Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

EKONOMI MIKRO
(MAKALAH MENGENAI PERMINTAAN DAN PENAWARAN)

Dosen:
Dr. Mohamad Ichwan

Disusun oleh:

Winansibutet
C10221018

PROGRAM STUDI
MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH PEDESAAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “EKONOMI MIKRO”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah EKONOMI MIKRO diprogram
studi magister pembangunan wilayah pedesaan. Selanjutnya penyusun mengucapkan
terimakasih kepada bapak Dr. Mohamad Ichwan selaku dosen mata kuliah Ekonomi yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selamanya perkuliahan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 14 Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP PERMINTAAN dan PENAWARAN

B. HUKUM PERMINTAAN dan PENAWARAN

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN dan PENAWARAN

D. KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang


bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen
akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa
yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Dalam teori ekonomi mikro
menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja,modal,dari pengusaha) yang dimiliki
oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu
masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam
memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.
Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan
hukum permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu
ekonomi satu menit. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan
permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai
system pasar. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran, berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran
bersama-sama menentukan harga serta bagaimana system harga itu secara keseluruhan
memungkinkan system perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan perubahan
penawaran.

Dalam perekonomian ada pula yang dikatakan dengan keseimbangan dan elastisitas.
Keseimbangan bisa juga disebut dengan harga pasar, dimana keseimbangan merupakan harga
yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaa dan penawaran jika ada perubahan harga, secara umum elastisitas adalah suatu
pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/ respon dari jumlah barang yang diminta/
ditawarkan akibat perubahan factor yang mempengaruhinya.

4
B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini penulis akan membahas tentang:

1. Apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang terdapat didalamnya

2. Apa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang terdapat
didalamnya

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Permintaan dan Penawaran

Definisi Permintaan dan Penawaran

Menurut Sukirno (2002)“Permintaan merupakan keinginan seorang konsumen


membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga tertentu selama periode waktu tertentu”..
Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga
dan waktu tertentu. Sedangkan Menurut Gilarso (2003), “Penawaran merupakan sejumlah
barang, produk, atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap untuk dijual kepada
konsumen yang membutuhkan”

B. Hukum permintaan dan penawaran

Hukum permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak barang tersebut yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu
barang akan semakin sedikit permintaan barang tersebut (ceteris paribus). Hukum tersebut
setara dengan; apabila harga suatu barang naik, penawaran barang tersebut akan naik.
Apabila harga barang turun, penawaran barang tersebut akan turun, ceteris paribus.
. Oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling berkaitan.
Hukum permintaan tersebut memberikan gambaran bahwa konsumen (pembeli) akan berlaku
semakin konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak diminta. Hal ini
terjadi karena mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-
banyaknya. Namun, jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi mementingkan
suatu barang tersebut dengan barang yang lebih murah. Misalnya, dalam kurun waktu tertentu
permintaan terhadap kacang kedelai menurun dikarenakan harga yang semakin meningkat.
Sehingga para pengusaha atau pembuat tempe sementara berhenti untuk tidak memproduksi
tempe. Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan
menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang atau
masyarakat lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa tersebut).

Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta
oleh para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena

6
kelangkaan tersebut maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan
meningkat. Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu

barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda
justru terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik
tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi
(khususnya para pelaku rumah tangga) memerlukan kebutuhkan yang lebih besar dari kondisi
yang sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang merayakan membutuhkan
segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan hari biasanya, sehingga hal ini
dimanfaatkan bagi para pedagang untuk mengambil untung yang sebesar-besarnya. Hal
tersebut sangat bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi. Jadi hukum permintaan
tidak berlaku mutlak pada asumsi ceteris paribus.

Hukum penawaran

Hukum penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak jumlah barang yang ditawarkan, dengan anggapan cateris paribus. Apabila harga naik,
maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan meningkat. Jika harga barang atau jasa turun,
maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum penawaran berbanding
lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Semakin
banyak penawaran harga cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin
tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan anggapan ceteris
paribus. Setara dengan; bila harga naik maka permintaan turun, permintaan semakin banyak
bila harga turun (hukum permintaan).

C. Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan

penawaran Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan:

1. Perilaku konsumen/ selera konsumen saat ini handphone blackberry sedang trend banyak
yang membeli, tetapi beberapa tahun yang akan datang mungkin sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap. Jika roti tawar tidak ada
atau harganya sangat mahal maka meisis, selai dan margarine akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau penghasilan konsumen. Orang yang punya tunjangan gaji dan
pendapatan yang besar dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan menghemat pemakaian barang yang
dibelinya.
4. Perkiraan harga dimasa depan. Barang yang harganya diperkirakan akan naik maka orang

7
akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti BBM/
bensin.
5. Banyaknya/ intensitas kebutuhan konsumen. Ketika adanya penyakit seperti virus covid
sedang gencar, maka produk masker pelindung akan sangat laris, pada bulan puasa seperti
buah kurma, timun suri, sirup akan menigkat.
6. Jumlah penduduk, semakin tinggi jumlah penduduk disuatu daerah maka akan semakin
bertambah jumlah permintaan suatu barang

Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran

1. Harga barang itu sendiri

Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah


barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang
ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.

2. Harga barang pengganti

Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan


jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang
pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.

3. Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-
bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga
barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang
produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau
rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan
produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.

4. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang


ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak.

5. Pajak
8
Tak bisa disangkal bahwa pajak yang ditetapkan pemerintah terhadap suatu
produk dapat mempengaruhi kuantitas produk di pasaran. Hal ini disebabkan biaya
yang dikeluarkan untuk suatu produk akan bertambah dengan adanya pajak. Pajak akan
mempengaruhi penawaran karena kuantitas produk yang tinggi tentunya berbanding
lurus dengan pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Umumnya kondisi ini dapat
diatasi dengan cara diversifikasi produk dan produksi atau distribusi produk di pasar
atau wilayah lain..

6. Perkiraan Harga Pada Masa Depan

Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan
jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi
jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

D. Kurva Permintaan dan penawaran

Kurva permintaan
Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara harga
barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan menggambarkan tingkat
maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan lain tetap sama). Kurva permintaan
menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam
jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak besedia membayar pada harga yang lebih tinggu untuk
sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih
rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay.
Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang diminta. Dengan demikian maka pada tabel dibawah ini
dapat digambarkan kurva permintaan. Pada sumbu tvertikal digambarkan tingkat harga, sedangkan pada
sumbu horizontal digambarkan sebagai jumlah barang yang diminta.
Tabel jumlah permintaan barang

9
HARGA PERMINTA
Rp AN
4
6.000.00
Rp 6
4.000.00
Rp 8
2.000.00
Rp 10
1.000,00

P
HARGA

Kurva
Rp 80000
Rp 6000,00
D Permintaan

Rp 4000,00

Rp 2000,00

Rp 1000,00
D Q
0 2 4 6 8 10 JUMLAH
BARANG

Gambar Kurva Permintaan Jumlah Barang


Pada Gambar di atas, kurva permintaan barang’ terdapat 5 jenis harga. Masing masing harga
tersebut menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Pada harga pertama yaitu sebanyak Rp 1000
menggambarkan jumlah barang yang diminta adalah 10 jumlah barang dengan masing-masing barang
seharga Rp. 1000,-. Pada harga kedua yaitu sebanyak Rp 2000 menggambarkan jumlah baranng yang
diminta adalah 8 jumlah barang dengan masing-masing barang seharga Rp. 2000,-. Pada harga ketiga
yaitu sebanyak Rp 4000 menggambarkan jumlah barang yang diminta adalah 6 jumlah barang dengan
masing-masing barang seharga Rp. 4000,-. Pada harga keempat yaitu sebanyak Rp 6000 menggambarkan
jumlah barang yang diminta adalah 4 jumlah barang dengan masing-masing barang seharga Rp. 6000,-.
Pada harga kelima yaitu sebanyak Rp 8000 menggambarkan jumlah baranng yang diminta adalah 2
jumlah barang dengan masing-masing barang seharga Rp. 8000,-. Maka dari kurva diatas dapat diartikan
semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta
dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin sedikit permintaan
barang tersebut (ceteris paribus).
Dalam ilmu ekonomi, utamanya dalam hal analisis permintaan, perlu dipahami perbedaan antara
“permintaan dengan jumlah barang yang diminta”. Yang dimaksud dengan “permintaan” adalah
gambaran mengenai keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan, sedangkan “jumlah

10
barang yang diminta” diartikan sebagai banyaknya permintaan atas suatu barang pada tingkat tertentu.
Kurva permintaan pada umumnya mempunyai sifat menurun dari kiri atas menuju kanan bawah, karena
sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat hubungan terbalik, sesuai
dengan hukum permintaan.

Kurva Penawaran
Menurut Haryati (2007), kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik – titik
kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran
merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Pada tingkat harga
yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau menawarkan lebih
banyak. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual
tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan
kesediaan minimum penjual menerima harga (willingness to accept).

Ciri-ciri kurva penawaran, yaitu :

 Digambarkan dari kiri atas ke kanan bawah;


 Berlereng negatif di akibatkan hubungan yang terbalik (negatif) antara P dan Q, Jika P
naik maka Q turun Jika P turun maka Q
 Bergerak ke atas dari kiri ke kanan; dan

 Hubungan positif antara harga dan jumlah yang ditawarkan dalam hal ini apabila harga.
meningkat, jumlah penawaran meningkat dan apabila harga turun, jumlah penawaran
turun.

Tabel penawaran duren di Pasar minggu

HARGA(RP) DUREN YG DITAWARKAN (UNIT)

1000 10

2000 20

3000 30

3500 35

4000 40

11
P
har
ga
(RP
) E penawaran/supply
500
0
400
D
0
300 C
0 B
200
0
100
0A Q
O 10 20 30 35 40 Jumlah (Unit)

Kurva jumlah penawaran buah duren


Pada Gambar di atas, kurva penawaran buah duren’ terdapat 5 jenis harga. Masing
masing harga tersebut menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Pada harga pertama yaitu
sebanyak Rp 1000 menggambarkan jumlah barang yang diminta adalah 10 jumlah barang
dengan masing-masing barang seharga Rp. 1000,-. Pada harga kedua yaitu sebanyak Rp 2000
menggambarkan jumlah baranng yang diminta adalah 20 jumlah barang dengan masing-masing
barang seharga Rp. 2000,-. Pada harga ketiga yaitu sebanyak Rp 3000 menggambarkan jumlah
barang yang diminta adalah 30 jumlah barang dengan masing-masing barang seharga Rp. 3000,-.
Pada harga keempat yaitu sebanyak Rp 3500 menggambarkan jumlah barang yang diminta
adalah 35 jumlah barang dengan masing-masing barang seharga Rp. 3500,-. Pada harga kelima
yaitu sebanyak Rp 4000 menggambarkan jumlah baranng yang diminta adalah 40 jumlah barang
dengan masing-masing barang seharga Rp. 4000,-. Maka dari kurva diatas dapat diartikan
apabila harga suatu barang naik, penawaran barang tersebut akan naik. Apabila harga barang
turun, penawaran barang tersebut akan turun, ceteris paribus.

Contoh Soal :
Dalam suatu pasar diketahui saat harga beras Rp 5,00 jumlah yang diminta 40 Kg dan ketika ada
kenaikan harga beras menjadi Rp 15,00 maka jumlah yang diminta 20 Kg. Carilah Fungsi
Permintaannya.
Penyelesaian :
Diketahui : P1= 5, Q 1= 40,
P2= 15, Q 2= 20
Q−Q1 P−P1
=
Q2−Q1 P2−P 1

12
Q−40 P−5
=
20−40 15−5
10Q - 400 = 100 – 20P
10Q = 100 + 400 – 20P
Q = 10 +40 – 2P
Q = 50 – 2P
P
D

Q = -50 - 2P

15

0 20 40 Qd

Contoh Soal :
Pada saat harga barang “X” Rp 5,- jumlah yang ditawarkan 5 unit, jika harga barang tersebut
naik menjadi Rp 15,- jumlah yang ditawarkan bertambah menjadi 55 unit, buatlah fungsi
penawaran barang tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : P1= 5, Q 1= 5,
P2= 15, Q 2= 55
Q−Q 1 P−P1
=
Q 2−Q1 P2−P 1
Q−5 P−5
=
55−5 15−5
Q−5 P−5
=
50 10
10Q - 50 = 250 – 50P
10Q = 250 + 50 – 50P
10Q = 300 – 50P
Q = 30 – 5P

13
P

Q = 50 -
- 2P
15 S

0 5 55 Qd

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Konsep permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak
barang tersebut yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan
semakin sedikit permintaan barang tersebut (ceteris paribus).

Konsep penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin banyak
jumlah barang yang ditawarkan, dengan anggapan cateris paribus. Apabila harga naik, maka
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan meningkat. Jikaharga barang atau jasa turun, maka
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang.
 Faktor yang mempengaruhi permintaan
1. Perilaku Konsumen
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis dan pengganti
3. Pendapatan konsumen
4. Perkiraan harga masa depan
5. Intensitas kebutuhan konsumen
6. Jumlah penduduk
 Faktor yang mempengaruhi penawaran :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang pengganti
3. Biaya produksi
4. Kemajuan teknologi
5. Pajak
6. Perkiraan Harga masa depan

15
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Microekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Gilarso. T. 2003. Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Haryati, Mimin. (2007). Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press
Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada,
2011, hal 291-331.

16

Anda mungkin juga menyukai