Anda di halaman 1dari 16

[Type the abstract of the document here.

The abstract is typically a short summary of


the contents of the document. Type the
abstract of the document here. The
abstract is typically a short summary of the
contents of the document.]

PANDUAN
TRADING
PEMULA
[Type the document subtitle]

Benny J Pratida, S.T


Kata Pengantar
BAGIAN I
PENDAHULUAN

Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan
Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat
elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang
kontrol, dan pihak mana memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran
berikutnya.

1.1. Pahami Konteks (Gambaran Besar) Saat Analisa Candlestick

Candlestick tidak dapat diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui dinamika
harga sebelumnya. Analisa candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula
pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali kita coba membaca candlestick atau
formasi harga, kita harus mempertanyakan beberapa hal berikut:

 Apakah candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
 Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
 Apakah perubahan terjadi saat sesi trading tak aktif? Misalnya, candlestick pada
pasangan-pasangan mata uang EUR sering mengkerut atau mengecil pada sesi Asia
karena volume trading-nya juga kecil.
Sumber: https://www.inbizia.com/tips-membaca-candlestick-simpel-dan-akurat-tak-perlu-
hafalan-282726

Banyak trader yang menggunakan candlestick chart untuk menunjukkan harga. Karena secara
visual grafik candlestick mudah dipahami dan informasi yang disajikan dalam setiap
candlestick juga cukup lengkap termasuk harga pembukaan, harga terendah, harga tertinggi
dan harga penutupan.

Jenis candlestick chart ini sendiri sudah digunakan sejak abad ke-18 oleh para pedagang
beras di Jepang.

Candlestick umumnya digunakan untuk trading jangka pendek, sehingga lebih cocok
digunakan oleh trader. Salah satu keunggulan candlestick ini adalah mampu menampilkan
psikologi pasar dengan mudah.

Biasanya untuk menggambarkan keadaan harga pasar yang mengalami kenaikan (bullish)
candlestick yang digunakan berwarna hijau atau putih. Dan untuk menggambarkan keadaan
harga pasar yang mengalami penurunan (bearish) candlestick yang digunakan berwana merah
atau hitam.
Tapi penggunaan warna ini tergantung selera masing-masing trader yang dapat diubah-ubah
dengan mudah di platform trading.

Gambar 1.1. Keterangan Candlestick

1.2. Cara membaca candlestick-nya pun cukup mudah:


 Open artinya harga pembukaan
 Close artinya harga penutupan
 Low artinya harga terendah
 High artinya harga tertinggi

Jika candlestick berwarna hijau artinya harga mengalami kenaikan dan ditutup menguat.
Atau dengan kata lain minat beli cukup besar.

Jika candlestick berwarna merah artinya harga mengalami penurunan dan ditutup
melemah, hal ini berarti tekanan jual yang besar.

Memahami pola candlestick tidak hanya sekedar mengingat dan mengenali formasi
candlestick di tampilan grafik harga.

Sudah banyak buku-buku yang membahas mengenai candlestick dan dilengkapi pula
dengan puluhan contoh pola candlestick (beserta nama formasinya yang susah diingat) yang
katanya menyediakan “informasi rahasia” tentang apa yang akan terjadi berikutnya.

Kenyataannya adalah tidak akan ada pengaruh yang cukup signfikan terhadap performa
trading Anda entah itu Anda mengetahui tentang Gravetstone Doji, Abandoned Baby,
Evening Star ataupun mengetahui semua pola-pola candlestick!

Yang paling penting itu adalah Anda mengetahui dengan jelas candlestick yang
berada di depan Anda sedang ingin menyampaikan pesan apa kepada Anda
mengenai market structure, kekuatan sebuah trend, pertarungan buyer dan seller dan
kemungkinan pergerakan harga berikutnya.
Agar sukses bertransaksi menggunakan candlestick Anda perlu memahami 3 elemen
utamanya. Sebelum kita membahas 3 elemen utama tersebut, Anda harus memiliki mindset
yang benar terlebih dahulu.

Anda harus memahami bahwa pergerakan harga adalah pertempuran antara


trader pembeli/buyer/bullish vs trader penjual/seller/bearish.

Pertempuran antara permintaan dan penawaran harga (supply and demand). Dan setiap
candlestick itu merupakan gambaran hasil dari pertempuran harga tersebut!

Dengan melihat elemen-elemen dalam candlestick Anda bisa dengan mudah mengetahui
siapa yang menang, siapa yang kalah, siapa yang melakukan serangan balik, siapa yang
sedang memegang kendali, dan siapa yang memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan
pertempuran berikutnya.

Sumber: https://traderpemenang.com/semua-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
candlestick/#:~:text=Biasanya%20untuk%20menggambarkan%20keadaan%20harga,digunakan
%20berwana%20merah%20atau%20hitam.
BAGIAN II
MATERI
Elemen – elemen Utama Candlestick:

1. Ukuran Body / Badan Cancdlestick


 Panjang Body Candlestick menunjukkan kekuatan suatu pihak.
 Ukuran Body Memanjang berarti menampilkan menguatnya momentum.
 Saat Body Mengecil, berarti momentum juga bertambah pelan.
 Panjang Body menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama durasi
Candle tersebut (timeframe per candle).
 Ukuran dari body Candlestick membantu kita untuk mengetahui siapakah yang
sedang memegang kendali harga apakah trader pembeli / Sell atau trader penjual /
Buy.
 Semakin besar/ panjang ukuran dari body candlestick tersebut,maka semakin
menunjukkan kekuatan si pemegang kendali. Semakin kecil ukuran dari
candlestick tersebut menunjukkan bahwa baik trader pembeli ataupun trader
penjual tidak dapat menggerakkan harga terlalu tinggi.
 Pada sebuah momentum trend biasanya Anda akan melihat candlestick dengan
body yang panjang dan ekor yang pendek-pendek.

Gambar 2.1. Long Candlestick vs Short Candlestick

2. Panjang Sumbu Candlestick (Wick)

 Panjang sumbu candlestick menginformasikan volatilitas pergerakan harga.


 Sumbu panjang mengindikasikan bahwa harga bergerak cepat selama durasi
candlestik terkait, tapi mengalami penolakan karena adanya perlawanan. Sumbu
panjang sama dengan harga bergerak cepat selama durasi candle terkait.
 Jika sumbu bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering
terjadi di akhir sebuah tren, sebelum harga berbalik arah, atau ketika harga
mendekati Support Resistance penting.
3. Rasio Panjang Badan dan Sumbu
 Perhatikan yang lebih panjang badan atau sumbu.
 Pada saat trend dengan momentum tinggi, sering mendapati candlestick berbadan
panjang dengan sumbu lebih kecil.
 Saat pasar sedang ada keraguan/ ketidakpastian, volatilitas meningkat sehingga
badan Candle mengecil dan sumbu lebih panjang.
 Semakin panjang ekor candlestick mengindikasikan bahwa trader yang memegang
kendali sempat menggerakkan harga cukup jauh sebelum akhirnya harga ditolak
karena ada “serangan balik” dari trader lain.
 Ketika ekor candlestick semakin panjang maka volatilitas harga semakin besar pula.
 Candlestick dengan body pendek yang berada di ujung dan memiliki ekor yang
panjang seringkali merupakan indikasi akan terjadi pembalikan arah (reversal). Dan
candlestick jenis ini sering di temui di area support maupun resistance.
 Candlestick dengan body pendek yang berada di tengah diantara dua ekor yang
memanjang artinya pasar sedang ragu-ragu. Baik trader pembeli maupun trader
terlihat kebingungan.
Gambar 2.2. Panjang ekor sebuah Candlestick menunjukkan volatilitas pada
pergerakan harga.

4. Posisi Badan Candlestick


 Elemen yang paling menentukan peluang kemenangan dalam bertransaksi
menggunakan candlestick adalah posisi candlestick terhadap trend sebuah harga.
 Ini berkaitan dengan konteks, apakah pola Candlestick yang muncul
mengindikasikan peluang untuk melanjutkan trend atau malah akan terjadi
pola pembalikan harga (reversal).
 Posisi Candlestick bersumbu panjang di atas atau di bawah body, berarti
menunjukkan perlawanan.
 Candlestick dengan posisi ditengah-tengah sumbuh ada di bawah dan di atas
mengindikasikan keraguan/ ketidakpastian di pasar.

Gambar 2.3. Contoh Pola Candlestick

Tetapi perlu saya tekankan sekali lagi, Anda tidak perlu menghapal semua pola-pola
di atas. Anda harus belajar memahami apa yang terjadi dibalik candlestick tersebut,
bagaimana trader pembeli dan trader penjual menekan harga, siapa yang memegang kendali
dan siapa yang kehilangan kontrol.
PERTEMPURAN DALAM CANDLESTICK

Berikut 6 jenis pertempuran yang paling sering terjadi dalam pembentukan sebuah
candlestick dan penjelasannya:

1. Candlestick Hijau dan Panjang 

Mengindikasikan bahwa para trader pembeli memegang kendali penuh.Semakin


panjang Candlestick-nya menunjukkan minat beli yang sangat besar.

Gambar 2.4. Candlestick Hijau dan Panjang

Keterangan:

 Harga mulai dibuka di titik 1 kemudian trader penjual menekan harga sedikit ke titik
 Tetapi di titik 2 trader pembeli mulai mengambil alih kendali dan mengangkat harga
sampai ke titik 3. Pada fase ini seberapa tinggipun harga yang ditawarkan oleh trader
penjual, trader pembeli sanggup membelinya.
 Di titik 3 trader penjual melakukan perlawanan sedikit untuk menekan harga lebih
rendah ke titik 4.
 Harga di titik 4 merupakan harga penutupan, harga ditutup menguat pada periode
tersebut.

Psikologi:

Jika Anda melihat candlestick seperti di atas artinya market cenderung positif dan buyer
sedang berkuasa pada pembentukan candlestick tersebut.
Contoh grafik:

Gambar 2.5. Grafik Naik

2. Candlestick Merah dan Panjang 

Mengindikasikan bahwa trader penjual memegang kendali penuh. Semakin panjang


ukuran candlestick-nya menunjukan tekanan jual yang sangat besar.
Gambar 2.6. Candlestick Merah dan Panjang

Keterangan:

 Harga mulai dibuka di titik 1, oleh trader pembeli harga sempat diangkat sedikit ke
titik 2.
 Tetapi di titik 2 trader penjual mengambil alih kendali dan menekan harga jatuh
sampai ke titik 3. Di fase ini seberapa rendahpun harga yang diminta oleh trader pembeli,
trader penjual setuju untuk menjual diharga tersebut.
 Di titik 3 trader pembeli melakukan sedikit perlawanan dan mengangkat harga hingga
ke titik 4.
 Harga di titik 4 adalah harga penutupan, harga ditutup melemah pada periode tersebut.

Psikologi:

Jika Anda melihat Candlestick seperti di atas itu artinya market cenderung negatif dan
seller sedang berkuasa pada pembentukan candlestick tersebut.

Contoh grafik:
Gambar 2.7. Grafik Turun

3. Candlestick yang kecil (baik hijau maupun merah) 


Mengindikasikan bahwa trader pembeli maupun trader penjual tidak dapat
menggerakan harga terlalu jauh dan harga dekat pada posisi pembukaan.

Gambar 2.7. Candlestick Kecil Hijau atau Merah

Psikologi:

Terjadi pertarungan harga yang sengit antara trader pembeli dan trader penjual. Market
sangat tidak pasti, para trader sedang tidak mempunyai arah yang jelas.

Jika Anda melihat Candlestick seperti ini sebaiknya Anda menunggu dan jangan
masuk ke pasar dulu sampai ada sinyal yang jelas harga bergerak ke arah mana.

Contoh:

Gambar 2.8. Candle Kecil


4. Candlestick body kecil dengan ekor memanjang ke bawah 
Gambar 1. 4. Elemen Penting Candlestick

Contoh Penerapan:

Perhatikan arah pergerakan harga pada chart di bawah ini. Berikut adalah uraian mengenai
informasi pergerakan harga berdasarkan analisa candlestick:

 Selama Downtrend, candlestick menampilkan badan merah panjang dengan sumbu


kecil atau tak bersumbu sama sekali. Artinya, momentum Bearish/ masih kuat.

 Di posisi bawah, kita menemukan penolakan. Satu candle saja belum cukup untuk
memastikan sinyal pembalikan arah. Reversal baru terkonfirmasi ketika harga ditutup
lebih tinggi daripada pembukaan candle.
Rangkuman:
Berikut hal yang perlu di perhatikan dalam melihat candlestick
 Ukuran Body / Badan Candle.
Semakin besar Body Candle analisanya semakin besar kekuatan Sell atau Buy,
tergantung warna Candle.
 Semakin kecil Body Candle analisanya semakin pelan kekuatan Sell atau Buy,
 Panjang Body menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama waktu Time
Frame (TF).per Candle.
 Panjang sumbu menginformasikan naik turun nya harga.
 Sumbu panjang analisanya volatilitas semakin meningkat, biasa terjadi di akhir trend
sebelum harga berbalik arah atau ketika harga mendekati Support dan Resistance.
LAMPIRAN:
Istilah:
Volatilitas:
Volatilitas adalah suatu perhitungan yang menentukan naik dan turunnya harga pada saham
atau valuta asing. Selisih dari nilai saham dan valuta asing bakal mewakili pasar, kemudian
berdampak pada sektor perdagangan.

Pasar dengan volatilitas yang tinggi bisa mempengaruhi pergerakan harga dengan lebih cepat
dibandingkan pasar yang memiliki volatilitas rendah.

Selain itu, volatilitas juga dapat digunakan untuk mengukur risiko. Namun, kamu tidak bisa
menjadikannya sebagai patokan dari transaksi valas.

Biasanya, volatilitas tertinggi terdapat pada pair GBP/USD, GBP/JPY, EUR/JPY, hingga


EUR/USD. Tetapi, besar dan kecilnya volatilitas dapat berubah-ubah, seperti waktu di mana
volatilitas meningkat dan melambat.

Volatilitas memang sangat mempengaruhi risiko yang terjadi ketika kamu


melakukan trading pada mata uang tertentu. Semakin tinggi volatilitasnya, maka semakin
banyak juga keuntungan yang didapatkan.

Pengertian volatilitas juga bisa berbeda-beda, terutama jika berkaitan dengan fluktuasi harga
nilai saham dan selisih harga pada mata uang asing.

Artinya, volatilitas adalah karakteristik utama di dalam pasar uang atau forex. Hal itu
membuat forex disebut sebagai pasar paling luas di dunia, karena mencari profit dari
pergerakan harga pasar yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai