Anda di halaman 1dari 1

Prediksi Keuangan Syariah dan Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Pada saat ini Indonesia sedang dilanda oleh fenomena pandemi COVID-19 yang telah
berlangsung cukup lama. Keuangan syari’ah Indonesia-pun menjadi isu yang sepatutnya
diperhatikan. Namun, tidak banyak diketahui oleh beberapa masyarakat saat ini, meskipun
begitu banyak dari masyarakat dan pemerintah yang masih memantau kondisi ekonomi
Indonesia. Selama ini kita masih selalu terbayang-bayang oleh kondisi keuangan di Indonesia
yang mana bisa terbilang cukup mengkhawatirkan. Kita tahu bahwa sekarang sudah diadakan
lagi kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Indonesia)
sehingga dapat membuat kinerja dan kegiatan masyarakat terpaksa terhenti sehingga
mengambil jalan lain dengan work from home.
Keuangan syariah dapat diperhatikan lebih baik oleh masyarakat apabila sudah
banyak sistem perekonomian yang menganut prinsip syari’ah meskipun sudah ada beberapa
instansi yang melakukannya seperti BNI Syari’ah, asuransi syari’ah dsb. Selain itu
memberikan seminar ataupun pengenalan sistem ekonomi syariah terhadap masyarakat
sangat diperlukan demi meningkatnya angka literasi masyarakat. Meskipun demikian, pada
masa pandemi seperti ini kita hanya bisa melaksanakan hal tersebut via online saja yaitu
dengan memanfaatkan sosial media. Sangat penting memberikan pemahaman secara
memadai pada masyarakat terkait dengan masalah keuangan seperti pengenalan lembaga jasa
keuangan syariah bank dan non bank, produk dan jasa keuangan syariah, Berdasarkan data
OJK tahun 2016 ditunjukkan indeks literasi keuangan (financial literacy) syariah Indonesia
adalah 8,11%.  Demikian pula data OJK tahun 2016 menunjukkan indeks inklusi keuangan
(financial inclusion) syariah juga masih rendah sebesar 11,06%. Hal tersebut seharusnya
memicu akan kesadaran masyarakat di Indonesia, karena pada dasarnya Negara Indonesia
penduduknya mayoritas menganut agama islam. Bisa dilihat dalam data tersebut, menjadi
motivasi kia untuk terus mendorong minat literasi masyarakat untuk mengetahui tentang
sistem ekonomi syari’ah yang ada di Indonesia.
Hal ini pun sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan dakwah ekonomi islam di
Indonesia. Pasalnya karena dihadang oleh masa pandemi ini waktu dan kesempatan untuk
melakukan dakwah melalui ekonomi islam menjadi sulit untuk dilakukan. Meskipun begitu
masih ada hal yang bisa kita lakukan. Sama dengan yang telah dipaparkan sebelumnya, kita
bisa memanfaatkan sosial media dan platform digital untuk menyebarluaskan hal tersebut
kepada masyarakat. Selain itu, untuk menaikkan angka literasi dan meningkatkan dakwah
ekonomi islam ini dibutuhkan SDM yang memadai sehingga membuat operasi ini lancar.
Dengan demikian, kita dapat mewujudkan tujuan yang kita harapkan dalam masa pandemi
seperti sekarang.
Meskipun sudah ada beberapa upaya yang sekiranya sudah dapat dilaksanakan, hal ini
pun tetap saja patut untuk terus dipantau perkembangannya dengan didampingi oleh pandemi
saat ini kita masih harus melakukan semuanya secara virtual yang mana hal tersebut bisa saja
mempengaruhi hasil kerja kita. Besar harapan kedepannya adalah semakin naiknya angka
literasi ekonomi syari’ah maupun berkembangnya dakwah yang dilakukan melalui ekonomi
islam yang ada di Indonesia ini juga merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk
terus mengingatkan tentang hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai