Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

LISTRIK DAN MAGNET


Dosen Pengampu : Meita Dwi Solviana, M.Pd.

Disusun Oleh :

1). Agil Adi Darmawan 2020406405108


2). Chindy Ayu Lestari 2020406405059
3). Farhan Iqbal Wirayuda 2020406405132
4). Ilka Virania Dewi 2020406405181
5). Mitra Indah Lestari 2020406405118
6). Nailil Amalia 2020406405087
7). Tri Lailatul Hasanah 2020406405174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Listrik dan Magnet”, guna
memenuhi tugas kelompok yang telah diberikan Dosen Pengampu.

Tanpa bantuan dari beberapa pihak, penulis tidak akan mampu


menyelesaikan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat
menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.

Pringsewu, Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan
manusia. setiap aktivitas manusia mulai dari keidupan rumah tangga hingga
sektor industri tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan listrik-magnet.
karena itu pemahaman konsep listri-magnet sangat penting dibekalkan pada
setiap orang sejak dini. dalam pendidikan formal di indonesia materi listrik
magnet telah diberikan sejak pendidikan dasar (SD dan SMP), hal ini
dimaksudkan agar setiap warga negara di Indonesia memiliki pengetahuan
yang cukup tentang konsep listrik-magnet, sehingga dapat menggunakan dan
memanfaatkan listrik dan magnet secara efektif dan efisien dalam kehidupan
sehari-hari. Guna mencapai masyarakat yang diuraikan diatas maka diperlukan
guru yang kompeten dalam bidang fisika, menguasai paedagogik dan konten
ilmu fisika sehingga mampu membelajarkan fisika dalam menjalankan tugas
dan perannya sebagai ilmu fisika.

B. Rumusan masalah
1. Apakah itu listrik?
2. Ada berapakah macam-macam rangkaian listrik?
3. Bagaimanakah penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah itu magnet?
5. Bagaimanakah cara membuat magnet?
6. Apa sajakah manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tentang :
1. Pengertian listrik dan magnet
2. Jenis dan cara membuat listik dan magnet
3. Manfaat listrik dan magnet dalam kehidupan sehari-hari

D. Manfaat
Mahasiswa dapat mengerti dan menerapkan tentang listrik dan magnet dan
manfaatnya bagi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik,
dapat juga diartikan sebagai berikut:
 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran
negatif.
Muatan listrik yang mengalir disebut arus listrik, arah arus listrik sesuai
dengan arah gerak muatan positif. Ketentuan ini dibuat sebelum ditemukannya
elektron. Dalam penghantar logam elektron-elektron bergerak dari potensial
rendah ke potensial tinggi. Walaupun demikian, ketentuan diatas masih berlainan
hingga sekarang. Adanya arus listrik disebabkan adanya beda potensial atau
tegangan, oleh sebab itu supaya didalam rangkaian selal ada arus listrik, harus
tetap diusahakan ada tegangan listrik. Tegangan dapat diperoleh
dari elektron listrik, misalnya elemen kering (batu baterai) dan Aki. Adanya arus
listrik di dalam rankaian berarti terjadinya gerakan
muatan listrik.

B. SIFAT – SIFAT LISTRIK


Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang
tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frasa "jumlah listrik"
digunakan juga dengan frasa "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2
jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya
gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek
dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.
Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki
singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas
listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah
0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan
tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu
dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan,
maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul
akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.
C. MUATAN LISTRIK
Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang
asing lagi. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya
setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan
mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik
sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk
mempelajari listrik.
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik
statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda
tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika
disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik
yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika.
Thales dari Milete (540 – 546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut
sejarahnya bahwa gejala listrik statis terjadi pada batu ambar yang digosok dengan
bulu. Ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang lain
misalnya bulu ayam. Dalam bahasa Yunanibatu ambar sering disebut elektron.
Sesuai dengan pengamatan pada kegiatan di atas ternyata benda-benda
tertentu yang telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang ada di
sekitarnya. Benda-benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang
ada di sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik.
Dari kegiatan di atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik
negatif.
2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif.
3. Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan
jika muatan listriknya berbeda akan tarikmenarik.
Untuk menerangkan pengertian adanya sifat kelistrikan pada suatu benda,
perlu dipahami adanya konsep atom yang dimunculkan oleh para ahli di
antaranya, teori atom Dalton, Thompson, Rutherford dan Bohr. Secara umum
dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih
elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak
bermuatan listrik.

Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda, lihat Tabel 7.1! Deret
benda tersebut menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila
digosok dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan
positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Deret semacam ini dinamakan
deret tribolistrik.
D. LISTRIK STATIS
Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap
kejadiannya energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh
seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan
oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.
Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat
penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa
peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan
luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif
(elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang.
Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom
bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan
muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda.
Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral,
oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan
muatannya. Salah satu contohnya adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara
lain:
1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif,
2) muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan
muatan tidak sejenis tarik-menarik.
Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu
zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih
cenderung melepaskaan elektron, maka zat yang disusunnya lebih cenderung
bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung menangkap
elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan
demikian muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik
atom-atom penyusunnya.
Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:
1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi
bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik
jenis positif.
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi
ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun
dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka,
maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.
Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan
berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu
kain sutera menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron. Jika
kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan
berpindah menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif.
sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-
elektronnya.
Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua benda keduanya tidak
perlu digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan
saling digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih mudah.
2. Induksi
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan
listrik ke benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral
yang telah terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka
elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang
menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda
netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam
jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak
pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu
peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil.
Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan
listrik karena adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi
benda maka benda akan menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik
kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.
Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat
digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:

E. LISTRIK DINAMIS
Lisrtik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan
listrik adalah Coloumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar.
Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung – ujung
hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri
tegangan sangat tergantung pada hambatan, tapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh
hokum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar”.
Berdasarkan hokum Ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan
listrik adalah kuat arus x hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt (V) dan
kuat arus adalah ampere (a) serta hambatan adalah Ohm. Amperemeter adalah
alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk mengukur kuat arus listrik, diukur
dengan amperemeter, yang disusun secara seri atau berurutan dengan komponen
yang akan diukur kuat arusnya.
F. RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet
dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian listrik
seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat arus yang mengalir pada setiap rangkaian
adalah sama sedangkan beda potensial berbeda. Rangkaian pararel adalah
rangkaian komponen listrik yang disusun secara sejajar sehingga terbentuk cabang
diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada
setiap cabang berbeda, sedangkan beda potensialnya sama.
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada lebih
dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan memasang
dua (atau lebih) lampu pijar berurutan dalam rangkaian seri atau dengan membuat
percabangan, yang berarti rangkaian paralel. Kedua jenis rangkaian itu
mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Dalam
rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar dalam
rangkaian paralel. Dua lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai hambatan dua
kali lipat and oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit cahaya.
Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam
setiap cabang rangkaian dan oleh karena itu setiap lampu pijar mempunyai cahaya
yang sama seperti satu lampu pijar dalam rangkaian tunggal. Dengan kata lain dua
lampu pijar paralel akan menghabiskan energi lebih banyak dalam menghabiskan
energi baterai lebih cepat
dibandingkan dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri. Perbedaan lainnya
adalah peluang terkena gangguan. Jika satu bagian (lampu pijar) dalam rangkaian
seri rusak, seluruh rangkaian akan terganggu. Jika beberapa lampu pijar terpasang
paralel dan salah satu tidak bekerja, lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh,
karena rangkaiannya tidak terganggu.
Karena sifat itu maka rangkaian-rangkaian listrik di rumah (stop kontak,
lampu-lampu, dan konsumen energi lainnya) terpasang secara paralel.
Rangkaian Paralel

 Alat dan Bahan :


1. Paku
2. Triplek
3. Palu
4. Lampu (bohlam kecil)
5. Kabel
6. Saklar
7. Batere (1.5v, 2 buah)
Cara pembuatan :
1. Triplek atau papan di buat persegi panjang atau kotak.
2. Rangkai kabel dan di solder dilekatkan dengan paku sesuai dengan
illustrasi di atas.
3. Sambungkan kabel dengan viting (tempat lampu).
4. Sesudah di solder, masukkan lampu dan hubungkan dengan baterai dan
saklar.
Rangkaian Seri

Alat dan Bahan :


1. Paku
2. Triplek
3. Palu
4. Lampu (bohlam kecil)
5. Kabel
6. Saklar
7. Batere (1.5v, 2 buah)
Cara pembuatan :
1. Triplek atau papan di buat persegi panjang atau kotak.
2. Rangkai kabel dan di solder dilekatkan dengan paku sesuai dengan
illustrasi di atas.
3. Sambungkan kabel dengan viting (tempat lampu).
4. Sesudah di solder, masukkan lampu dan hubungkan dengan baterai dan
saklar.
G. MACAM- MACAM SUMBER ARUS LISTRIK
Berdasarkan arus yang dihasilkan sumber arus dibedakan menjadi :
1. Sumber arus AC (Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang
menghasilkan arus bolak-balik. Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC (Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang
menghasilkan arus searah. Misalnya : elemen .
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia.
Ketika digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik
Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat
diperbaharui lagi. sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat
dimuati lagi atau diisi lagi (sekalipakai).Contoh : elemen volta, elemen
daniel, elemen kering (baterai ).
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat
diperbaharui sehingga jika energi listriknya telah habis dapat diisi ulang
(dicharge). Contoh : accumulator, sel Nicad
Berdasarkan bentuk bahan elektrolit yang digunakan :
1. Elemen kering yaitu elemen yang lektrolitnya berupa campuran seperti
pasta.
2. Elemen basah yaitu elemen yang elektrolitnya berupa cairan. Elektrolit
adalah zat kimia yang dapat menghantarkan arus listrik.

H. APLIKASI DAN GEJALA LISTRIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI -


HARI
1. Penggaris Bermuatan Listrik
Kalian telah mengetahui bahwa apabila penggaris atau mistar plastic
digosok - gosokkan pada rambut yang kering, kemudian didekatkan pada
sobekan kertas kecil, maka sobekan kertas kecil tersebut akan tertarik dan
menempel pada penggaris. Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena penggaris
plastik yang digosok-gosokkan pada rambut, menjadi bermuatan listrik. Muatan
listrik itulah yang menyebabkan sobekan kertas kecil dapat tertarik ke penggaris.
Tentu dalam benak kalian timbul pertanyaan, Bagaimana muatan listrik tersebut
dapat berada pada penggaris? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pahamilah
terlebih dahulu penjelasan berikut ini. Semua zat yang ada di alam ini tersusun
dari atom yang sangat kecil. Atom tersebut terdiri atas partikel-partikel yang
bermuatan positif, negatif, dan netral. Muatan positif disebut proton, muatan
negatif disebut elektron dan muatan netral disebut neutron.
Apakah harus rambut kering? Bagaimana kalau tidak kering, berminyak
misalnya?
Mengapa harus yang kering? Tentu karena air mempunyai sifat konduktor
yang kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat gosokan antara rambut
basah dan sisir plastik akan diserap oleh air tersebut, sehingga tidak muncul gejala
kelistrikannya
Inti atom atau disebut nukleus terdiri atas proton dan neutron yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak terus-menerus. Elektron pada atom dapat
keluar atau masuk ke dalam susunan atom. Jika elektron keluar dari susunan atom,
maka jumlah proton dalam atom lebih banyak dari jumlah elektron, sehingga atom
menjadi bermuatan positif. Sedangkan apabila elektron masuk pada susunan
atom, maka jumlah proton dalam atom lebih sedikit dari jumlah elektron,
sehingga atom menjadi bermuatan negatif. Atom akan bersifat netral (tidak
bermuatan) bila jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah electron yang
mengitari inti atom tersebut. Setelah memahami penjelasan di atas, pertanyaan
tadi dapat dijawab dengan penjelasan berikut. Penggaris plastik yang digosokkan
pada rambut menjadi bermuatan listrik karena elektron dari rambut berpindah ke
penggaris plastik, sehingga penggaris plastik kelebihan elektron. Akhirnya
penggaris plastik tersebut menjadi bermuatan negatif.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah benda
netral dapat bermuatan listrik statis dengan jalan digosokkan. Contoh lainnya,
yaitu ketika batang plastik digosok dengan kain wol, elektron-elektron dari kain
wol berpindah ke batang plastik, sehingga batang plastik kelebihan elektron.
Dengan demikian, batang plastik menjadi bermuatan negatif. Sebaliknya, ketika
batang kaca digosok dengan kain sutera, maka elektronelektron dari batang kaca
berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca kekurangan elektron. Dengan
demikian, batang kaca menjadi bermuatan positif.
Deret benda yang menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan
negatif bila digosok dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh
muatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya yaitu dinamakan deret
tribolistrik.
Apakah sobekan kertas yang tertarik oleh penggaris plastic tersebut sebelumnya
digosok dulu sehingga bermuatan? Jika tidak, dari mana muatan pada kertas
sehingga dapat tertarik oleh penggaris plastic?
Sobekan kertas tidak perlu di gosokkan, yang di gosok-gosokkan ke
rambut adalah penggaris plastic. Penggaris yang digosok-gosokkan ke rambut
menjadi bermuatan listrik. Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan
kertas kecil dapat tertarik ke penggaris. Penggaris plastik yang digosokkan pada
rambut menjadi bermuatan listrik karena elektron dari rambut berpindah ke
penggaris plastik, sehingga penggaris plastik kelebihan elektron. Akhirnya
penggaris plastik tersebut menjadi bermuatan negatif dan bersifat menarik benda-
benda kecil dan ringan termasuk potongan-potongan kertas kecil,sesaat kemudian
potongan-potongan kertas kecil lepas kembali karena muatan penggaris tersebut
dinetralkan kembali oleh molekul-molekul air di udara yang bersifat polar, yakni
muatan negatif penggaris perg menuju muatan positif molekul-molekul air di
udara. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah benda
netral dapat bermuatan listrik statis dengan jalan digosokkan
2. TERJADINYA PETIR
Timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir.
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-
sama. Kejadian ini disebut pengosongan listrik statis. Pengosongan itu
ditunjukkan oleh sambaran petir.
Dari mana asal muatan listrik di ionosfir? Kalau pada lapisan ionosfir
tidak terdapat awan, mungkinkah petir itu terjadi?
Ionosfer / Ionosfir Ketebalannya ionosfer : 50 - 100 km . Adalah lapisan
yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan
sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang
suhunya menjadi tinggi. Tidak, karena petir itu terjadi karena adanya awan
bermuatan. dan ketika awan yang bermuatan itu melepaskan muatannya maka
akan terjadi petir. Muatan listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan
terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari
suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu
benda ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muatan statis.
Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering
dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di
udara dapat terjadi sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita
sebut guntur.
Apakah yang dimaksud dengan "jalan bagi elektro” dalam hal ini?
Bagaimana terbentuknya "jalan” tersebut? Bagaimana penyaluran muatan ke
tanah dilakukan?
Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke
tanah dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek.
Dimensi atau luas penampang, jumlah dan rute penghantar ditentukan oleh
kuadrat arus impuls sesuai dengan tingkat perlindungan yang ditentukan serta
tingginya arus puncak petir. Pada penangkal petir, Muatan listrik akan mengalir
ke bawah dengan aman melalui kabel logam , dan masuk ke dalam tanah. Itulah
yang di sebut jalan bagi elektro. Muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke
awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Petir terjadi akibat perpindahan
muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah
lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Yaitu
antara awan cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.
3. PENANGKAL PETIR
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah
bertingkat atau di atas bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui
kabel logam. Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut
dari kerusakan oleh energi listrik yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini
menyediakan suatu jalan aman, atau pentanahan, agar arus listrik petir mengalir
masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain. Pernahkah
anda melihat penangkal petir?. Penangkal petir itu merupakan contoh
pengosongan muatan statis yang tidak menimbulkan kerusakan.
Pada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan
yang bermuatan ke Bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik
akan mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk
ke dalam tanah. Penangkal petir menyediakan suatu jalan aman bagi arus listrik
petir sehingga mengalir masuk ke dalam tanah dan tidak melewati bangunan
tinggi tersebut.
Apakah penangkal petir harus terbuat dari batang logam? Bagaimana jika
bukan logam? Penangkal petir memang terbuat dari logam karena logam dapat
menghantarkan arus listrik sehingga petir hanya melewati bangunan saja. Bila
penangkal petir tidak terbuat dari logam maka petir akan langsung menghantam
bangunan tersebut.
Mengapa petir dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan elektronik?
Pada dasarnya peralatan elektronik memiliki medan listrik sehingga bila ada petir
yang mendekati medan listrik tersebut maka medan listrik pada peralatan
elektronik akan berubah secara drastis. Bila hal ini terjadi maka peralatan
elektronik akan rusak.
Bagaimana bila di dekat rumah yang berpenagkal petir terdapat pohon
yang lebih tinggi dari ketingian penangkan petir itu? Bila terjadi hal demikian
maka petir akan menyambar pohon yang lebih tinggi dari penangkal petir. Ini
terjadi karena petir akan mencapai pohon lebih dahulu daripada rumah
berpenangkal petir.

4. PROSES DASAR PRINTER LASER


Prinsip kerja dasar dari laser printer adalah listrik statis, energi yang sama
yang bisa membuat pakaian menempel pada pengering atau kilatan petir yang
menyambar ke tanah. Listrik statis adalah muatan listrik sederhana yang terjadi
pada objek yang terisolasi, seperti balon atau tubuh kita. Sejak muatan atom yang
berlawanan saling berinteraksi, objek yang berbeda muatan listriknya akan saling
tarik-menarik.
Komponen Dasar Laser Printer
Printer laser menggunakan fenomena ini seperti sebuah lem yang bisa dilepas dan
direkatkan kembali. Komponen Inti dari system ini adalah photoreceptor, secara
umum seperti revolver drum atau silinder. Drum assembly ini membuat
photoconductive material yang banyak yang ditembak oleh sinar proton. Pada
mulanya drum memberikan muatan positif total yang didapat dari kabel corona,
kabel dengan aliran listrik yang mengalirinya. (beberapa printer menggunakan
roler yang bermuatan didalam kabel corona, tapi sama dalam prinsip kerjanya.)
pada saat drom berputar, printer akan mengeluarkan sinar laser tipis yang
ditebakkan pada point yang telah ditentukan. Pada saat ini, laser menggambar,
huruf dan gambar yang akan dicetak, seperti sebuah pola dari muatan listrik, yang
disebut dengan electro static image. System ini juga bisa bekerja sebaliknya, atau
gambar yang dibuat oleh listrik bermuatan positif yang dicetak pada latar
belakang negative.

Cara Membuat Bel Listrik Sederhana


Bel listrik adalah suatu alat yang mampu
menghasilkan suara dari adanya perubahan
energi listrik menjadi magnet (yang nantinya
menimbulkan energi gerak yang berfungsi
sebagai sumber pelaku timbulnya suara).
Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik
sederhana yang berhasil kami buat dengan
sumber energi listrik dari baterai kering atau
dapat juga dengan menggunakan adaptor.
Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik
sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan
baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan
bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah
dan hilang dalam waktu yang cukup singkat.
Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18
volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak
dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika
energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas
bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih.
Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30×25 cm dengan ketebalan sekitar 1
cm). kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm,
panjang 11 m).
2. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
3. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18
volt.
4. Satu batang paku besi 9 inci.
5. 10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan
dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat.
6. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari
kemasan kaleng kira-kira 2 buah.
7. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
8. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
9. Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
10. Satu buah bel atau lonceng.
11. Satu pelat besi tipis ukuran 1×15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang
non-aluminium)
12. Satu pelat baja tipis ukuran 1×7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah
ditumpulkan bagian mata pisaunya).
13. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu:
1. Tang (bisa tang lancip atau tumpul).
2. Palu.
3. Obeng minus dan plus ukuran kecil.
4. Pisau kecil/pisau lipat.
5. Gunting tumpul (gunting bekas).
6. Solder beserta kawat timahnya.
7. Mistar dan pensil.
Untuk petunjuk pembuatan, disampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar
sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik.

1. Mengenai kumparan yang


nantinya berfungsi
sebagai sumber medan
magnet. Kumparan dibuat
dengan cara melilitkan
kawat tembaga pada paku
ukuran 9 inci. Banyaknya
lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang
kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan
dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber
tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada
paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.
2. Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan
pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang
digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian
dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan
dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran
1,5 inci).
3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan
tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa
lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk
melekatkan pada papan.
4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan
diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian
dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini
silahkan lihat pada gambar di bawah.
Prinsip kerja Bel Listrik:
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan
on) hingga menutup rangkaian yang
sebelumnya telah di hubungkan ke
sumber arus listrik (baterai atau adaptor),
arus listrik mengalir dari sumber arus
listrik menuju interuptor (sekrup pada
batang kayu) melalui kawat tembaga.
Kemudian arus dilanjutkan menuju ke
lempengan baja dan selanjutnya menuju
ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku
berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan
pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan
dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam
beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul
bel/lonceng hingga berbunyi.
Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus
sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan
paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali
ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus
listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu
seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).
Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan
bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk
hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak
terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari
bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.
I. PENGERTIAN MAGNET
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu
medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet
tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional
(SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1
weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi. Medan magnet suatu
bahan ditimbulkan oleh arus listrik, sedangkan arus listrik ditimbuLkan akibat
aliran/gerak elektron.
1. BAHAN DIAMAGNETIK
 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah nol
 Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul
lebih kecil.
 Permeabilitas bahan ini: m < mo. Contoh: Bismuth, tembaga, emas,
perak, seng, garam dapur.
2. BAHAN PARAMAGNETIK
 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah tidak nol.
 Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik
yang lebih besar.
 Permeabilitas bahan: m > mo. Contoh: aluminium, magnesium,
wolfram, platina, kayu
3. BAHAN FERROMAGNETIK
 Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
 Tetap bersifat magnetik ® sangat baik sebagai magnet permanen
 Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat
besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: m > mo.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt

J. JENIS MAGNET
Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan
daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
 Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet
neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium,
 Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang
langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan
samarium dan kobalt.
 Ceramic Magnets
 Plastic Magnets
 Alnico Magnets
Magnet tidak tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan
medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:

 Magnet U
 Magnet ladam
 Magnet batang
 Magnet lingkaran
 Magnet jarum (kompas)

Cara membuat magnet antara lain:


 Digosok dengan magnet lain secara searah.
 Induksi magnet.
 Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah
(DC).
Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah besi lebih mudah untuk dijadikan
magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada
baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.
Sifat-sifat magnet

a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-


kutub magnet, yang merupakan bagian-
bagian magnet yang mempunyai kemagnetan
paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke
utara dan magnet lain menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
 - Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang
didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan
kutub selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang
didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:
 Dibakar.
 Dibanting-banting.
 Dipukul-pukul.
 Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-
balik (AC).
Mengalirkan arus listrik untuk membuat magnet

Untuk membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik, kita membutuhkan
paku yang cukup besar, kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus
listriknya. Perhatikan cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik
berikut ini!
a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka
kemagnetannya akan semakin kuat
b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai.
c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan
paku payung akan menempel pada paku.
Generator Kardus
Generator ini tidak menggunakan
“komutator” (yaitu semacam cincin yg
dibagi dua yg menjadikan keluarannya
DC), maka outputnya adalah AC yang langsung dihubungkan ke lampu. Lampu
tidak akan putus selama tegangannya sesuai.
Bahan-bahan:
1. 4 bh ceramic magnet (1cm x 2cm x 5cm) atau magnet bentuk lain selain
magnet bekas speaker
2. 100 gr / 1ons kawat email uk 0.1mm (ada juga yg lebih tipis lagi)
3. 1bh lampu mini, 1.5V/25mA atau lampu LED
4. 1lb kardus bekas (atau plexiglas/triplex tipis), 8cm x 30cm
5. 1bh paku, minimal 8cm panjangnya
6. ampelas untuk membersihkan lapisan email kawat
7. selotip untuk membungkus gulungan kawat
8. Optional: bor listrik kecil untuk memutar rotornya
Peringatan!
Jauhkan magnet dari semua peralatan elektronik (pc, hp, tv, vcd, piringan cakram,
kartu kredit, dsb) karena akan merusak.
Box rumah generator:
Buatlah garis seperti dibawah ini pada kardus. Tentukan titik tengahnya (utk
lubang paku nantinya).

Catatan: Bila boxnya dari plexiglas/triplex, jangan membuatnya lebih besar dari
gambar diatas. Gulungan kawat harus sedekat mungkin dengan putaran magnet
agar hasilnya maximal. Jadi buatlah sesuai panjang dan lebar magnet.
Selanjutnya lipatlah menurut garis sehingga berbentuk kotak, dan rekatkan dengan
selotip. Garis tengahnya harus berada disisi luar agar mudah ditusuk dg paku.
Tusuklah paku di garis tengah kotak hingga tembus
kebelakang. Jangan sampai lubangnya kebesaran, asal
pakunya dapat bebas berputar sudah cukup. Cabut
kembali pakunya.
Menggulung kawat email:
Ambil kawat email. Setelah dilebihkan 10 cm, rekatkan kawat ditengah box
dengan selotip lalu mulailah menggulung. Dari tengah terus kebawah/atas, lalu
naik lagi hingga keatas/bawah, dst., hingga kawat tersisa 10 cm (kalau bisa
posisinya juga ada ditengah). Tidak mengapa bila lubang paku tertutup. Sambil
tetap memegang ujung kawat, bungkus gulungan dengan selotip agar tidak terurai,
tapi jangan sampai lubang paku ikut terbungkus. Bersihkan lapisan (yg berwarna
kuning) kedua kawat 2cm (boleh lebih) dari ujungnya dengan ampelas
sekeliling. Dengan hati2 renggangkan gulungan kawat yg menutupi
lubang hingga paku dapat masuk., dan pastikan paku dapat berputar
bebas.
Menempatkan magnet.
Dari 4 magnet jadikan 2 pasang (masing2 saling menempel dg
pasangannya). Tempelkanlah kedua pasang magnet tsb di paku (didalam
box) memanjang kesamping (berbentuk palang). Atur posisi kedua pasang
magnet itu sama dan seimbang., lalu coba putar pakunya (selanjutnya disebut
rotor) hingga bebas berputar. Boleh sisipkan ruang kosong diantara pasangan
magnet tsb dg kardus sehingga lebih kokoh. Boleh juga magnet2 itu dililit dg
selotip agar tidak terlepas dari paku.

Menyambung ke lampu.
Pastikanlah tiap ujung kawat bersih dari lapisannya supaya arus yg lewat dapat
bebas mengalir untuk menyalakan lampu, nantinya.
Lilitkan ujung2 kawat generator ke kawat2 lampu,
dan jauhkan, agar tidak terjadi hubungan pendek.
Test generator.
Putarlah rotor bertahap dari lambat hingga mampu
menyalakan lampu dg terang. Bila telah diketahui
seberapa kencang putarannya sampai lampu menyala
terang, maka jadikanlah patokan. Sebab bila melebihi
maka lampu akan putus/terbakar. Perhatikan juga apakah magnet bergesekan tidak
dengan boxnya, baik sewaktu diputar kencang maupun setelah melambat, karena
akan mengurangi putaran juga. Terang atau redupnya lampu ditentukan oleh
seberapa cepat putaran magnetnya, dan seberapa dekat jarak magnet dg
gulungannya.
Bila ternyata lampu tetap redup walau telah diputar sekencangnya (apakah juga
sama sewaktu diputar dg bor listrik mini) maka mau tidak mau harus ditambah
gulungan kawatnya. Caranya tinggal sambung/lilit saja ujung kawat akhirnya
dengan yg baru (yg sudah bersih dari lapisan email)lalu gulung dg arah yg sama
lagi. Generator ini minimal harus dapat menghasilkan tegangan 2V supaya lampu
dapat menyala.
Bila anda bermaksud ingin mengetahui seberapa besar tegangannya bila diputar
sekencang-kencangnya, maka tambahkan satu lampu lagi yg disambung secara
seri (ujung lampu 1 dg ujung lampu 2, ujung lampu 2 dg ujung generator). Masih
juga sanggup menyalakan kedua lampu, tambahkan kembali lampu yg ketiga,
demikian seterusnya, hingga lampu yg terakhir tidak menyala walau rotor telah
diputar paling kencang.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet
dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian
listrik seri. Rangkaian pararel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun
secara sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik.
Pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai
penerangan, penangkal petir, printer.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos
yang berarti batu Magnesian. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub
utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-
potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.Cara
membuat magnet antara lain:
• Digosok dengan magnet lain secara searah.
• Induksi magnet.
• Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).
Pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada generator,
dinamo sepeda, speaker.
B. Saran
1. mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang listrik dan magnet agar
dapat menyampaikan dengan baik kepada siswa
2. Siswa
Diharapkan siswa dapat memahami materi dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Koes.H, Supriyono dan Prabowo.2001.Konsep-konsep Dasar


IPA.Surabaya:Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai