Anda di halaman 1dari 36

BALITBANG PROVSU

MASUKAN DAN SARAN KEPADA KETUA GUGUS TUGAS


DAERAH SUMATERA UTARA
Dalam Upaya Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Sumatera Utara
26 April 2020
BALITBANG PROVSU

1. Danlantamal I
2. Ketua Pengadilan Tinggi
3. Ka. Bank Indonesia Regional Sumut
4. Pangkosek Hanudnas
5. Ka. Bappedasu
6. Ka. OJK Regional Sumut
7. Kabinda Sumut
8. Ka. Balitbang Sumut
9. Danlanud Soewondo
10.Karo Kessos Sumut
11.Prof. dr. Tamsil Syafiuddin. Sp.P(K)
12.Prof. Dr. Badaruddin, M. Si
13.Dr.Yanhar Jamaluddin, M.AP
14.Dr. dr. Beni Satria, M. Kes., S.H., M. HKes
15.Unsur Penelitian & Pengembangan
KESEHATAN

“Beri tahu saya, apa yang harus dilakukan untuk


menekan peningkatan dan penyebarluasan Covid-19 di
Sumatera Utara”

EKONOMI

“Apa yang harus dilakukan, agar dampak Covid-19


tidak terlalu berpengaruh kepada ekonomi
masyarakat dan daerah ”

SOSIAL

“Dampak sosial apa yang terjadi? dan apa solusinya?”


Alur Berfikir
Perumusan Aksi Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Sumatera Utara

1. Masalah (Gap antara kondisi terkini dengan


yang diharapkan)

2. Usul tindakan;

3. Rekomendasi
1 MASALAH
1 MASALAH
a. Masalah Aspek Kesehatan
Aspek KESEHATAN
Aspek KESEHATAN

Sumber : dr. Inke Lubis, SpA, PhD dan dr. Ivana Alona, MPH. Prediksi Kasus COVID-19 di Sumatera Utara. 26 April 2020.
Aspek KESEHATAN

Sumber : dr. Inke Lubis, SpA, PhD dan dr. Ivana Alona, MPH. Prediksi Kasus COVID-19 di Sumatera Utara. 26 April 2020.
Aspek KESEHATAN

Sumber : dr. Inke Lubis, SpA, PhD dan dr. Ivana Alona, MPH. Prediksi Kasus COVID-19 di Sumatera Utara. 26 April 2020.
ASPEK KESEHATAN Masalah
Gap antara kondisi terkni dan kondisi yang diharapkan

Kondisi Terkini Kondisi Yg Masalah


Diharapkan
Semakin Menurunnya 1. Peningkatan PDP/Positif Covid dari Pemudik;
meningkat dan peningkatan dan 2. Penularan serumah atau lingkungan terdekat;
meluasnya perluasan sebaran 3. Penularan serumah atau lingkungan sekitar;
penyebaran kasus kasus Covid-19 4. Ketidakpatuhan masyarakat untuk melaksanakan himbauan physical
Covid-19 distancing, PHBS, pembatasan kegiatan-kegiatan sosial, adat, budaya, dan
agama yang melibatkan banyak orang;
5. Ketidakpatuhan para ODP untuk melaksanakan isolasi mandiri;
6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke sarana
kesehatan, bila merasakan gejala dini;
7. Belum optimalnya pelaksanaan Surveilans Epidemiologi dan Kesehatan;
8. keterlambatan diagnosis di Rumah Sakit Awal dan Rumah Sakit Rujukan
9. Keterbatasan Alkes dan Sarpras kesehatan (alat tes, APD, Ventilator, Ruang
Isolasi dll).
10. terdapatnya pasien positif di daerah yg jauh dari kota Medan
11. Keterbatasan SDM (Medis dan Non Medis) akibat banyak yang harus
dirawat
12. Penolakan Pasien
13. Stigma bagi OTG – ODP – PDP
1 MASALAH
b. Masalah Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi
ASPEK EKONOMI Masalah
Gap antara kondisi terkni dan kondisi yang diharapkan

Kondisi Terkini Kondisi Yg Diharapkan Masalah


Terjadinya pelambatan Stabilnya kondisi perekonomian Adanya faktor penahan momentum percepatan
ekonomi yang masyarakat dan daerah pertumbuhan ekonomi melalui tiga saluran transmisi,
berdampak pada yaitu perdagangan barang & jasa, investasi, dan
menurunnya pendapatan. Akibatnya adalah :
pendapatan masyarakat 1. Menurunnya konsumsi Rumah Tangga akibat turun
dan perekonomian atau hilangnya sumber pendapatan masyarakat ;
daerah 2. Menurunnya Investasi Asing dan Dalam Negeri
3. Menurunnya transaksi dan volume Ekspor dan
Impor;
4. Menurunnya kegiatan sektoral, terutama Lapangan
usaha perdagangan dan pariwisata
1 MASALAH
c. Masalah Aspek Sosial
Potensi Bansos Tidak Tepat Sasaran Aspek Sosial
Terbatasnya kesadaran masyarakat Terhadap Ancaman Pandemi Covid-19 Aspek Sosial
Masalah
ASPEK SOSIAL Gap antara kondisi terkni dan kondisi yang diharapkan

Kondisi Terkini Kondisi Yg Diharapkan Masalah


1. Adanya ancaman stabilitas, Kondisi sosial, budaya dan 1. Terbatasnya kesadaran dan pengetahuan
kondusifitas dan keamanan yang stabil, masyarakat terkait pandemi Covid-19;
ketentaraman sosial, budaya kondusif dan tenteram. 2. Tersebarluasnya berita hoaks di tengah
dan keamanan akibat masyarakat.
kepanikan, stigma sosial dan 3. Tidak tepat sasarannya bantuan yang diberikan
ketidakseimbangan oleh pemerintah kepada masyarakat.
informasi; 4. alasan ekonomi menjadi faktor pembentuk
persepsi dan pendorong masyarakat mensikapi
2. Tuntutan warga (konflik) covid 19 sesuatu yg "biasa biasa saja"
terhadap kemungkinan
kesalahan pendataan
keluarga miskin dan yang
kehilangan pekerjaan dalam
mendapatkan bantuan.
2 USUL TINDAKAN
2 USUL TINDAKAN
a. Usul Tindakan Aspek Kesehatan
ASPEK KESEHATAN USUL TINDAKAN
Kebijakan/Aksi/Tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
Masalah Kondisi yang diharapkan Rencana Aksi Langkah Konkrit Keterangan
Peningkatan PDP/Positif Covid dari Tidak terjadinya penularan melalui 1. Uji cepat (rapid test) para 1. Pemetaan detail persebaran kasus Covid-19 hingga tingkat Dilaksanakan
Pemudik; imported case maupun local pemudik dan masyarakat di lingkungan Kel/Desa oleh Pemprov
transmission lingkungan-lingkungan 2. Penyediaan tempat isolasi (bukan Rumah Sakit) bagi para Sumut dan
Penularan serumah atau lingkungan tertentu yang diduga tertular pemudik dan masyarakat suspect Covid-19. Dengan Pemda
terdekat dan lingkungan sekitar Covid-19. Secara bertahap, menjadikan asrama haji, hotel, asrama, sekolah, wisma, dll Kab/Kota,
bertingkat dan tuntas sebagai lokasi khusus karantina orang (khususnya OTG dan melalui Gugus
2. Contact tracing kepada ODP), atau dalam istilah ISOLASI TERFOKUS. Tugas Daerah
anggota rumah tangga 3. Rapid test massal terhadap pemudik dan masyarakat di Sumatera Utara
keluarga tertentu, tetangga lingkungan-lingkungan tertentu yang diduga tertular Covid-19 yang melibatkan
dan tempat kerja (berdasarkan hasil pemetaan), secara bertahap, bertingkat gugus tugas
dan tuntas. Ditindaklanjuti dengan ISOLASI TERFOKUS daerah di
Belum optimalnya pelaksanaan Optimalnya pelacakan dan deteksi Optimalisasi pelaksanaan memanfaatkan fasilitas (tempat isolasi) selain Rumah Sakit. Kab/Kota
Surveilans Epidemiologi dan dini. Sehingga dapat Surveilans Epidemiologi dan
Kesehatan; terkelompoknya persebaran virus di Kesehatan
setiap wilayah
Ketidakpatuhan masyarakat untuk Masyarakat yang patuh Optimalisasi manajemen 1. Sosialisasi dan edukasi terkait penularan/penyebarluasan
melaksanakan himbauan physical melaksanakan himbauan physical informasi dan edukasi bagi Covid-19, serta upaya pencegahan dan penanggulangannya.
distancing, PHBS, pembatasan distancing, PHBS, pembatasan masyarakat luas, terkait Melalui pendekatan adat, budaya dan agama. Melibatkan
kegiatan-kegiatan sosial, adat, budaya, kegiatan-kegiatan sosial, adat, penularan/penyebarluasan Organisasi Keagamaan, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh
dan agama yang melibatkan banyak budaya, dan agama yang Covid-19, serta upaya Masyarakat dan Tokoh Pemuda;
orang; melibatkan banyak orang pencegahan dan 2. Membangun kesepakatan dan membuat deklarasi
penanggulangannya kesepahaman untuk penerapan physical Distancing, PHBS,
Ketidakpatuhan para ODP untuk Masyarakat yang paham akan Pemakaian masker dan pembatasan kegiatan keagamaan,
melaksanakan isolasi mandiri; potensi dirinya sebagai sosial, dan budaya. Serta penerapan dan pengawasan
'Carrier‘maupun 'Vektor' yang Jadi karantina Kesehatan. Dengan para Organisasi Keagamaan,
Masih rendahnya kesadaran Sumber Penularan Covid-19
masyarakat untuk memeriksakan diri ke Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh
sarana kesehatan, bila merasakan Pemuda, aparat keamanan (Polri, TNI, dan Satpol PP) dll,
gejala dini; berjenjang hingga tingkat Kecamatan/desa
3. Penyediaan sarana Konsultasi Kesehatan Secara Online oleh
Stigma bagi OTG - ODP - PDP Diterimanya suspect OTG - ODP – seluriuh fasilitas pelayanan kesehatan
PDP ditengah-tengah masyarakat 4. Penyediaan kompensasi bagi masyarakat (dan keluarga
terdampak) yang menjalani karantina/isolasi mandiri maupun
terfokus di tempat yang disediakan
ASPEK KESEHATAN USUL TINDAKAN
Kebijakan/Aksi/Tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
Masalah Kondisi yang Rencana Aksi Langkah Konkrit Keterang
diharapkan an
Masalah keterlambatan diagnosis di Proses diagnosis yang cepat 1. Mempercepat Diagnosis 1. Setiap pasien dengan gejala ODP dilakukan pemeriksaan Lab, Dilaksanakan
Rumah Sakit Awal dan Rumah Sakit dengan Pemeriksaan foto toraks dan dilakukan CT Scan jika diperlukan untuk oleh Pemprov
Rujukan . Akibat terbatrasnya alat tes dan Radiologi dan Lab sebagai menyingkirkan dugaan penyakit lain atau memastikan gambaran Sumut dan
tenaga ahli Pembantu Diagnosis awal Covid 19 di Rumah sakit Awal. Pemda
2. Kalau hasil pencitraan radiologi dan lab dan klinis mendukung Kab/Kota,
2. Mepercepat diagnosis melalui langsung kirim ke RS Rujukan. melalui Gugus
Rapid Tes dan PCR 3. Memperpendek masa sebagai sumber penularan Tugas Daerah
4. Foto toraks dan CT Scan dapat dipakai sebagai evaluator dan Sumatera Utara
prediktor perkembangan pasien yang melibatkan
5. Mendata setiap RS Awal tentang keberadaan CT Scan gugus tugas
6. Menambah jumlah Rapid tes dan pemeriksaan PCR termasuk daerah di
pengembangan TCM (Gen X-Pert) Kab/Kota

Keterbatasan Alkes dan Sarpras Tersedianya Alat dan Sarpras Pengadaan dan pengembangan 1. Perhitungan dan pemetaan detail mengenai ketersediaan dan
kesehatan ( APD, Ventilator, Ruang Kesehatan yang cukup, standar dan industry local untuk menyediakan potensi kebutuhan alkes dan sarpras kesehatan) untuk
Isolasi dll). terjangkau Alat dan sarpras kesehatan penanganan Covid-19;
2. Pengembangan industri lokal untuk memproduksi disinvektan;
3. Pengembangan industri Rumah tangga untuk memproduksi APD
4. Pengadaan cepat Alat dan Sarpras kesehatan.
5. Pendistribusian Alat dan Sarpras kesehatan ke wilayah yang
kekurangan
terdapatnya pasien positif di daerah yg Pelayanan kesehatan yang dapat 1. Penyediaan Sarpras dan 1. Perhitungan dan pemetaan detail mengenai ketersediaan dan
jauh dari kota Medan menjangkau pasien positif di daerah SDM (Medis dan Non Medis) potensi kebutuhan SDM kesehatan (Medis dan Non Medis);
yg jauh dari kota Medan yang Siap dan dapat 2. Pengadaan dan penugasan SDM kesehatan (Medis dan Non
menjangkau seluruh Medis) serta prosedur pelaksanaan pelayanan. Berdasarkan peta
masyarakat suspect Covid- detail penyebaran dan potensi kebutuhan pelayanan kesehatan
Keterbatasan SDM (Medis dan Non SDM Kesehatan yang tersedia untuk 19; penanganan Covid-19 di setiap wilayah;
Medis) akibat banyak yang harus dirawat melayani pasien Covid-19 2. Penyediaan kebijakan 3. Penegasan etika kerja dari PERSI dan organisasi Profesi
Penolakan Pasien SDM (Medis dan Non Medis) yang etika/Prosedur rujukan pasien
siap melayani pasien Covid-19
KEBIJAKAN BELANJA DAN PEMBIAYAAN
APBD PROVSU TA. 2020 UNTUK
PENANGANAN DAMPAK COVID-19
PADA ASPEK KESEHATAN

Insentif
Belanja Alat PENANGANAN Tenaga Medis
dan Sarpras KESEHATAN dan Non
kesehatan
Medis
Insentif
Biaya Tak tenaga
Terduga Kesehatan
Belanja Belanja dalam Lainnya
Alkes Sarpras Penanganan Insentif
Kesehatan Kesehatan Dokter dan
ALKES Dokter Insentif
LAINNYA Spesialis Perawat

APD RAPID VENTILATOR


MOBILE
TEST
2 USUL TINDAKAN
b. Usul Tindakan Aspek Ekonomi
USUL TINDAKAN
ASPEK EKONOMI Kebijakan/Aksi/Tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah

Masalah Kondisi yang Rencana Aksi Langkah Konkrit Keterangan


diharapkan
Adanya faktor penahan momentum percepatan Tingkat konsumsi Mitigasi dampak pandemi Pemberian Insentif bagi masyarakat. Yang Dilaksanakan
pertumbuhan ekonomi melalui tiga saluran transmisi, Rumah Tangga stabil Covid-19 kepada difokuskan pada : oleh Pemprov
yaitu perdagangan barang & jasa, investasi, dan pada level 5,0 % mayarakat yang terkena 1. Sektor Kesehatan; Sumut dan
pendapatan. Akibatnya adalah : dampak langsung maupun 2. Jaring Pengaman Sosial kepada pegawai / Pemda
tidak langsung pekerja yang terkena PHK baik permanen Kab/Kota,
1. Menurunnya konsumsi Rumah Tangga akibat turun maupun sementara. melalui Gugus
atau hilangnya sumber pendapatan masyarakat ; 3. Masyarakat yang menganggur maupun Pekerja Tugas Daerah
2. Menurunnya Investasi Asing dan Dalam Negeri Migran yang kembali dari luar negeri Sumatera
3. Menurunnya transaksi dan volume Ekspor dan Utara yang
Stabilnya kegiatan Mitigasi dampak pandemi 1. Pemberian Insentif perpajakan (dalam hal ini
Impor; melibatkan
perekonomian di Covid-19 terhadap dunia adalah pajak daerah yg menjadi kewenangan
4. Menurunnya kegiatan sektoral, terutama Lapangan gugus tugas
setiap komponen usaha yang terkena Pemerintah Provinsi maupun Kab/Kota) kepada
usaha perdagangan dan pariwisata daerah di
(investasi, eksternal dampak langsung maupun lapangan usaha yg terkena dampak
Kab/Kota
maupun Lapangan tidak langsung 2. Stimulasi penangguhan kredit bagi nasabah
usaha) Bank Sumut sesuai aturan OJK
KEBIJAKAN BELANJA DAN
PEMBIAYAAN APBD PROVSU TA.
2020 UNTUK PENANGANAN
DAMPAK COVID-19
PADA ASPEK EKONOMI

PENANGANAN
DAMPAK
EKONOMI

Pendanaan
Kegiatan
Biaya Tak penanganan
Stimulus KUR Terduga Dampak Covid-19
untuk UMKM dalam terhadap
penanganan ekonomi
Dampak
Ekonomi
2 USUL TINDAKAN
c. Usul Tindakan Aspek Sosial
DISTRIBUSI BANTUAN SOSIAL

Korban PHK
Pengangguran

Penduduk
Miskin

Pekerja Informal
terkena dampak

Penduduk
Miskin Bukan
Warga Sumut

SMA/SMK
SIMULASI Distribusi Jaring Pengaman Sosial

MASYARAKAT PKH KARTU PRA SEMBAKO DANA BANSOS BANSOS


KERJA DESA PROVINSI KAB/KOTA
Korban PHK dan Pengangguran
Penduduk Miskin DTKS 1
Penduduk Miskin DTKS 2
Penduduk Miskin DTKS 3
Penduduk Miskin Baru di Desa
Penduduk Miskin Baru di Perkotaan
Guru Honorer SMA / SMK
Keluarga Miskin Perantau

• Bila Dana Desa dan Bansos Kab/Kota tidak mencukupi, maka


akan ditanggung oleh Bansos Provinsi;
• Bila masih ada penduduk miskin yang berhak dan BELUM
TERDATA, dapat melapor pada posko-posko yang tersedia di
setiap lingkungan
*Kebutuhan Anggaran Bansos bersumber APBD Provsu Untuk Penduduk Miskin

Fokus Prov +/- 100.000 KK S.D 150.000 KK


Bantuan Sosial
Pemprovsu
(DTKS / Non DTKS)
FOKUS PUSAT

Rp. 600,000/KK
X
3 Bulan
Kebutuhan Anggaran = Rp. 180.000.000.000 s.d Rp. 270.000.000.000

Skenario Penyaluran : 1x/bulan 1 Mei


2020
1 Juni
2020
1 Juli
2020
USUL TINDAKAN
ASPEK SOSIAL Kebijakan/Aksi/Tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
Masalah Kondisi yang Rencana Aksi Langkah Konkrit Keterangan
diharapkan
1. Terbatasnya kesadaran Masyarakat yang Optimalisasi manajemen 1. Sosialisasi dan edukasi terkait penularan/penyebarluasan Covid-19, Dilaksanakan
dan pengetahuan paham mengenai informasi dan edukasi bagi serta upaya pencegahan dan penanggulangannya. Melalui pendekatan oleh Pemprov
masyarakat terkait penularan/penyebarluas masyarakat luas, terkait adat, budaya dan agama. Melibatkan Organisasi Keagamaan, Tokoh Sumut dan
pandemi Covid-19; an Covid-19, serta penularan/penyebarluasan Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda; Pemda
2. Tersebarluasnya berita upaya pencegahan dan Covid-19, serta upaya 2. Membangun kesepakatan dan membuat deklarasi kesepahaman untuk Kab/Kota,
hoaks di tengah penanggulangannya pencegahan dan penerapan physical Distancing, PHBS, Pemakaian Masker dan melalui Gugus
masyarakat. penanggulangannya pembatasan kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya dengan para Tugas Daerah
Masyarakat yang sadar
3. Belum tersedianya data Organisasi Keagamaan, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Sumatera
akan tanggungjawabnya
yang “akurat” tentang Tokoh Pemuda, aparat keamanan (Polri, TNI, dan Satpol PP) dll, Utara yang
dalam upaya
ketepatan sasaran berjenjang hingga tingkat Kecamatan/desa; melibatkan
pencegahan dan
terkait bantuan sosial 3. Membuat “Spanduk Deklarasi “ di tempat-tempat strategis gugus tugas
penanggulan Covid-19
dari Pemerintah daerah di
4. Alasan ekonomi Pemberian bantuan dari Menyediakan sarana Membuat Posko pengaduan bagi warga masyarakat, yang merasa Kab/Kota
menjadi faktor pemerintah kepada pengaduan bagi warga berhak/memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup akibat
pendorong perilaku masyarakat yang tepat masyarakat, yang merasa terdampak Covid-19
masyarakat sasaran berhak/memerlukan bantuan
menganggap pandemi untuk memenuhi kebutuhan
covid 19 "biasa-biasa hidup akibat terdampak
saja". Covid-19
Optimalnya segala Pembatasan aktivitas 1. Menyusun persiapan PAT (PRA PAT) :
upaya pencegahan terbatas (PAT) sektor • menjamin ketersediaan pangan ketika PAT akan dilakukan.
penyebarluasan covid- ekonomi selama 3 hari • menjamin pasokan kebutuhan eko pd masy miskin atau
19 (jumat, sabtu, minggu) terdampak covid 19.
setiap minggunya • pemetaan zona (menawan - aman - Rawan) hingga ke tingkat
desa/kelurahan.
• menyusun skema pengawasan pelaksanaan PAT- sosialisasi dan
edukasi maksud tujuan PAT.
2. Pelaksanaan PAT :
• monitoring di setiap zona terkait keamanan, sosial, dan ekonomi..
3 REKOMENDASI
REKOMENDASI
1. Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota melakukan Pemetaan detail persebaran kasus Covid-19 hingga
tingkat lingkungan Kel/Desa.

2. Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota melakukan optimalisasi surveilans epidemiologi kesehatan


dengan melakukan Rapid test kepada para pemudik, masyarakat di lingkungan tertentu yang diduga
tertular Covid-19 secara bertahap, bertingkat dan tuntas. Yang dilanjutkan dengan pelaksanaan
ISOLASI TERFOKUS memanfaatkan fasilitas (tempat isolasi) selain Rumah Sakit;

3. Dalam rangka optimalisasi sumberdaya kesehatan, Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota melakukan
perhitungan dan pemetaan detail mengenai ketersediaan dan potensi kebutuhan sarpras dan SDM
kesehatan (Medis dan Non Medis) untuk penanganan Covid-19. Yang ditindaklanjuti dengan
distribusi sarpras dan penugasan SDM kesehatan (Medis dan Non Medis) serta prosedur
pelaksanaan pelayanan berdasarkan kebutuhan.

4. Untuk mempercepat proses diagnosis pasien Covid-19 (khususnya para ODP dan PDP), Pemprovsu
dan Pemerintah Kab/Kota melakukan pemeriksaan Lab, foto toraks dan dilakukan CT Scan jika
diperlukan. Untuk menyingkirkan dugaan penyakit lain atau memastikan gambaran Covid 19 di Rumah
sakit Awal. Kalau hasil pencitraan radiologi dan lab dan klinis mendukung langsung kirim ke Rumah
Sakit Rujukan
REKOMENDASI
5. Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota menyediakan dan mendistribusikan Insentif bagi Sektor
Kesehatan; pegawai/pekerja yang terkena PHK baik permanen maupun sementara dan/atau
masyarakat yang menganggur, maupun Pekerja Migran yang kembali dari luar negeri, insentif
perpajakan kepada lapangan usaha yg terkena dampak. Serta Stimulasi penangguhan kredit bagi
nasabah Bank Sumut sesuai aturan OJK. Sumber insentif tersebut dialokasikan dari alokasi insentif
Pemerintah Pusat (spt PKH, BPNT, Subsidi Listrik, bansos dll), dan dana2 APBD hasil realokasi yg
dilakukan telah dilakukan Pemerintah Daerah;

6. Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota melakukan optimalisasi manajemen informasi dan edukasi bagi
masyarakat luas, terkait penularan/penyebarluasan Covid-19 serta upaya pencegahan dan
penanggulangannya. Melalui pendekatan adat, budaya dan agama. Melibatkan Organisasi
Keagamaan, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda

7. Pemprovsu dan Pemerintah Kab/Kota membangun deklarasi kesepahaman untuk penerapan physical
Distancing, PHBS, Pemakaian Masker dan pembatasan kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya.
Serta penerapan dan pengawasan karantina Kesehatan. Dengan para Organisasi Keagamaan, Tokoh
Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, aparat keamanan (Polri, TNI, dan Satpol
PP) dll, berjenjang hingga tingkat Kecamatan/desa.

8. Peran dan fungsi Pemerintah Daerah melalui OPD yang berkaitan dengan aspek Kesehatan, Sosial dan
Ekonomi harus lebih ditingkatkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai