Penerapan Teknologi Hijau' Dalam Pengendalian Erosi Lereng Pada Proyek Pembangunan Bendungan Way Sekampung
Penerapan Teknologi Hijau' Dalam Pengendalian Erosi Lereng Pada Proyek Pembangunan Bendungan Way Sekampung
RINGKASAN / ABSTRAKSI
Kata kunci: Bendungan, Inovasi, Teknologi, Lereng, Pengendalian Erosi, Geologi, Konstruksi,
Teknologi Hijau
1. PENDAHULUAN 1.2 Lokasi Pekerjaan
1.1 Latar Belakang
Lokasi pekerjaan secara geografis terletak
Pelaksanaan pembangunan Bendungan Way pada koordinat 104,918 BT, 5,334 LS dan
Sekampung menerapkan banyak secara administratif sisi kanan bendungan
pemotongan pada bukit-bukit baik di areal terletak di Desa Pekon Bumi Ratu,
abutmen kanan, areal abutmen kiri (tempat Kecamatan Pagelaran, sedangkan sisi kiri
posisi spillway) maupun sepanjang jalan bendungan terletak di Desa Banjarejo,
akses menuju bendungan. Bendungan Way Kecamatan Banyumas, Kabupaten
Sekampung merupakan Bendungan Urugan Pringsewu, Provinsi Lampung.
Batu yang memiliki bangunan pelimpah
2. PEMBAHASAN
berupa kombinasi tipe ambang bebas
2.1 Geologi Daerah Pekerjaan
(uncontrolled) dan ambang berpintu.
rekayasa terhadap resiko kegagalan pada Analisis kemantapan lereng dilakukan untuk
lokasi pekerjaan menjadi lebih akurat dan mengetahui dimensi lereng yang mantap dalam
efisien. bentuk tinggi lereng dan sudut kemiringan lereng.
Data geologi pembentuk lereng yang digunakan
3. Analisis Stabilitas Lereng Galian
berdasarkan hasil investigasi bor inti yang
Analisis stabilitas dilakukan untuk dilakukan (Gambar 6), yang kemudian
mengetahui angka faktor keamanan dari dilakukan uji sample batuan untuk mengetahui
lereng galian dan resiko kegagalan yang parameternya. Batuan pembentuk lereng
merupakan sekis-kuarsit dengan kelas batuan
dapat terjadi. Kajian yang dilakukan ada 3
bervariasi dengan dominan batuan kelas CL.
yaitu: 1. Analisis menggunakan metode
3.2.Slope Stability Rating
Penanganan dengan soil nailing dilakukan Penerapan shotcrete pada lereng galian
untuk memberikan daya dukung sesuai untuk dimaksudkan untuk mengendalikan /
menahan masa batuan/tanah yang berpotensi menangkal terjadinya erosi pada permukaan
longsor. Dengan dilakukan pemetaan struktur lereng galian, untuk mencegah potensi
geologi dipastikan agar soil nailing yang terjadinya kegagalan lereng. Dengan
terpasang melewati bidang potensi longsor pemasangan shotcrete diharapkan lapisan
(Gambar 9), dan menembus lapisan yang tersebut memiliki kekuatan dan daya tahan
lebih stabil. yang besar dan permeabilitas rendah,
sehingga melindungi permukaan batuan
pembentuk lereng.
Pemasangan shotcrete pada lokasi pekerjaan lebih memberikan nuansa yang indah dan
menggunakan wire mesh, anchor bar, dan kesan alami.
weep hole. Agar fungsi dari proteksi c. Perbaikan dan perawatan lebih mudah
shotcrete tersebut optimal dan efisien. karena tidak memerlukan peralatan berat
Pemasangan rekayasa dengan shotcrete dalam perbaikannya bilamana ada
dilakukan pada lereng batuan dengan kelas kerusakan.
batuan kelas CL – CM. Dengan kata lain,
Pada percobaan yang dilakukan sebelum
pemasangan dilakukan pada permukaan
pemasangan, vegetasi dapat tumbuh bahkan
batuan segar – lapuk.
diatas permukaan batuan segar, sehingga
4.3.Penerapan Vegetasi vegetasi memiliki tingkat adaptasi yang
tinggi baik pada permukaan tanah – batuan
Penerapan vegetasi sebagai pengendali erosi
segar.
pada proyek bendungan di Indonesia
termasuk relatif baru. Metode ini merupakan
jawaban bagi permasalahan erosi permukaan
lereng yang berupa batuan lapuk sempurna
(tanah). Berbagai pengalaman menunjukkan
bahwa shotcrete yang diaplikasikan pada
lereng tanah akan mudah terkelupas dan
Gambar 12. Tipikal potongan melintang
pecah-pecah. Beberapa hal yang menarik
vegetasi
pada proteksi vegetasi adalah :
Pada Proyek Pembangunan Bendungan Way
a. Mempunyai kemampuan self-healing.
Sekampung, pengendalian erosi dengan
Berbeda dengan shotcrete yang bilamana
vegetasi (Gambar 12) diterapkan pada
rusak maka kerusakan akan terus
permukaan batuan yang dominan batuan
berkembang, vegetasi akan kering pada
kelas CL-D, atau pada batuan lapuk sampai
musim kemarau dan akan tumbuh
lapuk kuat. Pemasangan pengendali erosi
kembali pada musim penghujan pada
lereng menggunakan vegetasi relatif lebih
saatnya dibutuhkan untuk mengeliminasi
cepat dan murah dibandingkan dengan
erosi oleh air hujan.
penggunaan shotcrete.
b. Lebih menyatu dengan rona alam. Warna
tumbuh-tumbuhan yang menutupi lereng
Gambar 13. Penerapan vegetasi pada lereng
galian Way Sekampung
Gambar 15. Pemasangan media tanam dari
Dalam penerapannya kecepatan dan
vegetasi pada lereng galian
kemudahan dari pemasangan vegetasi
menjadi keunggulan tersendiri. Setelah
galian lereng selesai, dapat langsung
dipasang media tanam dari vegetasi tersebut.
Pada Gambar 14 tampak lereng galian yang
belum terpasang pengendali erosi, dan
langsung dilakukan pemasangan media
tanam (Gambar 15). Setelah media tanam
terpasang pemasangan campuran vegetasi Gambar 16. Pemasangan humus dan pupuk
dapat langsung dilakukan (Gambar 16). setelah media tanam siap
Dalam waktu ± 2 bulan, vegetasi sudah
tumbuh dan sudah fungsional sebagai
pengendali erosi (Gambar 17).