Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH SINGKAT DAN SUBSTANSI KODE ETIK PUSTAKAWAAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MAKALAH

DOSEN: ISMAYA S.IP., M.IP

DisusunOleh:

1.Reski (732071202016)

2.Helmi Eka Sari (732071202007

3.Magfirah auliya (732071202

4.Selpi (732071202

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat

serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul: Sejarah Singkat dan

substansi kode etik pustakawaan. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi

tugas matakuliah kerja sama dan jaringan informasi.Selain itu, penyusunan

makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang bentuk-

bentuk kerja sama di perpustakaan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Ismaya S.IP,.M.IP

selaku dosen kami. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan

penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima

kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses

penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan

banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan

ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga

mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan

dalam makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................2

C. TUJUAN MASALAH.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Sejarah kode etik pustakawan...................................................................3

B. Tujuan kode etik pustakawan......................................................................

C. Fungsi kode etik pustakawan......................................................................

D. Subtansi kode etik pustakawan...................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................15

KESIMPULAN.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kode etik dilihat dari asal kata (Etimologi) terdiri dari dua Kata yaitukode

dan etik. Dalam bahasa Inggris, terdapat berbagai makna dari kata code: pertama,

tingkah laku, perilaku (behaviour), yaitu sejumlah aturan yang mengatakan

bagaimana orang berperilaku dalam hidupnya atau dalam situasi tertentu, kedua,

pengaturan atas undang-undang tertulis yang harus diikuti.

Etik dalam bentuk tunggal memiliki makna sebagai suatu gagasan umum

atau kepercayaan yang memengaruhi perilaku dan sikap masyarakat. Kata etik

(ethies) dalam bentuk jamak bermakna sejumlah ketentuan moral atau prinsip

perilaku untuk menemukan mana yang baik dan mana yang buruk (Hermawan

dan Zen, 2006).

Sulityo-Basuki (2001) mendefinisikan kode etik sebagai sistem norma,

nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyarakan apa yang benar

dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik

menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus

dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Frans Magniz-Suseno (1989) mendefinisikan bahwa kode etik adalah

pedoman atau pegangan yang ditaati dan diperlakukan oleh para anggota profesi

agar kepercayaan para klien/pasien tidak disalah gunakan. Kode etik merupakan

kumpulan kewajiban yang mengikat para pelaku profesi itu dalam

mempraktikannya.
B.Rumusan masalah

1. Jelaskan sejarah kode etik pustakawaan?

2. Sebutkan dan jelaskan apa saja tujuan kode etik pustakawan ?

3. Jelaskan fungsi kode etik pustkawan ?

4. Jelaskan dan sebutkan substansi kode etik pustakawan ?

C.Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui sejarah kode etik pustakawan

2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari kode etik pustakawan

3. Untuk mengetahui fungsi dari kode etik pustakawan

4. Untuk mengetahui substansi kode etik pustakawan


BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah kode etik pustakawan

Mengingat pentingnya kode etik. asosiasi pustakawan menerbitkannya

untuk digunakan sebagai landasan operasional bidang perpustakaan. Kode etik

ini memiliki sejarah panjang dalam pembemukan, pengembangan. dan

sosialisasinya. pustakawanan berkembang lebih dahulu di negara-negara Barat,

terutama lnggris dan Amerikn Serikat.

Sejalan dengan itu, Kode etik Pustakawan pertama kali muncul di negara

Barat dalam sebuah makalah di Pratt Institute Library School tahun 1903.

Dalam hal ini, Mary A. Plummet (Feather, 1997) mengemukakan bahwa

dokter, pengacara dan menteri, profesor, maupun pegawai militer pada

umumnya, memiliki kode etik yang mengikatnya. Pelangaran terhadapnya

berarti melanggar prinsip. Tidak terkecuali pustakawan maupun tenaga

pendidik, juga memiliki kode etik yang mengikatnya sebagai anggota profesi.

Di samping itu, pernyataan serupa juga muncul dalam Bulletin of

American Library association dan the Library journal dalam judul “Librarian’s

Canon of Ethics" oleh Bolton pada 1909. Pada I922, muncul sebuah proposal

kode etik dalam Annuals of the American Academiy of political and Social

Science. Proposal ini terdiri dari 30 bagian yang dianalisis secara profesional

dan ditampilkan oleh Council of american Library Association pada Desember

1929.
Pada 1939, kode etik ini ditampilkan secara lengkap di ALA Bulletin. Kode

etik ini terdiri dari lima bagian besar, yaitu:

1.Hubungan pustakawan dengan pemerintah .

2.Hubungan pustakawan dengan pemakai.

3.Hubungan pustakawan dengan staf perpustakaanya.

4.Hubungan pustakawan dengan masyarakat.

5.Hubungan pustakawan dengan profesinnya.

Kemudian naskah tersebut direvisi ulang dalam code Of Ethics

committee of the ALA. Menurut Hotman (2005:17), American Library

Association (ALA) membuat kode etik ini pada 1939 yang kemudian

mengalami beberapa kali revisi, dan yang terakhir adalah tahun 1981,

kemudian diadopsi lagi oleh dewan ALA tahun 1995. Pada 2002, texas Library

Association (TLA) mengadopsi kode etik ini sebagai kode etik profesi.

Di inggris. Perhatian terhadap kode etik pustakawan dimulai oleh

Library Association (LA). Salah satu topic LA adalah masalah sensor tahun

1963. Masalah ini berhubungan erat dengan kode etik sebagai landasan awal

menuju kebebasan informasi. LA kemudian membentuk badan yang

mendiskusikan tiga masalah,yaitu sensor, kode etik, dan kebebasan informasi.

Hasil dari badan tersebut adalah code of professional conduct yang

dipublikasikan pada September 1983.

Kode etik pustakawan di Indonesia lahir setelah melalui berbagai

perkembangan selama dua puluh tahun melalui kongres yang diadakan di

berbagai kota. Ikatan pustakawan Indonesia (IPI) menyadari perlu adannya


kode etik yang dapat dijadikan pedoman perilaku bagi para anggotannya dalam

melaksanakan tugasnya di dalam masyarakat.

Kode etik pustakawan merupakan bagian yang terpisahkan dari

AD/ART IPI dimulai sejak 1993,1997, yang diperbarui pada 19 september

2002 pada kongres IPI ke IX di batu, malang, jawa timur dan disempurnakan

kembali pada 15 november 2006 di Denpasar, bali.

1. Tujuan kode etik pustakawan

1).Menjaga martabat dan moral profesi.kode etik profesi string disebut

sebagai kode kehormatan profesi sebab didalamnya memuat aturan-aturan

moral yang semestinya dilakukan oleh anggota profesi agar terhindar dari

dekadensi moral yang menurunkan martabat dirinya sebagai anggota

masyarakat.maka salah satu hal yang harus dijaga oleh profesi adalah

martabat dan moralnya,profesi yang mempunyai martabat dan moral yang

tinggi akan berimbas pada baiknya citra yang tinggi di masyarakat.

2).Memelihara hubungan anggota profesi. Kode etik juga dibuat untuk

mengatur hubungan di antara anggota. Dalam kode etik diatur hak dan

kewajiban kepada antara sesama anggota profesi. Dengan demikian, satu

sama lain saling menghormati dan bersikap adil, serta berusaha

meningkatkan kesejahteraan bersama. Dengan adanya aturan tersebut,

diharapkan mendukung keberhasilan bersama.

3).Meningkatkan pengabdian anggota profesi. Dalam kode etik dirumuskan

tujuan pengabdian profesi sehingga anggota profesi mendapat kepastian

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu,


biasanya kode etik merumuskan ketentuan bagaimana anggota profesi

melayani masyarakat. Dengan adanya ketentuan ini para anggota profesi

dapat meningkatkan pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa

dan tanah air, serta kemanusiaan.

4).Meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik

juga memuat kewajiban-kewajiban agar para anggota profesi berusaha untuk

memelihara dan meningkatkan mutu profesi. Selain itu, kode etik juga

mengatur kewajiban agar para anggotanya mengikuti perkembangan zaman.

Setiap anggota profesi berkewajiban memelihara dan meningkatkan mutu

profesi yang pada umumnya dilakukan dalam wadah organisasi profesi.

5).Melindungi masyarakat pemakai. Profesi seperti hal profesi pustakawan

bertujuan untuk melayani masyarakat, Melalui kode etik yang dimiliki,

pustakawan dapat melindungi pemakai jasa. Ketika ada anggota profesi

melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan sebagai pekerja profesional,

kode etik menjadi rujukan bersama.

Kode etik pustakawan adalah kewajiban yang harus dilakukan

pustakawan dalam melakukan kegiatannya Pada sisi lain, kode etik ini dapat

pula sebagai jaminan profesi terhadap pengguna jasa pustakawan. Berikut

tujuan yang tertuang dalam pasal (2) kode etik pustakawan Indonesia tahun

2006, yaitu:

1.Membina dan membentuk karakter pustakawan.

2.Mengawasi tingkah laku pustakawan dan sarana kontrol sosial.


3.Mencegah timbulnya kesalah pahaman dan konflik antara sesama anggota

dan antara anggota dan masyarakat.

4.Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perpustakaan dan mengangkat

citra pustakawan.

2. Fungsi kode etik dalam pustakawan

Russel Browden, yang dikutip oleh Hermawan dan Zen (2006:100)

menyatakan bahwa fungsi kode etik bagi pustakawan di inggris sebagai

berikut:

1.mendorong para pustakawan untuk bertingkah laku secara professional

dalam bidang perpustakaan yang tidak dipandang salah teman-teman

sejawat dan profesi.

2.Mendorong anggota untuk mematuhi LAS Charter and Byelaws

3.Menumut anggota mereka tidak memilih berperilaku yang mungkin secara

serius berprasangka terhadap kedudukan dan reputasi profesi atau asosiasi

pustakawan.

4.Mensyaratkan anggota untuk bekerja profesional, yaitu (1) senantiasa

mengikuti perkembangan dalam dunia perpustakaan dan cabang-cabang

kegiatan profesional lainnya. (2) menghormati anggota profesi yang

bertanggung jawab melakukan supervisi. pelatihan, atau tugas pustakawan

lainnya.

5.Tugas utama anggota adalah melayani pelanggan/pemustaka

6.Menempatkan anggota dengan kewajiban untuk memfasilitasi terhadap

alur informasi dan ide-ide dan melindungi serta mendorong hak setiap
individu untuk bebas dan hak akses yang sama terhadap sumber informasi

tanpa diskriminasi dan dalam batas-batas hukum. Anggota harus

memberikan kemampuan mereka yang terbaik dalam kewajiban kontrak

yang harus dibayar kepada yang mempekerjakannya.

7.Anggota tidak boleh dengan sengaja menyajikan bahan pustaka yang

mendorong terjadinya diskriminasi atas ras warna kulit. kepercayaan atau

jenis kelamin.

8.Anggota tidak boleh membocorkan rahasia atau membocorkan setiap

bahan pustaka yang harus dirahasiakan.

9.Menjamin setiap tindakan dan keputusan anggota semata mata

berdasarkan pertimbangan profesional.

Sedangkan, Fankel. Seperti yang dikutip oleh Bjorner (1991:321),

mengemukakan bahwa fungsi kode etik adalah sebagai berikut:

1) Sebagai pedoman bagi kelompok profesional ketika menentukan masalah

dalam praktik

2) Sebagai sumber evaluasi bagi masyarakat dan menjadikan mereka

mengetahui apa yang dapat diharapkan dari organisasi profesi tersebut.

3) Memberi kebanggaan pada profesi dan memperkuat identitas profesi.

4) Memperbaiki reputasi profesi dan kepercayaan masyarakat.

5) Melindungi pengaruh profesi.

6) Menghentikan tindakan yang tidak etis dengan menyediakan sanksi atau

dengan melaporkan tindakan yang tidak etis tersebut.


7) Menyediakan sistem untuk mendukung profesi terhadap permintaan yang

tidak logis dari orang luar.

8) Merupakan forum keputusan dalam debat antar-anggota atau antara

anggota dan orang luar.

3. Substansi kode etik pustakawan

Kode EtikPustakawan Indonesia yang dikeluarkan oleh

IkatanPustakawan Indonesia (IPI) Tahun2006 memiliki beberapa

substansiyang dijabarkan dalam berbagaikewajiban yang

dimilikipustakawan yaitu:

1).Hubungan dengan pribadi yaitu sikap dasar pustakawan Kode etik

pustakawan yang ditetapkan oleh IPI Pasal 3 menuangkan beberapa sikap

dasar yang harus dimiliki oleh pustakawan, yaitu meliputi:

a.Berupaya melaksanakantugas yang sesuai dengan harapanmasyarakat pada

umumnya dan kebutuhan pengguna perpustakaan padakhususnya.

4. b.Berupaya mempertahankankeunggulan kompetensi setinggi mungkindan

berkewajiban mengikutiperkembangan.

c.Berupayamembedakan antara pandangan atau sikaphidup pribadi dan

tugasprofesi.

d.Menjamin bahwatindakan dan keputusannya berdasarkanpertimbangan

profesional.

e.Tidak menyalahgunakan posisinya denganmengambil keuntungan

kecualiatas jasa profesi.


f.Bersifat sopan danbijaksana dalam melayani masyarakat,baik dalam

ucapan maupunperbuatan.

2).Hubungan pustakawan dengan pengguna

Kepentingan utama pustakawan adalah

pemustaka,kewajibanpustakawankepada masyarakat \dimuat dalam

KodeEtik Pustakawan indonesia Pasal4 yang dikeluarkanIPI,

yaitumeliputi:

a.Pustakawan menjunjung tinggi hak perorangan atas informasi.

b.Pustakawan tiidak bertanggung jawab atas konsekuensi pengguna

informasi yang dipeeroleh dari perpustakaan.

c.Pustakawan beerkewajiban melindungi hak privasi pengguna dan

kerahasiaan menyangkut informasiyang dicari.

d.Pustakawan menggakui dan menghhormati hak milik intelektual.

Sejalan dengan pustakawanyanng meemiliki kewajiban melinndungi Hak

privasi pemustaka, pustakawan harus pula mengakui danmenghormati

hak milikintelektual.

Dari uraian di atasdapat diketahuihubungan antasra pustakawan

denganpengguna yaitu pustakawan menjunjungtinggi hak perorangan

atasinformasi, pustakawan tidak bertanggung jawab ataskonsekuensi

pengguna informasiyang dipeeroleh dari perpustakaan,

pustakawanberkewajiban melindungi hak privasipengguna dan

kerahasiaanmenyangkut informasi yang dicari, serta pustakawan

mengakuidan menghormati hakmilik intelektual.


3).Hubungan antar pustakawan

Kode EtikPustakawan juga mencantumkan mengenai hubungan

antar-pustakawan yang terdapat pada Pasal5, yaitu sebagaiberikut :

a. Pustakawan harus mencapai keunggulan profesinya dengan cara

memelihara dan mengembangkan pengetahuan dan pustakawan lain.

b. Pustakaan bekerja sama dengan pustakawan lain lain dalam upaya

mengembangkan kompetensi professional pustakawan , baik sebagai

perorangan maupun sebagai kelompok

c. Pustakawan memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang

baik antarsesama rekan. Makna yang tersirat pada kewajiban ini

adalah bahwa pustakawan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari

harus menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, bersikap saling

menghormati, adil, dan berusaha meningkatkan kesejahteraan

bersama

d. Pustakawan memiliki kesadaran, kesetiaan, dan penghargaan terhadap

korps pustakawan secara wajar

e. Pustakawan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik didalam

maupun diluar

Dari uraian diatas dapat diketahui hubungan yang baik antar

pustakawannya yaitu; pustakawan bekerja sama dengan pustakawan

lain dalam upaya mengembangkan kompetensi professional

pustakawan, pustakawan memelihara dan memupuk hubungan


kerjasama yang baik antarsesama rekan, serta pustakaan menjaga

nama baik dan martabat, baik didalam dan diluar kedinasan.

4).Hubungan pustakawan dengan perpustakaan

Kode Etik Pustakawan juga mengaturtentang hubunganpustakawan

dengan perpustakaanyang terdapat pada Pasal6 yang dikeluarkan olehIPI

, yaitu Sebagaiberikut:

a. Pustakaawannya ikutaktif dalam perumusan kebijakanmenyangkut

kegiatan jasapustakawan.

b. pustakawan bertanggung jawab terhadap pengembangan

perpustakaan. Semakin baik suatu perpustakaan itu akan semakin

menarik minat untuk dikunjungi oleh pemustaka.

c. Pustakawaan berupaya membantu danmengembagkan pemahaman

serta kerjaaama semua jenisperpustakaan. Tidak ada perpustakaan yang

lengkap dan tidak ada pustakawan yang mampu meng-cover semua

kebutuhan pemustaka seorang diri.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara

pustakawan dengan perpustakaan yaitu pustakawan ikut aktif dalam

perumusan kebijakan menyangkut kegiatan jasa pustakawan,

pustakawan bertanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan,

dan pustakawan juga berupaya membantu dan mengembagkan

pemahaman serta kerja sama semua jenis perpustakaan

5).Hubunngan Pustakawan deengan OrganisasiPrrofesi Profesi pustakaawan

memiliki sebuah orgaanisasi professi yaitu IkatanPustakawan


Indonesia(IPI), kewajibanpustakawan hubunngannya denganorganisasi

profesi terdapatdalam Pasal7, yaitu sebagaiberikut:

a. Pustakaawan membayar iuran keaanggotaan secara disiplin.Anggaran

Dasar dan Anggaaran RumahTangga (AD/ART) IkatanPustakawan

Indonesiia telah mengatur mengenaiiuran yang harus diberikanpustakawan

kepadaorganisasi profesi(IPI).

b. Mengikutikegiatan organisasi sesuaikemampuan dengan penuh rasa

tanggung jawab. IPImerupaakan organisasi yang menjadipenggerak kegiatan

pustakawandi Indonesia.

c. Mengutamakan kepentiingan organisasi diatas kepentingan

pribadi.Pustakawan adalah indiividu yangsyarat dengan kepentiganpribadi.

Dari uraiian diatas dapat diiketahui hubungan antara pustakawan

denganorganisasi professi meliputi pustakawaannya membaayar iuran-

keanggotaansecara disiplin,mengikuti kegiatanorganisasi sesuai kemampuan

dengan penuhrasa tanggung-jawab, serta mengutamakan kepentingaan

organisasi diatas kepentingan-pribadi.

1. Hubungan Pustakaawan denganMasyaraakat Kewajibanpustakawan

hubungannya dengaan masyarakat mencakuup beberapahal terdapat dalam

Pasal8, yaitu sebagaiberikut:

a. Pustakawanbekerja sama dengan anggotakomunitas dan organisasi

yangsesuai berupaya meningkatkan harkatdan martabatkemanusiaan serta

komunitasyang dilayaninya.

b. Pustakawan berupaya-memberikan sumbangan dalam


pengembangankebudayaan di masyarakat. Masyarakat adalahsebuah

komunitas yang berbudaya,masyarakat memiliki tradisi yang

mencirikaneksistensinya. Dari uraian di atas dapat diketahui hubungan

antara pustakawan dengan masyarakatyaitu pustakawan bekerja sama

dengan anggotakomunitas dan organisasi yang sesuai serta

berupayameningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta komunitas

yangdilayaninya, dan pustakawan juga berupayamemberikan sumbangan

dalam pengembangankebudayaan di masyarakat.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai kode etik pustakawan mulai dari

pengertian kode etik pustakawan,sejarah,tujuan,dan fungsi kode etik pustakawan,

semoga artikel ini bermanfaat. Terimah kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Wiji suwarno. Ilmu perpustakaan dank ode etik pustakawan.jogjakarta, Ar-Ruzz

Media.2010

Anda mungkin juga menyukai