Nama Kelompok :
Dalam kajian resiko valas, seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan
kurs valas secara umum disebut eksposur. Eksposur transaksi, yang berasal dari kemungkinan
diperolehnya keuntungan atau kerugian usaha akibat transaksi yang terlanjur menggunakan mata
uang asing sebagai denominasi. Dengan kata lain, eksposur transaksi merupakan resiko
terganggunya aliran kas perusahaan di masa mendatang akibat fluktuasi kurs valas. Eksposur
transaksi mengukur perubaha nilai kewajiban finansial yang terjadi sebelum ada perubahan kurs
valas. Pusat perhatian adalah pada perubahan aliran kas dari akibat kontral yang telah
ditangdatangani.
Eksposur transaksi menitikberatkan pada perubahan yang tidak dihjarapkan dalam aliran
kas di masa mendatang pada horizon waktu yang lebih pendek disbanding eksposur ekonomi.
Eksposur transaksi mengukur keuntungan ataupun kerugian akibat adanya kewajiban financial
yang syarat – syaratnya dinyatakan dalam valuta asing.
1. Pembelian atau penjualan barang/ jasa secara kredit, di mana harganya dinyatakan dalam
valas
2. Peminjaman atau pemberian pinjaman dana dimana pembayaran bunga dan cicilan utang
dibuat dalam mata uang asing.
3. Menjadi suatu kelompok kontrak forward yang tidak jadi
4. Memperoleh aktiva ataupun mendatangkan kewajiban yang didenominasi dalam valas
Eksposur transaksi paling umum muncul adalah bila suatu perusahaan memiliki aktiva atau
pasiva yang didenominasi dalam mata uang asing.
Suatu eksposur transaksi tercipta pertama kali ketika penjual mengkutip suatu kurs valas
kepada pembeli potensial. Kutipan tersebut dapat dilakukan secara verbal lewat telepon atau
dalam bentuk tertulis, atau bahkan dalam daftar kurs yang tertulis. Dengan dilakukannya
pesanan, eksposur potensial yang tercipta pada saat kutipan kini berubah menjadi eksposur
transaksi yang signifikan bagi penjual. Eksposur transaksi akan terus muncul sampai pembayaran
yang sebenarnya diterima oleh si penjual.
Bila eksposur transaksi benar – benar ada maka perusahaan menghadapi tiga tugas utama:
Sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan hedging atau tidak, ia mau tidak mau
harus mengidentifikasi masing – masing eksposur transaksi bersih pada setiap mata uang. Istilah
bersih mengacu pada konsolidasi semua lairan kas masuk dan keluar yang diharapkan pada
kurun awktu dan dalam mata uang tertentu.
Untuk mengetahui eksposur bersih pada setiap mata uang pada semua cabang
eprusahaan, TNC pertama – tama harus mengidentifikasi posisi masing – masing cabangnya
intuk seluruh mata uang yang digunakan. Table dibawah memperlihatkan suatu contoh kasus
TNC yang memiliki 4 cabang di London,. Munich, Paris, Toronto dan melakukan transaksi
dalam 4 amta uang. Posisi pada mata uang 1 dimana dua cabang memiliki aliran masuk bersih,
sedang dua cabang lain mempunyau aliran keluar bersih. Berdasarkan laporan konsolidasi, TNC
tersebut mengharapkan aliran masuk bersih sebesar 20.000 unit dalam mata uang 1. Setiap
konsolidasi aliran masuk bersih dihitung dengan akuntansi posisi semua cabang.
cabang Posisi bersih pada setiap mata uang yang diukur dalam mata uang
perusahaan induk (dalam 1000 unit)
Mata uang 1 Mata uang 2 Mata uang 3 Mata uang 4
London + 100 - 60 - 80 - 30
Munich - 50 - 30 + 50 - 20
Patis - 60 - 50 +70 +100
Toronto + 30 + 70 - 10 - 50
Konsolidasi + 20 - 70 + 30 +0
eksposur bersih
untuk setiap mata
uang
1. Dengan teknik kontraktual: yaitu dengan menggunakan hedging di pasar forward, futures,
uang , dan opsi, termasuk berbagai persetujuan swap baik berupa back to back loan, swap
mata uang maupun kredit swap.
2. Dengan menerapkan strategi operasi, termasuk di dalamnya dan lags dalam pembayran
dan penagihan.
1. Forward market hedge : perusahaan yang berada dalam posisi long akan menjual valas
forward, sementara perusahaan pada posisi short akan membeli forward tersebut. Dengan
cara ini, perusahaan dapat mematok nilai dolar dari aliran kas valas. Sebagai ilustrasi,
misalkan kurs spot deutsche mark adalah DM 1 = $ 0,40 dan kurs forward satu tahun
adalah DM 1 = $ 0,3828. Maka penjualan forward sebesar DM 25 juta untuk satu tahun
penyerahan akan menghasilkan $9, 57 juta, berapapun kurs spot pada tgl 31 Desember.
Kurs Spot Nilai piutang awal+L/R dalam kontrak forward=Total aliran kas
3. Risk Shifting : memindahkan risiko dapat dilakukan dengan mencoba mengekspor dalam
mata uang yang emnguat nilainya dan mengimpor dalam mata uang yang nilainya
melemah
4. Pricing decisions : mengkonversi antara harga valas dan harga dolar dengan
menggunakan kurs forward, bukan kurs spot. Bila harga dolar cukup tinggi eksportir
sebaiknyamengikuti dengan melakukan penjualan. Sebaliknya bila harga dolar dalam
impor cukup rendah importer sebaiknya mengikuti dengan melakukan pembelian. Harga
valas merupakan rata – rata tertimbang dengan dari kurs forward untuk penuerahan pada
tanggal tersebut.
5. Exposure netting: menghilangkan eksposur dalam satu mata uang dengan eksposur
dalam mata uang yang sama atau mata uang yang lain, sedemikian rupa sehingga laba/
rugi dalam kedua posisi mata uang akan dapat saling meniadakan eksposur satu sama lain
6. Currency risk sharing : membagi risiko mata uang dapat dilakukan dengan
mengembangkan kontrak customized hedge yang melekat pada transaksi perdagangan.
Kontrak ini berbentuk klausul penyesuaian harga dimana harga dasar disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan kurs tertentu.
7. Foreign currency options : Bila jumlah aliran kas keluar dari valas tidak diketahui,
maka sebaiknya membeli currency forward, namun bila jumlah tersebut diketahui,
sebaiknya beli call option pada mata uang tersebut. Bila jumlah aliran kas masuk dari
valas diketahui, sebaiknya jual currency forward, namun bila jumlah tersebut tidak
diketahui, sebaiknya beli put option pada mata uang tersebut.
Sejumlah perusahaan multinasional yang memiliki arus kas valuta asing beberapa tahun
dari sekarang dapat menggunakan hedging jangka panjang. Sebagai contoh, Disney Company
telah meng-hedge arus kas yen jepang yang akan dikembalikan ke AS (dari japan Disney) untuk
20 tahun ke depan. Eastman kodak company dan General Electric company memasukkan
manajemen nilai tukar mereka ke dalam perencanaan korporasi jangka panjang. jd,dibutuhkan
teknik-teknik untuk meng-hedge exposure nilai tukar jangka panjang.
Bagi perusahaan-perusahaan yang bisa mengestimasi secara akurat hutang atau piutang
valuta asing yang akan muncul beberapa tahun dari sekarang ada 3 teknik yang sering di pakai
untuk meng-hedge exposure transaksi jangka panjang semacam itu:
Sampai akhir-akhir ini kontrak forward jangka panjang atau long forward, jarang
digunakan. Dewasa ini, long forward sangat populer. Sebagian besar bank internasional
besar secara rutin mengkuotasikan kurs forward berjangka waktu hingga 5 tahun untuk
pound inggris,dolar kanada, mark jerman, dan franc swiss. Long forward sangat menarik
bagi perusahaan-perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor
bernilai tetap jangka panjang dan ingin melindungi arus kas mereka dari pergerakan nilai
tukar.
Sama seperti kontrak forward jangka pendek, long forward dapat dirancang untuk
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Bank-bank besar mau
menjual atau membeli long forward berjangka waktu hingga 10 tahun untuk valuta-valuta
penting. Karena sebuah bank harus yakin perusahaan akan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya yang telah ditetapkan dalam kontrak, bank hanya mau berurusan dengan
perusahaan-perusahaan yang paling kredibel.
Currency swap
Currency swap adalah teknik kedua yang bisa digunakan untuk meng-headge exposure
transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Currency swap memiliki banyak
bentuk. Salah satu bentuk currency swap dapat mengakomodasi dua perusahaan yang
memiliki kebutuhan jangka panjang berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS
disewa untuk membangun jaringan pipa minyak di inggris. Perusahaan ini
memperkirakan akan menerima pembayaran pound inggris 5 tahun dari sekarang pada
saat konstruksi selesai. Pada saat yang sama, sebuah perusahaan inggris disewa oleh
sebuah bank AS sebagai konsultan proyek jangka panjang.
Parallel loan
Parallel loan (back-to-back loan) melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak
dengan kesempatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta yang bersangkutan pada
kurs tertentu di masa depan. Parallel loan dapat diidentikkan dengan dua swap yang
digabungkan menjadi, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya
lagi pada suatu tanggal tertentu di masa depan. Parallel loan diinterpretasikan oleh
akuntan sebagai pinjaman biasa dan dengan demikian harus dimasukkan dalam laporan
keuangan.
STRATEGI OPERASI
Apabila teknik lindung nilai tidak tersedia atau terlalu mahal, untuk menghilangkan
eksposur transaksi maka laternatif metode untuk setidaknya mengurangi eksposur adalah sebagai
berikut:
4. Reinvocing center : suatu cabang perusahaan mengelola pada suatu lokasi semua
eksposur transaksi dari perdaganan intra perusahaan. Ada tiga manfaat menggunakan
strategi ini:
1. Manajemen dari semua eksposur transaksi atas penjualan intra perusahaan dipusatkan
pada satu lokasi.
2. Dengan menjamin kurs atas order dimasa depan, pusat inidapat menentukan biaya
pada mata uang local sebelumnya
3. Pusat ini mampu mengelola aliran kas intra perusahaan, termasuk mempercepat dan
memperlambat pembayaran.