DIBUAT OLEH :
I. PENDAHULUAN
DATA PROYEK
LOKASI PEKERJAAN
- Untuk plat beton/ kolom, pertama digunakan alat hand drilling pada beberapa titik.
- Setelah terdapat beberapa retakan, kemudian dibantu dengan tenaga manual untuk
diungkit dan beberpa bagian dapat dihancurkan menggunakan hammer
- Apabila sampai pada tulangan besi, terlebih dahulu besi dipotong dengan menggunakan
pemotong besi, kemudian dilakukan penghancuran beton dengan cara ditumbuk secara
manual
- Untuk mempercepat proses, team dibagi menjadi 2, yaitu bagian pembongkaran dan
pembuangan bekas bongkaran
- Bekas bongkaran dibuang pada tempat yang telah ditentukan oleh pengawas, atau
dibuang di luar area pekerjaan
b. Pembongkaran dinding tembok bata
Alat yang dibutuhkan : perlengkapan APD, Pengumpil besar, Hammer
Tahapan Pelaksanaan :
- Dilakukan secara manual/ menggunakan alat
- Pertama yang harus dibongkar adalah tembok yang mempunyai ukuran paling tinggi
- Sebelum dilakukan pembongkaran, tembok disiram terlebih dahulu
- Diperhitungan area jatunya, dan juga dilakukan secara hati – hati
Pembersihan Lokasi di area pelaksanaan pekerjaan agar area/lokasi pekerjaan bersih dan benar-benar
siap untuk pelaksanaan pekerjaan, pembersihan ini adalah pembersihan dari sampah-sampah bekas
proyek tahap 1, pelaksanaan pekerjaan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia/manual.
Mobilisasi Peralatan
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal , adalah peralatan yang diperlukan untuk membangun
fasilitas-fasilitas proyek, seperti : Kantor Proyek, Gudang dan lain-lain seperti alat-alat bangunan-
bangunan sementara lainnya.
Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-peralatan ringan seperti alat-
alat untuk pengukuran. Mobilisasi alat-alat berat, seperti alat-alat untuk pondasi, mulai dilakukan
setelah tahapan pekerjaan persiapan selesai dan pengukuran titik-titik awal yang telah ditetapkan.
B. PEKERJAAN UTAMA
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini terbagi dalam beberapa item pekerjaan antara lain :
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan dalam hal ini adalah pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pasang
bouwplank.
Metode Pelaksanaan :
- Setelah selesai dilakukan pelaksanaan pekerjaan urugan tanah untuk pematangan lahan
selanjutnya dilakukan pengukuran untuk mengetahui posisi dan letak bangunan yang akan
dikerjakan, baik ukuran bangunan, kelurusan maupun siku sudut bangunan.
- Selanjutnya setelah dilakukan pengukuran, dilakukan pemasangan bouwplank untuk memberi
batas-batas pelaksanaan pekerjaan serta batas-batas galian pondasi yang akan dikerjakan.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan Surveyor
Peralatan :
- Theodolith/Waterpass, Peralatan Tukang Kayu
Material :
- Kayu Papan 3/20, Kayu Balok 5/7, Paku
2. Pekerjaan Tanah
Dalam pelaksanaannya pekerjaan ini meliputi : pekerjaan Galian dan Striping Tanah, Galian
Pondasi Strouse, Urugan Sirtu bawah Lantai dipadatkan.
Metode Pelaksanaan :
- Setelah dilakukan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pasang bouwplank, selanjutnya
dilakukan pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi.
- Setelah itu dilakukan galian strouse untuk pembuatan pondasi strouse dengan kedalaman dan
diameter lubang strouse sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Urugan sirtu dilakukan setelah pelaksanaan pekerjaan beton strouse, beton pondasi, beton sloof
dan kolom bawah selesai dikerjakan dengan mendatangkan material urugan sirtu kelokasi
pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan Dozer/Stamper.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan Operator
Peralatan :
- Alat Bor Strouse, Peralatan Tukang Gali, Dozer/Stamper
Material :
- Sirtu
3. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan pondasi Strouss dan pemasangan batu belah
Metode Pelaksanaan :
- Untuk pekerjaan Strouss, pertama ditentukan titik penempatan, sesuai gambar dan arahan
pengawas
- Penggalian strouss dilakukan secara manual dengan menggunakan alat bor tangan, untuk
strous dia. 25 cm dibutuhkan galian dengan dia kurang lebih 30-35 cm
- Besi tunutk strouss dirngkai terlebih dahuku, kemudian jika penggalian/ pengeboran tanah
selesai dilakukan besi dimasukan kedalam lubang
- Setelah besi dimasukan kemudian cor dituangkan dan harus dipastikan agar seluruh bagian
terisi oleh cor beton
- Untuk pekerjaan pondasi batu belah, pertama dilakukan pengukuran dan pemasangan patok
- Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram sampai jenuh, diratakan dan
dipadatkan sampai benar-benar padat.
- Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal 20 cm atau lantai kerja
setebal 6 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir : 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.
- Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1 PC dan 4 Pasir,
terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi
digunakan aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm dihitung dari
permukaan atas pondasi ke bawah.
- Adukan harus membungkus batu belah sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
- Apabila di atas pasangan batu belah akan dipasang dinding bata, maka setiap jarak 100 cm as-
as harus ditanam stek 10 mm untuk sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam
Gambar Kerja.
- Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom
praktis tersebut.
- Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimal 40 kali diameter
tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan
bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali diameter tulangan
pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap
3.00 m dan/atau seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, dan pekerja
Peralatan :
- Alat Tukang Besi, Alat Tukang Batu, Concrete Mixer/Molen (bila memakai beton sitemix) dan
Truck Mixer (bila memakai beton readymix).
- Material :
Batu Belah, Pasir Beton, Semen, Kerikil, Air, Besi Beton, Kawat Bendrat, Multiplek 9mm, Kayu
5/7, Paku, dan Beton Readymix (bila memakai beton readymix)
Pada bagian terendah (dari settap tahapan pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
Kayu acuan hanrus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan
tersebut pada sisi bawah.d. Pada tahapan ini dilakukan. pemasangan pipa-pipa dan
perlengkapan-- perlengkapan lain yang harus tertanam di dalam beton, sesuai
persyaratan tidak akan mengurangi kekuatan konstruksi (SNI 03 - 2847 - 1989).
Perencanaan acuan dan konstrukstinya harus dapat menahan beban-beban,
tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan. terhadap beban
Pembongkaran bekisting baru dapat dilakukan bila beton telah mencapai umur
minimal 8 hari atau beton telah mencapai kekuatan yang diinginkan.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan Operator
Peralatan :
- Alat Tukang Besi, Alat Tukang Kayu, Alat Tukang Batu, Concrete Mixer/Molen (bila memakai
beton sitemix) dan Truck Mixer (bila memakai beton readymix).
- Material :
Pasir Beton, Semen, Kerikil, Air, Besi Beton, Kawat Bendrat, Multiplek 9mm, Kayu 5/7, Paku,
dan Beton Readymix (bila memakai beton readymix)
Metode Pelaksanaan :
- Pemasangan Bata Ringan
- Siapkan gambar shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan.
- Siapkan alat kerja dan bahan seperti bata ringan, meteran, sendok semen/roskam, palu karet,
waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.
- Cek / sortir bata ringan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan
mendapat permukaan yang rata.
- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.
- Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).
- Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
- Pasang starterbar lantai atas dan bawah sesuai approval, termasuk pasang besi kolom praktis
- Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
- Bersihkan bata ringan dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja
dengan baik.
- Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan dan masukan kedalam bak adukan /
ember plastik
- Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
- Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka dipakai adukan mortar
terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata. (Leveling)
- Lakukan pemasangan bata ringan secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci
yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join
slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk
menggunakan Hand mixer), seperti gambar terlampir.
- Pemasangan starter bar pada kolom praktis disesuaikan dengan spesifikasi yang telah disetujui.
· Campuran untuk kolom praktis 1 pcs : 2 ps : 3 sp : 1 lt aiRDengan perbandingan 1 ember
semen, 2 ember pasir, & 3 ember split kecil serta 1 liter air. Material yang digunakan sesuai
dengan yang telah di ajukan approval.
- Pengadukan campuran beton untuk kolom praktis menggunakan molen
- Pengecoran kolom praktis dilakukan pada tiap pasangan bata ringan mencapai ketinggian
±1meter.
- Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut digunakan hollow
alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
- Setelah pekerjaan pasangan bata ringan selesai dan dipastikan telah mengering dilanjutkan
dengan pekerjaan plesteran/ acian dengan MU-301/AKA-200 atau sejenisnya.
- Selanjutnya pada titik titik tertentu dipasang pintu dan jendela, sesuai dengan gambar
pelaksanaan, pemasangan harus pas dan rapi.
- Selanjutnya dilakukan pelaksanaan plesteran dengan memakai spesi dan ketebalan sesuai
dengan gambar pelaksanaan, plesteran harus dilakukan dengan terlebih dahulu membuat
kepalaan plesteran sehingga hasil plesteran bisa lurus dan lot.
- Plesteran memakai mortar siap pakai ( MSP )
- Selanjutnya dilakukan pelaksanaan pekerjaan Acian dan benangan, acian dilakukan pada
dinding bata yang sudah diplester dan benangan dilakukanpada sudut-sudut dan lubang kusen,
acian ini memakai spesi atau campuran sesuai dengan gambar pelaksanaan, pekerjaan acaian
dan benangan harus rapi dan lot.
- Acian memakai mortar siap pakai (MSP)
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Alat Tukang Batu, Scafolding
Material :
- Pasir Pasang, Bata Ringan, Semen, Air
Metode Pelaksanaan :
a. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Kayu Bengkirai
- Pelaksanaan yang dilakukan adalah pekerjaan pengukuran lubang kusen yang akan
dikerjakan dan disesuaikan dengan gambar pelaksanaan.
- Setelah dilakukan pelaksanaan pekerjaan pengukuran, selanjutnya dilakukan pelaksanaan
pekerjaan pembuatan/pabrikasi kusen sesuai dengan gambar pelaksanaan dan kondisi
dilapangan.
- Setelah pekerjaan pembuatan/pabrikasi kusen selesai dilakukan selanjutnya dilakukan
pelaksanaan pemasangan dilokasi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Pemasangan dilakukan dengan lurus dan lot agar pemasangan bisa pas dengan daun pintu
dan jendela yang nantinya akan dipasang
- Pemasangan dilakukan dengan lurus dan lot agar pemasangan bisa pas dengan daun pintu
dan jendela yang nantinya akan dipasang
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Kayu, Peralatan Tukang alumunium, Peralatan Tukang Las
Material :
- Kayu Jati, Profil Kusen Alumunium, Plat Besi, Politur, Cat Besi
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Kayu, Peralatan Tukang alumunium
Material :
- Kunci Pintu, Engsel, Pengait, Handle Pintu dan Jendela, Grendel
Pemerikasaan weld profile atau penampang las termasuk pemeriksaan apakh terjadi
porosity, undercut, Kelengkungan/ kecembungan yang berlebihan, overlap, crack slag
inclusion, dll
- penetrasi las harus tembus kedalam dan setelah selesai harus dibersihkan dengan sikat
- kawat atau gerinda kemudian dilanjutkan pengelasan berikutnya
- pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terdapat cacat dalam pengelasan
ulang. Cacat pengelasan yang dimaksud : porosity, cracking, slug inclusion dll
- Inspeksi pengelasan dilakukan utuk melihat secara kuat mata (visual examination) semua
pengecekan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan
- Tahap erection atau pendirian struktur dilakukan secara manual menggunakan bantuan box
A dan chain block
- Bagian profil baja harus diangkut dengan baik dan ikatan – ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan – tegangan yang melewati tegangan ikatan – ikatan
tersebut dibiarkan sampai konstruksi selesai
- Meluruskan plat dan baja dilaksanakan dengan cara yang disetujui
- Setiap komponen yang telah selesai di fabrikasi diberi kode/ marking sesuai dengan gambar
pemasangan
- Pemasangan penutup atap
Penutup atap harus terletak pada pasangan struktur rangka space frame yang lurus
dan waterpas;
Hindari celah hubungan ke samping, ke atas dan ke bawah,
Pasangan penutup atap harus presisi dengan kontrol dan tarik benang
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang baja, Tukang baja, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Baja, Las Listik, Mesin Impact, Mesin Bor Baja,
Material :
- Baja profil C 125.50.20.2,3, Aluminium Foil, Pipa besi 2’’, 3’’, Plat Strip, Plat baja 8 mm dan
10 mm, Angkur M20, Mur Baut M18 dan M20, Atap Spandek Lengkung 0,4 mm
9. Pekerjaan Langit-Langit
Metode Pelaksanaan :
Pemasangan Plafond dan List Plafond
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Kayu, Peralatan Tukang Besi/Las
Material :
- Genteng Palentong, Bumbungan Genteng, Hollow Baja Ringan, Papan Gypsum, List Gypsum
o Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan
bersifat gembur;
o Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5 cm;
untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitu jidar
kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajar memanjang ;
selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.
o Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untuk
memperbaiki tinggi pondasi;
o Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelum penebaran
pasir alas dimulai
o Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang dipasang dapat berfungsi
sebagai rel pembantu;
o Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap;
o Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan agar
sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan;
o Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau dipakai
menumpuk bahan;
o Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat tertutup
seluruhnya oleh paving blok;
o Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir
paving blok;
o Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar
digemburkan dan diratakan kembali;
o volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap 100
m2paving blok.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Batu, Peralatan Tukang Besi/Las
Material :
- Wiremesh, Semen, Pasir, Kerikil, Plastik Cor, Granite Tile, Keramik Lantai/Dinding KM/WC,
Paving Block
Metode Pelaksanaan :
a. Pemasangan Kloset Jongkok, Kran Air, Floordrain
- Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan dilakukan pengukuran dan identifikasi area yang
akan dipasang.
- Setelah itu dilakukan pemasangan pada tempat yang telah ditentukan
- Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset harus lebih
tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat peresapannya. Untuk
kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai kamar mandi atau keramik.
- Perlengkapan sanitasi yang ditanam kelantai harus dengan cara yang baik sambungan-
sambungannya kokoh
- Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpa kebocoran
Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidak miring
- Selesai pemasangan. perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan disaksikan
pengawas/Manager Konstruksi
- Pemasangan dilakukan dengan memperhatikan sambungan, agar sambungan bisa kuat dan
tidak bocor.
- Pekerjaan Penyediaan Air Bersih
Bahan
o Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang
digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian
o Katup-katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri
bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed,
sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system
sambungan ulir
o Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang
digalvanis.
Pemasangan
o Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir
o Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat
o Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water
moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan
o Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug
atau blank flanged
o Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang
kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat
(klem).
o Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan Apabila lokasi
penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut harus digeser
dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut
dilepas, Pipa-pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8
kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak
terjadi kebocoran
o Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan,
alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong
o Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat-
tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:
- Pipa air bersih dengan warna biru
- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah
- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abuabu
- Pipa air hujan dengan warna putih
o Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian
sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan
selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor
2 mg/l.
- Tanki Air Atas (Roof Tank)
Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1
buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type,
dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manholedan ventilasi. Tanki ditempatkan
pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF
c. Pembuatan dan pemasangan IPAL Bio, Bio Septicktank dan Resapan
- Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan dilakukan pengukuran dan identifikasi area
lokasi pekerjaan.
- Setelah dilakukan pengukuran selanjutnya dilakukan pelaksanaan pekerjaan galian tanah.
- Gali tanah lebih besar dari ukuran Biofive +50 Cm Kedalaman disesuaikan dengan saluran
pipa WC Buat pondasi sesuai dengan diameter Bioseptic
- Letakan Bioseptic kedalam galian tersebut dan atur posisi dengan benar, Sambungkan pipa
– pipa saluran inlet, outlet dan ventilasi.
- Selanjutnya dilakukan pemasangan IPAL Bio, septicktank dan resapan.
- bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi
- Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang
berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup
- dengan plug sesual dimensi kran
- Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan
tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi Tekanan 8 kg/cm2 ini harus
tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi)
tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca
- Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per-jam
maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan Sesuai penguiian, sebelum pipa
instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50 mg
Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air
bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I
2. Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia
- Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang
- Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya. Pada
bagian ujung-ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang paling atas.
Demikian seterusnya bagian demi bagian sampai meliputi seluruh system Air di dalam
pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air maximal yang
diperbolehkan adalah 10 cm
- Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang
mungkin ada.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang Batu, Tukang Pipa, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Batu, Peralatan Tukang pipa
Material :
- Kloset Jongkok, Kran Air, Floordrain, Pipa PVC, Lem PVC, Accesoris PVC, IPAL BIO, BIO
Septic
Metode Pelaksanaan :
- Sambungan pipa digunakan sambungan las (welded Joint) dengan menggunakan
elektroda. las yang berkualitas baik
- Pada penyambungan Pipa dengan menggunakan flens perlu dilengkapi dengan ring type
gasket untuk menjamin sambungan terhadap kebocoran
- Pelaksanaan water proofing terhadap kebocoran sebelum, pemasangan dan pada pelaksanaan
pekerjaan penyambungan
- Pipa-pipa diharuskan ditest terhadap kebocoran , pengetesan harus diketahui dan disetujui
pengawas/Direksi
- Apabila pada waktu pengetesan diketahui ada. kegagalan pada. salah satu sistim, maka.
biaya. penggantian peralatan dan biaya perbaikan menjadi tanggung jawab, pemborong
- Sebelum pekerjaaan dimulal pemborong harus menyerahkan daftar dan brosur-brosur
material/peralatan yang akan dipasang
- Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, penyangga dengan jarak tertentu
dan memenuhi syarat
- Commissioning dan testing dari peralatan yang terpasang wajib dilaksanakan untuk
mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan peralatan sudah baik dan benar
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Tukang Pipa, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang pipa
Material :
- Box Hydrant, Pipa carbon steel Ø 150 mm, Ø 100 mm, dan Ø 65 mm, Hydrany Valve, Hose
Nozle, Selang 1,5’’ sn nozle 1,5’’
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang Aluminium, Tukang Gypsum, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Aluminium, Peralatan Tukang Gypsum, Alat Bantu steger, Waterpas,
benang, Meteran
Material :
- GRC Board (120x240x8 mm), Besi Hollow 40x40 mm, Sekrup rivet, skrup
Metode Pelaksanaan :
- Tentukan modul dan tinggi partisi;
- Waterpaskan ketegakan partisi tersebut pada pasangan dinding;
- Pasang rangka sesuai dengan yang dibutuhkan.
- Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok sesuai grid rangka dengan besi
hollow.
- Selanjutnya pasang tulangan pembagi, yang terbuat dari besi hollow dengan jarak sesual
grid pada gambar rencana;
- Rangka partis yang sudah siap ditutup dengan gypsum board;
- Gypsum yang sudah terpasang di compon supaya mendapatkan permukaan yang rata
- Dinding partisi papan cement yang sudah rata dan kokoh, di cat wama yang disetujui oleh
pengawas
- Rangka dinding partisl besi hollow 40x 40 mm yang dilengkapi dengan skrup, gypsum,
skrup rivet, klem, atau rangka lain.
- Pemasangan sesual dengan pola yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar
- dengan memperlihatkan modul pemasangan.
- Bidang pemasangan bagian rangka partisi harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuall
bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/ tegak sesual yang
ditunjukkan dalam gambar.
- Bahan penutup partisi adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan
dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
- gambar jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak
kelihatan atau sesual yang ditunjukkan dalam gambar.
- Hasil pemasangan penutup partisi harus rata, tidak melendut.
- Seluruh pertemuan antara permukaan partisi dan dinding dipasang list profil dari gypsum
dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang Aluminium, Tukang Gypsum, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Aluminium, Peralatan Tukang Gypsum, Alat Bantu steger, Waterpas,
benang, Meteran
Material :
- Papan cement berserta fiber krawangan, Besi Hollow 40x40 mm, Sekrup rivet, skrup
dengan master key.3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-
perbaikan, penyambungan-pmyambungan komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan
tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya
- Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase4 R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar diperhitungkan untuk besarnya
arus yang akan mengalir dalam. busbar tersebut
- tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65o C. Setiap busbar copper harus diberi warna
sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran
harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan
- Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran,
untuk Amphere meter dan. volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm
- dengan skala linier dan ketelitian I % dan bebas dari pengaruh induksi serta ada
- sertifikat tera dari LMK/PLN (mimimum 1 buah untuk setiap Jenis alat ukur).
- Ukuran tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai dengan
yang disetujui oleh pengawas
E. Sistem Grounding
- Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang/ coaxial (BC = Bare Copper
Conductor)
- Besarnya kawat grounding yang dapat dipergunakan minimal berpenampang sama dengan
penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 MM2
, atau sesuai gambar
- Nilai tahanan grounding system untuk panel-panel adalah maximum 2 ohm, diukur setelah
tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.
- Pekerjaan dan Pemasangan Letter LED Eksterior "KEDAI NELAYAN" tinggi 40 cm dan 15
cm
- Jenis tulisan dan warna LED disesuaikan dengan gambar dan mendapat persetujuan dari
pengawas/ direksi
- Setelah selesai dibuat sesuai hasil gambar dan persetujuan SIGN letter dipasang dengan
menggunakan rangka hollow ataupun siku
- Penempatan disesuaikan dengan gambar rencana dan persetujuan pengawas
- Pekerjaan pemasangan dilakukan pada akhir pekerjaan fisik dan dilakukan oleh tenaga
profesional
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang Listik, Tukang Listrik, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Listrik, Scafolding, tangga
Material :
- Kabel Listrik, Saklar, Fitting Lampu, Lampu Led, Lampu Spiral, exhaust fan, MCB, MCCB,
Box Panel, Stop Kontak, Pipa Conduit
Metode Pelaksanaan :
Pengecatan dinding, plafond
- Tembok yang akan dicat harus mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah permukaan
tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tembok
tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada
tembok baru, dengan amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
- Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur
- Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus
diberi lapisan wall sealer, Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus,
Kemudian dicat dengan lapisan pertama
- Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah
kering
Pengecatan Kusen
- Pertama pastikan kusen kayu bersih dan kering
- Campurkan cat kayu dengan bahan pelarut yang sesuai dan gunakan takaran sesuai dengan cara
aplikasi dalam kemasan. Aduk hingga tercampur benar. Ingat, ketika akan mengaplikasikan
pada kusen selalu aduk cat karena pasti terjadi pengendapan yang akan memberikan tampilan
warna berbeda.
- Untuk bebas brush mark sebaiknya gunakan kuas dengan bulu halus atau jenis kuas sponge.
Kuas sponge dapat menyerap cat dengan baik dan tidak meninggalkan brush mark karena
sapuan sponge yang halus.
- Lakukan sapuan searah serat kayu karena jika berlawanan maka serat kayu akan tertutup oleh
sapuan kuas. Tunggu cat hingga kering benar baru diamplas. Perhatikan pengamplasan harus
diamplas ambang agar cat tidak hilang semua. Pengamplasan ini bertujuan untuk memperhalus
tekstur saja.
- Jika sudah diamplas aplikasikan kembali cat dengan kuas searah serat kayu. Anda bisa
mengaplikaskan cat berulangkali hingga mendapatkan warna yang sesuai.
- Hal terakhir adalah pemberian clear cost sesuai dengan tampilan yang Anda inginkan.
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Cat, Scafolding
Material :
- Cat Tembok, Cat Kayu, Plamur Tembok, Cat Dasar, Cat Penutup
Pekerjaan yang dimaksud meliputi dak beton, lantal KM, serta bagian-bagian yang dinyatakan
dalam gambar
Metode Pekerjaan
a. Persiapan Permukaan
- Permukaan plat beton yang akan diberi lapisan waterproofing harus benar-benar bersih,
bebas dari minyak, debu serta tonjolan-tonjolan tajam yang permanen dari tumpahan atau
cipratan aduk dan dalam kondisi kering (baik dalam arti kata kering leveling screed maupun
kering permukaan).
- Semua pertemuan 90 derajat atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul, yaitu menutup
sepanjang sudut tersebut dengan aduk kedap air 1 PC:3 PSR atau seperti tercantum dalam
gambar kerja.
- Dalam leveling screed digunakan campuran kedap air 1 PC : 3 PSR dibentuk menggunakan
benang waterpas. arah kemiringannya (Arah kemiringan menuju ke lubang-lubang talang
dan floordrain sebesar 1 derajat)
- Khusus lapisan screed pada bagian atap dan talang beton harus menggunakan
tulangan susut finemesh yang terpasang di tengah ketebalan screed dan dipasang harus
didatarkan terlebih dahulu sehingga tidak melengkung.
- Screed dipasang mengikuti pola-pola yang sudah tertentu dan diratakan permukaannya
(dihaluskan) dengan menggunakan roskam, digosok sedemikian rupa dengan roskam tadi
sehingga gelembung-gelembung udara yang terperangkap di dalam adukan screed dapat keluar.
- Dalam kondisi setengah kering, screed tadi langsung ditaburi semen sambil digosok lagi
dengan roskam besi sehingga merata. Setelah lapisan screed kering, tidak boleh diaci.
- Setelah kering udara kurang lebih 24 jam, screed baru ini harus dilindungi dari kemungkinan
pecah-pecah rambut dengan jalan menutupi permukaan
- atasnya dengan goni-goni rami yang sudah dibasahi air terlebih dahulu dan dijaga kondisi
basahnya.
- Waktu yang diperlukan untuk keringnya screed ini minimal tujuh (7) hari dalam kondisi cuaca
cerah. Untuk cuaca buruk (hujan tidak termasuk dalam perhitungan waktu pengeringan screed),
b. Lapisan Waterproofing
- Lapisan Waterproofing harus dipasang mulai dari titik terendah ke arah titik tertinggi.
- Overlap antara lapisan minimum 65 mm dan/ atau sesuai spesifikasi pabrik.
- Pemasangan langsung dari gulungan dengan seksama merata, ditekan dengan roller secara
menerus sehingga tidak terdapat gelembung udara. Roller mempunyal berat kira-kira 35 kg.
Dan lebar 70 cm. Di atas sepanjang delatasi, pelapisan waterproofing dua kali.
- Pelaksanaan waterproofing ini, harus dilindungi dari sengatan matahari dengan
menggunakan tenda-tenda.
- Waterproofing yang sudah dipasang tidak boleh terinjak-injak apalagi oleh sepatu. atau alas
kaki yang tajam. Kontraktor harus melindungi dan melokalisir daerah yang sudah
terpasang waterproofing ini.
- Pada daerah listplank beton, waterproofing harus dipasang mengikuti bentuk listplank.
d. Lapisan Pelindung
- Setelah waterproofing terpasang, maka. di atas permukaan diberi pelindung screed
(perbandingan I PC:3 PSR), setebal 3 cm dengan menggunakan tulangan susut finemesh yang
terletak di tengah-tengah adukan screed.
- Untuk mengatur jarak/ tebal screed, harus menggunakan beton decking setebal 1,5 cm,
setiap jarak 0,5 in.
- Permukaan screed ini dihaluskan dengan roskam pada saat kondisi screed setengah kening
dengan jalan menaburkan semen dan menggosongkan sehingga licin.
- Setelah semua pemasang lapisan waterproofing dan sebelum pelaksanaan lapisan pelindung,
kontraktor melaksanakan pengujian kebocoran terutama untuk permukaan horizontal plat
atap. Cara pengujian adalah dengan menuangkan air ke area yang tertutup lapisan
waterproofing hingga ketinggian air minimum 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 jam.
Beri tanda bagian-bagian yang tidak sempurna atau. bocor. Untuk plat atap yang miring harus,
dibagi menjadi beberapa segmen agar genangan air tidak terlalu tinggi di titik plat terendah,
Tenaga Kerja :
- Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
- Peralatan Tukang Waterproofing, Scafolding, Peralatan tukang cat
Metode Pelaksanaan :
- Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi
- / Pengawas daftar bahan yang akan dipakai.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus menyerahkan contoh bahan yang akan dipasang
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas / Direksi.
- Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti/sertifikat
pengujian dan sertifikat teknis dari barang-barang/material-material tersebut.
- Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (mulai pemesanan),
maka pemborong diwajlbkan menyerahkan ; brosur, katalog, gambar
- kerja atau shop drawing (wajib), monster dan sample yang dianggap perlu oleh
pengawas/Direksi dan harus mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
- Jika barang-barang yang akan digunakan disinyalir palsu, pemborong diwajibkan
menunjukkan contoh barang yang asli dan vang palsu. Jika pemborong sulit membedakan dan
mendapatkan barang-barang tersebut, maka pengawas lapangan berhak dan akan
menunjukkan cara mendapatkannya. Hal ini dimaksudkan agar pemborong jangan sampai
menggunakan barang-barang yang diragukan keasliannya atau palsu
III. PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini dibuat sebagai bahan acuan dasar pelaksanaan pekerjaan “
Pembangunan Sarana dan Prasarana TPI dluar PPI “ di Kabupaten Tuban agar dalam
pelaksanaan pekerjaannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu “
TEPAT MUTU, TEPAT WAKTU DAN TEPAT BIAYA “.
Semoga dengan adanya Metode Pelaksanaan ini dapat bermanfaat nantinya dalam proses pelaksanaan
pekerjaan.