PENDAHULUAN
penggunaan listrik di negara kita ini juga semakin bertambah setiap tahun bahkan
setiap harinya. Saat ini Indonesia masih didukung dengan penggunaan listrik
berbahan dasar minyak mentah, batubara dan juga potensi sumber daya lainnya
seperti air dan angin. Dengan semakin bertambahnya jumlah kebutuhan listrik
negara, tentu cadangan dari beberapa sumber daya fosil yang dipercaya sebagai
penyuplai utama listrik di Indonesia ini semakin hari semakin terkuras jumlahnya
hingga diprediksi akan mengalami kehabisan dalam kurun waktu yang akan
salah satu sumber energi terbarukan yang mulai dipergunakan untuk daya
panasbumi atau energi geothermal merupakan salah satu bentuk energi terbarukan
yang berasal dari dalam bumi. Energi ini tercipta dari aktivitas lempeng mantel
bumi yang mengalami geseran dan menimbulkan adanya gerakan atau aktivitas
menggantikan sumber energi fosil berupa minyak bumi dan batubara dalam
global, 40% berada di Indonesia. Salah satu cara menentukan daerah prospek
1
2
resapan gas maupun analisa kimia pada fluida (gas dan air) dari hasil pemboran
Berdasarkan hal tersebut maka pada seminar ini akan diuraikan tentang
sistem panasbumi dengan analisa Tipe fluida panasbumi untuk mengetahui jenis
penelitian yang lebih lanjut mengenai tipe fluida air panas di Daerah penelitian
geokimia.
Sapta Tirta yang berada pada Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten
Daerah Pablengan dan sekitarnya berada pada gunung api aktif yaitu Gunung
beroda dua atau beroda empat dengan waktu yang ditempuh kurang lebih 3 jam
Permasalahan yang diangkat dan akan dibahas kali ini adalah tentang
juga hanya dibatasi pada manifestasi panasbumi (Hot Springs) di daerah Sapta
4
menjadi dua zona, yaitu Zona Solo dan Zona Pegunungan Selatan (Bemmelen,
1949). Zona Solo merupakan bagian dari Zona Depresi Tengah (Central
Kondisi geologi di Surakarta tidak lepas dari kondisi geologi Pulau Jawa
pada umumnya. Pada Paleogen Awal, Pulau Jawa masih berada dalam bagian
batas tepi lempeng mikro Sunda sebagai hasil interaksi (tumbukan) antara
lempeng Indo- Australia dengan lempeng Eurasia. Ketika kala Eosen, Pulau Jawa
bagian utara yang semula berupa daratan, menjadi tergenang oleh air laut dan
membentuk cekungan.
menjadi geoantiklin Jawa. Pada saat yang bersamaan terbentuk jalur gunung api di
Jawa bagian selatan. Pulau Jawa yang semula merupakan geoantiklin berangsur-
angsur mengalami peurunan lagi sehingga pada Miosen Bawah terjadi genang
gunung api. Pada pulau – pulau tersebut terdapat endapan breksi vulkanik dan
5
endapan-endapan laut. Semakin jauh dari pantai terbentuk endapan gamping koral
selatan ini tetap bertahan sampai sekarang dengan batuan penyusun yang
Pada kala Plistosen paling tidak terjadi dua kali deformasi, yang pertama
Tengah yang diduga merubah aliran Bengawan Solo Purba, yang diikuti aktivitas
sekitarnya. Terdapat beberapa formasi, salah satu formasi yang terdapat pada
lembar ponorogo merupakan lokasi penilitian penyusun yaitu masuk pada formasi
Qlla (Quarter Lahar Lawu). Pada formasi Qlla terdapat litologi penyusun berupa
breksi laharik dengan fragmen andesit, basalt dan sebagian tertutup oleh endapan
aluvial.
6
Gambar 1.2 Peta geologi regional Ponorogo (Sampurno dan H. Samodra 1997)
A. Geomorfologi Regional
dan lereng kerucut gunung api. Daerah perbukitan terletak di selatan Surakarta
yang dibentuk oleh batuan sedimen Miosen – Pliosen, lereng kerucut gunung api
di sebelah barat dan timur Surakarta, dan pedataran terletak di Surakarta dan
Daerah ini dibentuk oleh endapan gunung api dengan medan agak miring,
ketinggian 45 – 400 m, dicirikan oleh lembah dan bukit terjal, relief kasar.
Satuan ini disusun oleh batuan karbonat batugamping yang mudah larut oleh
landai.
5. Satuan Perbukitan Terjal, Satuan ini tersebar di sekitar Wonogiri dan Klaten
kasar, terjal, bukit tajam. Penyusun satuan ini adalah breksi vulkanik, lava
B. Stratigrafi Regional
1992), batuan tertua yang tersingkap di daerah ini adalah batuan malihan (KTm)
yang diduga berumur Kapur – Paleosen Awal, terdiri dari sekis, marmer,
batusabak, batuan gunungapi malih, batuan sedimen malih. Satuan ini tersingkap
di perbukitan Jiwo Klaten. Daerah Surakarta dan sekitarnya tersusun oleh litologi
yang secara stratigrafi dari Muda ke Tua adalah sebaga berikut (Gambar 1.3) :
8
1. Aluvium (Qa) : Terdiri dari kerakal, kerikil, lanau, dan lempung yang
lempung.
3. Formasi Baturetno (Qb) : Tersusun oleh lempung hitam, lumpur, lanau, dan
pasir.
4. Batuan Gunung api Merapi (Qvm) : Tersusun oleh breksi gunung api, lava,
dan tufan.
5. Batuan Gunung api Lawu (Qvl) : Tersusun oleh breksi gunung api, lava,
dan tufan.
9. Formasi Oyo (Tmo) : Terdiri dari napal tufaan, tufa andesitan, dan
batugamping konglomeratan.
12. Formasi Wuni (Tmw) : Terdiri dari aglomerat dengan sisipan batupasir
13. Formasi Semilir (Tms) : Tersusun dari tufa, breksi batuapung dasitan,
14. Formasi Mandalika (Tomm) : Tersusun dari lava dasit-andesit dan tufa
dasit.
15. Formasi Gamping Wungkal (Tew) : Tersusun oleh batupasir, napal pasiran,
Strktur geologi didaerah ini berupa lipatan, sinklin dan antiklin, serta sesar
yang terdapat di daerah selatan Surakarta. Antiklin dan Sinklin berarah timurlaut-
baratdaya dan timur-barat, sesar atau patahan berarah utara-selatan dan baratdaya-
timurlaut.
berada pada busur vulkanik Pulau Jawa yang memiliki sumber daya panas bumi
Jawa Tengah. Sumber daya panasbumi ini dapat dijadikan sebagai salah satu
kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya,
dimana beberapa diantaranya, yaitu mataair panas, kolam air panas sering
adanya
Hazuardi,1992.
Adanya sumber daya panasbumi yang ada dibawah permukaan tanah dapat
ditunjukan antara lain adanya tanah yang hangat atau temperatur dipermukaan
ditempat tersebut lebih tinggi dari temperatur tanah yang ada disekitarnya. Hal ini
terjadi karena adanya perpindahan panas secara konduksi dari batuan bawah
1. Area tidak panas (non-thermal area) Suatu area diklasifikasikan sebagai area
tidak panas apabila gradien temperatur di area tersebut sekitar 10-40 0C/km.
2. Area panas (thermal area) Area panas dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Area semi thermal, yaitu area yang mempunyai gradien temperatur sekitar
70-800C/km.
permukaan tanah. Jenis manifestasi ini disebut steaming ground dimana uap panas
tersebut berasal dari suatu lapisan tipis dekat permukaan yang mengandung air
panas yang mempunyai temperatur sama atau lebih besar dari titik didihnya
(boiling point). Untuk mengukur temperatur dapat digunakan bimetallic strip type
pada besarnya laju aliran panas seperti diperlihatkan pada (Tabel 1.1)
Lemah < 50
membagi daerah tersebut menjadi sejumlah blok berukuran sama, di mana jarak
antara satu tempat pengukuran ke tempat pengukuran lainnya (titik pusat blok)
Mataair panas ini terbentuk karena aliran air panas atau hangat dari bawah
temperatur air lebih kecil dari 500°C dan istilah panas bila temperatur lebih besar
dari 500°C.
reservoar dibawah permukaan. Ada beberapa jenis dari kandungan matair panas
yaitu :
3. Apabila laju aliran air panas tidak terlalu besar umumnya di sekitar mata
(silica sinter terraces atau sinter platforms). Bila air panas banyak
(travertine terrace).
14
4. Namun di beberapa daerah, yaitu di kaki gunung, terdapat mata air panas
D. Geyser
secara intermitten (pada selang waktu tak tentu) dengan ketinggian air sangat
beraneka ragam, yaitu dari kurang satu meter hingga ratusan meter hingga ratusan
meter. Selang penyeburan air (erupsi) juga beraneka ragam, yaitu dari beberapa
hari. Lamanya air menyembur kepermukaan juga sangat beraneka ragam, yaitu
noncondensable gas (CO2) dengan sejumlah kecil uap panas. Lumpur terdapat
hidrotermal, pori-pori batuan mengandung air atau uap, atau keduanya, dan
reservoir umumnya letaknya tidak terlalu dalam sehingga masih ekonomis untuk
15
diusahakan. Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida
utamanya, sistem hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistem 1 fasa atau
sistem 2 fasa.
Pada sistem 1 fase yaitu, sistem umumnya berisi air yang mempunyai
Contoh dari sistem ini adalah lapangan panasbumi di Tianjin (Cina) dan Waiwera
(Selandia Baru).
Ada 2 jenis pada sistem ini, fluida di dalam reservoar terdiri atas 2 fasa,
yaitu uap dan air dengan proporsi yang bervariasi. Contoh lapangan bersistem dua
(Ethopia), Olkaria (Kenya), dan Krafla (Iceland). Sistem dua fasa, yaitu: Pri
Utami 1998.
Sistim dominasi uap atau vapour dominated system yaitu sistem panasbumi
karena
Karena jumlah air yang terkandung di dalam pori-pori relatif sedikit, maka
saturasi air mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar dari saturasi air
16
konate (Swc) sehingga air terperangkap dalam pori-pori batuan dan tidak
Sistem dominasi air atau water dominated system yaitu sistem panasbumi
kedalam jenis ini, karena sumur-sumur umumnya menghasilkan uap dan air.
panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 350°C. Berdasarkan pada besarnya
tiga,yaitu:
yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan sebagai
dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalpi, akan
Tabel 1.2 Klasifikasi sistem panasbumi berdasarkan temperatur (Petrucci Ralph H, 1985)
Muffer Bederiter & Haenel, Hochestein
&Cataldi cormy Rybach & (1990)
(1978) (1990) Stegna
(1988)
Sistem panasbumi <900C <1000C <1500C <1250C
entalphi rendah
Sistem panasbumi 900C–1500C 100-2000C - 125-2250C
entalphi rendah
Sistem panasbumi >1500C >2000C >1500C >2250C
entalphi rendah
Sampel air dari mataair panas yang dapat digunakan untuk perhitungan
menentukan tipe air dari suatu mataair panas yang dapat digunakan untuk
masing-masing ion untuk kemudian diplot pada diagram Ternary Plot adalah
sebagai berikut :
(ppm).
dalam persen.
Diagram ini membantu menentukan sampel dari mata air mana yang
Tipe air ini merupakan ciri khas dari fluida panasbumi dalam (deep
Air panas klorida memiliki kandungan Cl, Na, dan K yang tinggi, Ca seringkali
Air panas sulfat biasanya terjadi di daerah panasbumi yang dikontrol oleh
panas tipe ini memiliki ion SO4 yang tinggi, Cl dan HCO3 sangat rendah
(terkadang 0), mengandung Na, K, Ca, Mg, Fe, dan pH rendah (<2-3).
Air panas bikarbonat merupakan hasil dari kondensasi uap air dan gas ke
dalam air bawah permukaan yang miskin oksigen, ditemukan di daerah non-
HCO3 dan memiliki pH mendekati netral sebagai hasil dari reaksi air dengan
batuan lokal. Di permukaan, air panas tipe ini dicirikan oleh kehadiran endapan
permeabilitas serta gradient suhu bawah permukaan yang lebih tinggi dari pada
zona Outflow. Zona Upflow di dominasi oleh mataair dengan tipe fluida sulfat
(SO₄). Keberadaan Zona Upflow disekitar puncak gunung api dengan penciri
fumarol.
panasbumi, dicirikan oleh air panas berupa airpanas bikarbonat dan klorida
(Nicolson, 1993).