Anda di halaman 1dari 10

Rahaningmas et.

al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232


e-ISSN 2550-0929

PENGARUH PERBEDAAN JENIS UMPAN TERHADAP


HASIL TANGKAPAN IKAN KAKATUA (FAMILI: Scaridae)
MENGGUNAKAN PANCING ULUR

The Influence of Differences Bait Types on The Number of


Kakatua Fish (Family: Scaridae) Caught Using Handlines

Julius Mose Rahaningmas1* , Ali Mansyur2


1
Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Prodi Teknologi Penangkapan Ikan, Poltek Tual,
39411, Indonesia.
2
Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Prodi Agribisnis Perikanan, Poltek Tual,
39411, Indonesia
*
Korespondensi: jumora@yahoo.com

ABSTRAK
Keberhasilan penangkapan ikan kakatua (famili scaridae) menggunakan pancing
ulur sangat ditentukan oleh umpan. Adapun jenis umpan yang selalu digunakan nelayan
adalah kepiting dan teri. Tujuan penelitian adalah 1) menentukan jenis umpan yang lebih
cepat menangkap kakatua dalam jumlah yang banyak, dan 2) menentukan waktu pe-
nangkapan ikan kakatua yang paling efektif dalam pengoperasian pancing ulur. Kegiatan
penelitian dilakukan di perairan Watdek, Maluku Tenggara pada bulan Maret sampai Mei
2017. Kegiatan penelitian dilakukan di perairan Watdek, Maluku Tenggara pada bulan
Maret sampai Mei 2017. Operasi penangkapan dilakukan secara bersamaan oleh dua
pemancing yang masing-masing menggunakan pancing ulur di atas speed boat. Dalam satu
hari dilakukan 4 kali penangkapan, yaitu antara pukul 06:00-08:00 WIT, 08:00-10:00 WIT,
14:00-16:00 WIT, dan 16:00-18:00 WIT. Penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif komparatif untuk melihat perbedaan waktu penangkapan ikan kakatua terhadap
hasil tangkapan. Sementara analisis statistik rancangan acak lengkap (RAL) dipakai untuk
melihat pengaruh jenis umpan terhadap jumlah hasil tangkapan. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa umpan kepiting memperoleh hasil terbanyak, yaitu 318 ekor atau 70% dan
umpan teri menangkap 135 ekor atau 30%. Waktu terbaik untuk menangkap ikan kakatua
(famili scaridae) adalah pukul 06.00-08.00 WIT mendapatkan 226 ekor atau 50%, pukul
08.00-10.00 WIT 108 ekor (24%), pukul 16.00-18.00 WIT 57 ekor (13%) dan pukul 14.00-
16.00 WIT menghasilkan 62 ekor atau 14%.

Kata kunci: kakatua, jenis umpan, kepiting, teri, pancing, Watdek

ABSTRACT
The Success of kakatua fish catching (family scaridae) using very good handline
was determined by bait. The type of bait that is always used by fishermen are crab and
anchovy. The objectives of the study were 1) to determine the type of bait that faster to
catch kakatua fish in large quantities, and 2) to determine the most effective time to catch
kakatua fish in handline operation. Research activities were conducted in Watdek waters,
Southeast Moluccas in March to May 2017. The catching operation was done simul-
taneously by two fisherman who use handlines above the speed boat. In one day were made
4 catching, between 06. 00-08: 00 am, 08. 00-10. 00 am, 14. 00-16. 00 pm, and 16. 00-18:
00 pm. This study used a comparative descriptive analysis method to analyze the difference
time of kakatua fish catching. While statistical analysis of complete randomized design
(RAL) was used to analyze the effect of bait type on the number of catches. The results
showed that the crab bait obtained the highest, namely 318 fish or 70% and anchovy bait

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id 25


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

catch 135 fish or 30%. The best time to catch the kakatua fish (family scaridae) is at 06.00-
08.00 am get 226 fish or 50%, 08.00-10.00 am gets 108 fish or (24%), at 16.00-18.00 pm
gets 57 fish or (13%) and at 14.00- 16.00 pm gets 62 fish or 14%.

Keywords: kakatua, bait types, crabs, anchovy, handlines, Watdek

PENDAHULUAN kedua umpan ini tidak sesuai dengan ke-


biasaan makan dari ikan kakatua. Karena
Ikan kakatua (famili scaridae)
menurut Lauwoie (2010), Luthfi et. al.,
termasuk jenis ikan karang yang hidup di
(2016) dan Ghiffar et. al., (2017), menya-
ekosistem perairan pantai berbatu ka-
takan bahwa jenis ikan kakatua (famili
rang. Warna tubuhnya berwarna-warni
scaridae) termasuk hewan herbivora
dan terlihat indah, sehingga sangat mu-
yang memakan alga di karang mati. Na-
dah dibedakan dari jenis ikan lain (Lau-
mun, menurut Chen (2002) menginfor-
woie, 2010). Ikan kakatua merupakan
masikan bahwa kebiasaan makan ikan
salah satu komoditas hasil tangkapan
kakatua (famili scaridae) dapat berubah
nelayan dan merupakan nilai ekonomis
pada umur tertentu, yaitu ikan kakatua
penting (Lestari et al., 2017). Jenis ikan
yang berukuran kecil memakan alga. Se-
ini sangat disukai oleh masyarakat di
telah remaja kebiasaan makan berubah
negara-negara Asia, seperti Hongkong,
menjadi pemakan ikan-ikan kecil. Selan-
Taiwan dan Singapura karena memiliki
jutnya pada umur dewasa kebiasaan
serat daging yang halus dan lunak, se-
makan berubah lagi menjadi pemakan
hingga permintaan terus meningkat
krustasea. Pendapat yang sama juga di-
(Adrim, 2008).
perkuat oleh Adrim (2008) yang menje-
Sumberdaya ikan kakatua tersebar
laskan bahwa ikan kakatua (famili
di kawasan pulau-pulau kecil di
scaridae) termasuk hewan omnivora.
Indonesia. Salah satunya di perairan
Tujuan penelitian ini adalah
Watdek, Maluku Tenggara, Maluku yang
menentukan jenis umpan mana yang le-
memiliki dasar perairan berbatu karang
bih cepat menangkap ikan kakatua dalam
sehingga menjadi habitat bagi beragam
jumlah yang banyak, dan menentukan
jenis ikan demersal termasuk ikan kaka-
waktu penangkapan ikan kakatua yang
tua (Nanlohy dan Timisela, 2017). Nela-
paling efektif dalam pengoperasian
yan menggunakan pancing ulur untuk
pancing ulur.
menangkapnya, dan sebagian besar ikan
kakatua yang dijual oleh nelayan berasal
METODE PENELITIAN
dari hasil tangkapan pancing ulur dan
diikuti oleh alat tangkap lain seperti bubu Waktu dan Tempat
dan jaring insang dasar (Rahaningmas et
Kegiatan penelitian ini menggu-
al., 2014). Menjelaskan bahwa penggu-
nakan metode eksperimental. Kegiatan-
naan pancing ulur sangat efektif karena
nya berlangsung pada bulan Maret – Mei
dapat dioperasikan pada berbagai kedala-
2017. Lokasi penelitian di perairan
man perairan dan kualitas hasil tangka-
Watdek, Maluku Tenggara. Lokasi pene-
pan ikan selalu dalam keadaan baik.
litian ditampilkan pada Gambar 1.
Keberhasilan penangkapan ikan
karang menggunakan pancing ulur sangat
Bahan
ditentukan oleh umpan. Menurut Fitri
(2008) menjelaskan bahwa fungsi umpan Jenis bahan penelitian yang
sebagai pemikat agar ikan karang yang digunakan berupa umpan kepiting dan
bersembunyi pada terumbu karang dapat teri. Gambar 2 menampilkan kedua jenis
keluar dan ter-tarik untuk memangsanya. umpan yang terpasang pada mata pan-
Jenis umpan yang banyak diguna- cing dan konstruksi pancing ulur.
kan nelayan untuk menangkap ikan kaka-
tua adalah kepiting dan teri. Penggunaan

26 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

Gambar 1. Lokasi penelitian di perairan Watdek, Maluku Tenggara

Alat 600, kili-kili, mata pancing nomor 10,


pemberat timah @ 1,5 kg. Adapun pera-
Peralatan utama meliputi satu unit
latan penunjang terdiri dari pisau cutter
speed boat, penggulung plastik Ø 18 cm,
dan penggaris dengan ketelitian 1 mm.
tali polyamide (PA) monofilamen nomor

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id 27


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1) (2)

(8)

(9)
Keterangan : 1) Umpan kepiting; 2) Umpan teri; 3) Penggulung plastik; 4) Tali utama; 5) Kili-kili; 6) Tali
utama; 7) Tali cabang; 8) Mata pancing; dan 9) Timah pemberat.

Gambar 2. Kedua jenis umpan yang terpasang pada mata pancing dan konstruksi pancing
ulur

Operasi penangkapan 7. Selama proses pemancingan, ikan


kakatua yang telah tertangkap dipi-
Penangkapan ikan kakatua
sahkan berdasarkan jenis umpan dan
dilakukan pukul 06:00-18:00 WIT yang
waktu pe-nangkapan; dan
dibagi atas empat kelompok waktu, yaitu
8. Kerja yang sama dilakukan pada ke-
06.00-08.00 WIT, 08:00-10.00 WIT,
esokan harinya selama 23 hari.
14.00-16:00 WIT dan 16.00-18.00 WIT.
Jarak dari pantai ke daerah penangkapan
Analisis data
± 1 mil dengan kedalaman perairan
sekitar 50 m. Dua nelayan pancing ulur Dua macam analisis data yang di-
yang dioperasikan masing-masing tersu- gunakan dalam penelitian ini, yaitu ana-
sun atas 5 mata pancing. Setiap pancing lisis deskriptif komparatif dan analisis
ulur menggunakan umpan kepiting, dan statistik. Analisis deskriptif komparatif
teri. digunakan untuk melihat perbedaan wak-
Urutan operasi penangkapan ikan tu penangkapan terhadap hasil tangka-
kakatua adalah: pan. Adapun statistik Rancangan Acak
1. Persiapan satu unit speed boat, per- Lengkap (RAL) digunakan untuk melihat
alatan pancing ulur dan bahan pengaruh jenis umpan terhadap jumlah
makanan; hasil tangkapan. Rumusnya adalah:
2. Berangkat menuju daerah penangka-
pan ikan kakatua pada pukul 05.00 Yijk = µ + τi + δij + εijk
WIT; i = 1,2,3,...dst; dan j = 1,2,3…dst
3. Pemasangan jangkar dan peranca-
ngan pancing ulur; Keterangan :
4. Pemancingan pertama selama 4 jam Yijk : pengamatan perlakuan ke – i,
dimulai pukul 06.00-10.00 WIT; ulangan ke – j dan anak contoh ke
5. Pengangkatan pancing, pelepasan – k;
ikan kakatua dari mata pancing dan µ : rataan tengah populasi;
mena-ruhnya ke dalam wadah; τi : perlakuan ke – i;
6. Proses pemancingan dilanjutkan δij : pengaruh ulangan ke– j,
pada pukul 14.00-16.00 WIT perlakuan ke– i; dan

28 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

εijk : galat anak contoh. 2-8. Pada rahang atas dan bawah,
terdapat gigi plat yang kuat. Struktur gigi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis ikan ini agak unik, disebut gigi plat
ini adalah: karena susunan gigi menya-tu dan di
1. aditif, homogen, bebas, dan normal; tengah ada celah. Pada ikan dewasa
2. τi bersifat tetap; dan terdapat satu atau dua taring pendek di
3. εijk~ N (0, δ2). sam-ping rahang atas pada posisi
belakang. Seba-gian besar dari anggota
Adapun hipotesis yang diuji adalah: jenis ikan ini ditem-patkan dalam marga
Ho: τ1 = τ2 = τ3 = ……. = τ5 = 0; dan scarus. Perbedaan mor-fologi antara
Ho: τ1 = τ2 = τ3 = ……. = τ5 ≠ 0 anggota kelompok marga sca-rus
terdapat pada jumlah duri lemah sirip
Kesimpulan yang diperoleh adalah jika dada, sisik predorsal tengah dan pola su-
Fhit > Ftab, maka Ho ditolak dan H 1 sunan sisik di pipi. Morfologi ikan
diterima. Dan, jika Fhit < Ftab, maka Ho kakatua (famili scaridae) yang
diterima dan H1 ditolak. tertangkap selama penelitian ditampilkan
pada Gambar 3 dan ukuran panjang ikan
HASIL DAN PEMBAHASAN kakatua yang tertang-kap dapat dilihat
pada Gambar 4.
Kabupaten Maluku Tenggara, pro-
Jenis alat tangkap yang selalu
vinsi Maluku memiliki dasar perairan
digunakan nelayan untuk menangkap
yang sebagian besar berbatu karang. Per-
kakatua (famili scaridae) adalah bubu,
airan Watdek merupakan salah satu tem-
jaring insang dan pancing ulur. Namun,
pat hidup bagi ikan karang dan demersal
dari ketiga jenis alat tangkap ini, nelayan
seperti ikan kakatua (Abrahamsz et. al.,
lebih suka menggunakan pancing ulur
2007).
untuk menangkap kakatua. Rahaningmas
Secara umum tanda-tanda morfo-
et. al., (2014) menjelaskan bahwa nela-
logi ikan kakatua (famili scaridae) ada-
yan lebih menyukai pancing ulur karena
lah bentuk tubuh agak pipih dan lonjong,
memiliki beberapa kelebihan yaitu kons-
bentuk moncong membundar dan kepala
truksinya mudah dibuat, materialnya ti-
tumpul, sirip punggung bergabung antara
dak mahal dan dapat dioperasikan di-
9 duri keras dan 10 duri lemah. Sirip
berbagai kedalaman perairan serta kua-
dubur dengan tiga duri keras dan 9 duri
litas ikan hasil tangkapan selalu baik.
lemah. Sirip dada dengan 13-17 duri
Jenis alat tangkap terbanyak yang
lemah. Sirip perut dengan satu duri keras
biasa digunakan nelayan untuk menang-
dan limaduri lemah. Sisik besar dan tidak
kap ikan demersal dan ikan karang adalah
bergerigi (cycloid). Gurat sisi memiliki
bubu 328 unit (9 %), dan jaring insang
22-24 sisik berporos, dan terpisah dua
921 unit (26 %) dan pancing ulur 2.304
bagian. Pada pipi terdapat 1-4 sisik.
unit atau 65%, (BPS Maluku Tenggara,
Jumlah sisik sebelum sirip punggung ada
2013).

(Scarus dimidiatus) (Scarus quoyi) (Scarus rivulatus)


Gambar 3. Morfologi jenis ikan kakatua (famili scaridae) di perairan Watdek, Maluku
Tenggara
(Sumber: https://www.inaturalist.org/observations/6454890, https://www.inaturalist.org/observations/
2680823, https://www.inaturalist.org/observations/6753493)

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id 29


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

500 386
(85%)
400
300
Jumlah (ekor)

200
100 67 (15%)

0
Remaja (10-20) Dewasa (20-40)

Panjang (cm)

Gambar 4. Grafik ukuran panjang ikan kakatua yang tertangkap

Dalam penelitian ini, ada jenis ikan Hal ini yang menjadi prioritas utama
kakatua yang tertangkap, yaitu Scarus pada pengoperasian pancing ulur sehing-
dimidiatus, Scarus quoyi dan Scarus ga umpan dapat mengundang atau me-
rivulatus. Berdasarkan www.fishbase- rangsang ikan untuk mendekatinya. Me-
.org menjelaskan bahwa ketiga jenis ikan nurut Fitri (2008) menginformasikan
ini, memiliki ukuran panjang dewasa bahwa ikan yang menjadi tujuan penang-
adalah 20-40 cm dan ukuran remaja yaitu kapan biasanya membutuhkan waktu
kurang dari 20 cm. Ukuran panjang total yang lama untuk berkumpul di daerah
ikan kakatua yang tertangkap selama penangkapan.
penelitian berada pada kisaran 10-40 cm. Penelitian ini menggunakan um-
Rinciannya adalah sebanyak 67 ekor pan kepiting, dan teri untuk menangkap
berukuran panjang antara 10-20 cm dan ikan kakatua (famili scaridae). Dan
386 ekor berkisar antara 20-40 cm. kedua jenis umpan ini sangat direspon
Dengan demikian, hasil tangkapan oleh ikan kakatua.
pancing ulur didominasi oleh ikan kaka- Hasil perhitungan analisis statistik
tua dewasa berjumlah 386 ekor atau 85 % ANOVA RAL menunjukkan bahwa
dari keseluruhan hasil tangkapan. Dan i- masing-masing umpan berbeda nyata
kan kakatua remaja yang tertangkap se- terhadap hasil tangkapan ikan kakatua
banyak 67 e-kor atau 15 %. (famili scaridae), yaitu Fhit = 216,66 >
Hal ini dapat dipahami karena Ftab = 4,05 pada α = 0,05.
waktu penangkapan pada bulan Maret Jumlah hasil tangkapan ikan kaka-
sangat sesuai dengan musim puncaknya. tua berdasarkan jenis umpan ditampilkan
Menurut Latuconsina et. al., (2012) men- pada Gambar 5.
jelaskan bahwa waktu pemijahan ikan
kakatua dewasa berlangsung pada bulan 400 318
Maret – Mei, sehingga jumlahnya sangat (70%)
Jumlaah (ekor)

135
banyak di perairan. Utomo et. al., (2013) (30%)
200
menambahkan bahwa ikan kakatua hi-
dupnya bergerombol di dasar perairan
yang berbatu karang. Gambar 4 menya- 0
jikan jumlah hasil tangkapan ikan kaka- Kepiting Teri
tua berdasarkan ukuran panjang total. Jenis umpan

Hasil tangkapan berdasarkan jenis


umpan Gambar 5. Grafik jumlah hasil
tangkapan ikan kakatua berdasarkan
Keberhasilan pengoperasian pan-
jenis umpan
cing ulur sangat ditentukan oleh umpan.

30 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

Berdasarkan Gambar 5, jumlah 250


226
(50%)
tang-kapan ikan kakatua (famili 200
scaridae) selama penelitian adalah 453 108
150 (24%)
ekor. Jenis umpan kepiting yang mem-
100

Jumlah (ekor)
peroleh hasil tangkapan terbanyak yaitu 57 (13%) 62 (14%)

318 ekor (70 %) dan umpan teri menda- 50


patkan 135 ekor atau 30 %. Perbedaan 0
hasil tangkapan ikan kakatua pada kedua
jenis umpan tersebut berkaitan erat
dengan kebiasaan makan. Ikan kakatua
diduga lebih dominan menggunakan in-
dera penciumannya dibandingkan de- Waktu (WIT)
ngan penglihatan dalam mencari makan.
Dan diperkiraan bau kepiting lebih amis Gambar 6. Grafik jumlah hasil
dari ikan teri. Kedua hal ini yang menye- tangkapan ikan kakatua berdasarkan
babkan ikan kakatua lebih cepat mende- waktu pemancingan
kati kepiting untuk memangsanya. Se-
hingga umpan kepiting lebih banyak Jumlah hasil tangkapan pada pukul
menangkap ikan kakatua daripada umpan 08.00-10.00 WIT mulai menurun dan
teri. men-duduki urutan kedua terbanyak,
Selanjutnya Chen (2002) dalam yaitu 108 ekor atau 24%. Hal ini terjadi
Adrim (2008) menginformasikan bahwa karena kondisi perairan mulai tidak te-
ikan kakatua (famili scaridae) yang nang, arus air surut mulai berjalan dan
beruku-ran kecil termasuk pemakan alga. angin mulai bertiup sehingga aktivitas
Setelah remaja kebiasaan makan berubah makan mulai terganggu. Menurut Muji-
menjadi pemakan ikan-ikan kecil dan pa- yanto (2014) menjelaskan bahwa kece-
da umur dewasa kebiasaan makan beru- rahan perairan akan mempengaruhi akti-
bah lagi menjadi pemakan krustasea. vitas makan ikan kakatua untuk mencari
jenis makanan lain.
Hasil tangkapan berdasarkan waktu Periode waktu pemancingan ikan
pemancingan kakatua yang memperoleh jumlah tang-
kapan yang paling sedikit adalah pada
Hasil tangkapan total ikan kakatua periode antara pukul 14.00-16.00 WIT
(famili scaridae) selama penelitian ber- mendapatkan 57 ekor (13%). Hal ini
jumlah 453 ekor yang diperoleh dari em- dikarenakan posisi air laut lagi surut
pat periode waktu yang berbeda yaitu; menyebabkan kedalaman perairan berku-
pukul 06.00-08.00 WIT berjumlah 226 rang, kecerahan perairan bertam-bah dan
ekor (50%), pukul 08.00-10.00 WIT aktivitas para pemancing dapat ter-
sebanyak 108 ekor (24%), pukul 14.00- deteksi oleh ikan sehingga aktivitas ma-
16.00 WIT sebesar 57 ekor (13%) dan kan ikan kakatua sangat terganggu. Me-
pukul 16.00-18.00 WIT mendapatkan 62 nurut Rahaningmas et. al., (2014) men-
ekor atau 14% (lihat Gambar 6). jelaskan bahwa aktivitas ikan untuk
Periode waktu penangkapan ikan berhenti makan atau merubah waktu ma-
kakatua (famili scaridae) yang terbanyak kan sangat ditentukan oleh kondisi per-
adalah pukul 06.00-08.00 WIT berjumlah airan.
226 ekor atau 50%. Hal ini terjadi karena Waktu pemancingan pada pukul
kondisi perairan cukup tenang dan arus 16.00-18.00 WIT merupakan urutan
pasang surut belum bergerak. Periode ini ketiga dalam perolehan jumlah kakatua
merupakan waktu puncak aktivitas ma- yang tertangkap yaitu, 62 ekor atau 14%.
kan bagi ikan kakatua. Menurut Adrim Hal ini disebabkan karena kondisi per-
(2008) menjelaskan bahwa ikan kakatua airan mulai terganggu oleh arus sehingga
(famili scaridae) mulai keluar mencari aktivitas makan ikan kakatua tidak terlau
makan di pagi hari. lama. Selanjutnya, pada periode ini ikan

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id 31


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

kakatua (famili scaridae) mulai mencari Adrim, M., 2008. Aspek Biologi Ikan
tempat berlindung untuk beristirahat di Kakatua (Suku scaridae). Jurnal
malam hari. Menurut Adrim (2008) Oseana 33(1): 41-50.
menjelaskan bahwa ikan kakatua (famili Anonim., 2017. Ikan kakatua jenis scarus
scaridae) melakukan aktivitas untuk dimidiatus, scarus quoyi dan
mencari makan pada siang hari, sedang- Scarus rivulatus (famili scaridae)
kan pada malam hari mereka beristi-rahat [internet]. [diunduh 2018 Februari
(tidur) di tempat yang aman dan strategis 21]. Tersedia pada www.fishbase.
di celah-celah karang agar terlindung dari org
predator. Anonim., 2017. Ikan kakatua jenis Scarus
Berdasarkan keempat periode dimidiatus [internet]. [2018
waktu penangkapan ikan kakatua diatas, Februari 21]. Tersedia pada
maka waktu efektif untuk melakukan o- https://www.inaturalist.org/observ
perasi penangkapan ikan kakatua di per- ations/6454890
airan Watdek, Maluku Tenggara adalah Anonim., 2017. Ikan kakatua jenis
pada pukul 06.00-08.00 WIT. Scarus quoyi [internet]. [diunduh
2018 Februari 21]. Tersedia pada
KESIMPULAN https://www.inaturalist.org/observ
ations/2680823
Jumlah hasil tangkapan ikan kaka-
Anonim., 2017. Ikan kakatua jenis
tua (famili scaridae) yang diperoleh se- Scarus rivulatus [internet].
lama penelitian adalah 453 ekor dan jenis [diunduh 2018 Februari 21].
umpan yang digunakan adalah kepiting
Tersedia pada https://www.inatura
dan teri. Hasil penelitian menunjukkan
list.org/observations/6753493
bahwa umpan kepiting memperoleh hasil Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku
terbanyak, yaitu 318 ekor atau 70% dan Tenggara., 2013. Maluku Tengga-
umpan teri 135 ekor (30%)
ra Dalam Angka.
Waktu terbaik untuk menangkap
Chen, L.S., 2002. Post-settlement Diet
ikan kakatua (famili scaridae) adalah Shift of Chlorurus sordidus and
pukul 06.00-08.00 WIT mendapatkan Scarus schlegeli (Pisces: Scari-
226 ekor atau 50%, pukul 08.00-10.00
dae). Journal Zoological Studies
WIT 108 ekor (24%), pukul 16.00-18.00
41(1): 47-58.
WIT 57 ekor (13%) dan pukul 14.00- Fitri, A.D.P., 2008. Respons Penglihatan
16.00 WIT menghasilkan 62 ekor atau dan Penciuman Ikan Kerapu
14%.
Terhadap Umpan Terkait Dengan
Penelitian yang sama perlu dila-
Efektivitas Penangkapan.
kukan pada perairan yang lain. [Disertasi]: Bogor (ID): Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian
DAFTAR PUSTAKA Bogor.
Abrahamsz, J., Sahetapy, D., Matakupan, Ghiffar, M.A., Irham, A., Harahap, S.A.,
H., Noija, D.J., 2007. Kajian Kurniawaty, N., Astuty, S., 2017.
Pengembangan Perikanan Tang- Hubungan Kondisi Terumbu
kap Berwawasan Lingkungan Karang Dengan Kelimpahan Ikan
Pada Kawasan Terumbu Karang Karang Target Di Perairan Pulau
Di Kepulauan Kei Kecil. Tinabo Besar, Taman Nasional
[internet]. [diunduh 2018 Fe- Taka Bonerate, Sulawesi Selatan.
bruari 21]. Tersedia pada Jurnal Spermonde 2(3): 17-24.
http://jamesabrahamsz.blogspot.c Latuconsina, H., Nessa, M.N., Rappe
o.id/2007/11/study-on-eco- R.A., 2012. Komposisi spesies dan
friendly-fishing.html struktur komunitas ikan padang
lamun di Perairan Tanjung Tiram-
Teluk Ambon Dalam. Jurnal Ilmu

32 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

dan Teknologi Kelautan Tropis, Kabupaten Malang Jawa Timur.


4(1):35-46. Jurnal Kelautan, 9(1): 43-49.
Lauwoie, I., 2010. Keterkaitan Kondisi Mujiyanto., 2014. Komunitas Ikan Di
Terumbu Karang Dengan Kelim- Terumbu Karang Pulau Semak
pahan Ikan Herbivora Di Pesisir Daun Kepulauan Seribu. Jurnal
Selatan Teluk Kupang, Provinsi Akuatik 5(2): 112-124.
Nusa Teng-gara Timur. [Tesis]: Nanlohy, H., Timisela, N.S., 2017. Tata
Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana Kelola Pemanfaatan Sumberdaya
Institut Perta-nian Bogor. Perikanan di Kepulauan Kei Kecil,
Kabupaten Maluku Tenggara.
Lestari, D.P., Bambang, A.N., 2017. Jurnal Triton, 13(2):79-84.
Analisis Faktor-Faktor Yang Rahaningmas, J.M., Puspito, G., Diniah.,
Mempengaruhi Harga Ikan Kaka- Wahju, R.I., 2014. Efektivitas Pe-
tua (Scarus Sp) Di Pulau Pang- nangkapan Layur (trichiurus sp)
gang, Kepulauan Seribu, DKI Ja- Menggunakan Umpan Buatan.
karta. Journal of Fisheries Resour- Jurnal Teknologi Perikanan dan
ces Utilization Management and Kelautan, 5(1): 33-40.
Technology, 6(4): 215-223. Utomo, S.P.R., Ain, C., Supriharyono.,
Luthfi, O.M., Pujarahayu, P., Kirana, 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan
F.S., Wahyudiarto, A., Fakri, S.R., Karang di Daerah Rataan Dan
Sofyan, M., Ramadhan, F., Tubir Pada Ekosistem Terumbu
Ghofur, M.A.A., Murian, S., Karang di Legon Boyo, Taman
Tovani, I., Mahmud., Adi, D., Nasional Karimunjawa, Jepara.
Abdi, F., 2016. Biodiversitas dan Diponegoro Journal Of Maquares
Populasi Ikan Karang di Perairan 2(4):81-90.
Selat Sempu Sendang Biru

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id 33


Rahaningmas et.al: Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929

34 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 2 No. 1 Mei 2018,www.ejournalfpikunipa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai