B DENGAN
KEBUTUHAN ELIMINASI URINE DI RUANG TULIP
RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : tn. B
Umur : 60 th
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : ciracas jakarta timur
Status : menikah
Agama : islam
Suku : jawa
Pendidikan : sd
Pekerjaan : tidak bekerja
Tanggal masuk rs : 10 oktober 2021
Tanggal pengkajian : 11 oktober 2021
Dx medis : bph
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama:
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil klien mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih,
rasa nyeri hilang setelah berkemih, wajah klien meringis, dan skala nyeri 6 (0-10),
waktu nyeri yang dirasakan yaitu pada saat ingin berkemih.
Empat hari kemudian klien datang kembali pada tanggal 10 oktober 2021 pukul
12.00wib, langsung masuk melalui instalasi gawat darurat (igd) di karenakan mengeluh
tidak bisa buang air kecil dan merasa nyeri saat berkemih, kemudian tindakan yang
dilakukan yaitu obs ttv 180/98mmhg, nadi 99x/menit, suhu 36,90c, rr 24x/menit spo2
96%, dilakukan tindakan kolaborasi pemasangan kateter urine ukuran 18, keluar urine
sebanyak 900cc dengan warna urine kuning kemerahan. Dilakukan pemasangan infus
rl 500/8 jam ditangan kiri. Kemudian diberikan therapy keterolak 1 ampul drip dalam rl
500cc/8jam dan lasix 1 ampul. Pukul 15.00wib pasien dipindahkan ke ruang rawat inap
tulip.
6. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak ada Riwayat alergi obat, makanan, dan lain-lain.
7. Pengkajian sistem tubuh
a. Pemerikaan umum
Dari hasil pemeriksaan klien dalam keadaan komposmentis, e4v5m6 tekanan
darah 140/90 mmhg, nadi 90x/menit, pernafasan 21x/menit, suhu aksila 36,50c,
tinggi badan 150 cm, dan berat badan 38 kg
b. Sistem pernapasan
Dari hasil pengkajian didapatkan klien nafasnya tidak sesak, tidak ada
sumbatan jalan nafas, tidak ada sekret, tidak ada batuk, tidak ada tanda-
tanda sesak nafas, dengan frekuensi nafas 20x/menit, irama teratur, suara
nafas vesikuler, klien tidak menggunakan otot bantu pernafasan maupun alat
bantu nafas.
c. Sistem kardiovaskuler
Pada saat pengkajian didapatkan hasil denyut nadi klien 90x/menit, irama teratur,
denyut nadi kuat, tidak ada distensi vena jugularis, suhu 36,50c, suhu kulit tidak
teraba dingin, warna kulit tidak ada kemerahan, pengisian kapiler kurang dari 2
detik, dan tidak ada edema.
d. Sistem persyarafan
Pada saat pengkajian didapatkan tidak adanya masalah pada system persyarafan
pasien, tidak ada cedera dan riwayat stroke.
e. Sistem perkemihan
Dari hasil pengkajian klien mengeluh sulit mengeluarkan urin, terpasang kateter
urin, dengan ukuran cateter urin 18 dan keadaan genital bersih tidak kotor.
f. Sistem pencernaan
Dari hasil pengkajian di dapatkan keadaan mulut klien bersih tidak mengalami
kesulitan dalam menelan, tidak merasa ingin muntah, bising usus 4x/menit, tidak
ada asites sistem
g. Muskuloskeletal
Dari hasil pengkajian klien tidak ada masalah dalam keterbatasan gerak, klien
mengatakan tidak pernah jatuh, tidak mengalami sakit pada tulang dan sendi, dan
tidak pernah mengalami patah tulang. Hasil pengkajian tonus otot kekuatan
otot penuh dan tidak mengalami penurunan kekuatan otot, dan tidak
menggunakan alat bantu gerak.
h. Sistim endokrin
Dari hasil pengkajian didapatkan nafas klien tidak berbau keton dan tidak ada
luka, dan klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit kencing manis di
keluarganya.
i. Sistim sensori persepsi/pengideraan
Dari hasil pengkajian klien mengatakan penglihatan kurang jelas, usia 74 tahun,
posisi mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, pupil isokor,
reaksi pupil terhadap cahaya normal, lapang pandang baik, dan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada keluhan pada sistem penglihatan
klien.
Pada saat pengkajian didapatkan hasil sistem pendengaran kurang baik karena
klien mengatakan kurang mendengar dengan jelas, tiga tahun yang lalu telinga
klien pernah kemasukan hewan, dan sudah di obati. Warna serumen kuning,
cairan serumen keras, kering dan menebal, bau khas serumen, tidak ada tanda-
tanda radang pada telinga, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara.
j. Sistim integument
Dari hasil pengkajian klien didapatkan rambut dalam keadaan bersih, kuat, warna
putih, tidak bau, kuku bersih tidak panjang dan kotor, keadaan kulit bersih tidak
kotor, warna kulit tidak ada kemerahan, ataupun tanda-tanda luka.
k. Sistim imun dan hematologic
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening.
l. Sistem muskoloskeletal
Dari hasil pengkajian klien tidak ada masalah dalam keterbatasan gerak, klien
mengatakan tidak pernah jatuh, tidak mengalami sakit pada tulang dan sendi, dan
tidak pernah mengalami patah tulang. Hasil pengkajian tonus otot kekuatan
otot penuh dan tidak mengalami penurunan kekuatan otot, dan tidak
menggunakan alat bantu gerak.
55555555
55555555
8. Pengkajian fungsional
a. Oksigenasi
Setelah dilakukan pengkajian ditemukan rr 21x/menit, spo2 97% tidak ada tanda-
tanda pasien sesak.
b. Cairan dan elektrolit
Pasien menggunakan cateter urin berwarna kuining kemerahan dengan jumlah
450cc.
c. Nutrisi
Pasien makan 3 kali sehari sesuai jadwal makan dari rumah sakit tidak ada mual
dan muntah.
d. Aman dan nyaman
Pasien mengatakan lebih nyaman saat menggukakn cateter urine karena tidak sakt
saat bak.
e. Eliminasi
Bab 1 kali dan keras, pasen mengatakan tampak keluar darah saat bab dan nyeri
setelah bab pada bagian anus.
f. Aktivitas dan istirahat
Tidur pada malam hari terpenuhi dengan baik.
g. Psikososial
Dari hasil pengkajian klien mengatakan tidak terlalu memikirkan tentang
penyakitnya. Ketika klien mengalami masalah ia akan meluapkan dengan cara
bercerita kepada istrinya. Keluarga mengatakan sangat mendukung klien untuk
cepat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Klien berkomunikasi baik dengan
istri ataupun anaknya, dan klien mengatakan percaya akan agama yang dianutnya,
sehingga klien percaya bahwa ia akan segera sembuh kembali dan dapat
beraktifitas seperti biasanya
h. Komunikasi
Pasien mengerti dengan semua pertanyaan dan menjawab dengan baik tetapi
perawat harus lebih keras dalam bertanya karen pendengaran pasien yang kurang.
i. Nilai dan keyakinan
Pasien melaksanakan shallat dan berdoa dari tempat tidur
j. Belajar
Perawat mengajarkan pasien untuk mengalihkan rasa nyeri dengan menarik napas
dan pasien memahami serta dapat mengulang ajaran perawat.
9. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil laboratorium
Hasil laboratorium pada tanggal 10 oktober 2021 di igd sebelum pindah ke
ruangan rawat inap:
b. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan rotgen dada tidak ada kelainan
2) Pemeriksaan ekg tidak ada kelainan
Do:
- Wajah klien meringis
Skala nyeri 6 (0-10)
3 11/10/21 Ds: Ansietas Kurang
- Klien mengatakan merasa cemas karena akan terpapar
di lakukan tindakan operasi informasi
- Klien mengatakan merasakan khawatir untuk
berkemih karena akan merasakan nyeri pada
saat akan buang air
Kecil
Do:
- Wajah tampak tegang
Muka tampak pucat
4 11/10/21 Ds: Konstipasi Ketidak
- Klien mengatakan buang air besar lama dan cukupan
sulit asupan
- Klien mengatakan harus mengejan saat buang serat
air besar
Do:
- Feses keras
Bising usus 4x/menit
5 11/10/21 Ds: Defisit Kurang
- Klien mengatakan belum mengetahui pengetahuan mampu
bagaimana cara pengobatan dan mengingat
perawatan tentang penyakitnya
Ds:
Wajah tampak bingung
6 11/10/21 Ds: Risiko jatuh Usia 60
- Klien mengatakan kurang mendengar tahun
dengan jelas
Tiga tahun yang lalu telinga klien pernah
kemasukan hewan
Do:
- Cairan serumen keres, kering dan menebal
Usia 60 tahun
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan perioperatif yang dapat ditegakkan berdasarkan data hasil
pengkajian terhadap Tn. B adalah sebagai berikut:
1. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra ditandai dengan klien
mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih, mengeluh sulit mengeluarkan urin, jumlah urin
1800 ml, terpasang kateter ukuran 18, ceftriaxone 2x1 gr intravena, injeksi ranitidine
2x1ampul intravena.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis ditandai dengan klien mengatakan
mengeluh nyeri saat berkemih, wajah klien meringis, skala nyeri 6 (0-10).
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan klien mengatakan
merasa cemas karena akan di lakukan tindakan operasi, merasakan khawatir untuk berkemih
karena akan merasakan nyeri pada saat akan buang air kecil, wajah tampak tegang, muka
tampak pucat
4. Risko jatuh berhubungan dengan usia 60 tahun
5. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat ditandai dengan klien
mengatakan buang air besar lama dan sulit, harus mengejan saat buang air besar, feses keras,
bising usus 4x/menit
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang mampu mengigat ditandai dengan klien
mengatakan belum mengetahui bagaimana cara pengobatan dan perawatan tentang
penyakitnya, wajah tampak bingung
7. Nyeri akut berhungan dengan agen pencidera fisik ditandai dengan klien mengatakan nyeri
pada area bekas operasi, wajah klien meringis, skala nyeri 6 (0-10), tekanan darah
130/80mmHg, ketorolax 3x1 gr (iv), asam tranexsamal 3x250 gr (iv).
8. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infeksi.
1. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra ditandai dengan klien
mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih, mengeluh sulit saat mengeluarkan urin,
jumlah urin 1800 ml, terpasang kateter ukuran 18, ceftriaxone 2x1 gr intravena, injeksi
ranitidine 2x1ampul intravena.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis ditandai dengan klien
mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih, wajah klien meringis, skala nyeri 6 (0-10).
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan klien
mengatakan merasa cemas karena akan di lakukan tindakan operasi, merasakan khawatir
untuk berkemih karena akan merasakan nyeri pada saat akan buang air kecil, wajah
terlihat tegang, muka tampak pucat.
1 11/10/21 Retensi urin berhubungan Eliminasi Urin Setelah Perawatan Selang: Perkemihan
dengan peningkatan dilakukan asuhan 1. Jaga sistem drainase kemih
tekanan uretra ditandai keperawatan selama 3 x 24 tertutup, steril dan tidak
dengan klien mengatakan jam diharapkan tidak terkoyak
mengeluh nyeri mengalami retensi urin, 2. Tentukan indikasi untuk
saat berkemih, kriteria hasil : Digunakannya kateter
kandung terasa penuh, 1. Jumlah dalam batas urin indwelling
distensi kandung kemih, normal (400-2000 ml/ 4. Pertahankan kapatenan
jumlah urin 1800ml,
terpasang kateter ukuran 18, hari) sistem kateter urin
ceftriaxone 2x1 gr (iv), 2. Dapat mengosongkan 5. Catat karakteristik drain urin
injeksi ranitidine 2x1 ampul kandung kemih 6. Monitor terkait adanya
(iv) seutuhnya distensi kandung kemih
Tidak ada nyeri saat kencing Irigasi Kandung Kemih
1. Jelaskan tindakan yang akan
akan dilakukan kepada
pasien
2. Monitor dan pertahankan
kepatenan aliran yang tepat
3. Catat jumlah cairan yang
digunakan, karakterisktik
cairan, jumlah caiaran yang
keluar dan respon pasien
Manajemen
Pengobatan
1. kolaborasi dengan
DPJP dalam pemberian therpy
injeksi/oral
G. IMPLEMENTASI
Implementasi dan Evaluasi gangguan eliminasi urine pada Tn. B diruang Tulip Rumah
Sakit Harapan Bunda.