Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian filsafat
Filsafat merupakan ilmu yang sudah sangat tua. Bila kita membicarakan filsafat maka
pandangan kita akan tertuju jauh ke masa lampau di zaman Yunani Kuno. Pada masa itu
semua ilmu dinamakan filsafat. Dari Yunanilah kata ―filsafat‖ ini berasal, yaitu dari kata
―philos‖ dan ―sophia‖. ―Philos‖ artinya cinta yang sangat mendalam, dan sophia‖ artinya
kebijakan atau kearifan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara populer dalam kehidupan
sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penggunaan populer, filsafat dapat
diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut sebagai pandangan
masyarakat (masyarakat). Mungkin anda pernah bertemu dengan seseorang dan mengatakan:
―filsafat hidup saya adalah hidup seperti oksigen, menghidupi orang lain dan diri saya
sendiri‖. Atau orang lain lagi mengatakan: ―Hidup harus bermanfaat bagi orang lain dan
dunia‖. Ini adalah contoh sederhana tentang filsafat seseorang.

Filsafat bersifat sistematis artinya pernyataan-pernyataan atau kajiankajiannya


menunjukkan adanya hubungan satu sama lain, saling berkait dan bersifat koheren (runtut). Di
dalam tradisi filsafat ada paham-paham atau aliran besar yang menjadi titik tolak dan inti
pandangan terhadap berbagai pertanyaan filsafat. Misal: aliran empirisme berpandangan bahwa
hakikat pengetahuan adalah pengalaman. Tanpa pengalaman, maka tidak akan ada pengetahuan.
Pengalaman diperoleh karena ada indera manusia yang menangkap objek-objek di sekelilingnya
(sensasi indera) yang kemudian menjadi persepsi dan diolah oleh akal sehingga menjadi
pengetahuan. Filsafat bersifat universal, artinya pertanyaan-pertanyaan dan jawabanjawaban
filsafat bersifat umum dan mengenai semua orang. Misalnya: Keadilan adalah keadaan seimbang
antara hak dan kewajiban. Setiap orang selalu berusaha untuk mendapatkan keadilan. Walaupun
ada perbedaan pandangan sebagai jawaban dari pertanyaan filsafat, tetapi jawaban yang
diberikan berlaku umum, tidak terbatas ruang dan waktu. parsial).

Beberapa pengertian tentang filsafat diatass dapat dipahami bahwa filsafat bertalian dengan
kegiatan pemikiran atau berfikir yang dilakukan manusia. Sasaran pemikiran diarahkan pada
segala sesuatu yang ada secara keseluruhan. Dengan ciri yang menyeluruh dari pandangan
filsafat inilah, filsafat berusaha mengatassi spesialisasi setiaap ilmu. 1

1 Drs. Sidi Gazalba,  sistematika  filsafat (Jakarta: N.V. Bulan Bintang, 1981)


Dapat juga disimpulkan bahwa:
1.         Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.
2.         Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: ” hakikat
Tuhan, ” hakikat alam semesta, dan ” hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi
dari paham tersebut.
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’. Berfilsafat
artinya berpikir (Hasyimsyah, 1998: 1). Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat.
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan
mengatakan bahwa “setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua
manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua
manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya filsafat adalah hasil akal seorang
manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata
lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu secara sistematis, radikal, dan universal.2

2 Jujun
Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebagai Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2009).hlm. 35

Anda mungkin juga menyukai