Anda di halaman 1dari 4

EJAAN BAHASA INDONESIA

 Pengertian
Adalah keseluruhan peraturan dalam melambangkan bunyi ujaran dan
hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya) (Arifin. Zaenal, 2010 dan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 2004). Secara teknis, yang dimaksud dengan
ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia


 Ejaan van Ophuijsen (1901), dengan Kitab Logat Melayu
 Ejaan Soewandi (19 Maret 1947) atau Ejaan Republik
 Ejaan Melindo (1959) atau Melayu Indonesia yang diketuai oleh Slamet
Mulyana–Syeh Nasir bin Ismail.
 Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD (16 Agustus 1972)
berdasarkan SK Presiden RI Nomor 57 Tahun 1972 dan pemberlakuannya
dikukuhkan dengan SK Mendikbud RI Nomor 0196 Tahun 1975 dengan nama
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah.
 Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 Pemakaian Huruf
 Nama-nama huruf
Misal: A, B, C … Z.
 Lafal singkatan dan kata
Misal:
AC, IUD, IGGI, TVRI, pascasarjana, sosiologi
Unesco, Unicef, Sea Games
 Persukuan
la-in, sa-at (dua vokal berurutan), se-ret, se-patu (dua vokal mengapit konsonan),
la-ngit, ma-syarakat, akhi-rat (gabungan dua huruf), mak-sud, lang-sung,
mer-deka (dua konsonan berurutan), ab-strak, kon-struksi, in-stansi (tiga
konsonan/lebih berurutan), kilogram = kilo gram = ki-lo-gram, biologi = bio
logi = bi-o-lo-gi (dua unsur yang mempunyai arti), Andi Nurzaman,
Universitas Padjadjaran (nama orang dan diri)
 Penulisan Huruf
 Penulisan huruf besar/kapital
(1) Huruf pertama kalimat, (2) huruf pertama kitab suci, nama Tuhan, dan
kata gantinya, (3) gelar, jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang,
kecuali gelar dokter (4) nama bangsa, suku, dan bahasa, (5) tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah, (6) nama khas geografi, (7) nama
badan, lembaga pemerintah, dan dokumentasi resmi, (8) huruf pertama
nama buku, majalah, dan judul karangan, kecuali kata tugas (di, ke, dari,
untuk, yang)
 Penulisan huruf miring
(1) nama buku, majalah yang dikutif (2) menegaskan atau mengkhususkan kata,
(3) nama ilmiah, ungkapan bahasa asing, dan bahasa daerah.
 Penulisan Kata
 Imbuhan, kata ulang dan gabungan kata
di didik atau dididik menghancur leburkan atau menghancurleburkan
ke sampingkan atau kesampingkan dianaktirikan atau dianaktirikan
hancurleburkan atau hancur leburkan jalan-jalan, bolak-balik, terus-menerus
tanggungjawab atau tanggung jawab daya serap, tata bahasa, duta besar, kerja sama
manakala, bilamana, daripada, segitiga amoral, antarwarga, dasadarma, pascasarjana
non-RRC, non-Indonesia, pan-Islamisme
 peri dan maha
Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Penyayang,
peri kemanusiaan, peri keadilan.
 ku, mu, dan kau (ditulis serangkai)
 di, ke, dan dari (ditulis terpisah)
 Partikel pun
Jika saya pergi, dia pun ingin pergi
adapun, andaipun, meskipun, sekalipun, bagaimanapun, walaupun, kalupun .
 Per
Harga kain itu Rp. 10.000,00 per meter
Tamu yang datang itu dipanggilnya satu per satu
Tiga dua pertiga
 Lambang bilangan
Hotel Jayakarta, kamar 125
Bab XV, Pasal 26
5 cm, 10 kg, 15 jam, Rp 1.000,00
dua ratus tiga puluh lima (235), tiga dua pertiga (3 2/3)
abad XX, abad ke-20, abad kedua puluh, tahun 30-an
Dia sudah memesan dua ratus paket hemat
Dua belas orang menderita luka berat dalam kecelakaan itu
Sebanyak 150 orang tamu diundang oleh Panitia Ramadhan di Kampus
Kendaraan yang beroperasi di Bandung terdiri atas 1.000 angkot, 500 bus kota, 100
taksi, dan 5.000 becak

 Penulisan Unsur Serapan


Kata Asing Tidak Baku Baku
risk resiko risiko
system sistim sistem
technique tehnik teknik
method metoda metode
conduite kondite konduite
kuitantie kwitansi kuitansi
analysis analisa analisis
 Tanda Baca
tanda titik, tanda koma, titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda
petik, tanda petik tunggal, dll.

Anda mungkin juga menyukai