Kom.L.Agama K.9
Kom.L.Agama K.9
UMAT BERAGAMA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Nurcahyanti (0105182188)
ILMU KOMUNIKASI
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Manajemen Komunikasi....................................................................... 3
B. Komunikasi Antarumat Beragama ..................................................... 4
C. Manajemen Konflik ............................................................................... 6
D. Startegi Komunikasi Dalam Konflik Antarumat Beragama .......... 7
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik antar umat beragama sama tuanya dengan umat beragama itu sendiri.
Fenomena tersebut secara realistis dapat diketahui dari berbagai informasi termasuk
melalui archive-archive yang ada. Konflik agama dapat terjadi karena perbedaan
konsep ataupun praktek yang dijalankan oleh pemeluk agama melenceng dari
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat agama, dari situlah biasanya
awal mula terjadinya konflik.
1
akan dibahas lebih jauh mengenai manajemen komunikasi dalam mengatasi konflik
yang melibatkan agama untuk mencari jalan tengah dari permasalahan yang ada.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Komunikasi
Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita
bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal
yang sudah melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat
kita pelajari dan kita kembangkan. Sebagai contohnya, kita dapat meningkatkan
kemampuan kita dalam berkomunikasi agar dapat menjadi seorang komunikator
yang memiliki kredibilitas. Disinilah letak kegunaan mempelajari manajemen
komunikasi, yaitu agar kita dapat lebih mengerti bagaimana seharusnya
berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi merupakan
komunikasi yang efektif.
1
Tommy Supranto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Mrdia Presindo, 2006), h.
16
3
Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen
dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan
keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan.
Komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang dominan. Misalnya ; antara
kaum homoseks dan kaum heteroseks, atau antara kaum manula dan kaum muda.
Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda yaitu antara pria dan wanita.
2
Arni muhmmad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 4
3
Joseph Devito, Komunikasi Antarmanusia. ( Professional Books: Jakarta, 1997.) h. 18
4
Menurut Mulyana Komunikasi antarbudaya (intercultural communication)
adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda
budaya. Sama halnya dengan komunikasi antaragama yaitu proses komunikasi
dengan orang-orang yang berbeda agama. 4
Gundy kunstt dan Kim, usaha untuk mengurangi ketidakpastian itu dapat
dilakukan melalui tiga tahap seleksi, yaitu :
1. Pra-kontak atau tahap pembentukan kesan melalui simbol verbal maupun
nonverbal (apakah komunikan suka berkomunikasi atau menghindari
komunikasi)
2. Initial contact and imppresion. yakni tanggapan lanjutan atau kesan yang
muncul dari kontak awal tersebut, misal : anda bertanya pada diri sendiri
Apakah saya seperti dia? Apakah dia mengerti saya?
3. Closure, mulai membuka diri anda sendiri yang semula tertutup melalui
atribusi.
4
Deddy Mulyana. Komunikasi Antar Budaya ( Rosada Karya : Bandung, 2010) h. 26
5
C. Manajemen Konflik
Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia Maneggiare yang berarti melatih
kuda-kuda atau secara harfiah to handle yang berarti mengendalikan, sedangkan
dalam kamus Inggris Indonesia managemen berarti pengelolaan dan istilah manager
berarti tindakan membimbing atau memimpin. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen sebuah tindakan yang berhubungan dengan usaha
tertentu secara efektif untuk mencapai tujuan.5
Menurut Vasta, konflik akan terjadi bila seseorang melakukan sesuatu tetapi
orang lain menolak, menyangkal, merasa keberatan atau tidak setuju dengan apa
yang dilakukan seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa konflik lebih mudah
terjadi diantara orang-orang yang hubungannya bukan teman dibandingkan dengan
orang-orang yang berteman. Konflik muncul bila terdapat adanya kesalah pahaman
pada sebuah situasi sosial tentang pokok-pokok pikiran tertentu dan terdapat adanya
antagonisme-antagonisme emosional. Konflik-konflik substantif (sunstantif
conflict) meliputi ketidak sesuaian tentang hal-hal seperti tujuan alokasi sumber
daya, distribusi imbalan, kebijaksanaan, prosedur dan penegasan pekerjaan.
Konflik ini biasa terjadi dalam sebuah organisasi sedangkan konflik-konflik
5
Fisher, Mengelola Konflik, keterampilan dan strategi untuk bertindak, (The British
Concil, 2002), h. 53
6
emosional (emotional conflict) timbul karena perasaan marah, ketidakpercayaan,
ketidaksenangan, takut, sikap menentang, maupun bentrokan-bentrokan
kepribadian. 6
1. Pengertian Strategi
Karl Von Clausewitz seorang pensiunan jenderal Prusia dalam bukunya On War
merumuskan strategi ialah “suatu seni menggunakan sarana pertempuran untuk
mencapai tujuan perang”. Martin Anderson juga merumuskan “strategi adalah seni
di mana melibatkan kemampuan intelengensi/pikiran untuk membawa sumber daya
yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang
maksimal dan efesien. Oleh karena itu, strategi sangat berperan penting untuk
membentuk sumber daya tersedia demi tercapainya tujuan tertentu untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal dan efesien.
2. Strategi Komunikasi
6
Winardi, Manajemen Konflik, (Bandung: CV. Mandar Maju, 1994), h. 64
7
Demikian pula pada strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi (communication planing) dan manajemen (managemen
communication) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut
strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara
taktis harus dilakukan. Jadi, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan.Untuk mencapai tujuan terebut, strategi
komunikasi harus dapat menujukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus
dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda tergantung pada situasi dan
kondisi.
a. Perumusan Strategi
b. Implementasi strategi
8
analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi
strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang
ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan
yang dijalanakan bersama budaya perusahaan dan organisasi."
c. Evalusi Strategi
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan denga hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-
perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, atau keyakinan beragama. Indonesia sebagai negara
multikultural, yang memiliki keanekaragaman baik dalam hal bahasa,suku,ras/etnis
dan agama khususnya memang rawan terjadi konflik. Untuk mencegah konflik
antar umat beragama, dapat dilakukan beberapa strategi komunikasi dalam
meredam konflik:
Pada dasarnya dialog agama ini adalah suatu percakapan bebas, terus terang
dan bertanggung jawab yang didasari rasa saling pengertian dalam menanggulangi
masalah kehidupan bangsa baik berupa materil maupun spiritual. Diharapkan
dengan adanya dialog agama ini tidak terjadi kesalahpahaman yang nantinya dapat
7
Hafied cangara, Perencanaan dan strategi komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2013), hal 61
9
memicu terjadinya konflik. Dialog terbuka antar agama dapat menjadi solusi agar
konflik dapat dihindari karena komunikasi adalah inti dari pencegahan terjadinya
salah paham yang dapat menyebabkan konflik. Dengan dialog terbuka kita juga
dapat mencari persamaan pandangan antar agama agar keharmonisan dapat tercipta.
Siapa yang dapat diminta nasihatnya atau dengan siapa fakta-fakta tersebut
dapat dielaborasi atau diklarifikasi.
10
kasus sebelumnya untuk mengetahui argumentasi apa yang telah mereka
gunakan, mana yang berhasil dan mana yang gagal.
8
Gatot Soemarto, Arbitrase dan mediasi di indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum, 2006), hal 123.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam praktek kehidupan sehari-hari ada hal yang tidak bisa lepas ketika kita
berbicara tentang agama. Konflik agama dapat terjadi karena perbedaan konsep
ataupun praktek yang dijalankan oleh pemeluk agama melenceng dari ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat agama, dari situlah biasanya awal mula
terjadinya konflik.
Dalam menghadapi sebuah konlfik, ada istilah yang berkaitan dengan nya
antara lain, manajemen komunikasi juga manajemen konlfik. Pada pengertiannya
manajemen komunikasi yaitu proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal
untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna
yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan
konteks sosialnya. Manajemen konflik merupakan cara yang digunakan individu
untuk menghadapi pertentangan atau perselisihan antara dirinya dengan orang lain
yang terjadi di dalam kehidupan
Selain itu, dalam menghadapi suatu konlfik antarumat beragama, ada startegi
komunikasi yang bisa diterapkan, antara lain:
Konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa
kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah
melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari
dan kita kembangkan.
12
B. Saran
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Karenanya
penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kebaikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied . 2013. Perencanaan dan strategi komunikasi, Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
14