Anda di halaman 1dari 3

Kurnia fadilah ilma

19180023

Teori belajar konstruktivistik


Devinisi
Teori belajar konstruktivistik adalah teori belajar yang berpendapat bahwa pengetahuan
bukanlah suatu kumpulan fakta yang bisa ditransfer oleh guru kepada murid. tetapi murid harus
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Teori ini mengutamakan perolehan pengetahuan siswa
melalui konstruksi pengetahuannya sendiri. Dalam teori ini para siswa di hargai sebagai individu
yang telah mempunyai pengetahuan dasar yang berfungsi sebagai modal awal untuk membangun
pengetahuan baru yang akan dipelajari. Pendekatan konsruktivistik menekankan bahwa peran
peran utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya
sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya
disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk
mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya. Dengan cara
demikian, siswa akan terbisaa dan terlatih untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang
dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan pemikirannya
secara rasional.
Konsep pengetahuan
Menurut pendekatan konstruktivistik, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu
kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap
obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan
tersedia sehingga orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu
pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena
adanya pemahaman-pemahaman baru
Konsep anak didik
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivistik meyakini bahwa setiap anak dilahirkan
jenius. Setiap manusia dilahirkan dengan suatu kombinasi kecerdasan yang beragam. Karena
perbedaan perjalanan dan pengalaman hidup, maka timbul perbedaan dalam dominasi dan
tingkat perkembangan kecerdasan yang dimiliki. Kondisi social dan budaya serta sifat dan proses
pembelajaran yang dialami akan menentukan seberapa cepat atau lambat proses perkembangan
kecerdasan ini terjadi.
Konsep Pendidik
Istilah pendidik masih sangat umum, bisa diartikan orang tua, kakak, guru, dosen, kyai,
dan semua orang yang mendidik baik secara langsung maupun tidak bisa disebut pendidik.
Dalam pembahasan ini maksud dari pendidik secara spesifik adalah guru yang secara langsung
berinteraksi dengan murid dalam proses pembelajaran
Konsep Belajar Dalam Teori Konstruktivistik
1. Definisi belajar.
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.
Pembentukan ini harus dilakukan oleh pelajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,
menyusun konsep dan memberi makna hal-hal yang sedang dipelajari.
2. Tujuan belajar
Pendidikan berlangsung dalam suatu proses panjang yang pada akhirnya mencapai tujuan umum
atau akhir, yaitu kedewasaan atau pribadi dewasa. Dalam proses belajar di sekolah, tujuan
tersebut dikemas dengan istilah tujuan instruksional, Tujuan institusional merupakan penjabaran
dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional menggambarkan kepribadian ideal
bangsa Indonesia. Dalam hal ini meliputi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
3. Proses belajar
Pendekatan belajar konstruktivisme memiliki beberapa strategi dalam proses belajar mengajar.
Strategi-strategi tersebut adalah :
 Top Down Processing
Dalam pembelajaran konstruktivistik, sisiwa belajar dimulai dari masalah yang kompleks
untuk dipecahkan, kemudian mengahasilkan keterampilan yang dibutuhkan.
 Cooperative Learning
Siswa belajar secara berpasangan atau kelompok untuk saling membantu masalah yang
dihadapi. Cooperative Learning lebih menekankan pada lingkungan social belajar dan
menjadikan kelompok belajar sebagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan,
mengeksplorasi pengetahuan, dan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh individu.
 Generative Learning
Strategi ini menekankan pada adanya integrasi yang aktif antara materi atau pengetahuan
yang baru diperoleh dengan skemata. Sehingga dengan hal ini siswa diharapkan mampu
beradaptasi dengan adanya pengetahuan baru yang dimilikinya.

4. Gaya belajar
Gaya belajar orang adalah gabungan dari menyerap, mengatur kemudian mengolah informasi.
Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantar langkah-langkah pertama kita adalaha
mengenalai modalutas belajar.
5. Metode belajar

 Discovery Learning Salah satu model belajar yang popular dikembangkan oleh Jerome
Bruner, dimana siswa didorong untuk menghubungkan informasi yang baru diperolehnya
dengan pengetahuan yang telah dimiliki kemudian menemukan prinsip-prinsip bagi diri
mereka sendiri
 Active Learning Menurut Silberman, belajar harus terfokus pada siswa, siswa harus aktif
dalam kegiatan belajar yang dilakukan. Belajar bukanlah kegiatan sekali tembak. Belajar
memerlukan proses secara bergelombang. Ada tiga hal yang harus dilakukan guru,
diantaranya adalah: pembentukan tim, penilaian sederhana dan keterlibatan siswa dalam
belajar secara langsung
 Quantum Learning : sugesti dapat dan pasti mempengaruhi belajar. Selain itu, Quantum
Learning juga menggabungkan prinsip Sugestology, pemercepatan belajar, Neurologi,
keyakinan, dan metode rancangan Quantum sendiri.
 Accelerated Learning Accelerated learning disebut juga sebagai pembelajaran yang
dipercepat. Prinsipnya adalah bahwa belajar bisa dilakuakan dengan waktu yang lebih
singkat dan hasil yang lebih memuaskan. Accelerated Learning menggunakan penelitian
tentang keajaiban otak, gaya belajar dengan menggunakan tiga modalitas, yaitu Visual,
Auditorial dan Kinestetik (VAK), cara penyimpanan informasi, dan meningkatkan
pembelajaran dengan memahami kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences).

Anda mungkin juga menyukai