Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

1. A. Benar B. Benar C. Salah D.Benar

2. A. Salah B. Benar C. Salah D.Salah
4 3
Vsoda  3.55 10  m
3. Volume air soda adalah :
Massa total kaleng + air soda : mtotal  0.369  kg
m
Percepatan gravitasi g : g  9.81
2
s
Berat total kaleng + air soda : Wtotal  mtotal g

Wtotal  3.62 N
Berat kosong kaleng :
Wkaleng  0.153  N

Wtotal  Wkaleng
γsoda 
(a). Berat jenis soda : Vsoda
3 kg
γsoda  9.766  10
2 2
m s
γsoda
ρsoda 
(b). Kerapatan soda : g
kg
ρsoda  995.503
3
m
kg
ρair_4_centigrade  1000
(c). Kerapatan air @ 4oC : 3
m
ρsoda
Spesific gravity soda : SGsoda  SGsoda  0.996
ρair_4_centigrade

Untuk air pada 20 o C, dari Tabe B.2 :

N kg
γair  9789 ρair  998.2  SGair  0.9982
3 3
m m
Perbandingan nilai-nilai air soda dengan air pada temperatur 20 oC, menunjukkan bahwa
nilai berat jenis, kerapatan dan SG soda lebih kecil dibandingkan dengan air.

4. Berat tangki : Wt  556.N

π 2
Volume tangki : Vol tangki   ( 0.3)  1.5
4
Vol tangki  0.106
3
Vt  0.106  m
3 N
γl  10.9 10 
Berat spesifik zat cair : 3
m
Berat zat cair : Wl  γl Vt
3
Wl  1.155  10 N

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK
Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

Dari hukum Newton II :

ΣFy = m ay Sehingga :
Dengan mtot adalah massa total tangki dan zat cair
Wt  Wl
mtot  mtot  174.455 kg
g
m
Percepatan ke atas ay yang diinginkan : ay  2.5
2
s
Fv  Wt  Wl = mtot ay
Fv  mtot ay  Wt  Wl
3
Fv  2.148  10 N

3 N
5. Tekanan absolut : p  101  10 
2
m
J
Konstanta gas helium : RHe  2077 3
kg K Volume = 90.000m

Temperatur gas helium : T  ( 15  273 )  K

Dari hukum gas ideal :
p kg
Kerapatan gas helium : ρHe  ρHe  0.169
RHe T 3
m
3 3
Jika diketahui volume balon udara : Vbalon  90 10  m
5
Berat gas helium : WHe  ρHe g  Vbalon WHe  1.491  10 N

6. Specific gravity fluida Newtonia :

SGfluid  0.92
Viskositas kinematik fluida Newtonian :
2
4 m
v fluid  4  10 
s
Profil kecepatan fluida Newtonian :

u = U sin
π y
 
 2 δ
Maka :
π U cos
π y 

d   π y   2 δ 
 U sin    
dy   2 δ  2 δ

Pada y = 0 (pada permukaan tetap) :

y  0

π U cos
π y 

 2  δ   π U
2 δ 2 δ

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK
Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

ρfluid  SG fluid   1000

kg  kg
ρfluid  920
Kerapan fluida Newtonian :  3 3
 m  m
kg
μfluid  v fluid  ρfluid μfluid  0.368
Viskositas dinamik : m s
Tegangan geser permukaan :
m
U  3  δ  0.1 m
s
d   π y 
τpermukaan = μfluid   U sin   
dy   2 δ 
τpermukaan  μfluid  
π U 
 τpermukaan  17.342 Pa
 2 δ 
Jadi tegangan permukaan pada y = 0 adalah 17,34 Pa beraksi ke arah kanan plat.

2
4 m
7. Viskositas kinematik cairan : v  4.2 10 
s
Specific gravity cairan : SG  0.912
kg kg
Sehingga kerapatan cairan : ρ  SG 1000 ρ  912
3 3
m m

Viskositas dinamik : μ = v  ρ
μ  v  ρ
kg
μ  0.383
m s

3 N
γfluida  6.67 10 
8. Berat spesifik fluida : 3
m
γfluida
Kerapatan fluida : ρfluida  kg
g ρfluida  679.918
3
 4 N s m
μfluida  3.1 10 
Viskositas dinamik : m
μ
Hubungan ν, μ dan ρ adalah : νfluida =
ρ
Maka :
μfluida 3
7m
Viskositas kinematik : νfluida  νfluida  4.559  10
ρfluida s

m
9. kecepatan rata-rata fluida : ν  4 
s
Diameter tubing : D  0.004  m

Dari tabel B.2 untuk air pada 20 o C

kg 3
ρair  998.2  dan μair  1.002  10
3
m

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK
Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

ρair ν D
Reair  4 kg
μair Reair  1.594  10
m s

Dari tabel B.4 untuk udara pada 20 o C

kg  5 N s
ρudara  1.204  dan μudara  1.82 10 
3 2
m m
ρudara ν D 3
Reudara  Reudara  1.058  10
μudara

10. ΣFvertikal = 0

Karena W = τ A dengan A = π D L
Dan kecepatan ν
τ = π = μ
tebal_film δ

Maka W =  μ
ν
  ( π D L) yang berarti bahwa:
 δ
W δ
kecepatan piston adalah: ν= sehingga :
π D L μ

2.4 N  0.075  mm 

1 m

ν 
 1000 mm 
m
ν  0.045
π ( 0.14 m)  ( 0.24 m)   0.038 
N s 
s
 2
 m 

 y y2 
11. Profil kecepatan fluida : u = U  2   
 h h2 
 
Derivatif kecepatan du/dy dapat dinyatakan sebagai :

 
d   y y 
2
6 m
U 2   
dy   h 2  h s
  h 

Viskositas dinami air pada 20 C dari tabel B.2 :

 3 N s
μair  1.002  10 
2
m
du
Tegangan geser pada permukaan tetap : τ = μair
dy
m
Dengan kecepatan rata-rata : U  4 
s
Tinggi permukaan : h  0.250  m
2 U
τ  μair τ  0.032 Pa
h

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK
Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

12. Torsi T karena tegangan geser silinder konsentrik :

2  π Ri l μ ω
T=
Δcelah

Dengan kecepatan angular :

ω   360     2  π rad    1 min 

rev
  
 min   rev   60 s 
1
ω  37.699
s
Radius silinder dalam : Ri  0.080  m
 1 N s
Lebar celah antar silinder : Δcelah  0.003  m dan μ  3.8 10 
2
m
l  0.200  m

3
2  π Ri  l μ ω
T  T  3.072 J
Δcelah

Daya : P  T ω P  115.826 W

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK
Cahya Septa Rohtama 1341220043 05

TEKNIK OTOMOTIF 2C - D4
ELEKTRONIK