Anda di halaman 1dari 8

Nurul Qomariah L.

S 190903102065
Hilda Musyayyadah 190903102045

Manajemen Bandara

Ground Handing

 Pengertian Ground Handling

“Groud Handling” berasal dari kata Ground yang artinya darat atau didarat (Bandara)
dan Handling yang berasal dari kata hand atau handel yang artinya tangan aktau tangani.
Jadi “Ground Handling” atau “Tata Operasi Darat” adalah pengetahuan dan keterampilan
tentang penanganan pesawat di Apron, penanganan penumpang dan bagasinya di
terminal dan kargo serta pos di cargo area.

 Ruang Lingkup Ground Handling


1. Pre-Flight
Kegiatan penanganan terhadap penumpang berikut bagasinya dan kargo serta pos
pesawat sebelum keberangkatan (di bandara asal/ origin station).
2. Post Flight
Kegiatan penanganan terhadap penumpang beserta bagasinya dan kargo serta pos dan
pesawat setelah penerbangan (di bandara tujuan / destination)
 Tujuan Ground Handling
1. Flight Safety 3. Customer Satisfaction
2. On time 4. reliability
 Cakupan Ground Handling
1. Prosedur keberangkatan dan kedatangan cargo/mail
2. Prosedur keberangkatan dan kedatangan pesawat udara
3. Lay out sebuah airport
4. Membaca ABC Guide, Time Table, Travel Information Manual (TIM)
5. Cara menghitung flight time
6. Cara memeriksa Paspor, Visa, Health Certificate, Tiket, Fiskal, Airport Tax
7. Aircraft and the positioning of the transportation equipment
8. Hal-hal yang berhubungan dengan pesawat udara :
- Cleaning (membersihkan)
- Catering (penyediaan makanan dan minuman)
- Fuelling (pengisian bahan bakar)
- Marshalling / parkir (memarkir pesawat)
- Push back (alat pendorong pesawat)
- Maintenance (pemeliharaan)

Terminal Area

Terminal Area mengurusi beberapa hal sebagai berikut :

1. Prosedur Keberangkatan Penumpang


2. Prosedur Kedatangan Penumpang
3. Prosedur Penanganan Kehilangan atau Kerusakan Bagasi

Bagian Apron Area

1. Load Control
Unit yang menerima data-data pesawat dan muatan dari beberapa bagian yang terkait,
yang kemudian harus dihitung untuk mendapatkan keseimbangan pesawat (wight and
balance) yang optimum mengacu pada dua aspek yaitu safety dan economical operation.
Tujuan memberikan panduan tentang aktivitas Load Control dalam menjalankan
fungsinya sehingga diperoleh pelayanan yang aman dan benar sesuai ketentuan yang
berlaku dan terjalin koordinasi yang baik dan efektif dengan pihak-pihak yang terkait.
2. Ramp Dispachter
Tujuan Ramp Dispachter adalah agar segala aktifitas yang dilakukan dalam rangka
memberikan pelayanan selama pesawat di darat dapat berlangsung dengan aman, tertib
dan teratur sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
3. Ramp Safety
Memiliki beberapa tujuan:
 Memberikan panduan tentang aspek-aspek keselamatan selama pelaksanaan
kegiatan handling di area ramp (apron).
 Mencegah terjadinya kecelakaan di area ramp.
 Mengurangi tingkat kecelakaan penumpang, petugas atau kerusakan pada
pesawat, GSE dan fasilitas lain di area ramp.
 Mengurangi tingkat mutu pelayanan dari GSE sehingga dicapai tingkat pelayanan
yang baik kepada penumpang atau pesawat secara aman dan efisien.
 Meningkatkan OTP dalam pelayanan pesawat.
Prosedur
1. Parkir dan pergerakan pesawat.
 Engine Strarting
 Pemanduan pergerakan pesawat (Marshalling)
 Perlindungan terhadap semburan jet dan kebisingan (noise)
2. A/C Loading dan Unloading
 Passenger loading
 Cargo handling
3. A/C Servicing (pelayanan pesawat)
 A/C refueling
 Water service
 Laundry service
4. Parkir dan pengoprasian GSE
4. Pelaporan Ramp Incident / Accident
Tujuannya memerikan panduan dan tata cara pelaporan atas terjadinya kecelakaan di area
ramp/ apron yang mengakibatkan kerusakan pada pesawat atau cidera pada petugas
maupun penumpang. Pelaporan ini berlaku bagi semua personil yang bertugas
menjalankan fungsi sebagai Loading Masrer.
5. Deperature Control
Tempat pergerakan atau movement deperature dan arrival pesawat garuda dan maskapai
penerbangan asing (MPA) di apron selama 24 jam khususnya di terminal E dan F.
Tujuan deperature control adalah untuk menetapkan metode dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan yang berhubungan dengan deperature
control.
Kegiatan Deperature Control
Persiapan :
- Mengikuti brefing
- Depoarture handling checklist
- Mengikuti particular
- Menyiapkan form checklist
- Menyiapkan daily log dan crew schedule list

Pelaksanaan

- Pembuatan schedule pada GFIS


- Apron aktivitas monitoring
- Aircraft rotation monitoring
- Telex in / out monitoring
6. Load Master
Tujuannya memberikan panduan tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh loading
master dalam menjalankan fungsinya sehingga terjalin koordinasi yang baik dan benar
dengan pihak-pihak terkait.

Cargo Area

Cargo Handling adalah suatu rangkaian proses pekerjaan penyelesaian kargo saat mulai diterima
sampai dimuat ke dalam pesawat untuk di angkut dari satu kota ke kota lain di dalam dan luar
negeri.

Proses penyelesaian kargo :

a. Penerimaan
b. Timbang barang
c. Pembuatan dokumen angkut
d. Build-up/ Break-down dari dan pallet/ container atau gerobak
e. Penarikan dari Gudang ke pesawat dan sebaliknya
f. Loading ke pesawat dan unloading dari pesawat
g. Penyimpanan
h. Pengiriman
Jenis – jenis kargo

a. General Cargo
b. Special Cargo

Fingsi dan Kegunaan Dokumen

a. Alat komunikasi
b. Bukti dari apa yang kita kerjakan / lakukan
c. Data pendukung apabila ada masalah
d. Data pendukung untuk proses pengurusan kargo

Ramp Handling

Ramp Handling merupakan satuan unit yang bertugas sebagai coordinator dalam
pelaksanaan handling pesawat (ramp dispatcher) di apron mulai dari pesawat block on sampai
pesawat block off. Ramp Handling memiliki tanggung jawab mengwasi dan mengkoordinasikan
segala aktivitas di area ramp yang berkaitan dengan keberangkatan maupun kedatangan pesawat.

Penanganan Pada Dangerous Goods dan Tata Cara Pengirimannya

Dangerous goods merupakan barang yang dapat menimbulkan bahaya terhadap


Kesehatan manusia, keselamatan property pesawat ataupun membahayakan perjalanan
penerbangan. Bahan bahan yang termasuk dangerous goods adalah bahan peledak, minuman
beralkohol, tabung-tabyng kecil yang berisi gas oksigen untuk keperluan medis, tabung-tabung
kecil yang berisi gas karbon dioksida untuk keperluan mekanik dan lain-lain.

Tata Cara Pengiriman :

1. Pengirim membuat surat permohonan pembukuan melalui airlines customer service


dengan memebeirtahu tentang isi, tujuan dan tanggal pengiriman.
2. CS menginformasikan dan meminta klarifikasi persetujuan angkut atas laporan MSDS
dari pengirim kepada station ramp/ traffic yang bersertifikat DGR.
3. Station ramp/ traffic akan meneliti MSDS seta peralatan yang ada apakah sudah sesuai
dengan ketentuan minimum DGR
Fungsi dasar packaging

- Perlindungan
Hal ini berfungsi mencegah kehilangan, kerusakan, pencurian, dll
- Pencegahan
Funsinya melindungi dari perubahan temperature, hama, kontaminasi, resiko alam, dll
- Penampilan

Ground Support Equipment

Peralatan penunjang pelayanan darat (GSE) atau-alat bantu yang dipersiapkan untuk keperluan
pesawat udara di saat kedatangan dan/ atau keberangkatan, pemuatan, dan/atau penurunanan
penumpang , kargo dan pos.

Berdasarkan gerakannya GSE terdiri dari 2 bagian :

- Motorized GSE
- Non Motorized GSE

GSE Motorize merupakan semua jenis GSE yang memiliki/menggunakan tenaga


penggerak (mesin, generator, dll). Adapun peralatan GSE Motorize adalah sebagai
berikut :

- Apron bus - High lift loader


- Air conditioning unit - Main deck
- Aircraft towing tractor - Passenger boarding stairs
- Baggage towing tractor - Lavatory service truck
- Belt conveyor loader

Non motorized equipment

- Aircraft Wheel Chock - Hand pallet


- Aircraft Tow Bar - Pallet dolly
- Aircraft Jack - Tail stand jack
- Cart
2 Kategori Ground Support Equipment :

1. Non-Powered Equipment
- Chock
Digunakan untuk mencegah pesawat bergerak ketika parkir di apron atau di
hanggar
- Baggage carts (kereta angkut)
Digunakan untuk mengangkut cargo, express baggage, mail, dan material lainnya
daari terminal ke pesawat
- Dollies for container and pallets
Trolli untuk container dan pallet digunakan untuk mengangkut muatan di
container atau pallet
2. Powered Equipment
- Hydrant truck aircraft refueller
Digunakan untuk menyediakan baha bakar pesawat
- Tugs and tractors
Digunakan untuk menarik atau menggerakkan alat-alat support ground yang
mengalami kerusakan
- Ground power unit
Kendaraan yang mampu menyuplai tenaga ke pesawat yang sedang berada di
parkir area
- Airport busses
Digunakan untuk mengangkut penumpang, dan memindahkan penumpang dari
pesawat ke terminal atau dari terminal satu ke terminal lain
- Container loader
Digunakan untuk loading dan unloading cargo yang berada di cpntainer atau di
pallet
- Container transporters
Adalah peron kargo yang memiliki konstruksi untuk membantu proses loading
dan unloading
- Air starter
Adalah sebuah kendaraan kendaraan yang dilengkapi dengan gas turbin yang
selama menghidupkan pesawat membutuhkan udara seperlunya agar mesin
pesawat bisa hidup
- Potable water trucks
Adalah kendaraan khusus yang mengisi drinking water di tangki pesawat
- Lavatory service vehicles
Kendaraan yang digunakan untuk membersihkan kotoran di tangki
- Catering vehicle
Digunakan untuk meng unloading minuman dan makanan yang tidak habis
terkonsumsi
- Belt loaders
Adalah kendaraan yang menyedaikan movable belts untuk loading dan unloading
baggage dan cargo
- Passanger boarding stairs
Disebut juga tangga udara, digunakan untuk mengangkut penumpang dari darat
ke kabin pesawat
- Pushback tugs and tractors
Banyak digunakan untuk menarik pesawat dari runaway menuju apron, begitu
juga sebaliknya
- De/anti-icing vehicles
Melindungi pesawat dari kebekuan akibat tertutup salju.

Anda mungkin juga menyukai