Anda di halaman 1dari 20

3.

8 PATOLOGI MUSKULOSKELETAL & TRAUMATOLOGI

BLOK 4.4

BLOK ELEKTIF IKK

Reporting Tutorial

Nama : Anisah Ayuningtyas


NIM : 21801101067
Tutor. : dr. Arif Yahya,M.Kes
Kelompok : 01


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
MAPPING KASUS Tn.R, laki-laki, 36 tahun

ALUR DIAGNOSA HOLISTIK

ASPEK PERSONAL
1. Keluhan pasien : Pasien sering mengamuk dan marah-marah tanpa sebab sejak usia 18 tahun Ketika tinggal di Jakarta
2. Harapan : px segera membaik dan tidak marah2 dan merusak barang
3. Kekhawatiran pasien : kondisi pasien memburuk dan keadaan px tidak bisa membaik

ASPEK KLINIS
Axis I : f.20.1 schizophrenia hebrefenik
• Pertama kali di tegakkan pada usia 27 dan dilakukan perawatan di RSJ
• Px kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas senang menyendiri
• Px mengidap gangguan sejak dari umur 27
• Pasien sering cekikikan dan senyum sendiri
• Px tidak bertanggung jawab dan sering merusakkan barang
• Terdapat proses berpikir disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (px sering berbicara sendiri)
• Ter dapat halusinasi auditorik dan waham kebesaran
• Px melmiliki pemikiran yang dangkal dan bersifat dibuat buat terhadap agama

Axis I : Skizofrenia herbefrenik


Axis II : f60.1 gangguan kepribadian schizoid (mengurung diri, pendiam dan tidak berhubungan dengan
orang lain)
Axis III : (-)
Axis IV : terdapat masalah psikososial dan lingkungan lain (sering di ejek, hubungan dengan sekitar kurang
baik, di telantarkan saat di Jakarta)
Masalah dengan primary support group (keluarga kurang mendukung pengobatan Px)
Masalah pekerjaan ( px pernah diajak bekerja namun di telantarkan)
Masalah akses ke pelayanan Kesehatan : pasien hanya kontrol satu kali dan tidak pernah minum
obat dengan alasan tidak ada yang mengantar dan jauh dari rumah.
Axis V : GAF scale : 30-21

ASPEK RISIKO INTERNAL

- Tidak dapat dimodifikasi : genetic (adeknya kakeknya mengalami keluhan yang mirip pasien),
karakteristik (tingkat pendidikan rendah, SD tidak tamat), riwayat penyakit dahulu.
- Dapat dimodifikasi : sikap penyendiri, tidak patuh control dan minum obat
njnjnnjn
ASPEK RISIKO EKSTERNAL
• Lingkungan : tetangga px sering menyindir dan mengejek px karna pengangguran, px ditelantarkan oleh
tetangga saat di ajak kerja di Jakarta
• Keluarga : awalnya px di dukung u/ berobat, namun karna px tidak mau minum obat kakak px malas
mengantarkan px u/ berobat, tempat perobatan yang jauh. Hubungan interaksi keluarga kurang baik.

ASPEK FUNGSIONAL
SKALA 2 (karna px rumah pasien mau makan dan namun jarang mandi. Pasien juga jarang sekali mau bekerja)

PENDEKATAN KELUARGA

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


FUNGSI PATOLOGIS (SCREEM SCORE)
ANALISA APGAR à (5+2+2):3 = 3
a. Adaptation à Keluarga kurang beradaptasi antar sesama anggota keluarga yang terlihat dari Ny. M dan Tn. H
yang sudah lelah mengurus Tn. R.
b. Partnershipà Komunikasi dalam keluarga ini kurang baik, Tn. R lebih suka diam atau marah. Tn. H sibuk
bekerja dan sering pulang larut malam atau menginap di tempat lain. Ibu pasien sudah bingung bagaimana
merawat Tn. R dan sering takut diamuk.
c. Growthà Tn. H sering mendukung kegiatan dari Ny. M namun sudah kurang peduli dengan kondisi Tn. R.
d. Affectionà Interaksi dan hubungan kasih sayang antar anggota keluarga ini kurang.
e. Resolveà Keluarga ini jarang berkumpul untuk mendiskusikan masalah yang terjadi dalam keluarga.

Kesimpulan:
Keluarga Tn. R merupakan single parent family. Ny. M adalah kepala keluarga, Tn. H dan Tn. R
adalah anak kandungnya. Keluarga yang sakit yaitu Tn. R dengan diagnosis klinis pasien adalah
skizofrenia hebefrenik berkelanjutan. Pasien berperan sebagai anak dalam keluarga tersebut.
Tahapan Keluarga

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu
meliputi perubahan interaksi dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu. Keluarga Tn. R
termasuk dalam tahap 8 yaitu: keluarga Orang tua usia lanjut. Dimulai saat salah satu dari suami atau istri
atau keduanya pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal dunia. Tugas perkembangan
tahap 8 adalah: mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan
kekuatan fisik maupun pendapatan, mempertahankan hubungan baik antar anggota keluarga dan
lingkungan, melakukan life review.

Faktor non prilaku


Karakteristik dari tempat tinggal :
Sumber air : air sumur
Km : u/ pembuangan berhubungan dengan sepsitank
Tm sampah : di buang depan rumah
Kebersihan : rumah cenderung berdebu dan lembab

Faktor prilaku
- Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
- Kurang nya sikap sadar pasien dan keluarga akan penting nya kesehatan di
lihat dari sikap ( Px yang tidak mau berobat, dan keluarga yang mulai
malas dengan mengantar PX berobat)
- Tindakan mencerminkan pola hidup sehat (tidak diketahui)
Kesimpulan :

Hubungan anggota keluarga dengan Tn. R kurang baik. Hubungan antara Ny. M dan
Tn. H baik

FUNGSI HOLISTIK
• Fungsi biologis : baik ( pada keluarga px tidak memiliki penyakit keturunan ataupun
penyakit lainnya)
• Fungsi psikologis : hubungan px dengan ibu dan kakak kurang baik
• Fungsi social-ekonomi : kebutuhan ekonomi tercukupi,
Hubungan px dengan masyarakat sekitar kurang baik karena px cenderung menarik diri
PENDEKATAN KELUARGA

Penyelesaian permasalahan Kesehatan


Pencarian Kesehatan : mempunyai BPJS, jika tidak dapat menahan sakit pergi ke puskesmas, namun keluarga px sering
berobat ke alternatif, px dibawa ke pengobatan alternatif saat pasien balik dari Jakarta degan sendirinya.

RENCANA TERAPI
TATALAKSANA HOLISTIK

TATALAKSANA KOMPREHENSIF
a. Promotif
• Menjelaskan tentang penyakit skizofrenia pada keluarganya.
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar keluarga dapat menerima
serta mendukung kesembuhan pasien.
• Menanamkan kepercayaan pada keluarga bahwa gejalanya akan hilang selama pasien minum
obat secara teratur dan akibat yang terjadi bila pasien tidak teratur minum obat.
b. Preventif
• Menganjurkan keluarga untuk rutin membawa pasien kontrol ke dokter.
• Memotivasi pasien untuk patuh minum obat.
Integrative : bekerjasama dgn pihak keluarga dan perangkat desa u/ membantu kesembuhan dari
pasien

Kontinyu : kontrol kembali ke layanan kesehatan

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
MAPPING KONSEP YA
halusinasi, bicara
Waham, Keterangan
kacau atau perilaku amat
TIDAK
kacau

Akibat fisiologi langsung


dari penyakit umum


Akibat depresi akibat tidak
GANGGUAN
memiliki pekerjaan DEPRESI


Episode depresif atau
Gejala
skizofrenia Jangka waktu
manik yang gawat,
fase aktif sedikitnya 1 sejalan dengan gejala sedikitnya 6 SKIZOFRENIA
bulan fase aktif bulan


GANGGUAN

SKIZOFRENIFOR
Jangka waktu episode safektif M
lebih singkat dari jangka
waktu aktif dan residual


Sedikitnya ada waham atau GANGGUAN
halusinasi selama 2 minggu SKIZOAFEKTIF
tanpa gejala afektif menonjol

Jangka waktu episode


Kecuali waham, tak
Waham tidak bizarre afektif lebih singkat
ada gangguan
sedikitnya 1 bulan dari jangka masa
fungsional yang nyata
wahamnya

GANGGUAN
WAHAM

Pendekatan Kedokteran Keluarga


Holistic Komprehensif Integratif Kontinu

Penatalaksanaan
Mental Promotive Bekerjasama antar
profesi berjenjang atau

bertahap
Sosial Preventif

Psikis Kuratif

Rehabilitative

Konseling dan Edukasi




Assessment Tool

Fungsi
Fisiologis Fungsi Patologis


APGAR Score SCREEM Score

Adaptation Social

Culture
Parthnership
Skor :
- Kurang = < 5 Religious
Growth
- Cukup 6-7
- Baik = 8-10
Economic
Affection

Educational
Resolve
Medical

Anda mungkin juga menyukai