PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
diamati melalui kebutuhan konsumsi sayuran yang setiap tahun makin meningkat
produksi sayuran dan jenis sayuran spesifik dataran tinggi sangatlah sulit terutama
Ditinjau dari aspek budidaya sawi, tanaman ini tidaklah terlalu sulit.
masakan Cina dan lain-lainnya. Hal tersebut menunjukkan dari aspek social
Sayuran sawi yang dikonsumsi baik setelah diolah maupun sebagai lalapan
kesehatan tubuh. Menurut data yang tertera dalam daftar komposisi makanan
makanan yang terkandung dalam setiap 100 gr berat basah sawi adalah sebagai
berikut :
1
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gr sawi
Selain memiliki kandungan gizi dan viatamin yang penting bagi kesehatan,
sawi juga dapat digunakan sebagai obat penghilang rasa gatal ditenggorokan
pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, dan bahan pembersih darah.
daerah lain. Keadaan ini, dapat disebabkan pemerintah puasat dan daerah
maupun pelaku agribisnis terpaku dalam waktu yang lama untuk mencapai dan
disadari, jika komoditas sayuran itu berpeluang besar dikembangkan dari aspek
internasional.
kebijakan ataupun program yang berpihak pada para petani sayur sehingga jika
diperhatikan petani hortikultura (buah dan sayuran) di Riau menurun dari 112.688
rumah tangga (1983) menjadi 106.208 rumah tangga (1993). Jikalau usaha ini
2
tidak diantisipasi maka kebutuhan sayuran akan di pasok dari daerah lain,
dan dapat dimanfaatkan petani daerah lain. Berkaitan dengan hal ini, maka saya
Tampan Timur dengan tujuan untuk melihat keuntungan yang didapat dari
menganalisa studi kelayakan tersebut maka saya akan mencoba melihat dari
berbagai aspek.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk mengetahui jumlah
modal yang dibutuhkan, biaya produksi, penjualan dan keuntungan, rasio laba
atas keuntungan , Break even point, Return of investment dan lain-lain yang
aspek yang sangat penting dipahami adalah aspek pasar dan pemasaran. Selama
ini para petani sayur dalam pemasaran hasil usaha sayuran sawi adalah dengan
3
cara menjual lansung ke konsumen. Adapun bentuk pasar bagi usaha tanaman
sawi ini adalah bentuk pasar persaingan sempurna karena usaha ini dapat
dijalankan oleh berbagai pihak selama mereka mampu sementara bentuk pasar
panen dan jumlah pembeli berkisar antara 20-30 orang. Sementara itu harga sawi
berkisar Rp 400,00/kg per-ikat. Untuk sawi yang ditanam adalah sawi yang
permintaannya tinggi di pasaran yaitu sawi bakso atau yang lebih populer disebut
dengan nama Caisim. Sawi ini sangat laku di pasaran karena rasanya yang
renyah, segar dengan sedikit rasa pahit membuatnya banyak diminati. Selain enak
ditumis, sawi ini banyak dicari atau dibutuhkan para pedagang mie bakso,, mie
bertambah tinggi.
4
lokasi usaha ini tidak diaspal namun merupakan jalan tanah berpasir yang cukup
lebar, datar dan terawat dengan baik. Luas lokasi perkebunan sayur ini kurang
lebih 1 ha. Kondisi perkebunan sayuran sawi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
para pengunjung (dalam hal ini konsumen), karena ketika para konsumen
hamparan permadani hijau yang tertata indah dan teratur. Meskipun lokasi terletak
diujung desa namun dengan adanya sarana transportasi maka kebun sayur ini
benih sawi, pupuk kandang, pestisida, air, fasilitas transportasi dan letak pasar
yang dituju.
2. Konstruksi Lahan
berbentuk empat persegi panjang yang membujur dari arah barat ke timur dan
dibuat dengan ukuran 120 cm, sementara panjang disesuaikan dengan ukuran
petak tanah. Tinggi bedeng penanaman adalah sekitar 20-30 cm dengan jarak
antar bedeng adalah 30 cm. Jarak antara bedeng ini merupakan tempat lalu lalang
3. Pengelolaan Kebun
5
pengelolaan kebun meliputi usaha pemeliharaan tanaman sawi . Tindakan
a. penyiraman. Penyiraman alami adalah air hujan dan dimusim hujan kebutuhan
air yang diperlukan biasanya telah mencukupi keperluan tanaman sawi. Jika
hujan turun deras maka air yang berlimpah harus dikeluarkan dari areal
menyalurkan kelebihan air. Dimusim kemarau atau hujan tidak menentu maka
100 meter.
Dilakukan apabila ada hama dan penyakit yang merusak tanaman sawi.
6
4. pemilihan dan Perencanaan Jenis Sawi
Adapun sawi yang dipilih untuk dibudidayakan adalah sawi Caisim (sawi
bakso) atau sawi cina. Sawi ini paling banyak digemari masyarakat kota
Pekanbaru karena rasanya yang renyah, segar, manis dan sedikit rasa pahit. Sawi
ini banyak dibutuhkan oleh pedagang mie bakso, mie ayam, restoran masakan
5. Sarana Produksi
Sarana produksi disini meliputi penyediaan benih sawi, pupuk kandang dan
pupuk buatan, pestisida serta tenaga kerja. Benih sawi yang akan dibudidayakan
adalah benih berlabel biru. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk
kandang yang sudah matang. Sementara pupuk buatan dan pestisida dibeli pada
toko pertanian yang berada tidak jauh dari lokasi penanaman. Tenaga kerja
6. Panen
kondisi fisik tanaman yaitu seperti bentuk, warna dan ukuran daun. Jika daun
dengan memotong bagian pangkal batang yang berada diatas tanah dengan
selanjutnya disortasi dan pengemasan dilakukan pada ikatan yang kecil. Satu
7. Transportasi
7
Sarana transportasi merupakan factor penunjang kelancaran sarana
apalagi jalan dari arah lokasi tidak mengalami hambatan yang cukup berarti.
pengawasan yang cukup ketat yaitu disamping adanya rumah penjaga kebun juga
8
tenaga mesin pengolah tanah (traktor) untuk pemerataan tanah dan pembuatan
bedengan sementara itu untuk pemeliharaan tanaman (dalam hal ini persemaian,
1. Struktur organisasi
wewenang pada masing-masing pihak yang terkait sesuai dengan tugas yang
diembannya.
2. Deskripsi Jabatan
dari seorang kepala, seorang sekretaris dan dua orang kepala urusan yang
9
masing-masing dipercaya untuk membawahi beberapa orang staf sesuai dengan
kebun/lahan.
10
Aspek tenaga kerja merupakan pendukung kegiatan usaha penanaman
sawi. Pada usaha ini terdapat 2 tenaga kerja yaitu : tenaga kerja mesin dan
manusia. Tenaga kerja manusia yang digunakan pada usaha ini adalah tenaga
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, efisien, tertib dan sistematis.
2. Penyulaman dilakukan ketika ada tanaman yang mati, kerdil, rusak terserang
11
V. ASPEK FINANSIAL
12
Untuk memperoleh keuntungan yang besar dari usaha tani maka terlebih
dahulu harus dianalisis usaha taninya. Hal ini untuk mengetahui bagaimana upaya
untuk merintis usaha besar dan pasar yang menguntungkan bagi penjualan hasil
1. Modal tetap
- Penyusutan alat
Rp
2. Modal lancar
a. Bahan
- Pupuk:
*KCl 75 kg Rp 30.000,00
- Pestisida:
*Antracol 70 WP 4 kg Rp 50.000,00
13
*Sevin 85 SP 2 kg Rp 25.500,00
b. Tenaga Kerja
c. lain-lain
- Transportasi Rp 90.000,00
- Pajak Rp 30.000,00
Rp
= Rp
a. Hasil penjualan
14
=Rp
Tabel 2. Biaya produksi usaha penanaman sawi dari tahun 1999 sampai tahun
2002
Jenis Biaya Tahun 1999 Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002
(Rp 1.000) (Rp 1.000) (Rp 1.000) (Rp 1.000)
I. Biaya Tetap
- sprayer 50 50 50 50
-selang 100 100 100 100
-penyusutan 38 38 38 38
Jumlah 188 188 188 188
II. Biaya Tidak Tetap
a. Bahan
-benih 102 203 300,5 400
-pupuk kandang 500 850 950 950
-urea 45 50 55 60
-TSP 34 45 60 65,5
-KCl 30 40 55 75
-Antracol 70 WP 50 70 80 90
-benlate 70 80,5 81 85
-sevin 85 Sp 25,5 35 50 60
15
-upah tenaga kerja 835 900 1000 1500
-lain-lain 1.220 1.350 1.500 1.800
Jumlah
Total I + II
Tabel 3. Benefit dan R/C usaha penanaman sawi dari tahun 1999 sampai dengan
Tahun 2002
Tahun Cost (Rp1000) Benefit (Rp1000) Net benefit (Rp 1000)
1998 4.000 -
1999 3.099,5 2.700,5
2000 3.811,5 5.000
2001 4.319,5 5.800
2002 5.273,5 7.000
16