0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas sengketa antara Benny Muliawan dengan BMW Group Indonesia atas kepemilikan domain internet bmw.id. Benny memperoleh domain tersebut secara sah melalui proses pendaftaran di PANDI, namun BMW mengklaim bahwa domain tersebut melanggar merek dagang mereka. Kasus ini belum terselesaikan dan kedua belah pihak bersikeras atas kepemilikan domain tersebut dengan mengantongi berbagai dokumen pendukung.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Abdul Mu'ien Majid (2018303001) Smst 07 Saling Klaim HAKI
Dokumen tersebut membahas sengketa antara Benny Muliawan dengan BMW Group Indonesia atas kepemilikan domain internet bmw.id. Benny memperoleh domain tersebut secara sah melalui proses pendaftaran di PANDI, namun BMW mengklaim bahwa domain tersebut melanggar merek dagang mereka. Kasus ini belum terselesaikan dan kedua belah pihak bersikeras atas kepemilikan domain tersebut dengan mengantongi berbagai dokumen pendukung.
Dokumen tersebut membahas sengketa antara Benny Muliawan dengan BMW Group Indonesia atas kepemilikan domain internet bmw.id. Benny memperoleh domain tersebut secara sah melalui proses pendaftaran di PANDI, namun BMW mengklaim bahwa domain tersebut melanggar merek dagang mereka. Kasus ini belum terselesaikan dan kedua belah pihak bersikeras atas kepemilikan domain tersebut dengan mengantongi berbagai dokumen pendukung.
Oleh : Abdul Mu’ien Majid (2018303001) Teknologi Informasi (Smst VII)
PRODI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS IBRAHIMY 2021 CURICULUM VITAE
NAMA : ABDUL MU’IEN MAJID
NPM : 2018303001 PRODI : TEKNOLOGI INFORMASI (SMST VII) ALAMAT : KANGEAN E-MAIL : abdulmuienmajid@gmail.com BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan Benny Muliawan dalam mempertahankan kepemilikan domain internet bmw.id di masa depan tampaknya harus melewati jalan berliku, tidak semulus ketika ia medapatkannya pertama kali. Perusahaan otomotif BMW berencana mengambilalih domain tersebut dari tangan Benny. Domain bmw.id ini termasuk dalam kategori nama domain terbatas karena jumlah huruf depannya yang terdiri dari 2 sampai 4 karakter. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), selaku regulator domain internet di Indonesia, memasang harga Rp 15 juta untuk domain terbatas macam ini. Selain itu, Benny juga harus membayar biaya tambahan, berupa biaya pendaftaran di periode Sunrise (periode pertama pendaftaran domain .id) sebesar Rp 5 juta dan biaya administrasi Rp 500 ribu. Perusahaan otomotif Bayerische Motoren Werke (BMW) Group Indonesia mensomasi salah satu warga Surabaya yang memiliki domain internet bmw.id. Warga tersebut merasa benar karena domain itu didapatnya secara resmi. Aksi saling klaim pun tak terhindarkan. Somasi BMW ditujukan langsung ke Benny Muliawan, Direktur sekaligus Founder BNL Patent. Sebuah perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang jasa konsultan hak kekayaan intelektual. Benny dianggap produsen mobil tersebut melanggar hak cipta dengan menggunakan merek mereka. Domain bmw.id memang bukan milik BMW. Benny secara sah mendapatkannya setelah memenuhi tertib administrasi yang dibuat Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi). Domain tersebut kemudian hanya dipakai Benny untuk membuat akun email, bukan situs web. “BMW adalah singkatan nama saya, Benny Muliawan,” ujarnya kepada CNN Indonesia. Apa yang dilakukan Benny dan soal kepemilikan bmw.id dibenarkan oleh Pandi. Dalam kasus ini Pandi menilai secara administrasi Benny memiliki hak memakai domain itu karena telah memenuhi syarat. Pandi mengizinkan pembelian domain di periode Sunrise oleh individu selagi ada surat pengajuan permohonan merek dagang dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), Kementerian Hukum dan HAM. BAB II PEMBAHASAN A. Kronologi Saling Klaim HAKI Domain BMW.id Perusahaan otomotif Bayerische Motoren Werke (BMW) Group Indonesia mensomasi salah satu warga Surabaya yang memiliki domain internet bmw.id. Warga tersebut merasa benar karena domain itu didapatnya secara resmi. Aksi saling klaim pun tak terhindarkan. Somasi BMW ditujukan langsung ke Benny Muliawan, Direktur sekaligus Founder BNL Patent. Sebuah perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang jasa konsultan hak kekayaan intelektual. Benny dianggap produsen mobil tersebut melanggar hak cipta dengan menggunakan merek mereka. Domain bmw.id memang bukan milik BMW. Benny secara sah mendapatkannya setelah memenuhi tertib administrasi yang dibuat Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi). Domain tersebut kemudian hanya dipakai Benny untuk membuat akun email, bukan situs web. “BMW adalah singkatan nama saya, Benny Muliawan,” ujarnya kepada CNN Indonesia. Apa yang dilakukan Benny dan soal kepemilikan bmw.id dibenarkan oleh Pandi. Dalam kasus ini Pandi menilai secara administrasi Benny memiliki hak memakai domain itu karena telah memenuhi syarat. Pandi mengizinkan pembelian domain di periode Sunrise oleh individu selagi ada surat pengajuan permohonan merek dagang dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), Kementerian Hukum dan HAM. “Tak ada yang salah dengan pengajuan Benny untuk domain bmw.id, karena dia sudah daftarkan namanya sebagai merek dagang dengan singkatan BMW. Justru kesalahan ada di pihak BMW yang tidak mengikuti periode Sunrise, padahal periode itu digelar selama 3 bulan,” ungkap Sigit Widodo, Ketua Pandi Bidang Sosialisasi dan Komunikasi. Bicara soal pendaftaran nama, Benny sejak 2012 lalu sudah mengajukan permohonan BMW sebagai merek untuk sebuah jasa perusahaan, yang masuk kelas 45 di daftar merek dagang Ditjen HKI. Hingga kini permohonan merek BMW oleh Benny belum dikabulkan dan ada potensi dibatalkan oleh pemerintah. "Setelah dilakukan pemeriksaan substansif kemungkinan ditolak pendaftarannya oleh Ditjen HKI," kata Direktur Merek di Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Iriana Djajaatmadja saat dikonfirmasi CNN Indonesia. Di sisi lain, BMW Group Indonesia, diwakili oleh kantor pengacara Suryomucito & Co, bersikeras ingin mengambil domain tersebut. Karena ini menyangkut merek global dan reputasi produsen otomotif itu di masa depan. Lihat juga:BMW Bersikeras Ambil BMW.id dari Warga Surabaya "Kalau nanti ada situs bmw.id dan isinya berbeda dengan bmw.co.id, konsumen kami bisa bingung. Kami tidak mau hal itu terjadi karena merek global BMW harus dijaga," tegas Jodie O'tania, Head of Corporate Comunications BMW Group Indonesia. Di sejumlah negara, BMW kerap membeli nama domain internet yang berkaitan dengan merek dagangnya dan ini telah menjadi standar yang ditetapkan guna melindungi paten, tak terkecuali di Indonesia. Klaim saling memiliki membuat persoalan bmw.id semakin runyam. Pandi sebagai pemberi domain mengaku siap memediasi antara Benny dan BMW dengan mendatangkan beberapa panelis ahli Penyelesaian Perselisihan Nama Domain (PPND). Masalahnya, Benny sendiri terdaftar sebagai salah satu panelis Pandi untuk wilayah Surabaya. “Kalau misalnya ini dibawa ke PPND, ya, akan saya serahkan ke teman-teman panelis lain,” kata Benny. Belum diketahui kapan pertemuan ini akan dilakukan. Jadi, bmw.id itu Punya Siapa? Benny memang telah melakukan semua prosedur untuk mendapatkan domain bmw.id, ia juga telah mendaftarkan nama untuk kategori berbeda di Ditjen HKI meski kecil kemungkinnan untuk disetujui. Sementara ini arek suroboyo itulah pemilik sah domain tersebut. Pandi, sebagai regulator domain internet di Indonesia juga punya wewenang untuk memberikan nama domain kepada yang berhak. Sebelumnya Pandi juga mengklaim sudah mengirimkan tawaran untuk membeli domain .id ke semua pemilik .co.id, termasuk BMW Group Indonesia. Namun hingga masa pendaftaran selesai BMW belum juga mengambil sikap. Sebagai pengelola Pandi juga wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum akhirnya memberikan domain .id, salah satunya memastikan bahwa nama tersebut adalah milik pemegang merek dengan dokumen penunjang yang sah. Sementara BMW, memang sudah dikenal sebagai produsen mobil mewah dan sudah lebih dulu memiliki domain di bmw.co.id. Namun entah mengapa BMW tidak merespons permintaan awal Pandi untuk memiliki domain .id yang diklaim sudah ditawarkan. Saya kalau dengar BMW pasti langsung terbayang mobil Yoris Sebastian Indonesia dan Perlidungan Hak Cipta Bagi Yoris Sebastian, konsultan kreatif sekaligus penulis buku Biang Inovasi, permasalahan ini seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab soal paten dan hak kekayaan intelektual, Indonesia terbilang negara yang adil karena juga mempertimbangkan aturan internasional. Artinya, merek yang sudah didaftarkan secara global juga akan diakui secara nasional. “Saya cukup sering mendaftarkan nama untuk hak cipta, dan setahu saya aturannya begitu. Indonesia cukup adil kok,” kata Yoris. “Mendaftarkan merek dengan nama yang sama itu tidak bisa, dan sepertinya BMW sudah lebih dulu memiliki hak atas nama tersebut,” lanjut Yoris. Entah siapa yang salah dalam masalah kepemilikan domain bmw.id tersebut, kedua pihak bersikeras sebagai pemilik yang pantas dengan mengantongi berbagai dokumen sah. Tapi di sisi lain, suka atau tidak nama BMW sendirii memang kadung identik dengan merek mobil ketimbang nama seseorang. “Saya kalau dengar BMW pasti langsung terbayang mobil,” tutup Yoris. Menurut pihak Pandi, bmw.id ini termasuk domain terbatas karena jumlah huruf depannya yang terdiri dari 2 sampai 4 karakter. Domain terbatas ini dihargai Rp 15 juta ditambah dengan biaya pendaftaran di periode Sunrise sebesar Rp 5 juta dan biaya administrasi Rp 500.000. Sehingga, total biaya yang dikeluarkan Benny untuk mendapatkan domain bmw.id ini adalah Rp 20,5 juta. Sejauh ini, Benny tidak memanfaatkan domain tersebut sebagai alamat situs web, melainkan untuk akun surat elektronik (email). Ia membukanya untuk email dengan alamat: doktermerek@bmw.id sejak Juni 2014. Alamat email ini sudah disebar Benny kepada usaha kecil menengah (UKM) yang membutuhkan informasi soal kekayaan intelektual. Istilah “Dokter Merek” adalah gelar yang diberi kepada Benny dari surat kabar Jawa Pos. “Jadi, kata Dokter Merek itu saya pakai lalu saya tambahkan inisial nama juga merek yang sudah saya daftarkan. Sejak Agustus sudah ada beberapa UKM yang mengontak saya lewat email itu,” tegasnya. Ketua Pandi Bidang Sosialisasi dan Komunikasi, Sigit Widodo menambahkan, domain ini dibeli oleh Benny tanpa melewati proses lelang, karena kala itu tidak ada pihak lain yang ingin membeli domain bmw.id. Ia menjelaskan, secara administrasi Benny bisa mendapatkan domain bmw.id karena ia menyertakan surat pendaftaran merek dagang BMW atas namanya dari Dirjen HKI. "Justru kesalahan ada di pihak BMW yang tidak mengikuti periode Sunrise, padahal periode itu digelar selama 3 bulan,” ungkap Sigit. Ketika masa Sunrise, Sigit mengklaim pihak Pandi telah mengirim pemberitahuan kepada para pemilik domain tingkat dua .id, termasuk pemilik .co.id, untuk mengikuti pendaftaran di masa awal agar tak berebut dengan publik. Sekadar informasi, domain .id resmi dijual ke publik pada 17 Agustus 2014. Sigit menyarankan kedua belah pihak menyelesaikan masalah ini lewat unit khusus Pandi, yaitu Penyelesaian Perselisihan Nama Domain (PPND). Nantinya, para panelis di unit ini akan mendengar lalu menganalisis dan memutuskan siapa pihak yang berhak memakai domain itu. Benny sendiri mengaku adalah salah satu panelis Pandi untuk wilayah Surabaya. Jika nanti masalah ini masuk dalam PPND, ia menyerahkan semua keputusan kepada panelis lain. Jika langkah mediasi tidak diterima atau tidak ditempuh kedua pihak, mereka bisa membawa kasus ini ke pengadilan. Sengketa Nama Domain internet bmw.id antara Bayerische Motoren Werke (BMW) Group dengan warga Surabaya bernama Benny Muliawan masih terus berlanjut. Kasus ini pun dibawa hingga ke Pengadilan Negeri Tangerang. Kasus ini bermula pada tahun 2015 BMW Group mengajukan Keberatan ke Penyelesaian Perselisihan Nama Domain (PPND) atas pendaftaran Nama Domain bmw.id. Pengajuan Keberatan Nama Domain bmw.id ini menurut pihak BMW Group Indonesia merupakan upaya perlindungan merek dagang global BMW. Hal itu juga dimaksudkan untuk menghindari kebingungan bagi konsumen jika domain bmw.id dan domain bmw.co.id terdapat perbedaan konten. Nama Keberatan tersebut ditujukan kepada Benny Muliawan yang telah mendaftarkan Nama Domain bmw.id pada Periode Sunrise yang berlangsung pada tanggal 20 Januari – 17 April 2014. Dalam periode tersebut, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), memberi kesempatan bagi para pemilik merek dagang untuk mendaftarkan Nama Domain .id secara resmi. Menurut Ketua PANDI, Andi Budimansyah, kasus ini merupakan contoh dimana para pemegang merek tidak segera mendaftarkan Nama Domainnya sehingga Nama Domain tersebut lebih dahulu diambil oleh pihak lain. “(statement tentang first come, first serve dan kasus ini akan diselesaikan dalam PPND)” Pada tanggal 29 Mei 2015 Panelis PPND mengeluarkan Putusan bahwa Nama Domain bmw.id dialihkan ke BMW Group. Panelis PPND menimbang bahwa Benny Mulyawan telah memenuhi tiga unsur pembuktian atas penyalahgunaan Nama Domain terkait merek. tiga unsur tersebut adalah: 1. Nama Domain identik dan/atau memiliki kemiripan dengan Merek yang dimiliki oleh Pemohon; dan 2. Termohon tidak memiliki hak atau kepemilikan sah atas Nama Domain tersebut; dan 3. Nama Domain telah didaftarkan atau dipergunakan oleh Termohon dengan itikad tidak baik. “(statement tentang putusan PPND dan poin tentang syarat pengambilalihan Nama Domain)” Pihak Benny merasa tidak puas dengan putusan PPND tersebut, dan pada tanggal 26 April 2018 membawa masalah ini ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan menggugat PANDI atas Perbuatan Melawan Hukum. Benny beralasan bahwa PANDI tidak memiliki kewenangan terhadap penyelesaian Nama Domain, sedangkan PP 82 Tahun 2012, PERMEN Kominfo No. 23 Tahun 2013 dan SK Menkominfo No. 806 Tahun 2014 bahwa PANDI sebagai Registri Nama Domain berfungsi dan berkewajiban untuk menyelesaikan perselisihan Nama Domain. Hingga saat ini gugatan tersebut masih berjalan dan telah melewati tahap mediasi. Berkaca pada kasus tersebut, Andi berharap untuk semua pemegang merek untuk segera mengambil Nama Domain yang terkait dengan perusahaan nya. “Kejadian ini sebaiknya menjadi pelajaran bagi para pemegang merek untuk segera mengambil Nama Domain yang terkait dengan perusahaannya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ini seperti lebih baik mencegah daripada mengobati.” Tutup Andi.