Penurunan Ion Besi Fe Dan Mangan MN Dala
Penurunan Ion Besi Fe Dan Mangan MN Dala
Abstrak—Air tanah mengandung berbagai mineral, antara lain pori, dan adanya gugus fungsi pada permukaan mempengaruhi
besi dan mangan. Besi dan mangan yang berlebihan dalam air kapasitas adsorpsi [6]. Hal ini menuntun pada modifikasi
memerlukan pengolahan. Salah satu pengolahan yang sesuai adsorben sehingga adsorben memiliki sifat fisik dan kimia
adalah adsorpsi. Serbuk gergaji kayu memiliki kemampuan
untuk meningkatkan kemampuan pengambilan ion logam dari
sebagai adsorben karena mengandung selulosa. Serbuk gergaji
kayu diaktivasi terlebih dahulu dengan variasi pencucian akuades larutan. Aktivasi bertujuan untuk memodifikasi bagian
dan aktivasi kimia (HCl-NaOH). Masing-masing larutan Fe dan permukaan adsorben [7]. Aktivasi dapat dilakukan dengan cara
Mn sebanyak 75 ml dikontakkan dengan adsorben teraktivasi fisika, fisika-kimia, atau kimia. Oleh karena itu, perlu
dengan dosis 6 gr/L dalam waktu 15; 30; 45; 60; 75; 90; 105; dan dilakukan suatu penelitian mengenai proses adsorpsi Fe dan
120 menit. Diperoleh kapasitas adsorpsi terbesar Fe 0,179 mg/g Mn dengan adsorben variasi pencucian akuades dan aktivasi
dan Mn 0,095 mg/g dengan adsorben teraktivasi kimia pada
kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode
waktu 15 menit. Adsorben dikontakkan dengan larutan Fe
konsentrasi 2,6; 2,8; 3,0; 3,2; dan 3,4 mg/L selama 15 menit dan aktivasi terbaik untuk adsorben serbuk gergaji kayu kamper
diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum terbesar 0,182 mg/g dalam proses adsorpsi Fe dan Mn dalam air.
dengan rata-rata efisiensi removal 22,13% pada adsorben
teraktivasi kimia. Adsorben dikontakkan dengan larutan Mn
konsentrasi 5; 6; 7; 8; dan 9 mg/L selama 15 menit dan diperoleh II. METODE PENELITIAN
kapasitas adsorpsi maksimum terbesar 1,698 mg/g dengan rata-
rata efisiensi removal 98,51% pada adsorben teraktivasi kimia. A. Penelitian Pendahuluan
Adsorben dengan aktivasi kimia menunjukkan kapasitas adsorpsi Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah penentuan
terbesar dalam menurunkan kadar Fe dan Mn. ukuran adsorben. Penentuan ukuran adsorben dilakukan
dengan menggunakan analisis ayakan untuk mengetahui
Kata Kunci—Adsorpsi, besi, mangan, serbuk gergaji kayu
gradasi adsorben serta menyeragamkan ukuran adsorben yang
digunakan. Adsorben yang digunakan adalah adsorben dengan
I. PENDAHULUAN persentase berat tertahan terbesar yaitu adsorben ukuran 20
mesh.
I ON besi (Fe) dan mangan (Mn) bervalensi dua umumnya
terdapat dalam air tanah secara bersamaan. Fe dan Mn
dalam air dapat menyebabkan kekeruhan, korosi, kesadahan.
B. Pembuatan Larutan Fe dan Mn
Penelitian menggunakan larutan Fe dan Mn buatan
Fe dan Mn juga menyebabkan warna kekuningan pada cucian
(artificial). Konsentrasi larutan Fe yang digunakan untuk
dan alat plambing [1]. Teknologi yang umum digunakan untuk
analisis sebesar 2,6; 2,8; 3,0; 3,2; dan 3,4 mg/L. Konsentrasi
menyisihkan Fe dan Mn meliputi teknologi membran,
larutan Mn yang digunakan untuk analisis sebesar 5,0; 6,0;
adsorpsi, pertukaran ion, dan presipitasi. Adsorpsi merupakan
7,0; 8,0; dan 9,0 mg/L.
salah satu proses pengolahan air yang efektif dan sering
digunakan untuk menghilangkan logam berat [2]. C. Aktivasi Adsorben
Serbuk gergaji kayu mengandung lignin, selulosa, dan Aktivasi adsorben dilakukan dengan dua variasi, yaitu
hemiselulosa sehingga serbuk gergaji kayu berpotensi sebagai adsorben yang dicuci dengan akuades serta adsorben dengan
penyerap ion logam [3]. Gugus OH pada selulosa dan aktivasi kimia HCl-NaOH. Sebagai variabel kontrol,
hemiselulosa menyebabkan terjadinya sifat polar pada digunakan adsorben tanpa aktivasi.
adsorben tersebut. Dengan demikian, selulosa dan Adsorben sebanyak ± 100 gram dicuci dengan akuades
hemiselulosa lebih kuat menyerap zat yang bersifat polar menggunakan magnetic stirrer kecepatan 200 rpm selama 30
daripada zat yang kurang polar [4]. Salah satu jenis kayu yang menit. Adsorben disaring dan dikeringkan di dalam oven
mengandung selulosa yang tinggi yaitu kayu kamper dengan dengan suhu 60oC selama 24 jam hingga kering merata.
kandungan selulosa sebesar 60% [5]. Adsorben untuk aktivasi kimia diambil sebanyak ± 100
Berbagai faktor seperti luas permukaan, ukuran pori, jumlah gram dan dicuci dengan akuades menggunakan magnetic
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F12
stirrer kecepatan 200 rpm selama 30 menit. Adsorben untuk menghilangkan mineral-mineral asam serta pengotor
selanjutnya dicuci dengan larutan HCl 1 M menggunakan yang menempel pada adsorben [10]. Perendaman adsorben
magnetic stirrer kecepatan 200 rpm selama 30 menit. dengan larutan NaOH bertujuan agar terjadi delignifikasi pada
Adsorben disaring dan dicuci kembali beberapa kali dengan adsorben. Fungsi delignifikasi adalah melarutkan senyawa-
akuades hingga pH mendekati 7. Adsorben direndam di dalam senyawa seperti lignin yang dapat menghambat proses
larutan NaOH 1 M selama 24 jam, dan disaring dengan kain adsorpsi. Hal ini terjadi karena keberadaan llignin akan
saringan. Adsorben selanjutnya dicuci beberapa kali dengan menghalangi proses transfer ion ke sisi aktif adsorben. Larutan
akuades hingga pH mendekati 7 dan disaring dengan kain NaOH akan memecah ikatan selulosa dengan lignin [11]. Ion
saringan selanjutnya dikeringkan di dalam oven dengan suhu OH- dari NaOH akan memutus ikatan-ikatan dari struktur
60oC selama 24 jam hingga kering merata. dasar lignin sehingga lignin akan mudah larut.
D. Analisis Waktu Kontak Adsorben B. Analisis Karakteristik Gugus Fungsional Adsorben
Larutan Fe yang digunakan dengan konsentrasi 3,0 mg/L Analisis gugus fungsional adsorben dilakukan dengan uji
dan Mn 0,7 mg/L. Penentuan waktu kontak dilakukan dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Uji FTIR pada adsorben
mengambil larutan Fe sebanyak 75 ml dan dimasukkan ke diperlukan untuk mengetahui gugus fungsi yang terkandung
dalam 8 erlenmeyer 250 ml yang berbeda, kemudian dalam adsorben. Uji FTIR pada penelitian ini menggunakan
dikontakkan dengan adsorben dengan dosis 6 gr/L. Larutan Shimadzu spektrofotometer dengan spektrum infra merah
selanjutnya diaduk dengan shaker pada kecepatan 200 rpm sedang (angka gelombang 400-4000 cm-1).
selama 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 menit. Perlakuan Uji FTIR menunjukkan keberadaan gugus fungsi dengan
ini dilakukan dengan masing-masing variasi aktivasi pencucian merepresentasikan melalui peak besar serapan spektrum %
akuades, aktivasi kimia, maupun tanpa aktivasi. Penentuan transmitan (sumbu Y) yang terbentang pada suatu angka
waktu kontak Mn dilakukan dengan cara yang sama gelombang (sumbu X). Setiap jenis gugus fungsi memiliki
menggunakan larutan Mn dengan konsentrasi 0,7 mg/L. bentang angka gelombang tersendiri. Penentuan jenis gugus
Masing-masing larutan selanjutnya disaring dan dianalisis fungsi dapat ditentukan dengan lokasi peak serapan spektrum
konsentrasi Fe dan Mn akhir. Hasil analisis konsentrasi akhir % transmitan yang terdapat pada suatu angka gelombang.
Fe dan Mn digunakan untuk menghitung kapasitas adsorpsi. Gugus fungsi yang diperlukan dalam adsorpsi logam-logam
adalah gugus fungsi hidroksil (-OH).
E. Analisis Kapasitas Adsorpsi
Hasil uji FTIR pada adsorben tanpa aktivasi menghasilkan
Larutan Fe yang digunakan dengan konsentrasi 2,6; 2,8; 3,0; gugus fungsi pada Gambar 1.
3,2; dan 3,4 mg/L. Masing-masing larutan diambil sebanyak
75 ml dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang
berbeda-beda. Masing-masing larutan dikontakkan dengan
adsorben dengan dosis 6 gr/L menggunakan shaker kecepatan
200 rpm selama waktu kontak yang diperoleh sebelumnya.
Perlakuan ini dilakukan dengan masing-masing adsorben
dengan pencucian akuades, aktivasi kimia, maupun tanpa
aktivasi. penentuan kapasitas adsorpsi Mn dilakukan dengan
cara yang sama menggunakan larutan Mn dengan konsentrasi
5,0; 6,0; 7,0; 8,0; dan 9,0 mg/L.
Hasil uji FTIR pada adsorben dengan aktivasi kimia Hasil perhitungan kapasitas adsorpsi Mn dengan masing-
menghasilkan gugus fungsi pada Gambar 3. masing variasi adsorben dapat dilihat pada Gambar 5.
1 1 1 1
(2)
q qm Kads c qm
Isoterm Freundlich mengasumsikan bahwa satu adsorbat
berikatan dengan satu bagian pada adsorben namun setiap
bagian permukaan memiliki daya tarik yang berbeda pada
adsorbat yang berbeda, biasa dengan persamaan:
q K C1 / n (3)
Gambar 10. Isoterm Freundlich Fe dengan adsorben tanpa aktivasi
Apabila ditulis dalam persamaan linier menjadi
1
log q log K log C (4)
n
Hasil permodelan isoterm Langmuir proses adsorpsi Fe
dengan masing-masing variasi adsorben dapat dilihat pada
Gambar 7, 8, dan 9.
kimia memiliki nilai R2 sebesar 0,948 dan 0,954. Berdasarkan dengan masing-masing variasi adsorben dapat dilihat pada
hasil tersebut, dapat diketahui bahwa nilai R2 pada masing- Gambar 14, 15, dan 16.
masing adsorben teraktivasi memiliki nilai yang mendekati 1
dengan model isoterm Freundlich. Model adsorpsi Fe dengan
isoterm Freundlich menghasilkan konstanta persamaan
Freundlich yang terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Konstanta isoterm Freundlich pada adsorpsi Fe
Isoterm Freundlich
Metode Aktivasi
KF n
Tanpa Aktivasi 0,035 1,678
Pencucian Akuades 0,060 2,058
Aktivasi Kimia 0,081 2,591 Gambar 14. Isoterm Langmuir Mn dengan adsorben tanpa aktivasi
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Metode aktivasi kimia HCl-NaOH pada adsorben serbuk
gergaji kayu kamper menghasilkan kapasitas adsorpsi terbesar
yaitu 0,182 mgFe/g dan 1,698 mgMn/g dengan rata-rata
Gambar 18. Isoterm Freundlich Mn dengan adsorben pencucian akuades efisiensi removal terbesar yaitu 22,13% untuk Fe dan 98,51%
untuk Mn. Dalam pengembangannya, adsorben serbuk gergaji
kayu dapat digunakan dengan metode kontinu menggunakan
kolom adsorpsi.