Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Listrik dan Magnet”, guna
memenuhi tugas kelompok yang telah diberikan Dosen Pengampu.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat
menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan
manusia. setiap aktivitas manusia mulai dari keidupan rumah tangga hingga
sektor industri tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan listrik-magnet.
karena itu pemahaman konsep listri-magnet sangat penting dibekalkan pada
setiap orang sejak dini. dalam pendidikan formal di indonesia materi listrik
magnet telah diberikan sejak pendidikan dasar (SD dan SMP), hal ini
dimaksudkan agar setiap warga negara di Indonesia memiliki pengetahuan
yang cukup tentang konsep listrik-magnet, sehingga dapat menggunakan dan
memanfaatkan listrik dan magnet secara efektif dan efisien dalam kehidupan
sehari-hari. Guna mencapai masyarakat yang diuraikan diatas maka diperlukan
guru yang kompeten dalam bidang fisika, menguasai paedagogik dan konten
ilmu fisika sehingga mampu membelajarkan fisika dalam menjalankan tugas
dan perannya sebagai ilmu fisika.
B. Rumusan masalah
1. Apakah itu listrik?
2. Ada berapakah macam-macam rangkaian listrik?
3. Bagaimanakah penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah itu magnet?
5. Bagaimanakah cara membuat magnet?
6. Apa sajakah manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tentang :
1. Pengertian listrik dan magnet
2. Jenis dan cara membuat listik dan magnet
3. Manfaat listrik dan magnet dalam kehidupan sehari-hari
D. Manfaat
Mahasiswa dapat mengerti dan menerapkan tentang listrik dan magnet dan
manfaatnya bagi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik,
dapat juga diartikan sebagai berikut:
Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran
negatif.
Muatan listrik yang mengalir disebut arus listrik, arah arus listrik sesuai
dengan arah gerak muatan positif. Ketentuan ini dibuat sebelum ditemukannya
elektron. Dalam penghantar logam elektron-elektron bergerak dari potensial
rendah ke potensial tinggi. Walaupun demikian, ketentuan diatas masih berlainan
hingga sekarang. Adanya arus listrik disebabkan adanya beda potensial atau
tegangan, oleh sebab itu supaya didalam rangkaian selal ada arus listrik, harus
tetap diusahakan ada tegangan listrik. Tegangan dapat diperoleh
dari elektron listrik, misalnya elemen kering (batu baterai) dan Aki. Adanya arus
listrik di dalam rankaian berarti terjadinya gerakan
muatan listrik.
Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda, lihat Tabel 7.1! Deret
benda tersebut menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila
digosok dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan
positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Deret semacam ini dinamakan
deret tribolistrik.
D. LISTRIK STATIS
Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap
kejadiannya energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh
seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan
oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.
Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat
penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa
peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan
luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif
(elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang.
Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom
bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan
muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda.
Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral,
oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan
muatannya. Salah satu contohnya adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara
lain:
1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif,
2) muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan
muatan tidak sejenis tarik-menarik.
Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu
zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih
cenderung melepaskaan elektron, maka zat yang disusunnya lebih cenderung
bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung menangkap
elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan
demikian muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik
atom-atom penyusunnya.
Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:
1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi
bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik
jenis positif.
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi
ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun
dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka,
maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.
Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan
berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu
kain sutera menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron. Jika
kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan
berpindah menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif.
sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-
elektronnya.
Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua benda keduanya tidak
perlu digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan
saling digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih mudah.
2. Induksi
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan
listrik ke benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral
yang telah terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka
elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang
menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda
netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam
jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak
pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu
peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil.
Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan
listrik karena adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi
benda maka benda akan menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik
kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.
Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat
digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:
E. LISTRIK DINAMIS
Lisrtik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan
listrik adalah Coloumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar.
Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung – ujung
hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri
tegangan sangat tergantung pada hambatan, tapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh
hokum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar”.
Berdasarkan hokum Ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan
listrik adalah kuat arus x hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt (V) dan
kuat arus adalah ampere (a) serta hambatan adalah Ohm. Amperemeter adalah
alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk mengukur kuat arus listrik, diukur
dengan amperemeter, yang disusun secara seri atau berurutan dengan komponen
yang akan diukur kuat arusnya.
F. RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet
dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian listrik
seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat arus yang mengalir pada setiap rangkaian
adalah sama sedangkan beda potensial berbeda. Rangkaian pararel adalah
rangkaian komponen listrik yang disusun secara sejajar sehingga terbentuk cabang
diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada
setiap cabang berbeda, sedangkan beda potensialnya sama.
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada lebih
dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan memasang
dua (atau lebih) lampu pijar berurutan dalam rangkaian seri atau dengan membuat
percabangan, yang berarti rangkaian paralel. Kedua jenis rangkaian itu
mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Dalam
rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar dalam
rangkaian paralel. Dua lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai hambatan dua
kali lipat and oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit cahaya.
Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam
setiap cabang rangkaian dan oleh karena itu setiap lampu pijar mempunyai cahaya
yang sama seperti satu lampu pijar dalam rangkaian tunggal. Dengan kata lain dua
lampu pijar paralel akan menghabiskan energi lebih banyak dalam menghabiskan
energi baterai lebih cepat
dibandingkan dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri. Perbedaan lainnya
adalah peluang terkena gangguan. Jika satu bagian (lampu pijar) dalam rangkaian
seri rusak, seluruh rangkaian akan terganggu. Jika beberapa lampu pijar terpasang
paralel dan salah satu tidak bekerja, lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh,
karena rangkaiannya tidak terganggu.
Karena sifat itu maka rangkaian-rangkaian listrik di rumah (stop kontak,
lampu-lampu, dan konsumen energi lainnya) terpasang secara paralel.
Rangkaian Paralel
J. JENIS MAGNET
Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan
daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet
neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium,
Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang
langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan
samarium dan kobalt.
Ceramic Magnets
Plastic Magnets
Alnico Magnets
Magnet tidak tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan
medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
Magnet U
Magnet ladam
Magnet batang
Magnet lingkaran
Magnet jarum (kompas)
Untuk membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik, kita membutuhkan
paku yang cukup besar, kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus
listriknya. Perhatikan cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik
berikut ini!
a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka
kemagnetannya akan semakin kuat
b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai.
c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan
paku payung akan menempel pada paku.
Generator Kardus
Generator ini tidak menggunakan
“komutator” (yaitu semacam cincin yg
dibagi dua yg menjadikan keluarannya
DC), maka outputnya adalah AC yang langsung dihubungkan ke lampu. Lampu
tidak akan putus selama tegangannya sesuai.
Bahan-bahan:
1. 4 bh ceramic magnet (1cm x 2cm x 5cm) atau magnet bentuk lain selain
magnet bekas speaker
2. 100 gr / 1ons kawat email uk 0.1mm (ada juga yg lebih tipis lagi)
3. 1bh lampu mini, 1.5V/25mA atau lampu LED
4. 1lb kardus bekas (atau plexiglas/triplex tipis), 8cm x 30cm
5. 1bh paku, minimal 8cm panjangnya
6. ampelas untuk membersihkan lapisan email kawat
7. selotip untuk membungkus gulungan kawat
8. Optional: bor listrik kecil untuk memutar rotornya
Peringatan!
Jauhkan magnet dari semua peralatan elektronik (pc, hp, tv, vcd, piringan cakram,
kartu kredit, dsb) karena akan merusak.
Box rumah generator:
Buatlah garis seperti dibawah ini pada kardus. Tentukan titik tengahnya (utk
lubang paku nantinya).
Catatan: Bila boxnya dari plexiglas/triplex, jangan membuatnya lebih besar dari
gambar diatas. Gulungan kawat harus sedekat mungkin dengan putaran magnet
agar hasilnya maximal. Jadi buatlah sesuai panjang dan lebar magnet.
Selanjutnya lipatlah menurut garis sehingga berbentuk kotak, dan rekatkan dengan
selotip. Garis tengahnya harus berada disisi luar agar mudah ditusuk dg paku.
Tusuklah paku di garis tengah kotak hingga tembus
kebelakang. Jangan sampai lubangnya kebesaran, asal
pakunya dapat bebas berputar sudah cukup. Cabut
kembali pakunya.
Menggulung kawat email:
Ambil kawat email. Setelah dilebihkan 10 cm, rekatkan kawat ditengah box
dengan selotip lalu mulailah menggulung. Dari tengah terus kebawah/atas, lalu
naik lagi hingga keatas/bawah, dst., hingga kawat tersisa 10 cm (kalau bisa
posisinya juga ada ditengah). Tidak mengapa bila lubang paku tertutup. Sambil
tetap memegang ujung kawat, bungkus gulungan dengan selotip agar tidak terurai,
tapi jangan sampai lubang paku ikut terbungkus. Bersihkan lapisan (yg berwarna
kuning) kedua kawat 2cm (boleh lebih) dari ujungnya dengan ampelas
sekeliling. Dengan hati2 renggangkan gulungan kawat yg menutupi
lubang hingga paku dapat masuk., dan pastikan paku dapat berputar
bebas.
Menempatkan magnet.
Dari 4 magnet jadikan 2 pasang (masing2 saling menempel dg
pasangannya). Tempelkanlah kedua pasang magnet tsb di paku (didalam
box) memanjang kesamping (berbentuk palang). Atur posisi kedua pasang
magnet itu sama dan seimbang., lalu coba putar pakunya (selanjutnya disebut
rotor) hingga bebas berputar. Boleh sisipkan ruang kosong diantara pasangan
magnet tsb dg kardus sehingga lebih kokoh. Boleh juga magnet2 itu dililit dg
selotip agar tidak terlepas dari paku.
Menyambung ke lampu.
Pastikanlah tiap ujung kawat bersih dari lapisannya supaya arus yg lewat dapat
bebas mengalir untuk menyalakan lampu, nantinya.
Lilitkan ujung2 kawat generator ke kawat2 lampu,
dan jauhkan, agar tidak terjadi hubungan pendek.
Test generator.
Putarlah rotor bertahap dari lambat hingga mampu
menyalakan lampu dg terang. Bila telah diketahui
seberapa kencang putarannya sampai lampu menyala
terang, maka jadikanlah patokan. Sebab bila melebihi
maka lampu akan putus/terbakar. Perhatikan juga apakah magnet bergesekan tidak
dengan boxnya, baik sewaktu diputar kencang maupun setelah melambat, karena
akan mengurangi putaran juga. Terang atau redupnya lampu ditentukan oleh
seberapa cepat putaran magnetnya, dan seberapa dekat jarak magnet dg
gulungannya.
Bila ternyata lampu tetap redup walau telah diputar sekencangnya (apakah juga
sama sewaktu diputar dg bor listrik mini) maka mau tidak mau harus ditambah
gulungan kawatnya. Caranya tinggal sambung/lilit saja ujung kawat akhirnya
dengan yg baru (yg sudah bersih dari lapisan email)lalu gulung dg arah yg sama
lagi. Generator ini minimal harus dapat menghasilkan tegangan 2V supaya lampu
dapat menyala.
Bila anda bermaksud ingin mengetahui seberapa besar tegangannya bila diputar
sekencang-kencangnya, maka tambahkan satu lampu lagi yg disambung secara
seri (ujung lampu 1 dg ujung lampu 2, ujung lampu 2 dg ujung generator). Masih
juga sanggup menyalakan kedua lampu, tambahkan kembali lampu yg ketiga,
demikian seterusnya, hingga lampu yg terakhir tidak menyala walau rotor telah
diputar paling kencang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet
dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian
listrik seri. Rangkaian pararel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun
secara sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik.
Pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai
penerangan, penangkal petir, printer.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos
yang berarti batu Magnesian. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub
utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-
potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.Cara
membuat magnet antara lain:
• Digosok dengan magnet lain secara searah.
• Induksi magnet.
• Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).
Pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada generator,
dinamo sepeda, speaker.
B. Saran
1. mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang listrik dan magnet agar
dapat menyampaikan dengan baik kepada siswa
2. Siswa
Diharapkan siswa dapat memahami materi dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA