Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Galih Syifa Haula


NIM. : 20.01.061.070
Mata Kuliah. : PSIKOLOGI ABNORMAL
Dosen Pengampu : Ayuning Atmasari M.Psi., Psikolog
Prodi / Fakultas : Psikologi / Psikologi
Kelas /Semester. : A, B, / II
Sifat Ujian : Open Book

1. Gangguan perkembangan ialah suatu keadaan apabila perkembangan individu dalam kondisi
yang lebih rendah atau pendek dibandingkan dengan individu lain seusianya. Proses
perkembangan terjadi sejak dalam intra uterine/ rahim hingga dewasa. Nah disebut gangguan
perkembangan ketika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan – penyimpangan tertentu.
Masalah penyimpangan tumbuh kembang yang terjadi di masyarakat memang bervariasi,
diantaranya 1). gangguan kognitif, dapat mempengaruhi fungsi intelektual, mengganggu
kesadaran dan menyebabkan kesulitan dalam belajar, individu juga mengalami kesulitan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Keterlambatan kognitif dapat terjadi pada
individu yang mengalami cedera otak karena infeksi, seperti meningitis, yang dapat
menyebabkan pembengkakan di otak. down syndrome juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya keterlambatan kognitif. 2). Gangguan motorik adalah kondisi ketika saraf motorik
mengalami kerusakan. Kondisi saraf motorik yang rusak dapat menyebabkan penderitanya
sulit berjalan, berbicara, bahkan bernapas. 3). Gangguan perkembangan sosial-emosional
disebabkan oleh perbedaan otak dalam memproses informasi, atau bereaksi terhadap
lingkungan sekitar. Akibatnya, kemampuan untuk belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi
dengan orang lain atau yang berkaitan dengan sosial emosi, kepribadian, dan hubungan
interpersonal. Gangguan sosial emosi dapat terjadi pada setiap individu dari semua usia.
Keadaan emosi tersebut yang terganggu akan mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan
mereka mengatasi persoalan sehari-hari serta tugas perkembangan lainnya. 4). Gangguan
perkembangan bicara, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls
ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Penyebab gangguan atau keterlambatan bicara
adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau
kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan kondisi
lingkungan .Kondisi lingkungan negatif terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial,
teknik pengajaran salah, sikap orang tua. Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena
kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan
fungsi motorik lainnya. 5). Gangguan perkembangan Seksual, Keadaan perkembangan
organ kelamin laki-laki atau perempuan yang Berbeda dari normalnya. Kondisi ini dapat
terjadi kelainan dalam perkembangan kromosom seks, Gonad, atau anatomi organ kelamin.
Gangguan dalam proses pembentukan organ kelamin ini Menyebabkan fungsi organ kelamin
tidak sempurna. Pengobatan gangguan perkembangan dapat dilakukan dengan mengonsumsi
obat dan menjalani terapi tergantung pada jenis gangguan dan penyebab nya.

2. A. Jeje mempunyai orientasi seksual yang berbeda dari laki-laki biasanya yaitu homoseksual
yang bukanlah gangguan atau penyakit, tapi kalau dikaitkan dengan norma yang berlaku di
Indonesia, itu adalah abnormalitas. Jeje tidak menunjukan gangguan Psikoseksual teori
Sigmund freud. Jeje mengalami depresi dengan pemicu karena trauma putus cinta yang
dialaminya dengan fase yang terlihat di kasus ini adalah diawali dengan penolakan Jeje atas
kondisi hubungan nya yang berantakan lalu muncul ke tidak stabilan emosi dan syok yang
mengakibatkan Jeje bertengkar dengan pasangannya. Lalu berlanjut Jeje yang mulai
mempertanyakan dan melihat kesalahannya, Jeje beberapa kali mencoba mengajak balikan
tapi tidak membuahkan hasil. rasa terpuruk yang ditandai dengan seringnya bermimpi buruk
dan berpikiran aneh seperti mengancam untuk menyebarkan Video pribadi mereka. Lalu
karena usaha nya tidak berhasil Jeje pun mulai mengalami stres tingkat tinggi atau depresi,
Jeje mulai menyiksa dirinya sendiri/self injury.jeje juga menunjukan gejala anti sosial. Jeje
belum dapat berdamai dengan traumanya.

B. - Aksis I : f.30 : gangguan suasana perasaan


- Aksis II : f.60 : gangguan kepribadian yang khas
- Aksis III : -
- Aksis IV : masalah yang berkaitan dengan lingkungan sosial
- Aksis V : GAF 55

C. Jeje mengalami Self injury yang diakibatkan oleh faktor afektif yang berasal dari trauma,
Jeje akan rentan merasakan emosi negatif, frustasi, putus asa, depresi. Jeje mencederai dirinya
sendiri dengan menarik rambutnya hingga rontok dan menyayat tangannya dengan
menggunakan silet. Maka intervensi nya adalah :
1). Penanganan medis untuk menangani kerusakan yang disebabkan tindakan menyakiti diri
sendiri
2). Terapi dan konseling dengan tenaga profesional. Terapi yang dapat digunakan adalah
Psikoterapi untuk mengembalikan motivasi hidupnya, Terapi Perilaku kognitif untuk
mengubah pola pikir negatif menjadi positif, Jeje akan diajak untuk berpikiran positif
kedepannya dengan beberapa sesi, Dapat juga melakukan Terapi Kelompok jika Jeje nyaman
dengan pengobatan dengan orang lain dan melalui persetujuan antara Jeje dan ahli. Lalu ada
beberapa hal yang dapat Jeje lakukan yaitu dengan melakukan kegiatan positif, mengalihkan
pikiran ke hal yang lebih nyaman dan menyenangkan seperti mendengarkan musik, mencoba
mengintrospeksi diri, meminta teman atau orang terdekat untuk mengingatkan hal-hal yang
dapat memicu Jeje untuk melakukan self injury, mengalihkan rasa self injury dengan hal lain
yang penting apa yang ingin kita rasakan dapat tersalurkan seperti dengan menggambar dan
sebagainya, mencoba memaafkan diri, melakukan meditasi, tetap menjalani terapi dan
konseling, berkomunikasi dengan ahli yang menangani. Orang terdekat Jeje pun harus
membantu dengan menerima kondisi Jeje dan memberikan motivasi penuh kepada Jeje.
3). Mengonsumsi Obat yang disarankan oleh ahli.

Jeje memiliki orientasi seksual yang berbeda yaitu homoseksual yang bukanlah Penyakit atau
gangguan karena Jeje menerima sepenuhnya orientasi seksual dirinya dan merasa baik-baik
saja dan tidak ada penurunan mental dari orientasi seksual Jeje tersebut. Jeje dapat melakukan
terapi jika merasa tidak nyaman, dan terapi itu akan menghilangkan ke tidak nyamanan nya
bukan orientasi seksual Jeje. Menurut saya homoseksual dan heteroseksual sama sehatnya.

Anda mungkin juga menyukai