RESUMAN HASIL TUGAS AKHIR SARI BUANA, TENTANG PERHITUNGAN
POTENSI SUMBERDAYA BATUBARA MENGGUNAKAN METODE
POLYGON DAN METODE ISOLINE PADA WILAYAH IUP PT USAHA BERSAMA JESINDO, KECAMATAN SETUI, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Sumber daya batubara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan
batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber daya batu bara ini dibagi dalam kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan dinyatakan layak . Pada penelitian ini dilakukan perhitungan sumberdaya batubara dengan metode polygon dan metode isoline. Dengan mengkaji kondisi geologi di daerah penelitian, lalu membandingkan perhitungan sumberdaya batubara yang dilakukan dengan metode polygon serta metode isoline. Penentuan Kelompok Kondisi Geologi Pada daerah penelitian PT UBJ dilihat dari parameter kondisi geologi daerah tergolong dalam kelompok moderat sesuai dengan (klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara SNI-5015-2011) Aspek sedimentasi, variasi ketebalan bervariasi, sebarannya masih dapat diikuti hingga ratusan meter, terdapat beberapa percabangan lapisan batubara. Aspek tektonik, Sesar jarang, pergeseran dan perlipatan yang diakibatkan relaif sedang,, kelompok moderat ini dicirikan dengan kemiringan lapisan sedang. Variasi Kualitas, kualitas batubara terdapat pada daerah penelitian sedikit bervariasi. Perhitungan Sumbeerdaya dengan Metode Poligon Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu. W = L x t X Bj L = Luas daerah pengaruh (m²) T = Tebal batubara (m) BJ – berat jenis batubara (ton/m³) Perhitngan sumberdaya dengan metode isoline, dalam permodelan isoline menggunakan metode inverse Distance weighted karena metode ini merupakan metode yang sederhana dengan mempertimbangkan titik disekitarnya. Perhitungan nilai sumberdaya dengan cara mengurangkan area roof dan area floor yang terdapat di dalam batas kontur menggunakan metode metode trapezoidal rule. Kesimpulan dari presentasi hasil tugas akhir sari buana, Kemenerusan Seeam yang teradapat pada daerah penelitian terdiri dari seam l, seam l1, seam l2 , dengan kedudukan batubara berarah SW-NE ( N 27 degrees E – N 31 degrees E) dengan kemiringan dip berkisar antara 4 degrees – 17 degrees kearah SE dengan ketebalann nbatubara tiap seam berbeda dari 0,65-11,62 meter. Kualitas batubara di daerah penelitian tergolong peringkat batubara rendah (brown coal) dengan nilai kalori 5523-5704 kkal/gr Hasil perhitungan sumberdaya , dengan metode plolygon pada seam l sumberdaya terukur 3.473.499 ton, tertunjuk 137.468 ton, sumberdaya terukur seam l1 1.957.157 ton, tertunjuk 628.805 ton , tereka 456.017 ton, sumberdaya terukur seeam l2 7.833.287 ton, tertunjuk 2.538.330 ton, tereka 1.582.782 ton. Dengan metode isoline seam l sumberdaya terukur 2.806.904 ton, tertunjuk 133.402 ton, sumberdaya seam l1 terukur 1.981.014 ton, tertunjuk 825.505 ton, tereka 166.789 ton. Sumberdaya seam l2 terukur 6.589.498 ton, tedrtunjuk 2.984.172 ton dan tereka 958.715 ton.