Anda di halaman 1dari 5

RESUME NEBULIZER

OLEH KELOMPOK 4:
1. Ketut Alus Paryastini (18089014002)
2. I Nyoman Arya Widiana (18089014007)
3. I Gusti Ayu Dwi Wardani (18089014019)
4. Feni Siti Famela (18089014025)
5. Inayah Ramdhayani (18089014028)
6. Ni Komang Mega Angelina (18089014036)
7. Komang Nila Sri Udayani (18089014040)
8. Kadek Suartika Yasa (18089014053)
9. Ni Made Vivin Yunitharini Yastrawan (18089014059)
10. Ni Komang Winda Trisna Dewi (18089014064)
11. I Putu Yoga Dananjaya (18089014066)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2021
1. Pengertian Nebulizer
Nebulizer adalah alat mesin yang mengubah obat cair menjadi uap untuk
dihirup ke dalam paru-paru. Fungsi nebulizer adalah untuk melegakan saluran
napas yang menyempit.
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi
pengobatan bagi pasien yang terserang gangguan saluran pernapasan dengan
memanfaatkan cairan uap yang sudah tercampur dengan obat. Obat akan
langsung menuju ke paru-paru untuk melonggarkan saluran pernafasan yang
menyempit.
2. Tujuan Nebulizer
1. Melebarkan saluran pernapasan (karena efek obat bronkodilator)
2. Menekan proses peradangan
3. Mengencerkan dan memudahkan pengeluaran sekret (karena efek obat
mukolitik dan ekspektoran).
3. Prinsip Nebulizer
Prinsip alat nebulizer adalah mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadi aerosol sehingga dapat dihirup penderita dengan menggunakan
mouthpiece atau masker. Dengan nebulizer dapat dihasilkan partikel aerosol
berukuran antara 2-5 µ. Alat nebulizer terdiri dari beberapa bagian yang
terpisah yang terdiri dari generator aerosol, alat bantu inhalasi (kanul nasal,
masker, mouthpiece) dan cup (tempat obat cair).
4. Indikasi pemberian Nebulizer
Nebulizer efektif dilakukan pada klien dengan :
1. Bronchospasme akut
2. Produksi sekret yang berlebih
3. Batuk dan sesak napas
5. Kontraindikasi Nebulizer
1. Pasien yang tidak sadar atau confusion umumnya tidak kooperatif dengan
prosedur ini, sehingga membutuhkan pemakaian mask/sungkup, tetapi
efektifitasnya akan berkurang secara signifikan

2. Pada klien dimana suara napas tidak ada atau berkurang maka pemberian
medikasi nebulizer diberikan melalui endotracheal tube yang
menggunakan tekanan positif. Pasien dengan penurunan pertukaran gas
juga tidak dapat menggerakan/memasukan medikasi secara adekuat ke
dalam saluran napas.
3. Pemakaian katekolamin pada pasien dengan cardiaciritability harus
dengan perhatian. Ketika diinhalasi, katekolamin dapat meningkat
cardiacrate dan dapat menimbulkan disritmia.
4. Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui
intermittentpositive-pressurebreathing (IPPB), sebab IPPB mengiritasi
dan meningkatkan bronchospasme.
5. Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi
6. Berikut cara melakukan tindakan nebulizer yaitu:
a. Mencuci tangan dengan 6 langkah
b. Gunakan handscoon
c. Mengatur posisi pasien semifowler atau duduk
d. Mengisi nebulizer dengan aquabides sesuai dosis
e. Masukkan obat sesuai dosis
f. Hidupkan mesin nebulizer
Instruksikan pasien untuk menghirup uap yang keluar secara
perlahan-lahan dan dalam, inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai
obat habis. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai obat habis (+ 10 – 15
menit)
g. Matikan nebulizer
h. Bersihkan mulut dan hidung pasien
i. Bereskan alat
j. Buka handscoon
k. Mencuci tangan kembali
7. Macam-macam nebulizer
a. Nebulizer jet-aerosol
Dengan menggunakan penekan udara (compressor nebulizer) yaitu
memberikan tekanan udara dari pipa ke cup yang berisi obat cair untuk
memecah airan ke dalam bentuk partikelpartikel uap kecil yang dapat
dihirup ke dalam saluran napas.
b. Nebulizer ultrasonik (ultrasonic nebulizer)
Menggunakan gelombang ultrasounik (vibrator dengan frekuensi
tinggi) untuk secara perlahan merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
aerosol basah.
c. Nebulizer mini portable (portable nebulizer)
Bentuknya kecil, dapat dioperasikan dengan menggunakan baterai
dan tidak berisik sehingga nyaman digunakan.
8. Penyakit yang bisa diatasi dengan nebulizer
Berikut adalah daftar penyakit yang dapat diatasi dengan pemakaian
nebulizer:
1. Asma
Asma adalah kondisi di mana saluran pernapasan menyempit dan
membengkak, serta memproduksi lendir berlebih. Kondisi ini dapat
menyebabkan kesulitan bernapas, serta menimbulkan gejala-gejala
seperti batuk dan mengi (napas berbunyi).
2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah penyakit
pernapasan yang menyebabkan seseorang sulit karena tersumbatnya
saluran udara di paru-paru. PPOK merupakan penyakit progresif,
artinya penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya
waktu.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga
menyebabkan kantung udara di dalam paru (alveolus) meradang dan
membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-
paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
4. Bronkiektasis
Bronkiektasis adalah kondisi yang ditandai dengan saluran napas
yang luka dan meradang. Kondisi ini membuat saluran napas dipenuhi
lendir kental yang meningkatkan risiko infeksi bakteri. Nebulizer
membantu membersihkan lendir. Dengan begitu, Anda lebih mudah
mengeluarkan lendir dan obat-obatan untuk infeksi bakteri jadi lebih
mudah diserap.
5. Bronkiolitis
Bronkiolitis adalah peradangan dan pembengkakan saluran udara
kecil (bronkiolus) akibat infeksi virus. Kondisi ini sering ditemukan
pada bayi dan bisa jadi salah satu risiko penyebab asma di kemudian
hari.
6. Fibrosiskistik
Fibrosiskistik adalah penyakit genetik yang menyerang
kemampuan tubuh mengendalikan gerakan garam dan air di antara sel.
Akibatnya, terbentuklah lendir yang sangat kental di paru-paru dan
sistem pencernaan. Hal ini membuat Anda susah bernapas dan
meningkatkan risiko infeksi paru. Nebulizer berguna untuk
mengencerkan dahak (lendir) atau mengatasi gejala fibrosiskistik
lainnya. Obat-obatan kistikfibrosis yang bisa digunakan dalam
nebulizer adalah bronkodilator, kortikosteroid, dan enzim dornase alfa.
Pengobatan dengan alat ini tak hanya melegakan pernapasan, tapi juga
mengatur produksi lendir dan mencegah infeksi bertambah parah.
7. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada area hidung dan sinus. Menurut
berbagai laporan, nebulizer tipe ultrasonik cukup ampuh mengurangi
gejala-gejala sinusitis seperti hidung tersumbat atau nyeri di area
hidung dan wajah.

Anda mungkin juga menyukai