PANDUAN
TRADING
PEMULA
[Type the document subtitle]
Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan
Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat
elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang
kontrol, dan pihak mana memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran
berikutnya.
Candlestick tidak dapat diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui dinamika
harga sebelumnya. Analisa candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula
pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali kita coba membaca candlestick atau
formasi harga, kita harus mempertanyakan beberapa hal berikut:
Apakah candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
Apakah perubahan terjadi saat sesi trading tak aktif? Misalnya, candlestick pada
pasangan-pasangan mata uang EUR sering mengkerut atau mengecil pada sesi Asia
karena volume trading-nya juga kecil.
Sumber: https://www.inbizia.com/tips-membaca-candlestick-simpel-dan-akurat-tak-perlu-
hafalan-282726
Banyak trader yang menggunakan candlestick chart untuk menunjukkan harga. Karena secara
visual grafik candlestick mudah dipahami dan informasi yang disajikan dalam setiap
candlestick juga cukup lengkap termasuk harga pembukaan, harga terendah, harga tertinggi
dan harga penutupan.
Jenis candlestick chart ini sendiri sudah digunakan sejak abad ke-18 oleh para pedagang
beras di Jepang.
Candlestick umumnya digunakan untuk trading jangka pendek, sehingga lebih cocok
digunakan oleh trader. Salah satu keunggulan candlestick ini adalah mampu menampilkan
psikologi pasar dengan mudah.
Biasanya untuk menggambarkan keadaan harga pasar yang mengalami kenaikan (bullish)
candlestick yang digunakan berwarna hijau atau putih. Dan untuk menggambarkan keadaan
harga pasar yang mengalami penurunan (bearish) candlestick yang digunakan berwana merah
atau hitam.
Tapi penggunaan warna ini tergantung selera masing-masing trader yang dapat diubah-ubah
dengan mudah di platform trading.
Jika candlestick berwarna hijau artinya harga mengalami kenaikan dan ditutup menguat.
Atau dengan kata lain minat beli cukup besar.
Jika candlestick berwarna merah artinya harga mengalami penurunan dan ditutup
melemah, hal ini berarti tekanan jual yang besar.
Memahami pola candlestick tidak hanya sekedar mengingat dan mengenali formasi
candlestick di tampilan grafik harga.
Sudah banyak buku-buku yang membahas mengenai candlestick dan dilengkapi pula
dengan puluhan contoh pola candlestick (beserta nama formasinya yang susah diingat) yang
katanya menyediakan “informasi rahasia” tentang apa yang akan terjadi berikutnya.
Kenyataannya adalah tidak akan ada pengaruh yang cukup signfikan terhadap performa
trading Anda entah itu Anda mengetahui tentang Gravetstone Doji, Abandoned Baby,
Evening Star ataupun mengetahui semua pola-pola candlestick!
Yang paling penting itu adalah Anda mengetahui dengan jelas candlestick yang
berada di depan Anda sedang ingin menyampaikan pesan apa kepada Anda
mengenai market structure, kekuatan sebuah trend, pertarungan buyer dan seller dan
kemungkinan pergerakan harga berikutnya.
Agar sukses bertransaksi menggunakan candlestick Anda perlu memahami 3 elemen
utamanya. Sebelum kita membahas 3 elemen utama tersebut, Anda harus memiliki mindset
yang benar terlebih dahulu.
Pertempuran antara permintaan dan penawaran harga (supply and demand). Dan setiap
candlestick itu merupakan gambaran hasil dari pertempuran harga tersebut!
Dengan melihat elemen-elemen dalam candlestick Anda bisa dengan mudah mengetahui
siapa yang menang, siapa yang kalah, siapa yang melakukan serangan balik, siapa yang
sedang memegang kendali, dan siapa yang memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan
pertempuran berikutnya.
Sumber: https://traderpemenang.com/semua-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
candlestick/#:~:text=Biasanya%20untuk%20menggambarkan%20keadaan%20harga,digunakan
%20berwana%20merah%20atau%20hitam.
BAGIAN II
MATERI
Elemen – elemen Utama Candlestick:
Tetapi perlu saya tekankan sekali lagi, Anda tidak perlu menghapal semua pola-pola
di atas. Anda harus belajar memahami apa yang terjadi dibalik candlestick tersebut,
bagaimana trader pembeli dan trader penjual menekan harga, siapa yang memegang kendali
dan siapa yang kehilangan kontrol.
PERTEMPURAN DALAM CANDLESTICK
Berikut 6 jenis pertempuran yang paling sering terjadi dalam pembentukan sebuah
candlestick dan penjelasannya:
Keterangan:
Harga mulai dibuka di titik 1 kemudian trader penjual menekan harga sedikit ke titik
Tetapi di titik 2 trader pembeli mulai mengambil alih kendali dan mengangkat harga
sampai ke titik 3. Pada fase ini seberapa tinggipun harga yang ditawarkan oleh trader
penjual, trader pembeli sanggup membelinya.
Di titik 3 trader penjual melakukan perlawanan sedikit untuk menekan harga lebih
rendah ke titik 4.
Harga di titik 4 merupakan harga penutupan, harga ditutup menguat pada periode
tersebut.
Psikologi:
Jika Anda melihat candlestick seperti di atas artinya market cenderung positif dan buyer
sedang berkuasa pada pembentukan candlestick tersebut.
Contoh grafik:
Keterangan:
Harga mulai dibuka di titik 1, oleh trader pembeli harga sempat diangkat sedikit ke
titik 2.
Tetapi di titik 2 trader penjual mengambil alih kendali dan menekan harga jatuh
sampai ke titik 3. Di fase ini seberapa rendahpun harga yang diminta oleh trader pembeli,
trader penjual setuju untuk menjual diharga tersebut.
Di titik 3 trader pembeli melakukan sedikit perlawanan dan mengangkat harga hingga
ke titik 4.
Harga di titik 4 adalah harga penutupan, harga ditutup melemah pada periode tersebut.
Psikologi:
Jika Anda melihat Candlestick seperti di atas itu artinya market cenderung negatif dan
seller sedang berkuasa pada pembentukan candlestick tersebut.
Contoh grafik:
Gambar 2.7. Grafik Turun
Psikologi:
Terjadi pertarungan harga yang sengit antara trader pembeli dan trader penjual. Market
sangat tidak pasti, para trader sedang tidak mempunyai arah yang jelas.
Jika Anda melihat Candlestick seperti ini sebaiknya Anda menunggu dan jangan
masuk ke pasar dulu sampai ada sinyal yang jelas harga bergerak ke arah mana.
Contoh:
Contoh Penerapan:
Perhatikan arah pergerakan harga pada chart di bawah ini. Berikut adalah uraian mengenai
informasi pergerakan harga berdasarkan analisa candlestick:
Di posisi bawah, kita menemukan penolakan. Satu candle saja belum cukup untuk
memastikan sinyal pembalikan arah. Reversal baru terkonfirmasi ketika harga ditutup
lebih tinggi daripada pembukaan candle.
Rangkuman:
Berikut hal yang perlu di perhatikan dalam melihat candlestick
Ukuran Body / Badan Candle.
Semakin besar Body Candle analisanya semakin besar kekuatan Sell atau Buy,
tergantung warna Candle.
Semakin kecil Body Candle analisanya semakin pelan kekuatan Sell atau Buy,
Panjang Body menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama waktu Time
Frame (TF).per Candle.
Panjang sumbu menginformasikan naik turun nya harga.
Sumbu panjang analisanya volatilitas semakin meningkat, biasa terjadi di akhir trend
sebelum harga berbalik arah atau ketika harga mendekati Support dan Resistance.
LAMPIRAN:
Istilah:
Volatilitas:
Volatilitas adalah suatu perhitungan yang menentukan naik dan turunnya harga pada saham
atau valuta asing. Selisih dari nilai saham dan valuta asing bakal mewakili pasar, kemudian
berdampak pada sektor perdagangan.
Pasar dengan volatilitas yang tinggi bisa mempengaruhi pergerakan harga dengan lebih cepat
dibandingkan pasar yang memiliki volatilitas rendah.
Selain itu, volatilitas juga dapat digunakan untuk mengukur risiko. Namun, kamu tidak bisa
menjadikannya sebagai patokan dari transaksi valas.
Pengertian volatilitas juga bisa berbeda-beda, terutama jika berkaitan dengan fluktuasi harga
nilai saham dan selisih harga pada mata uang asing.
Artinya, volatilitas adalah karakteristik utama di dalam pasar uang atau forex. Hal itu
membuat forex disebut sebagai pasar paling luas di dunia, karena mencari profit dari
pergerakan harga pasar yang berubah-ubah.