Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : SELYASTIN KARISMA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041390379

Tanggal Lahir : 30 JUNI 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/MANAJEMEN

Kode/Nama Program Studi : AKUNTANSI

Kode/UPBJJ : 83/KENDARI

Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 16 DESEMBER 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SELYASTIN KARISMA


NIM : 041390379
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : KENDARI

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Yang Membuat Pernyataan

SELYASTIN KARISMA
BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

1. - Ada, karena tidak meminta persetujuan manajer lain. Karena dianggap tidak sesuai di pasar, produk
tersebut tidak sukses dipasaran. oleh karena itu jika seorang pemimpin ingin mengeluarkan produk baru
seharusnya mendapatkan persetujuan dari manajer lain.
- Sedikitnya ada enam aspek komunikasi yang efektif untuk kasus tersebut :
 Meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi dengan setulus-tulusnya.
 Kejelasan (Clarity) : bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas.
 Ketepatan (accuracy) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat atau tepat.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang disampaikan harus benar. Benar disini
artinya bahwa sesuai dengan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi yang
disampaikan belum pasti kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan adalah benar-benar apa
yang kita ketahui. Itulah yang dimaksud dengan akurasi disini.
 Konteks (contex) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan
danlingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan bahasa dan akurasi yang
tepat tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang di
harapkan. Contohnya, sepulang dari kantor seorang suami berkata pada istrinya: ”Dindaku, tolong
kanda diberikan segelas air nan jernih, kanda haus sekali.” Dari segi kejelasan dan keakuratan
bahasa dan informasi tidak ada masalah. Tetapi konteksnya tidak tepat, sehingga reaksinya sang
istri mungkin tidak segera mengambilkan air melainkan bertanya tentang keadaan suami.
 Alur (Flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi
yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung mengemukakan kesulitan-
kesulitan kita terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam uang.
Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali menyampaikan perasaan jatuh cinta pada
seseorang.
 Budaya (culture) : aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata karama
atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin terkesan kurang sopan, tetapi
bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.
2. - Untuk menciptakan tim kerja yang handal terdiri dari orang-orang yang ditempatkan pada posisi yang
benar-benar sesuai dengan kompetensinya. Suatu kelompok harus mempunyai:
 Seorang pemimpin (ketua), yaitu seorang pemikir yang disiplin yang bertugas mengorganisir dan
mengkoordinir tim, memelihara keseimbangan usaha dan menjadi titik tumpu tim dalam menjaga
posisi mereka.
 Pembentuk, orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan dinamika dan pengarahan kepada
tim, menyediakan motivasi, kreatif.
 Pemikir, yang dapat menyediakan gagasan bagi kemajuan tim.
 Pengevaluasi, yang dapat mengevaluasi permasalahan yang ada dan hasil kerja tim.
 Penyelidik sumberdaya, yang menyediakan informasi dan jejaring sosial dan relasi.
 Pekerja tim, yang secara efisien berhubungan langsung dengan pekerjaan, memecahkan konflik,
memperlancar hubungan dan memotivasi rekan satu tim.
 Penyelaras akhir, yang memandu dan memberi peringatan kepada tim jika terjadi hal-hal yang tidak
sesuai dengan komitmen bersama.
Karakter diatas sebaiknya dimiliki oleh suatu tim. Tidak mustahil karakter tersebut terdapat
pada orang yang sama. Untuk itu diperlukan kejelian dari manajer untuk menentukan siapa saja yang
dapat masuk ke dalam tim dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat.
- Adapun untuk mengatasi Konflik yang terjadi diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat
konstruktif dan menerapkan pendekatan menang-menang (win-win approach).
3. Kepemimpinan John D. Rockefeller berdasarkan teori Kontemporer adalah Pemimpin transformasional
memotivasi bawahan untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa
pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan.
Sebagai pemimpin, Rockefeller merupakan seorang yang bijak dan lihai dalam menangani orang-
orang. Ia mempertahankan karakternya dengan sangat professional. Rockefeller adalah seorang pemimpin
yang inspiratif yang menggunakan kekuatannya pada para pekerja dan menghargai para eksefutif dengan
kemampuan social. Ia pernah berkata, “Kemampuan menghadapi orang merupakan komoditas yang dapat
dibeli layaknya gula dan kopi, dan saya lebih mengutamakan kemampuan tersebut di atas yang lain.”
Dengan gaya kepemimpinan yang tidak hanya memajukan perusahaannya namun juga
mengembangkan para pekerjanya, John Rockefeller dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin
transformasional yang berhasil membawa organisasinya menuju kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai