Anda di halaman 1dari 5

Nama :jasmawati

Nim :PO 7233319699


Kelas :3A sanitasi

Konsep etika , nilai dan hokum serta pengertian menurut para ahli dan
sudut pandang kesehatan

1. Pengertian Etika.

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang artinya cara berpikir, kebiasaan, adat,
perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau adat.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, ada 3 (tiga) arti yang dapat dipakai untuk kata Etika, antara lain
Etika sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi
pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan bertindak. Etika juga bisa diartikan
sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral. Selain itu, Etika
bisa juga diartikan sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu
masyarakat, menjadi bahan refleksi yang diteliti secara sistematis dan metodis.

Beberapa ahli telah merumuskan pengertian kata etika atau lazim juga disebut etik, yang berasal
dari kata Yunani ETHOS tersebut sebagai berikut ini :

–          Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.

–          Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

–          Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara
etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik
atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang
membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.

2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori
dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya
menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : Cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.

Sedang Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.

Tujuan Etika yakni:

1. Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan tujuan membuat pertimbangan
yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

2. Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar moral.

3. Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara moral pada situasi tertentu
atau memberi nasehat untuk perbaikan.
 Pengertian nilai

 Menurut Spranger

Arti nilai menurut Spranger adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk
menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.

Menurut Horrocks

Pengertian nilai adalah sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat
keputusan mengenai apa yang ingin dicapai atau sebagai sesuatu yang dibutuhkan.

Menurut Antony Giddens (1995)

Nilai merupakan suatu gagasan yang dimiliki seseorang maupun kelompok mengenai apa yang
layak, apa yang dikehendaki, serta apa yang baik dan buruk.

Menurut Horton & Hunt (1987)

Definisi nilai adalah suatu gagasan mengenai apakah suatu tindakan itu penting ataukah tidak
penting.

Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa pengertian hukum menurut para ahli, baik dari Indonesia maupun dari luar
negeri yang dapat kita jadikan landasan dalam mempelajari ilmu hukum:

Abdulkadir Muhammad

Menurut Abdulkadir Muhammad hukum adalah semua peraturan baik itu tertulis atau tidak
tertulis dan mempunyai sanksi tegas terhadap para pelanggar hukum.

Abdul Manan
Abdul Manan berpendapat bahwa hukum adalah suatu rangkaian peraturan yang menguasai
tingkah laku atau perbuatan tertentu dari manusia dalam hidup bermasyarakat. Hukum itu sendiri
mempunyai ciri yang tetap yakni hukum merupakan suatu organ peraturan-peraturan abstrak,
hukum untuk mengatur kepentingan-kepentingan manusia, siapa saja yang melanggar hukum
akan dikenakan sanksi sesuai dengan apa yang telah ditentukan.

Abdul Wahab Khalaf

Abdul Wahab Khalaf memandang hukum sebagai tuntutan Allah yang berkaitan dengan


perbuatan orang yang sudah dewasa menyangkut perintah, larangan, dan boleh tidaknya untuk
melaksanakan atau meninggalkan sesuatu.

Achmad Ali

Hukum menurut Achmad Ali adalah seperangkat asas-asas hukum, aturan-aturan hukum, norma-
norma hukum yang mengatur dan menetapkan perbuatan yang dilarang dan yang benar, diakui
oleh negara tetapi belum tentu dibuat oleh negara, yang berlaku tetapi belum tentu dalam
realitasnya berlaku karena ada faktor internal (psikologis) dan faktor eksternal (politik, budaya,
sosial, ekonomi) yang apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi.

A.L GoodHart

Arthur Lehman Goodhart, seorang ahli hukum dan pengacara Amerika Serikat memberikan
definisi Hukum adalah semua peraturan yang digunakan oleh pengadilan.

Allen

Pengertian hukum menurut Allen adalah suatu usaha untuk menegakkan keadilan dalam pihak
yang harus dibedakan.

aristoteles

Pengertian hukum menurut Aristoteles tersebut dapat diterjemahkan menjadi hukum tertentu
adalah sebuah hukum yang setiap komunitas meletakkannya sebagai dasar dan
mengaplikasikannya kepada anggotanya sendiri.
Hukum universal adalah hukum alam Dalam hukum pidana dikenal, dua jenis perbuatan yaitu
kejahatan dan pelanggaran, kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan
undang-undang tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan
masyarakat, contohnya mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya ( inilah
contoh tindakan – tindakan yang bukan hanya menyimpang hukum tetapi juga menyimpang
norma dan etika ). Filsafat hukum membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara
hukum dan moral ( etika ).

Anda mungkin juga menyukai