BLOK 4.4
Reporting Tutorial
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
MAPPING KASUS Tn.R, laki-laki, 36 tahun
ASPEK PERSONAL
1. Keluhan pasien : Pasien sering mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak usia 18 tahun Ketika tinggal di Jakarta
2. Harapan : px segera membaik dan tidak marah2 dan merusak barang
3. Kekhawatiran pasien : kondisi pasien memburuk dan keadaan px tidak bisa membaik
ASPEK KLINIS
Axis I : f.20.1 schizophrenia hebrefenik
• Pertama kali di tegakkan pada usia 27 dan dilakukan perawatan di RSJ
• Px kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas senang menyendiri
• Px mengidap gangguan sejak dari umur 27
• Pasien sering cekikikan dan senyum sendiri
• Px tidak bertanggung jawab dan sering merusakkan barang
• Terdapat proses berpikir disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (px sering berbicara sendiri)
• Ter dapat halusinasi auditorik dan waham kebesaran
• Px melmiliki pemikiran yang dangkal dan bersifat dibuat buat terhadap agama
- Tidak dapat dimodifikasi : genetic (adeknya kakeknya mengalami keluhan yang mirip pasien),
karakteristik (tingkat pendidikan rendah, SD tidak tamat), riwayat penyakit dahulu.
- Dapat dimodifikasi : sikap penyendiri, tidak patuh control dan minum obat
njnjnnjn
ASPEK RISIKO EKSTERNAL
• Lingkungan : tetangga px sering menyindir dan mengejek px karna pengangguran, px ditelantarkan oleh
tetangga saat di ajak kerja di Jakarta
• Keluarga : awalnya px di dukung u/ berobat, namun karna px tidak mau minum obat kakak px malas
mengantarkan px u/ berobat, tempat perobatan yang jauh. Hubungan interaksi keluarga kurang baik.
ASPEK FUNGSIONAL
SKALA 2 (karna px rumah pasien mau makan dan namun jarang mandi. Pasien juga jarang sekali mau bekerja)
PENDEKATAN KELUARGA
Kesimpulan:
Keluarga Tn. R merupakan single parent family. Ny. M adalah kepala keluarga, Tn. H dan Tn. R
adalah anak kandungnya. Keluarga yang sakit yaitu Tn. R dengan diagnosis klinis pasien adalah
skizofrenia hebefrenik berkelanjutan. Pasien berperan sebagai anak dalam keluarga tersebut.
Tahapan Keluarga
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu
meliputi perubahan interaksi dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu. Keluarga Tn. R
termasuk dalam tahap 8 yaitu: keluarga Orang tua usia lanjut. Dimulai saat salah satu dari suami atau istri
atau keduanya pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal dunia. Tugas perkembangan
tahap 8 adalah: mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan
kekuatan fisik maupun pendapatan, mempertahankan hubungan baik antar anggota keluarga dan
lingkungan, melakukan life review.
Faktor prilaku
- Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
- Kurang nya sikap sadar pasien dan keluarga akan penting nya kesehatan di
lihat dari sikap ( Px yang tidak mau berobat, dan keluarga yang mulai
malas dengan mengantar PX berobat)
- Tindakan mencerminkan pola hidup sehat (tidak diketahui)
Kesimpulan :
Hubungan anggota keluarga dengan Tn. R kurang baik. Hubungan antara Ny. M dan
Tn. H baik
FUNGSI HOLISTIK
• Fungsi biologis : baik ( pada keluarga px tidak memiliki penyakit keturunan ataupun
penyakit lainnya)
• Fungsi psikologis : hubungan px dengan ibu dan kakak kurang baik
• Fungsi social-ekonomi : kebutuhan ekonomi tercukupi,
Hubungan px dengan masyarakat sekitar kurang baik karena px cenderung menarik diri
PENDEKATAN KELUARGA
RENCANA TERAPI
TATALAKSANA HOLISTIK
TATALAKSANA KOMPREHENSIF
a. Promotif
• Menjelaskan tentang penyakit skizofrenia pada keluarganya.
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar keluarga dapat menerima
serta mendukung kesembuhan pasien.
• Menanamkan kepercayaan pada keluarga bahwa gejalanya akan hilang selama pasien minum
obat secara teratur dan akibat yang terjadi bila pasien tidak teratur minum obat.
b. Preventif
• Menganjurkan keluarga untuk rutin membawa pasien kontrol ke dokter.
• Memotivasi pasien untuk patuh minum obat.
Integrative : bekerjasama dgn pihak keluarga dan perangkat desa u/ membantu kesembuhan dari
pasien
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
MAPPING KONSEP YA
halusinasi, bicara
Waham, Keterangan
kacau atau perilaku amat
TIDAK
kacau
Akibat depresi akibat tidak
GANGGUAN
memiliki pekerjaan DEPRESI
Episode depresif atau
Gejala
skizofrenia Jangka waktu
manik yang gawat,
fase aktif sedikitnya 1 sejalan dengan gejala sedikitnya 6 SKIZOFRENIA
bulan fase aktif bulan
GANGGUAN
SKIZOFRENIFOR
Jangka waktu episode safektif M
lebih singkat dari jangka
waktu aktif dan residual
Sedikitnya ada waham atau GANGGUAN
halusinasi selama 2 minggu SKIZOAFEKTIF
tanpa gejala afektif menonjol
GANGGUAN
WAHAM
Pendekatan Kedokteran Keluarga
Holistic Komprehensif Integratif Kontinu
Penatalaksanaan
Mental Promotive Bekerjasama antar
profesi berjenjang atau
bertahap
Sosial Preventif
Psikis Kuratif
Rehabilitative
Assessment Tool
Fungsi
Fisiologis Fungsi Patologis
APGAR Score SCREEM Score
Adaptation Social
Culture
Parthnership
Skor :
- Kurang = < 5 Religious
Growth
- Cukup 6-7
- Baik = 8-10
Economic
Affection
Educational
Resolve
Medical