pencegahan
polusi (Real-time analysis for pollution
prevention),
KESIMPULAN

Berdasarkan pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit penulis


menyarankan kepada pelaku usaha dan pemerintah agar bisa
mengoptimalkan pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit sabagai
baku kegiatan lain dan meningkatkan diversifikasi pemanfaatan limbah
pabrik kelapa sawit sehingga dapat menyelaraskan pembangunan industri
dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup menuju
Green Chemistry dan Green Industry
yang berguna bagi masyarakat.
TERIMA KASIH
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia

Anda mungkin juga menyukai