Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DANIEL VETRA SARAGIH

NIM : 200903157

HAL48
EVALUASI 3.2
Soal.
1. Penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri tentang latar belakang
munculnya istilah dan doktrin tritunggal dalam sejarah gereja mula-mula.
2. Penjelasan yang singkat dan sistimatis tentang konsep yang salah mengenai
Allah Tritunggal dalam sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.
3. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai
konsep Tritunggal baik menurut perjanjian lama maupun perjanjian baru dan
implikasinya bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini.
4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi
dan peran bapa sebagai oknum pertama tritunggal dan implikasinya dalam
kepercayaan dan perilaku Kristiani
5. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi
dan peran Anak sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam
kepercayaan dan perilaku Kristiani.
6. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep
keselamatan holistic yang mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia
ini,kematian,dan kehidupan sesudah kematian.
7. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi
dan peran Roh Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritungga dan implikasinya dalam
kepercayaan dan perilaku Kristiani.
8. Penjelasan singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh
Kudus dan memberi penjelasan yang benar mengenai hal itu.

Jawaban.
1. Orang Kristen adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Tritunggal,
Pencipta seluruh alam semesta. Jikalau kita merujuk kepada peristiwa ketika
Yesus Kritus di Baptis oleh Yohanes Pembaptis, bahwa turunlah Roh Kudus
dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Hal ini menandakan bahwa Yesus telah
diurapi Allah Bapa (baca Lukas 4:18-19, yang bunyinya : "Roh Tuhan ada pada-
Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk
membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang." Ayat ini menjelaskan, bahwa Roh Allah ada di dalam diri
Yesus, sehingga Dia mempunyai kuasa untuk melakukan kehendak Bapa-Nya,
karena Bapa ada di dalam diri Yesus. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pribadi
Allah Bapa dapat kita lihat dalam pribadi Yesus Kristus. Jadi kita dapat mengenal
Allah Bapa adalah jikalau kita telah mengenal Yesus Kristus (firman Allah yang
hidup). Yang perlu kita ketahui, bahwa Roh Allah yang diam dalam diri Yesus
itulah yang disebut dengan Allah Bapa.
2. Walaupun kita mengetahui bahwa konsep Trinitas ini tidak dapat dijelaskan
hanya dengan akal, bukan berarti bahwa Allah Tritunggal ini adalah konsep yang
sama sekali tidak masuk akal. Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan
meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/ misteri yang
tak terucapkan. Di sinilah peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima
misteri Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat
menjadikannya sebagai dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita
lihat.
            St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep Trinitas. Secara
khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas, yaitu:
1) seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri.
2) trilogi pikiran manusia, yang terdiri dari pikiran (mind), pengetahuan
(knowledge) yang olehnya pikiran mengetahui dirinya sendiri, dan kasih (love)
yang olehnya pikiran dapat mengasihi dirinya dan pengetahuan akan dirinya.
3) ingatan (memory), pengertian (understanding) dan keinginan (will). Seperti
pada saat kita mengamati sesuatu, maka terdapat tiga hal yang mempunyai satu
esensi, yaitu gambaran benda itu dalam ingatan/ memori kita, bentuk yang ada di
pikiran pada saat kita melihat benda itu dan keinginan kita untuk menghubungkan
keduanya.
            Khusus untuk point yang ketiga ini kita dapat melihat contoh lain sebagai
berikut: jika kita mengingat sesuatu, misalnya menyanyikan lagu kesenangan,
maka terdapat 3 hal yang terlibat, yaitu, kita mengingat lagu itu dan liriknya
dalam memori/ ingatan kita, kita mengetahui atau memikirkan dahulu tentang lagu
itu dan kita menginginkan untuk melakukan hal itu karena kita menyukainya.
Nah, ketiga hal ini berbeda satu sama lain, namun saling tergantung satu dengan
yang lainnya, dan ada dalam kesatuan yang tak terpisahkan. Kita tidak bisa
menyanyikan lagu itu, kalau kita tidak mengingatnya dalam memori, atau kalau
kita tidak mengetahui lagu itu sama sekali, atau kalau kita tidak ingin
mengingatnya, atau tidak ingin mengetahui dan menyanyikannya.
3. Allah Perjanjian Lama adalah Allah Trinitas  adalah Allah Sempurna walaupun
tidak dinyatakan secara penuh. Karena demikian permasalahannya, maka tidak
heran bahwa banyak hal di dalam Perjanjian Lama hanya bisa dipahami dalam
terang doktrin. Sejarah Perjanjian Lama secara bertahap adalah Allah Trinitas
yang sama dan bukan Allah yang lain. Orang percaya di zaman Perjanjian Lama
mengetahui bahwa Allah sejati adalah esa, tetapi Malaikat Allah (yang diutus
Allah) adalah Allah, juga terdapat pengenalan yang jelas akan kehadiran Roh
Kudus.
            Allah Tritunggal adalah tiga pribadi yang Esa. Yaitu Allah Bapa, Allah
Anak (YESUS KRISTUS), Allah ROH KUDUS. Istilah pribadi sama sekali tidak
berarti adanya perbedaan di dalam esensi. Semua pribadi pada diri Allah memiliki
atribut ilahi. Bapa adalah Allah, YESUS adalah Allah, ROH KUDUS adalah
Allah. Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya
keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi
Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang
dikerjakan oleh Bapa, Anak, dan ROH KUDUS. Bapa memprakarsai penciptaan
dan penebusan; Anak menebus ciptaan; dan ROH KUDUS melahirbarukan dan
menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang
percaya.
4.  Dalam arti singkat Bapa adalah Allah Pencipta. Allah sebagai Bapa yang
memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra,
begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi
tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam
hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter
Bapa Sorgawi. Keberadaan Allah yang agung dan tak terbatas itu jauh diluar
jangkauan kemampuan manusia untuk memahaminya dan harus dipahami dan
diterima dengan mata iman. Keberadaan Bapa sebagai pencipta dan pemelihara
adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan keberadaan kita. Tidak saja hidup
kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga berdaulat penuh atas hidup dan tujuan
hidup kita. Kewajiban kita adalah memuliakn nama Dia lewat kehidupan kita.
Memanggil, memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang
benar tersebut. Kita berdoa agar Dia memelihara kita. Dari hal tersebut kita dapat
memohon hal yang berguna bagi pribadi kita untuk menjadi lebih baik.
5.  Dalam arti singkat Anak (Kristus Yesus) adalah Allah penebus. Perjanjian
Lama telah menyatakan bahwa Kristus adalah manusia sejati yg mempunyai sifat
ilahi. Dalam nubuat nabi Yesaya menuliskan bahwa Yesus Kristus yg akan
diberikan bagi manusia adalah seorang anak, bayi laki-laki dan hal ini
menunjukan Yesus Kristus sebagai manusia sejati. Akan tetapi, nabi Yesaya juga
menyebutkan nama-Nya dan dari nama-nama tsb. kita dapat mengetahui bahwa
anak itu bukanlah manusia biasa dan mempunyai sifat ilahi. Yesus sebagai Raja
damai berarti Ia sebagai sumber damai yang sejati yang memberikan damai yang
sesunggunya kepada dunia.
            Dan yang kita ketahui bahwa Tuhan Yesus sebagai Oknum Kedua
merupakan penebus dosa umat manusia yang percaya kepadanya.
6.  Keselamatan bersifat menyeluruh, holistic, meliputi rohani maupun jasmani
kita.. Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk
kualitas hidup yang baru sebagai anak-anahk Allah karena yang dituntut dari
orang yang telah meneriam keselamatan yaitu bersedia setia padaNya, berkorban,
dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi keselamatan itu dan menolak
pekerjaan Iblis. Kita mengetahui bahwa holistik adalah pengakuan dalam
persatuan, maka dari itu pengakuan kita terhadap Tuhan adalah satu dan
keselamatan dalam kehidupan kita juga sudah punya pengakuan dari babtisan.
Bahkan di dalam kematian kita juga sudah mendapatkan keselamatan yang
holistic.
7. Dalam arti singkat Roh Kudus adalah Allah Babtisan. Roh Kudus adalah nafas
kita yang bekerja dalam kehidupan kita, yang selalu mengarahkan kita ke jalan
yang benar. Salah satu arti istilah nafas adalah Roh dari Allah pencipta sehingga
kalimat nafas yang Maha Kuasa berarti Roh Allah / Roh Kudus. Roh Kudus
adalah pemberi Kuasa Kebangkitan dan Hidup Baru. Roh Kudus menghakimi dan
mengampuni.
8.  Berikut pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus:
1) Origenes dan golongan Arminians menagtakan bahwa Roh Allah lebih rendah
dari Anak dan Bapa.
2) Arians menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan allah sebagaimana Anak
adalah ciptaan bapa.
3) Golongan Marchianisme yang dinamis menegaskan bahwa Roh Kudus
bukanlah Oknum tetapi pengaruh/kuasa ilahi semata.
            Tidak ada ayat Alkitab yang menjelaskan bahwa Allah Roh Kudus
berkomunikasi dengan Allah Bapa maupun Allah Anak.
            Hal ini dikarenakan komunikasi adalah tanda adanya eksistensi dua pribadi
yang berbeda. Komunikasi juga adalah cara untuk mentransfer ide antara pihak
yang satu dengan pihak yang lain. Kemungkinan, komunikasi antara Allah Roh
Kudus dan Allah Bapa dan Allah Anak memang tidak tercatat di Alkitab. Sebagai
manusia, kita juga dibaasi unuk mengetahui rahasia Tuhan. Itu semua merupakan
cobaan dari Tuhan apakah kita sebagai pengikunya tetap teguh berada di jalannya
atau tidak, supaya kita tetap Percaya kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai