Makalah Biotanah Dan Pupuk Hayati
Makalah Biotanah Dan Pupuk Hayati
Kelompok 5:
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan
kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah Biotanah dan pupuk hayati
ini dengan tepat waktu.
Makalah “Pengujian Mikroba sebagai Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Tanaman
Acacia Mangium pada Pasir Steril di Rumah Kaca” ini ditulis untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Biotanah dan pupuk hayati. Kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini. Dalam
proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan
makalah ini
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa
yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat
umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acacia Mangium yang juga dikenal dengan nama akasia adalah salah satu spesies
pohon yang cepat tumbuh yang paling banyak digunakan dalam program ilmu perhutanan
dan ilmu perkebunan di seluruh asia dan pasifik. Pertumbuhan yang cepat kualitas kayu yang
baik dan kemampuan toleransinya terhadap berbagai jenis tanah dan lingkungan. Selain itu
tanaman ini mampu bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen (Rhizobium) dan
melaksanakan proses penambatan N bebas dari udara, sehingga tanaman dapat memenuhi
kebutuhan unsur N melalui penambatan secara hayati sehingga mengurangi ketergantungan
terhadap penggunaan pupuk N buatan. Namun secara alami unsur nitrogen ini dapat tersedia
apabila lingkungan kaya bakteri penambat nitrogen yang biasanya bersimbiosis dengan
kelompok tanaman dari famili Legumonosae. Oleh karna itu salah satu alternatif untuk
memperbaiki kondisi tanah dan lingkungan serta meningkatkan kesuburan tanah
menggunakan pupuk hayati dengan cara menginokulasi mikroba pemacu pertumbuhan
(bakteri penambat nitrogen) pada benih/bibit atau tanah maupun keduanya pada tanaman,
karena tidak semua biakan Rhizobium mampu hidup bersimbiosis dan efektif melaksanakan
proses penambatan nitrogen dari udara bebas. Berdasar hal tersebut, dilakukan penelitian ini
untuk mendapatkan inokulum yang cocok dan efektif serta efisien dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Biakan yang efektif diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk hayati, terutama untuk tanaman A. Mangium.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pupuk Hayati
2. Rhizobium
Bahan yang digunakan pasir steril, dalam pot-pot plastik berukuran 0,5 galon.
Sebanyak 1,8 kg pasir steril digunakan sebagai media tumbuh, kemudian setelah biji ditanam
di atasnya ditambah pasir yang telah dicampur dengan parafin dan benzol (steril) setinggi
2cm sebagai penutup biji yang ditanam. Tanaman dipanen pada umur 70 hari dengan
parameter yang diamati adalah bobot kering tajuk, akar, bintil akar, tanaman total, dan jumlah
bintil, komponen tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu 1050C selama 24 jam. Biakan
yang digunakan adalah (i) Bio 199R (isolat dari Acacia villosa), (ii) Bio 203 R (isolat dari
Albizia sinensis), (iii) Bio 205R (isolat dari Albizia saponaria), (iv) Bio 238R (isolat dari
Erythrina fusca), (v) Bio 251R (isolat dari Pterocarpus indicus), (vi) Bio 7R (isolat dari
Vigna silindrica), dan (vii) biakan campuran (Bio 199R+Bio 203R+Bio 205R+Bio 238R+Bio
251R+Bio7R).
Untuk mengetahui kemampuan bersimbiosis (Sc) biakan-biakan Rhizobium yang
diinokulasikan dilakukan penetapan dengan menggunakan cara Brockwell et al (1965)
sebagai berikut:
Nilai Sc dibagi dalam 4 katagori yaitu: E (sangat efektif) jika Sc>0,67, e (efektif) jika
0,33<Sc<0,67, e-(kurang efektif) jika Sc<0,33, dan I (tidak efektif) jika Sc<0. Selain dengan
Sc, pengujian tingkat keefektifan dilakukan juga dengan membandingkan bobot kering
tanaman total yang diuji dengan bobot kering tanaman kontrol yang ditambah dengan pupuk
N (K2) yang dinyatakan dengan persen seperti yang dikemukakan oleh Date.
DAFTAR PUSTAKA
Vessey, J. K. 2003. Plant growth promoting rhizobacteria as biofertilizers. Plant Soil 255 :
571-586.
Singh, J.S, V.C. Pandey, D.P. Singh. 2011. Efficient soil microorganisms: a new dimension
for sustainable agriculture andenvironmental development. Agric Ecosyst Environ 140:339–
353.
Permentan. 2009. Permentan No. 28 th. 2009: Pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah
tanah. Bab I. Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 2 dan 5. Hlm. 3.
Kyuma Kazutake. 2004. Paddy soil science. Kyoto Univ. Press and Trans Pacific Press.
Kyoto.