Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No.

2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

PERANAN TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI SISWA


SEKOLAH DASAR DI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Heri Hidayat
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Email : herihidayat@uinsgd.ac.id

Heny Mulyani
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Email : henymulyani@uinsgd.ac.id

Sri Devi Nurhasanah


Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Email : Sridevinurhasanah@gmail.com

Wilma Khairunnisa
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Email : wilmakh1@gmail.com

Zakitush Sholihah
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Email : zakiatushsholihah@gmail.com

Abstrak
Perkembangan pendidikan saat ini sangatlah cepat khususnya perkembangan pendidikan
digital di indonesia. Teknologi digital bisa digunakan sebagai alat bantu siswa dalam
proses belajar mengajar di kelas, dengan adanya teknologi tersebut kita bisa mendapatkan
segala sesuatu dengan cepat, seperti mencari bahan ajar. Dalam proses pembelajarannya
pengajar bisa menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media – media seperti
proyektor, audio visual, pengembangan game education, hal itu dilakukan agar dapat
mempermudah para siswa dalam menyerap atau menerima suatu materi yang
disampaikan oleh guru dan proses pembelajarannya lebih efektif. Itulah pentingnya
teknologi digital yang digunakan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
karena pendidikan tersebut memiliki tujuan tertentu, seperti menanamkan nilai – nilai
ideologi pancasila.

Kata – kata kunci : teknologi, siswa , Pendidikan kewarganegaraan

Abstract
The development of education today is very fast especially the development of digital
education in indonesia. Digital technology can be used as a tool for student in teaching
and learning in the classroom, with the technology we can get everything quickly, such
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

as finding teaching materials. In the learning process the instructor can deliver learning
material using media such as projectors, audio visuals, game education development, this
is dones so that it can facilitate students in absorbing or receiving a material delivered
by the teacher and the learning process is more effective. That is the importance of digital
technology that is used in Citizenship Education learning because education has certain
goals, such as instilling the values of pancasila ideology

Keywords :technology, student, Citizenship Education

Pendahuluan mengikuti perkembangan ilmu


Teknologi di era 4.0 sudah sangat pengetahuan dan teknologi digital.
berkembang dan maju secara cepat. Teknologi digital menjadi kebutuhan
Dengan adanya teknologi yaitu seiring pendidikan pada sekarang ini, karena
dengan perkembangan ilmu sudah diadaptasi oleh kementrian
pengetahuan yang dijadikan sebagai alat pendidikan dan kebudayaan republik
bantu dalam kegiatan pembelajaran. indonesia (kemendikbud) untuk
Teknologi ini kita bisa mendapatan mengembangkan kurikulum baru dan
segala sesuatu dengan cepat, seperti sistem online serta mengembangkan
mencari bahan ajar untuk proses pendidikan menuju indonesia kreatif
pembelajaran yang akan dilaksanakan. tahun 2045. Adaptasi dilakukan untuk
Teknologi ini bukanlah merupakan mencapai kesesuaian konsep dengan
hal yang baru tetapi sudah ada sejak kapasitas peserta didik dan kompetensi
tahun 80-an, sehingga pada abad 21 ini pendidik dan tenaga kependidikannya.
disebut era digital, di era ini penggunaan Pendidikan di indonesia sedang
teknologi sudah menjadi kebutuhan dari menghadapi masalah yang besar dengan
anak dibawah umur sampai orang adanya tantangan globalisasi yang
dewasa. Di abad 21, atau tepatnya pada semakin luas di segala aspek kehidupan,
zaman sekarang teknologi semakin pendidikan. Menurut Sutrisno dan
penting bahkan menjadi kebutuhan bagi Moerdiono dalam Sutrisno (2018) untuk
semua orang, bahkan dalam itu diperlukan adanya rekontruksi dalam
pembelajaran pun menggunakan dunia pendidikan untuk menyiapkan
teknologi ini sangat penting dan calon warga global. Warga global
dibutuhkan, supaya menjadi pemicu merupakan bentuk pengembangan nilai
motivasi peserta didik menjadi tertarik – nilai dasar kemanusiaan dalam
pada pembelajaran sehingga mereka pengembangan hak dan kewajiban
memiliki keterampilan belajar dan negara untuk menjalankan tugasnyaa.
berinovasi dari kegiatan pembelajaran Salah satu bentuk pengembangan warga
tersebut. global dapat mendapatkan tugasnya.
Keterampilan belajar menggunakan Salah satu bentukpengembangan warga
teknologi digital akan sangat membantu global dapat disampaikan pada mata
lebih cepat untuk mendapatkan serta pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
meningkatkan life skills pada peserta (PKn), hal ini tentu mengingat bahwa
didik, dan pendidik pun dengan mudah materi Pendidikan kewarganegaraan
mengembangkan bahan pembelajaran. memiliki tujuan : (1) Menampilkan
Menurut pendekatan ilmu pengetahuan karakter yang mencerminkan
memberikan gambaran bahwa kita penghayatan, pemahaman, dan
sebagai peserta didik harus mampu pengalaman nilai dan moral pancasila
secara personal dan sosial, (2) Memiliki
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

komitmen konstitusional yang dituang kewarganegaraan didalam kelas maupun


oleh sikap positif dan pemahaman utuh diluar kelas.
tentang undang – undang Dasar Negara Melalui Pendidikan
Tahun 1945, (3) Berpikir secara kritis, Kewaragnegaraan diharapkan dapat
rasional, dan kreatif serta memiliki membentuk kepribadian utama warga
semangat kebangsaan serta cinta tanah negara muda yang cerdas, baik dan dapat
air yang dijiwai oleh nilai – nilai diandalkan, untuk bisa membentuk
pancasila, Undang – undang Dasar warga negara global yang cerdas , baik
negara republik indonesia tahun 1945, dan dapat diandalkan maka harus
semangat bhineka tunggal ika, dan memiliki dua sifat yakni sikap yang
komitmen negara kesatuan republik peduli terhadap kondisi masyrakat dan
indonesia, (4) Berpartisipasi secara aktif, sikap untuk bisa melakukan perubahan
cerdas, dan bertanggung jawab sebagai yang lebih baik. Sikap peduli yang
anggota masyarakat, tunas bangsa, dan dimaksud ini adalah bagaiman bisa
warga negara sesuai dengan harkat dan mengembangkan kemampuan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan kepedulian tidak hanya pada lingkungan
tuhan yang maha esa yang hidup masyarakat akan tetapi lebih ditekankan
bersama dalam berbagai tatanan sosial pada konteks masyarakat global.
budaya (PP Nomor 32 tahun 2013) Sedangkan sikap untuk bisa melakukan
Pendidikan Kewarganegaraan perubahan ini merupakan hal yang harus
memiliki peran dan fungsi yang sangat dilakukan dalam menuju kebaikan baik
penting dalam menanamkan nilai – nilai didalam lingkungan masyarakat bangsa
ideologi pancasila yang didalamnya maupun masyarakat secara global karena
terdapat nilai – nilai dasar melalui perubahan ini akan menjadikan
berperikemanusiaan dan berkepribadian tolak ukur majunya perkembangan
yang tentu menjadi dasar konsep warga bangsa dan negara di dunia ini menurut
global, hal tersebut tentu sebagaimana Lickona, 2002 dalam jurnal (Sutrisno,
yang tercantum dalam tujuan Pendidikan 2018, hal. 42-43).
Kewarganegaraan. Seorang guru harus dapat memilih
Secara umum masing – masing dan menerapkan model pembelajaran
negara memiliki perbedaan dalam yang efektif agar materi yang dipelajari
mengembangkan dan menjalankan tugas oleh siswa dapat dipahami dengan baik
sebagai wargva negara di masing – serta dapat meningkatkan hasil belajar.
masing negara. Warga negara memiliki Dalam proses pembelajaran Pkn,
tugas dan tanggung jawab untuk bisa kegiatan siswa masih kurang
menjalankan tugasnya sebagai warga diperhatikan, siswa hanya diminta untuk
negara dengan baik. Namun demikian memperhatikan penjelasan guru dan
peran dari warga negara akan mengalami jarang sekali diminta untuk memberikan
pergeseran secara mendasar oleh adanya pertanyaan atau memberikan pendapat
pengembangan sistem globalisasi terhadap materi pelajaran yang sedang
disetiap aspek kehidupan. Maka dari itu dipelajari.
perlu disiapkan adanya calon warga Proses pembelajaran Pkn dimaknai
negara yang siap menghadapi pergeseran sebagai wahana untuk pembentukan jati
tatanan kehidupan bernegara. Dengan diri dan cinta terhadap tanah air melalui
demikian pendidikan dianggap menjadi internalisasi / personalisasi nilai agama
lembaga yang penting untuk dan budaya, yang melandasi nilai – nilai
menanamkan konsep – konsep warga sebagai berikut, yaitu : nilai
negara global melalui pendidikan kemanusiaan, nilai politk, nilai ilmu
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

pendidikan dan teknologi, nilai seni, dalam pendidikan agar berhasil guna,
nilai ekonomi, dan nilai kesehatan yang efisien, dan efektif. Teknologi
merupakan kegiatan dasar manusia pendiidkan muncul menjadi isu seiring
dalam rangka membangun wawasan dengan perkembangan kehidupan
warga negara menjadi lebih baik, manusia dan kebutuhan akan pendidikan
menjadi manusia seutuhnya atau dan pmbelajaran.
berakhlaqul karimah, sehingga Dalam konteks pendidikan yang lebih
perspektif yang digunakan adalah aspek umum, teknologi pendidikan merupakan
internal bangsa, atau perspektif ke pengembangan, penerapan, dan
indonesiaan. penilaiansistem teknik dan alat bantu
untuk memperbaiki dan meningkatkan
Kajian Pustaka kualitas belajar manusia, dengan
Teknologi menurut Kamus Besar demikian aspek – aspeknya meliputi
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan teoritik yang merupakan
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan hasil hasil penelitian, perangkat dan
praktis ; Keseluruhan suasana untuk peralatan teknis atau hardware dan
menyediakan barang – barang yang perangkat lunak software, aspek – aspek
diperlukan bagi kelangsungan dan tersebut difungsikan untuk mendesign,
kenyamanan hidup manusia. Teknologi melaksanakan penilaian pendidikan
adalah berbagai keperluan serta berbagai dengan pendekatan yang sistematis.
macam peralatan atau sistem yang Dalam wacana yang berkembang
berfungsi untuk menyediakan selama ini ada dua istilah yang perlu
kenyamanan serta kemudahan bagi dibedakan, yakni kewargaannegara dan
manusia. menurut pendapat (Miarso) kewarganegaraan. Istilah
yaitu berpendapat bahwa. Teknologi kewargaannegara merupakan
merupakan bentuk dari proses yang terjemahan dari “Civics” yang
meningkatkan nilai tambah. Proses yang merupakan mata pelajaran sosial yang
berjalan dapat menggunakan atau bertujuan membina dan
membuat produk – produk tertentu, yang mengembangkan anak didik agar
mana produk yang tidak terpisah dari menjadi warga negara yang baik (good
produk yang sudah ada. Hal ini menurut citizen). “Warga negara yang baik
(Capra) Teknologi merupakan salah satu adalah warga negara yang tahu, mau dan
cara pembahasan sistematis senior mampu berbuat baik” dalam modul
terapan atau pertukangan. (Winataputra, hal. 1.4) Istilah
Teknologi pendidikan merupakan kewarganegaraan digunakan dalam
proses yang kompleks dan terpadu perundangan mengenai status formal
melibatkan orang, prosedur, ide, warga negara dalam suatu negara,
perlatan, dan organisasi untuk Namun demikian, kedua konsep tersebut
menganalisis masalah, mencari jalan kini digunakan untuk kedua-duanya
pemecahan, melaksanakan, dengan istilah kewarganegaraan yang
mengevaluasi, dan mengelola secara konseptual diadopsi dari konsep
pemecahan masalah yang menyangkut citizenship, yang secara umum diartikan
semua aspek belajar manusia.teknologi sebagai hal-hal yang terkait pada status
pendidikan dapat dipandang sebagai hukum (legal standing) dan karakter
suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan warga negara, sebagaimana digunakan
profesi. Teknologi Pendidikan dalam arti dalam perundang-undangan
sempit merupakan media pendidikan kewarganegaraan untuk status hukum
yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu warga negara, dan pendidikan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

kewarganegaraan untuk program yang di ukur dalam peneltian ini meliputi


pengembangan karakter warga negara desain dan komponen media game
secara kulikuler. education dalam pembelajaran PKn,
Istilah model pembelajaran sangat hasil belajar siswa melalui
dekat gengan strategi pembelajaran dari pengembangan media game education
beberapa ahli mendefinisikan strategi, dalam pembelajran PKn, dan aktivitas
metode, pendekatan dan teknik siswa dalam pembelejaran melalui
pembelajaran antara lain sebagai berikut pengembangan media game education
: (1) Strategi pembelajaran adalah dalam pembelejaran PKn (Nasikhah,
seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, Widihastrini, & Widodo, 2016, hal. 83-
yang telah dikaitkan dengan faktor yang 84).
menentukan warna atau strategi tersebut, Jurnal selanjutnya, yang melakukan
yaitu : a) pemilihan materi pelajaran, b) penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang
penyaji materi pelajaran, c) cara mana penelitian itu dilaksanakan di SDN
menyajikan materi pelajaran, d)sasaran 26 Bukit Tambun Tulang Pesisir Selatan.
penerima materi pembelajaran. (2) Siklus penelitian ini terdiri dari 4
Pendekatan pembelajaran adalah jalan komponen, yaitu; 1). Perncanaan, 2).
atau arah yang ditempuh oleh guru atau Pelaksanaan, 3). Pengamatan, 4).
siswa dalam mencapai tujuan Refleksi. yang dilakukan untuk
pembelajaran dilihat bagaimana materi mengamati berlangsungnya
itu disajikan. (3) Metode pembelajaran pembelajaran PKn. Tentang
adalah cara mengajar secara umum yang meningkatnya minat belajar siswa
dapat diterapkan pada semua mata menggunakan media gambar (Jafrizal,
pelajaran, misalnya mengajar dengan Yusrizal, & Harha)
metode ceramah, ekspositori, tanya Penelitian di SD Inpres 012 Bajawali
jawab, penemuan terbimbing dan kelas yang di jadikan penelitian yaitu
sebagainya. (4) Teknik mengajar adalah kelas 5, teknik pengumpulan data yang
penerapan secara khusus atau metode digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang telah disesuaikan observasi: 1). Observasi langsung; 2).
dengan kemampuan dan kebiasaan guru, Tes; dan 3). Analisis dokumen. Teknik
ketersediaan media pembelajaran serta analisis data yang digunakan dalam
kesiapan siswa (Nurdyansyah & penelitian ini adalah analisis inetratif.
Fahyuni, 2016) Model analisis interatif mempunyai 3
komponen yaitu; 1). Reduksi data; 2).
Metode Penyajian data; 3). Penariakan
Penelitian ini menggunakan kesimpulan. Yang dilakukan dalam
rancangan deskriptif kualitatif berlangsungnya pembelajaran PKn
merupakan penelitian yang berdasarkan tentang meningkatnya minat belajar
data-data deskriptif, yaitu berupa lisan, siswa menggunakan media visual.
kata tertulis dari seseorang dan mencari (Polymaroa, Kapile, & Hamid, hal. 88).
referensi teori yang relafan dengan Peneltian ini termasuk ke dalam jenis
permasalahan yang ditemukan. penelitian tindakan kelas ( PTK )/ class
Beberapa data yang kita ambil dari room action research. Penelitian
jurnal-jurnal mengenai minat belajar dialakukan secara kolaboratif yaitu
PKn peserta didik. Penelitian ini Reserch antara peneliti dengan guru kelas.
and Development ( R&D ). Teknik Metode pengumpulan data dan
pengumpulan data yangdigunakan instrumen yaitu tes dan observasi.
peneliti adalah tes dan nontes. Variabel Teknik analisis data, data yang diperoleh
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

peneliti yaitu berupa data kuantitatif dan


kualitatif. (anjani, 2016).
bajawali kecamatan lariang kabupaten
Hasil Dan Pembahasan mamuju utara” yaitu dalam
Hasil pelaksanaannya menunjukkan bahwa
Hasil pembahasan dari jurnal pembelajaran dikelas belum memenuhi
“Pengembangan Game Education batas tuntas yang ditetapakan , belum
pembelajaran PKn materi menghargai tercapainya tujuan yang diharapkan .
keputusan bersama kelas V SD”, yaitu penyebabnya hasil belajar siswa kurang
pengembangan media game education yaitu kurang terjadinya interaksi antara
ini dilakukan dengan beberapa tahap guru dan siswa atau sebaliknya karena
antara lain, mengumpulkan hanya menggunakan metode ceramah
permasalahan berdasarkan hasil dan tidak menggunakan teknologi
wawancara dan data hasil belajar siswa sebagai alat media pembelajarannya,
kemudian melakukan analisis kebutuhan sehingga siswa kurang aktif dalam
siswa dan guru, selanjutnya dirancang proses pembelajaran berlangsung.
sesuai kebutuhannya, dan ketika game Sehingga dengan memunculkan proses
education sudah jadi kemudian pembelajaran dengan menggunakan
dikembangkan menggunakan software media visual, setelah itu tampak
yaitu macromedia flash. Bentuk terjadinya peningkatan yang cukup baik
tampilan membuat siswa tertarik karena . hal ini menunjukan bahwa penggunaan
tampilan game education tidak hanya media visual cukup efektif dalam proses
berbentuk visual tetapi juga audio. pembelajaran di kelas untuk
(Nasikhah, Widihastrini, & Widodo, meningkatkan daya nalar siswa,
2016, hal. 84-88) kreatifitas, dan kemampuan
Hasil pembahasan dari jurnal mengkaitkan satu konsep dengan konsep
“Peningkatan minat belajar siswa dalam yang lain sehingga berdampak pada hasil
peembelajaran PKn dengan belajar yang baik bagi siswa ataupun
menggunakan media gambar pada siswa pada guru itu sendiri. (Polymaroa,
kelas VI SDN 26 Bukit tambun tulang Kapile, & Hamid, hal. 89-91)
kabupateen pesisir selatan” yaitu dalam Hasil pembahasan dari jurnal
pelaksanaannya peneliti bertindak “Peningkatan prestasi belajar PKn
sebagai guru, sedangkan teman sejawat melalui video pada kelas IV SD
sebagai pengamat (observer), dan dalam NEGERI SLEMAN 5”, yaitu pada hasil
pembelajaran siswa sudah aktif . sudah pengamatan aktivitas guru dan siswa
terbiasa menjawab menjawab yaitu guru sudah baik dalam mengelola
pertanyaan yang diajukan guru. Pada kelas, misalnya dengan mengajak siswa
saat guru menampilkan media gambar tepuk fokus apabila siswa kurang
pada siswa sudah dapat menjelaskan apa memperhatikan penjelasan guru atau
yang dimaksud dengan gambar tersebut, pada saat siswa gaduh. Guru juga sudah
dan sudah dapat memberikan memberikan contoh – contoh yang
pendapatnya mengenai hasil sesuai dengan kehidupan di lingkungan
pekerjaannya (Jafrizal, Yusrizal, & siswa, sehingga mudah dipahami. Guru
Harha) masih kurang terampil dalam
Hasil pembahasan dari jurnal menggunakan media video karena
“Penerapan pembelajaran PKn dengan terlihat masih pelan – pelan dalam
Media Visual untuk meningkatkan hasil pengoperasian alat yang mendukung.
belajar pada siswa kelas V SD Inpres 012 Selain itu juga guru masih kurang dalam
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

berkeliling memberikan bimbingan pada pembelajaran PKn. Adapun kendala


kelompok kecil, sehingga siswa banyak pembelajaran PKn yang di alami oleh
yang masih tanya bersahtan. Volume siswa, Masih ada bebrapa siswa yang
suara guru juga sudah dapat didengar memandang pelajaran PKn sebagai mata
dan jelas dari belakang.pada pertemuan pelajaran yang bersifat teorotis dan
pertama siswa siswa masih kurang aktif konsep tual, Masih ada beberapa guru di
dalam menjawab pertanyaan dari guru, dalam mata pelajaran PKn Yang masih
pada saat guru bertanya kepada siswa kesulitan untuk membuat siswa-siswa
tidak ada siswa yang mengangkat tangan aktif dan terlibat langsung dalam
untuk menjawab pertanyaan guru, pembelajaran PKn di kelas, Sebagian
sehingga guru harus menunjuk salah satu siswa yang mempunyai presepsi
siswa untuk menjawab. Lalu pada terhadap mata pelajaran PKn sebagai
pertemuan kedua yatu guru sudah mata pelajaran hafalan yang membuat
mencontohkan yang sesuai dengan siswa bosan, Sebagian guru masih
kehidupan sehari – hari siswa. banyak yang mengguanakan metode
Keterampilan guru dalam ceramah yang menyebabkan siswa
mengapresiakan media video jugsa kurang tertarik bahkan moton.
sudahbaik. Guru melibatkan siswa untuk Melihat dari hasil ini kita
menggunakan media dengan cara membayangkan betapa kurang
meminta siswa secara bersama – sama efektifnya pembelajaran PKn di setiap
untuk membaca tulisan yang ada di sekolah, padahal di abad sekarang
video yang dilakukan . aktivitas siswa teknologi bisa menjadi soslusi dalam
yaitu sudah baik. Siswa menyimak pembelajran PKn, yang mana teknologi
penjelasan guru dengan baik. Pada saat tersebut bisa menjadi media dalam
tanya jawab, siswa sudah berani pembelajaran. Contohnya : 1). Gambar,
menjawab pertanyaan dari guru dengan yang mana pada umumnya gambar
mengangkat tangan terlebih dahulu. terdiri dari gambar grafis dan gambar
Siswa juga fokus dalam memperhatikan cetak, seperti lukisan atau foto yang
video dan terlihat antusias(Ajani, 2016). menunjukan tampaknya suatu benda ,
diagram yang menuliskan hubungan
Pembahasan konsep, organisasi dan struktur isi
Hasil penelitian menunjukan bahwa materi. Gambar memegang peranan
pembelajaran PKn sangatlah penting yang sangat penting dalam proses belajar
karna bertujuan membina dan yang mana dapat memperlancar
mengembangkan anak didik agar pemahaman dan memperkuat ingatan
menjadi warga negara yang baik di gambar juga menumbuhkan minat siswa
samping itu PKn mengajarkan untuk dan dapat memberikan hubungan antara
memahami dan bisa melaksanakan hak isi materi pelajaran dan dunia nyata.
dan kewajiban secara jujur dan Contoh dalam pembelajaran PKn seperti
demokratis dalam kehidupannya sebagai menunjukan gambar lambang pancasila,
warga negara yang terdidik yang mana 2). Vidio, penggunaan media vidio dapat
ini merupakan hal yang sangat meningkat prestasi motivasi belajar PKn
mendasarkan dalam pelajaran PKn yang yang mana kelebihan menggunakan
mengajarkan tenggang rasa, toleransi media vidio yaitu menambah daya tahan
dan bisa saling menghormati satu sama ingatan tentang objek belajar yang di
lain. pelajari. Manfat media vidio dalam
Hasil penelitian ini juga menunjukan pembelajaran PKn yaitu dapat
kurangnya minat belajar siswa dalam menampilkan gambar dan suara secara
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

bersamaan sehingga tidak hanya salah yang lainnya dapat meninggkatkan


satu alat indra saja yang bekerja untuk minat belajar siswa. Dengan begitu
menangkap informasi dan vidio juga kendala-kendala yang sering terjadi
dapat menjadikan materi yang sifat nya dalam pembelajaran PKn dapat di
abstrak dapat di konkritkan sehingga minimalisir dan tidak ada kata lagi
siswa menjadi antusias dan senang memboseankan saat mempelajari PKn.
mengikuti pembelajaran. Contohnya
menampilkan vidio tentang sejarah atau Simpulan
pahlawan-pahlawan, 3). Power Point, Teknologi digital menjadi sebuah
merupakan suatu program yang mudah kebutuhan pendidikan pada zaman
digunakan tetapi siswa tidak akan bosan sekarang ini terutama dalam mata
dan program tersebut biasannya sering pelajaran PKn karena proses
dipakai dan tersedia di sekolah-sekolah pembelajaran PKn di maknai sebagai
sehingga manfaat power point dapat wahana pem bentukan jati diri dan cinta
dirasakan langsung oleh guru dan siswa terhadap tanah air melalui internalisasi
bahkan jika ada power point belajar atau personalisasi nilai agama dan
siswa bisa terfokus kepada power point budaya yang melandasi nilai-nilai
tersebut. Contohnya beberapa materi kemanusiaan, nilai politik, nilai ilmu
yang di desain secara menarik 4). Game pendidikan dan teknologi, nilai seni,
Education, dirancang sesuai kebutuhan nilai ekonomi, dan nilai kesehatan yang
siswa dan guru yang di kembangkan merupakan kegiatan dasar manusia dala
menghunakan sofware yaitu mikro rangka membangun wawasan warga
media flash yang kemudian di negara menjadi lebih baik. Itu lah
modifikasi menjadi bentuk tampilan mengapa begitu sangat pentingnya
visual bentuk tampilan tersebut pembelajaran PKn bagi siswa untuk
membuat siswa menarik karna tampilan menumbuhkan rasa cinta tanah air, tetapi
media game education tidak hanya beberapa hasil penelitian yang
berbentuk visual tetapi juga audio. menunjukan pembelajaran PKn yang
Contohnya game mencari gambar, game selama ini kurang efektif yang biasanya
mencocokan gambar yang mana soal dan menggunakan metode ceramah di sinilah
jawaban telah dibedakan menurut pean teknologi yang menjadi solusi dari
tingkatannya, 5). Puzzel Kubus, puzzel maslah tersebut yang mana salah satunya
kubus atau yang selalu ddisingkat adlah gambar, power point, vidio dan
dengan PUKU yang merupakan jenis lain-lain.
permainan puzzel yang di modifikasi
dengan memasukan materi pelajaran Saran
PKn yang menghususkan pada bagian Berdasarkan kesimpulan di atas untuk
pengenalan pancasila dan nilai- menciptakan pembelajaran PKn yang
nilainnya. Yang mana manfaat dari efektif maka di sarankan agar guru lebih
PUKU ini dalah siswa cepat memahami aktif sebagai inovator dan motivator
materi dan memudahkan guru dala dalam berbagai kegiatan pembelajaran
memberikan melaksanakan pengajaran. dan yang paling penting menggunakan
Berdasarkan uraian di atas banyak teknologi sesuai tuntutan zaman seperti
teknologi yang bisa kita gunakan dan gambar, vidio, power poin, dan game
sering kita jumpai, karna pembelajaran education yang mana saran dari kami
menggunakan teknologi tidak hanya guru lebih menguasai teknologi agar
harus selalu menggunakan proyektor peajaran lebih menarik dan tidak
buktinya dengan media gambar atau monoton, guru juga di harapkan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (Mei, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

memahami karakterristik siswa sehingga Kabupaten Mamuju Utara. JUrnal


dapat lebih mudah mengaplikasikan Kreatif Tadulako Online Vul.3 No.
teknologi atau media pebelajaran yang 2, 88.
sesuai dengan kebutuhan siswa. Dan PP Nomer 32 tahun 2013 tentang
yang terakhir bagi pihak sekolah Standar Nasional Pendidikan.
hendaknya menambah fasilitas yang Sutrisno. (2018). Peran Pendidikan
dapat menunjang terselenggarannya Kewarganegaraan Dalam
proses belajar mengajar yang sesuai Membangun Warga Negara Global.
dengan tujuan pengajaran dan 42-43.
kesemuannya itu merupakan upaya Winataputra, U. S. (t.thn.). Hakikat,
meningkatkan minat belajar siswa Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
terhadap pembelajaran PKn di sekolah. Kewarganegaraan.

Daftar Pustaka
Anjani, c. k. (2016). peningkatan
presefsi belajar PKn melalui video
pada kelas IV SD Negeri Sleman 5.
jurnal pendidikan guru sekolah
dasar edisi 23 .
Capra. (t.thn.). Pengertian Teknologi
Menurut Para Ahli Secara Lengkap.
MateriBelajar.co.id.
Jafrizal, Yusrizal, & Harha, K. (t.thn.).
Peningkatan Minat Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran PKn Dengan
Menggunakan Media Gambar Pada
Siswa Klas IV SDN 26 Bukit
Tambun Tulang Kabupaten Peisir
Selatan . ejurnal bunghatta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Miarso. (t.thn.). Pengertian Tekologi
Menurut Para Ahli.
MateriBelajar.co.id.
Nasikhah, A. N., Widihastrini, F., &
Widodo, S. T. (2016).
Pengembangan Game Education
Pembelajaran PKn Materi
Menghargai Keputusan Bersama
Kelas V SD . Jurnal Kreatif, 83-89.
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016).
Inovasi Model Pembelajaran.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Polymaroa, P., Kapile, C., & Hamid, A.
(t.thn.). Penerapan Pembelajaran
PKn Dengan Media Visual Untuk
Meningkatakan Hasil Belajar Pada
Siswa Kelas V SDN Inperes 012
Bajawali Kecamatan Mariang

Anda mungkin juga menyukai