Contoh kasus
Pembunuhan Marsinah
Marsinah menyusul temannya di Kodim
Kodim memanggil 10 buruh yang melakukan aksi itu dan Marsinah menyusul dan melihat teman
nya disiksa dan dipaksa berhenti dari PT CPS. Sepulangnya, Marsinah bertemu rekan buruhnya
dan menyampaikan kejadian serta mengabarkan bahwa upah sudah naik. Setelah itu, selama 3
hari Marsinah tidak ada kabar.
Marsinah ditemukan tewas
Pada 8 Mei Marsinah akhirnya ditemukan tewas dihutan Jegong dengan luka disekujur tubuh.
Hasil otopsi menyatakan bahwa Marsinah mengalami penganiayaan berat.
Penyelidikan Polisi
Pemimpin PT CPS ditangkap, dan berdasarkan penyelidikan polisi, Marsinah diculik oleh
Suprapto (Pegawai) dan disekap selama 3 hari lalu dibunuh oleh Suwono (Satpam).
Tindakan hukum
Sembilan petinggi PT CPS divonis 17 tahun dan 4 orang staff divonis 14 tahun penjara. Namun
pada 3 Oktober 1993, Yudi Santoso (pemilik) bersama karyawannya mengajukan banding di
pengadilan Tinggi Surabaya dan bebas serta terbukti tidak bersalah atas pembunuhan Marsinah.
Daftar Pustaka
Masyhur Effendi, Perkembangan Dimensi Hak asasi Manusia (HAM) & proses dinamika
penyusunan hukum hak asasi manusia (HAKHAM), Ghalia utama, bogor, 2005
Sarinah, dkk, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan ( PPKn di Perguruan Tinggi ),
Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Saputra, Riki. 2021. Analisis Pelanggaran HAM Berat.Yogyakarta: Researchgate