Anda di halaman 1dari 14

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN


MENGKONSUMSI OBAT PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI
DUSUN SUNDI KIDUL KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana


Keperawatan di Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Alma Ata Yogyakarta

Oleh :

Erik JUniarto
110100175

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2016

i
ii
iii
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN
MENGKONSUMSI OBAT PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI
DI DUSUN SUNDI KIDUL KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL
YOGYAKARTA

Erik Juniarto1, Nindita Kumalawati S2, Suparman2


1,2
Prodi Ners Universitas Alma Ata Yogyakarta
Jalan Ringroad Barat Daya Tamantirto, Kasihan Bantul Yogyakarta

INTISARI

Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak pula penyakit yang muncul dan
sering diderita khususnya pada lanjut usia, Seperti hipertensi, hipertensi merupakan
salah satu tanda awal penyakit kronis sehingga kepatuhan mengkonsumsi obat pada
lansia penderita hipertensi sangat diperlukan agar terhindar dari penyakit kronis.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun
Sundi Kidul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cros
sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua lansia hipertensi. Jumlah sampel
penelitian 95 orang menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini untuk
dukungan keluarga menggunakan kuesioner sedangkan kepatuhan menggunakan
lembar observasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan uji
statistik chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa 67 responden (93,1%) yang
mendapatkan dukungan dari keluarga didapatkan mengkonsumsi obat dalam kategori
patuh, sedangkan responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga tidak patuh
dalam mengkonsumsi obat yaitu sebanyak 5 responden (6,9%), responden yang tidak
mendapatkan dukungan keluarga tetapi masuk dalam kategori patuh berjumlah 11
responden (47,8%), sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari
keluarga dan tidak patuh dalam mengkonsumsi obat 12 responden (52,2%).
Berdasarkan analisis chi square diperoleh hasil ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat pada lansia yang menderita
hipertensi, (p<0,05) hubungan sedang (r =0,451). Oleh karna itu, diperlukan kesadaran
dari keluarga untuk mmberikan dukungan agar kepatuhan minum bat semakin baik.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, kepatuhan mengkonsumsi obat, lansia

1
THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE
MEDICATION ADHERENCE AMONG HYPERTENSIVE ELDERLY DISTRICT
SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA

Abstract

The increasing of age a will develop many disease in elderly, such as hypertension.
Hypertension is the one of early sign of crhonic diseases. Medication adherence is
important to reduce the risk of chronic diseases for hyphertensive elderly. The aim of
this study was to determine the relationship between family support and medication
adherence in Sundi district Sedayu, Bantul, Yogyakarta. This study was quantitative
study with cross-sectional design, the population was all of hypertensive elderly. 95
samples was obtained by total sampling technique. The questionnaire was used to
measure family support and the observational form to measure medication adherence.
The result of this study showed that 67 repondents (93,2%) who received a support
from the family had a good medication adherence, while 5 respondents (6,9%) had the
support from family noncompliance in taking a good medication adherence, 11
respondents (47,8%) did not get family support but catagorized as a compliance in
medication adherence, while respondets who did not have family support and
noncompliance in taking medication as much as 12 respondents (52,2%). This study
found a relationship between family support and medication adherence in hypertensive
elderly (P<0,05). Therefore, the awareness in supporting hypertensive elderly was
needed to make a higher leve lof medication adherence.

Keywords: Family Support, Medication Adherence, Elderly Hypertensive.

2
PEMBAHASAN kematian pada semua umur di
Semakin bertambah umur Indonesia4
seseorang semakin banyak pula Profil Kesehatan Provinsi
penyakit yang muncul dan sering Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
diderita khususnya pada lansia atau tahun 2013 melaporkan bahwa pada
lanjut usia. Pada usia lanjut akan terjadi banyak kasus kunjungan, penyakit
berbagai kemunduran pada organ hipertensi telah menjadi penyakit paling
tubuh,oleh sebab itu para lansia mudah dominankedua bagi kelompok keluarga
sekali terkena penyakit seperti di DIY6. Di Indonesia, persentase
1
hipertensi . Hipertensi adalah suatu penyakit hipertensi menurut kabupaten
keadaan dimana seseorang mengalami kota cukup bervariasi. Hasil Riset
peningkatan tekanan darah di atas Kesehatan Daerah menunjukkan
normal yang mengakibatkan suplai bahwa propinsi DIY masuk dalam lima
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh besar provinsi dengan kasus hipertensi
darah terhambat sampai ke jaringan terbanyak yang mencapai 38.5% dan
tubuh yang membutuhkannya2. sebanyak 29,564% diantaranya adalah
Data American Heart kelompok penduduk lanjut usia4.
Association menunjukkan sebanyak Penyakit hipertensi dapat
77,9 juta atau 1 dari 3 orang dewasa di menjadi faktor penyebab dari penyakit
Amerika Serikat menderita hipertensi. kronis, seperti terjadinya penyakit
Sedangkan pada tahun 2011, WHO jantung, stroke,dan penyakit
7
mencatat bahwa dua per tiga dari ginjal .Pengobatan menjadi faktor
penduduk dunia yang menderita penting bagi lansia penderita hipertensi
hipertensi diantaranya berada di negara dalam upaya mengendalikan tekanan
berkembang yang berpenghasilan darah agar tetap dalam kisaran normal.
rendah dan sedang dengan kelompok Kepatuhan mengkonsumsi obat pada
usia terbesar adalah lanjut usia lansia penderita hipertensi sangat
(55,9%). Indonesia berada dalam diperlukan agar terhindar dari resiko
deretan 10 negara dengan prevalensi penyakit kronis dan mencapai derajat
hipertensi tertinggi di dunia, bersama kesembuhan yang optimal8. Kepatuhan
Myanmar, India, Srilanka, Bhutan, atau ketaatan (compliance/adherence)
Thailand, Nepal, dan Maldives3. adalah tingkat pasien melaksanakan
Menurut Riset Kesehatan Dasar cara pengobatan, mematuhi apa yang
(RISKESDAS) Kementerian Kesehatan telah menjadi ketetapan dalam
Republik Indonesia, prevalensi prosedur pengobatan sebagaimana
hipertensi di Indonesia pada usia diatas yang disarankan oleh dokteratau
18 tahun mencapai 29,8%4. Prevalensi petugas kesehatan lainnya9. Kepatuhan
ini semakin bertambah seiring dengan lansia penderita hipertensi dalam
bertambahnya usia. Riset ini juga minum obat sangat penting untuk
menunjukkan bahwa sebanyak 76% mencapai derajat kesembuhan.Tidak
kasus hipertensi dalam masyarakat tercapainya penyembuhan penyakit
belum terdiagnosis5. Data Riskesdas hipertensi salah satunya disebabkan
menyebutkan hipertensi sebagai oleh ketidakpatuhan penderita9.
penyebab kematian nomor 3 setelah Ketidakpatuhan lansia penderita
stroke dan tuberkulosis, jumlahnya hipertensi dalam minum obat
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab menyebabkan angka kesembuhan

3
penderita hipertensi rendah, dan 65 lansia hipertensi di Dusun
kekambuhan meningkat, dan Sungapan. Hasil wawancara dengan
meningkatnya angka kejadian salah seorang anggota keluarga lansia
komplikasi lebih lanjut10. Ada beberapa penderita hipertensi diperoleh informasi
faktor yang dapat mempengaruhi awal bahwa kepatuhan lansia penderita
tingkat kepatuhan seseorang untuk hipertensi dalam mengkonsumsi obat
meminum obat, yaitu antara lain: usia, masih rendah. Ketidakpatuhan lansia
pekerjaan, waktu luang, pengawasan, hipertensi dalam mengkonsumsi obat
jenis obat, dosis obat, dukungan sosial anti hipertensi dapat menjadi masalah
keluarga dan penyuluhan dari petugas yang serius apabila tidak segera
kesehatan9. ditangani. Oleh karena itu, diperlukan
Dukungan keluarga merupakan penelitian yang bertujuan untuk
faktor penting dalam mendukung mengidentifikasi faktor kepatuhan
kepatuhan lansia penderita hipertensi lansia hipertensi dalam mengkonsumsi
untuk mengkonsumsi obat. Lansia yang obat anti hipertensi, salah satunya
sudah mengalami penurunan fungsi adalah dukungan keluarga..
dan menderita hipertensi sangat Berdasarkan latar belakang
membutuhkan dukungan dan bantuan masalah yang telah dikemukakan
dari orang lain khususnya keluarga. diatas maka rumusan masalah yang
Rahmawati menunjukkan ada diteliti adalah apakah hubungan
hubungan antara tingkat pendidikan dukungan keluarga dengan tingkat
lansia, sikap lansia, keterjangkauan kepatuhan mengkonsumsi obat pada
pelayanan kesehatan dan dukungan lansia yang menderita hipertensi di
keluarga dengan praktik lansia dusun sundi kidul kecamatan sedayu
berkunjung ke posyandu lansia. kabupaten bantul. Adapun tujuan dari
Selanjutnya, tingkat kunjungan lansia penelitian ini adalah untuk mengetahui
tersebut berkorelasi positif dengan hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan dalam mengkonsumsi obat tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat
dan kontrol terhadap tekanan darahnya pada lansia yang menderita hipertensi
agar tetap dalam kisaran normal. di Dusun Sundi Kidul.
Data Puskesmas Sedayu II
Bantul mempublikasikan bahwa selama BAHAN DAN METODE
tahun (2013) ditemukan sebanyak 139 Jenis penelitian ini adalah
lansia penderita hipertensi di Dusun penelitian survey analitik dengan
Sundi Kidul, sebanyak 128 lansia rancangan cross sectional. Populasi
penderita hipertensi di Dusun Polaman, dalam penelitian ini adalah seluruh
39 lansia penderita hipertensi di Dusun lansia yang menderita hipertensi yang
Argosari, dan 109 lansia penderita minum obat dan berdomisili di dusun
hipertensi di Dusun Sungapan sundi kidul Kecamatan Sedayu
Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul sebanyak 95 orang.
Selanjutnya, selama 6 bulan terakhir Pengambilan sampel dalam penelitian
(Agustus 2014 - Januari 2015) telah ini menggunakan teknik total sampling
dilaporkan sebanyak 95 lansia yaitu mengambil semua anggota
hipertensi di Dusun Sundi Kidul, 25 populasi menjadi sampel yang sesuai
lansia hipertensi di Dusun Argosari, 79 dengan kriteria inklusi dan eksklusi
lansia hipertensi di Dusun Polaman,

4
yang tinggal di Dusun Sundi Kidul yang Pada Tabel 4.1 dapat dilihat
berjumlah 95 orang. bahwa reponden dengan karakteristik
Analisa data menggunakan jenis kelamin perempuan lebih banyak
analisis univariat dan bivariat dengan dibandingkan dengan responden laki-
uji Chi Square. Selain itu variabel laki yaitu sebesar 51 responden
independent penelitian ini yaitu (53,7%). Pada karakterisrik usia,
dukungan keluarga, sedangkan sebagian besar responden berusia
variabel dependent yaitu tingkat diantara 60-65 tahun yaitu sebanyak 71
kepatuhan mengkonsumsi obat. responden (74,7%), sedangkan pada
karakteristik pendidikan dan pekerjaan,
HASIL DAN BAHASAN mayoritas responden bekerja sebagai
Responden dalam penelitian ini petani yaitu sebanyak 40 responden
adalah lansia yang tinggal di Sundi (42,1%) dengan pendidikan terbanyak
Kidul yang memenuhi standar kriteria. SD yang berjumlah 27 responden
Secara lengkap karakteristik responden (28,4%).
akan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel.2 Distribusi Frekuensi
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Berdasarkan Karakteristik Keluarga Di Dusun Sundi Kidul
Responden di Dusun Sundi Kidul Yogyakarta
Yogyakarta Dukungan F %
Karakteristik F % keluarga
Mendukung 72 75,8
Jenis kelamin
Laki-laki 44 46,3 Tidak mendukung 23 24,2
Perempuan 51 53,7
Total 95 100,0
Total 95 100
Usia Sumber: Data Primer 2016
60-65 71 74,7
66-70 21 22,1 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa
>70 3 3,2
berdasarkan hasil penelitian di Dusun
Total 95 100
Pekerjaan Sundi Kidul Kecamatan Sedayu
IRT 3 3,2 Kabupaten Bantul Yogyakarta dari 95
Dagang 21 22,1 responden yang diteliti, sebanyak 72
Petani 40 42,1 responden (75,8%) mendapatkan
Pensiunan 17 17,9 dukungan dari keluarga dan 23
Tidak bekerja 14 14,7 responden (24,2%) lainnya tidak
Total 95 100 mendapatkan dukungan dari keluarga.
Pendidikan
Tidak sekolah 18 3,2
SD 27 22,1 Tabel. 3 Distribusi Frekuensi
SMP 17 42,1 Responden Berdasarkan Tingkat
SMA 23 17,9 Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Di
PT 10 14,7 Dusun Sundi Kidul Yogyakarta
Kepatuhan f %
Total 95 100
Patuh 78 82,1
Sumber : Data Primer, 2016
Tidak patuh 17 17,9

5
Total 90 100,0 kepatuhan mengkonsumsi obat yang
ditunjukkan dengan hasil uji statistik
Sumber: Data Primer 2016 Chis quare diproleh nilai p Value 0,000
Pada Tabel. 3 dapat dilihat bahwa (p<0,05) dimana H0 ditolak dan Ha
berdasarkan hasil penelitian di Dusun diterima, sehingga dapat disimpulkan
Sundi Kidul Kecamatan Sedayu bahwa ada hubungan antara Dukungan
Kabupaten Bantul Yogyakarta dari 95 Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan
responden yang diteliti, sebagian besar Mengkonsumsi Obat Pada Lansia Yang
responden mengkonsumsi obat anti Menderita Hipertensi Di Dusun Sundi
hipertensi dalam kategori patuh yaitu Kidul Kecamatan Sedayu Kabupaten
sebanyak 78 responden (82,1%), Bantul Yogyakarta.
sedangkan konsumsi obat dalam
kategori tidak patuh sebanyak 17 PEMBAHASAN
responden (17,9%). Berdasarkan hasil analisis Tabel
1 menunjukkan bahwa sebagain besar
Tabel.4 Hubungan Antara Dukungan responden hipertensi yang tinggal di
Kelurga dengan Kepatuhan dusun Di Dusun Sundi Kidul
Mengkonsumsi Obat Lansia di Kecamatan Sedayu berjenis kelamin
Dusun Sundi Kidul Yogyakarta perempuan yaitu sebanyak 51
Kepatuhan Total responden (53,7%), sedangkan jenis
konsumsi obat Pkelamin laki-laki sebanyak 44
Dukungan Patuh Tidak Val
responden (46,3%). Hasil ini
patuh ue
keluarga menunjukan bahwa responden
N % N % N % perempuan lebih banyak dijumpai
Mendukung 67 93,1 5 6,9 72 100 0,0daripada responden laki-laki sehingga
kesempatan lansia perempuan untuk
00
Tidak 11 47,8 12 52,2 17 100 dijadikan sebagai responden lebih
besar. Hasil penelitian ini sejalan
mendukung dengan penelitian yang dilakukan Dewi
dengan hasil bahwa sebagian besar
Total 78 17 95
responden lansia di Desa Tonja
Sumber: Data Primer 2016 Denpasar Utara berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 21
Pada Tabel 4 dapat dilihat responden (52,5%) dari 40 responden
bahwa dari responden yang lansia yang diteliti11. Smeltzer dan
mendapatkan dukungan dari keluarga Barre mengemukakan bahwa hipertensi
sebagian besar mengkonsumsi obat lebih banyak menyerang wanita dari
dalam kategori patuh yaitu sebanyak 67 pada laki-laki, hal ini dikarenakan
responden (93,1%), sedangkan adanya faktor hormonal yang diamana
responden yang tidak mendapatkan perempuan mengalami penurunan
dukungan dari keluarga sebagian besar pada sistem endokrin seperti hormon
tidak patuh dalam mengkonsumsi obat estrogen dan progesteron sehingga
yaitu sebanyak 12 responden (52,1%). mempercepat proses penuaan. Jika
Penelitian ini menunjukkan produksi estrogen menurun, maka
bahwa dukungan keluarga fungsi pemeliharaan struktur pembuluh
berhubungan secara statistik dengan darah juga akan menurun.

6
Pada karakteristik usia sebagin menunjukkan bahwa prevalensi
besar responden berusia diantara 60- hipertensi cenderung lebih tinggi pada
65 tahun yaitu sebanyak 71 responden kelompok pendidikan rendah akibat
(74,7%). Hasil penelitian serupa juga ketidaktahuan tentang pola makan
ditunjukkan oleh Wulandhani dengan yang baik, gaya hidup sehat, tidak
hasil bahwa sebagian besar usia merokok serta tidak mengkonsusmi
responden lansia di wilayah kerja alkohol dan lebih sering berolahraga19.
Puskesmas Harapan Raya Riau Pada karakteristik pekerjaan
diantara 60-65 tahun yaitu sebanyak 52 didapatkan bahwa sebagian besar
responden (57,1%) dari 91 responden responden di Dusun Sundi Kidul
yang diteliti. Hasil tersebut Kecamatan Sedayu bekerja sebagai
menunjukkan bahwa semakin petani yaitu sebanyak 40 responden
bertambah usia seseorang maka akan (42,1%), sedangkan responden bekerja
terjadi perubahan struktural dan sebagai pedagang sebanyak 21
fungsional pada sisitem pembuluh responden (22,1%), pensiunan
perifer, dan penurunan dalam relaksasi sebanyak 17 responden (17,9%), IRT
otot polos pembuluh darah yang dapat sebanyak 3 responden (3,2%) dan
menurunkan kemampuan distensi dan yang tidak bekerja sebanyak 14
daya renggang pembuluh darah, responden (14,7%). Banyaknya
sehingga berkurangnnya kemampuan responden yang bekerja sebagai petani
aorta dan arteri besar dalam disebabkan karna letak geografis
mengakomodasi volume darah yang wilayah Dusun Sundi Kidul Kecamatan
dipompa oleh jantung serta Sedayu dikelilingi oleh daerah
mengakibatkan penurunan curah persawahan sehingga mayoritas
jantung dan peningkatan tahanan responden di Dusun Sundi Kidul
perifer. bekerja sebagai petani..
Karakteristik pendidikan Berdasarkan analisis Tabel 2, dari 95
responden menunjukkan bahwa responeden yang diteliti, sebagian
sebagian besar menempuh pendidikan besar responden mendapatkan
SD yaitu sebanyak 27 responden dukungan dari keluarga yaitu sebanyak
(28,4%). Notoatmodjo menjelaskan 72 responden (75,8%), sedangnkan
bahwa tingkat pendidikan seseorang responden yang tidak mendapatkan
mempengaruhi kemampuan seseorang dukungan dari keluarga sebanyak 23
dalam menerima informasi dan responden (24,2%).
mengolahnya sebelum menjadi perilaku Hasil penelitian ini didukung
yang baik atau buruk sehingga oleh penelitian yang dilakukan yang
sehingga berdapak terhadap status dilakukan Wulandhari dengan hasil
kesehatannya12. Hasil penelitian ini bahwa sebagian besar responden
sejalan dengan penelitian yang lansia di wilayah kerja Puskesmas
dilakukan Wulandhani dengan hasil Harapan Raya Riau mendapatkan
bahwa sebagian besar pendidikan dukungan yang positif dari keluarga
responden lansia di wilayah kerja yaitu sebanyak 50 responden (54,9%),
Puskesmas Harapan Raya Riau yaitu sedangkan responden yang
sekolah dasar yaitu sebanyak 31 mendapatkan dukungan negatif
responden (34,1%) dari 91 responden sebanyak 41 responden (45,1%)19.
yang diteliti. Hasil tersebut Dukungan keluarga merupakan sikap

7
atau tindakan dan penentuan keluarga obatnya sesuai dengan jumlah hari
terhadap penderita yang sakit. yang dilalui dari tanggal didapatkan
Kehadiran orang lain didalam obat, sedangkan responden dikatakan
kehidupan pribadi seseorang begitu tidak patuh apabila responden tidak
sangat diperlukan. Hal ini terjadi karena menghabiskan jumlah obat sesuai
seseorang tidak mungkin dapat dengan jumlah hari yang dilalui dari
memenuhi kebutuhan fisik maupun tanggal didapatkannya obat. Hasil
psikologisnya sendirian. Keluarga penelitian ini tidak sejalan dengan
merupakan bagian dari penderita yang penelitian yang dilakukan Agrina
tidak dapat dipisahkan, dengan adanya dengan hasil bahwa sebagian besar
dukungan keluarga penderita atau responden kelurahan Sidomulyo Barat
responden akan merasa senang dan Pekanbaru tidak patuh dalam dieet
tentram apabila mendapat perhatian hipertensinnya yang berkorelasi positif
dan dukungan tersebut akan dengan kepatuhan minum obat yaitu
menimbulkan kepercayaan dirinya sebanyak 34 responden (56,7%), dan
untuk menghadapai atau mengelola patuh sebanyak 26 responden
penyakitnya13. 15
(43,3%) . Hasil penelitian ini sejalan
Dukungan keluarga dapat dengan penelitian yang dilakukan Dewi
diwujudkan dengan memberikan dengan hasil bahwa sebagian besar
perhatian, bersikap empati, responden yang berobat di BKPM pati
memberikan dorongan, memberikan patuh dalam mengkonsumsi obat yaitu
saran, serta memberikan sebanyak 24 responden (60%),
pengetahuan14. Dukungan keluarga sedangkan yang tidak patuh sebanyak
berkaitan dengan pembentukan 16 responden (40%)11. Banyaknya
keseimbangan mental dan kepuasan responden yang patuh mengkonsumsi
psikologis, dimana anggota keluarga obat disebabkan oleh beberapa faktor
yang memandang bahwa orang yang diantaranya persepsi dan prilaku pasien
bersifat mendukung selalu siap seperti berat ringannya penyakit yang
memberikan pertolongan dan bantuan dihadapai serta harapan-haran yang
jika diperlukan dan menjadi motivator nantinya akan mempengaruhi motivasi
kuat bagi lansia penderita hipertensi pasien untuk memulai dan menjaga
apabila selalu menyediakan diri untuk perilaku minum obat selama proses
mendampingi dan memberi suport pengobatan berlangsung, serta
dalam kepatuhan mengkonsumsi pentingnya interaksi antara pasien
obatnya. dengan dokter maupun keluarga yang
Berdasarkan Tabel 3 memberikan konsultasi dan pesan-
menunjukkan dari 95 responden yang pesan yang secara tidak langsung
diteliti, sebagian besar responden dapat memperbaiki dan mempertahan
mengkonsumsi obatnya dalam kategori kepatuhan responden dalam
yang patuh yaitu sebanyak 78 mengkonsumsi obatnya16.
responden (82,1%), sedangkan Horne lebih lanjut menjelaskan
responden mengkonsumsi obat dalem bahwa faktor yang mempengaruhi
kategori tidak patuh sebanyak 17 kepatuhan mengkonsumsi yaitu pada
responden (17,9%). teori healt Belief Model, teori tersebut
Responden dikatakan patuh apabila menjelaskan tentang model perilaku
responden menghabiskan jumlah sehat yang merupakan fungsi dari

8
keyakinan responden tentang besarnya secara signifikan dengan kepatuhan
ancaman penyakit serta keuntungan mengkonsumsi obat yang ditunjukkan
dari rekomendasi yang diberikan dengan uji ststistik Chi square diperoleh
petugas kesehatan16. Ancaman yang nilai p value 0,000 (p<0,05), sehingga
diraskan berasal dari keyakinan tentang dapat disimpulkan bahwa ada
keseriusan yang dirasakan terhadap hubungan antara dukungan keluarga
penyakit dan kerentanan yang dengan kepatuhan mengkonsumsi obat
dialaminya. Responden kemudian pada lansia penderita hipertensi,
menilai bahwa keuntungan dari kontingensi korelasi menunjukkan
tindakan yang diambil misalnya berobat keeratan hubungan sedang yang
akan mengurangi simtom dari penyakit ditunjukkan dengan hasil koofesien
tersebut meskipun dibayangi oleh kontingensi sebesar 0,451 Hal ini
resiko-resiko dari tindakan yang terjadi karena masih ada faktor-faktor
diambilnya berupa takut akan efek lain yang dapat mempengaruhi
samping ataupun biaya pengobatan. kepatuhan dalam mengkonsumsi obat
Berdasarkan dinamika tersebut dapat seperti usia, jenis kelamin, sosial
dipahami bahwa kepatuhan dalam ekonomi, pendidikan, pengetahuan dan
mengkonsumsi obat merupakan proses tempat tingggal9. Hasil penelitian ini
yang diawalai oleh keyakinan didukung oleh penelitian yang
seseorang akan keseriusan dilakukan Hairunisa dengan hasil
penyakitnya, yang berujung pada bahwa terdapat hubungan yang
tindakan berobat kepetugas kesehatan signifikan antara kepatuhan minum
termasuk kepatuhan dalam obat dan diet dengan tekanan darah
mengkonsumsi obat. terkontrol di wilayah kerja Puskesmas
Pada Tabel 4 hasil analisis Perumnas I Pontianak Barat yang
menggambarkan bahwa responden ditunjukkan dengan hasil uji statistik
yang mendapatkan dukungan dari Chy square dengan p value 0,000
keluarga sebagian besar memiliki (p<0,05)17. Hasil penelitian serupa juga
kepatuhan dalam mengkonsumsi dilakukan oleh Triani dengan hasil
obatnya yaitu sebanyak 67 responden bahwa terdapat hubungan yang
(93,1%), sedangkan responden yang signifikan antara dukungan keluarga
tidak mendapatkan dukungan dari dengan kepatuhan berobat responden
keluarga sebagian besar tidak patuh penderita hipertensi di Puskesmas
dalam mengkonsumsi obatnya yaitu Ngaliyan Semarang yang ditunjukkan
sebanyak 12 responden (52,2%). Hasil oleh hasil uji statistik Chy square
tersebut menunjukkan bahwa semakin dengan p value 0,000 (p<0,05). Hasil
tinggi dukungan yang diberikan tersebut menunjukkan keluarga
keluarga kepada responden maka mempunyai peran yang sangat penting
semakin tinggi pula tingkat kepatuhan dalam memberikan motivasi kepada
pasien dalam mengkonsumsi atau anggota keluarga yang mengalami
menghabiskan obatnya sesuai resep masalah hipertensi terutama dalam
yang diberikan dokter maupun petugas kepatuhan mengkonsumsi obatnya
kesehtan lainnya. sesuai dengan resep dokter maupun
Hasil dari penelitian ini juga tenaga kesehatan lainnya20.
menunjukkan bahwa dukungan Dukungan keluarga merupakan
keluarga dinyatakan berhubungan sikap, tindakan, dan penentuan

9
keluarga terhadap penderita yang konsumsi obat dalam kategori tidak
sakit13.Dukungan keluarga sangat patuh sebanyak 17 responden
diperlukan oleh seorang penderita, (17,9%).
karena orang yang sedang sakit 3. Ada hubungan yang signifikan
tentunya membutuhkan perhatian antara dukungan keluarga dengan
dalam keluarga. Perhatian dari kelurga kepatuhan mengkonsumsi obat
tersebut dapat berupa kasih sayang, yang ditunjukkan dengan hasil uji
perhatian, maupun kepatuhan untuk statistik Chi square diperoleh nilai p
mengkonsumsi obat. Keluarga dengan value 0,000 (p<0,05) dengan
dukungan yang baik tentunya akan keeratan hubungan sedang serta
selalu mengingatkan untuk meminum arah korelasi positif yang
obat ketika waktunya minum obat, menunjukkan semakin tinggi
sedangkan keluarga dengan dukungan dukungan keluarga yang diberikan
yang kurang, mereka sibuk dengan maka semakin tinggi pula tingkat
urusannya sendiri-sendiri sehingga kepatuhan responden dalam
kurang memperhatikan terhadap mengkonsumsi obatnya.
keluarga yang sedang sakit.
Pengobatan hipertensi yang diberikan Daftar Rujukan
setiap hari harus didukung dengan 1. Andria. (2012). Hubungan
kepatuhan minum obat yang teratur Antara Perilaku Olahraga,
oleh responden. Tingkat kepatuhan Stress, dan Pola Makan dengan
terhadap konsumsi obat hipertensi Tingkat Hipertensi pada Lanjut
akan meningkatkan efektivitas Usia di Posyandu Lansia
pengobatan serta mencegah komplikasi Kelurahan Gebang Putih
yang lebih buruk dari penyakit Kecamatan Sukolilo Kota
hipertensi. Kepatuhan minum obat Surabaya. Skripsi.Fakultas
dalam jangka panjang akan Kesehatan Masyaakat
menurunkan morbiditas (kesakitan) dan Universitas Airlangga Surabaya.
mortalitas (kematian) penderita 2. Gunawan.(2005). Hipertensi.
18
hipertensi . Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
3. Anonim.(2013). dikutip dalam
Simpulan http://digilib.esaunggul.ac.id/pub
1. Sebagian besar dari 67 responden lic/UEU-Undergraduate-2408-
(93,1%) mendapatkan dukungan BABI.pdf, diakses 27 Februari
dari keluarga dan patuh dalam 2015.
mengkonsumsi obat dengan 4. Riset Kesehatan Dasar. (2007).
kategori patuh Hipertensi di Indonesia. Jakarta:
2. berdasarkan hasil penelitian di Kementerian Kesehatan
Dusun Sundi Kidul Kecamatan Republik Indonesia
Sedayu Kabupaten Bantul 5. Medicinus, Vol. 25 , No. 1
Yogyakarta dari 95 responden Edition April 2012. Scientific
yang diteliti, sebagian besar Journal of Pharmageutical
responden mengkonsumsi obat Development and Medical
anti hipertensi dalam kategori Application HYPERTENSION
patuh yaitu sebanyak 78 6. Profil Kesehatan DIY Tahun
responden (82,1%), sedangkan 2013 dikutip dalam

10
http://www.depkes.go.id/resourc Keperawatan. Jakarta: Selemba
es/download/profil/PROFIL_KE Medika.
S_PROVINSI_2012/14_Profil_K 15. Agrina. (2012). Kepatuhan
es.Prov.DIYogyakarta_2012.pdf Lansia Penderita Hipertensi
, diakses 18 Februari 2015. dalam Pemenuhan Diet
7. Dalimartha.S, (2008).Care Your Hipertensi. Skripsi. PSIK
Self Hipertensi.Jakarta : Universitas Riau
Penebar Plus. 16. Horne, R. (2006). Compliance,
8. Arifin. (2009). Hipertensi: Adherence & Concordance:
Pengenalan, Pencegahan, dan Implications For Asthma
Pengobatan. Jakarta: PT Treatment. Publications Of
Bhuana Ilmu Populer. America Colledge Of Chest
9. Avianty.(2005). Tekanan Darah Physicians.
Tinggi.(Yasmine, Penerjemah), 17. Hairunisa. (2014). Hubungan
Jakarta: Erlangga Tingkat Kepatuhan Minum Obat
10. Departemen Kesehatan RI. dan Diet dengan Tekanan
(2007). Pedoman tatalaksana Darah Terkontrol pada
gizi usia lanjut untuk tenaga Penderita Hipertensi Lansia di
kesehatan. Jakarta: Direktorat Wilayah Kerja Puskesmas
Bina Gizi Mayarakat Ditjen Perumnas I Kecamatan
Binkesmas Depkes RI. Pontianak Barat. Skripsi.
11. Dewi, K.C., Citra. (2015). 18. Palmer, A., & Williams, B.
Hubungan Dukungan Keluarga (2007).Simple guides tekanan
Dengan Tingkat Kepatuhan darah tinggi. Jakarta: Erlangga
Penatalaksanaan Diet Lansia 19. Wulandhani, S., Ayu. (2014).
Dengan Hipertensi Di Hubungan Dukungan Keluarga
Lingkungan Kelurahan Tonja. Dengan Motivasi Lansia
Jurnal Keperawatan Universitas Hipertensi Dalam
Udayana. Memeriksakan Tekanan
12. Notoadmodjo, S. (2011). Darahnya. Skripsi. PSIK
Pendidikan dan Prilaku Universitas Riau.
Kesehatan. Jakarta: Rineka 20. Triani, L. (2012). Hubungan
Cipta Antara Tingkat Pendidikan Dan
13. Friedman, M.M. (2010). Buku Dukungan Keluarga Terhadap
Ajar Keperawatan Keluarga: Kepatuhan Berobat Pada
Riset, Teori dan Praktek. Edisi Penderita Hipertensi Di
5. Jakarta: EGC Puskesmas Ngaliyah
14. Efendi, F. (2009). Keperawatan Semarang. Skripsi. STIKES
Kesehatan Komunitas: Teori Telogorejo Semarang.
dan Praktik Dalam

11

Anda mungkin juga menyukai