Garuda 491717
Garuda 491717
CB. Mulyatno
ABSTRACT:
Social Encyclical is a form of social teaching of the Pope. The focus of this
research is to explore the meaning of solidarity and peace and the relation of both
in Solicitudo Rei Socialis. It elaborates a reflective method for analyzing the
encyclical. This research comes to a conclusion that solidarity and common good
are essential contents of peace. Peace is born in the heart of each person and
developed in a coexistence life in which every person respects each other.
Solidarity is a commitment and collaboration to develop community marked by
dialogue. It is a responsibility of each person to help build a peaceful world.
Solidarity and collaboration in achieving common good is the social face of peace.
Therefore, in a context of coldwar, Pope underlines that solidarity is a
commitment and responsibility of each person and any nation to live and to
develop a qualified living-together in a collaborative and respectful way with an
openness to dialogue.
Kata-kata Kunci:
Solidaritas, tekad, keterlibatan, tanggungjawab, pembangunan, kebaikan
bersama, perdamaian.
121
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
122
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132
123
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
penyelamatan Allah dalam dunia dalam Persoalan sosial menjadi semakin rumit
hidup bersama yang adil, bersaudara, saling karena tali-temali dengan berbagai
mengasihi dan damai. persoalan politik, ekonomi, pendidikan dan
budaya.
Pembangunan Secara Utuh
Ensiklik SRS menegaskan kembali
Ensiklik SRS ditulis dalam rangka kehadiran dan perutusan Gereja di tengah
peringatan 20 tahun Ensiklik Populorum dunia. Gereja merupakan subyek aktif yang
Progressio (PP) yang ditulis oleh Paus menanggapi persoalan sosial dalam terang
Paulus VI. PP berbicara mengenai iman Katolik yang memberi arah tindakan
pembangunan manusia dan harapan untuk moral. 18 Progressio atau pembangunan
kemajuan dunia. PP merupakan penjelasan bukan sekedar tema sosial-politik melain-
dan penegasan ajaran Konsili Vatikan II, kan tema antropologi-teologi. Artinya, da-
terutama yang tertulis dalam Gaudium et lam proses mengembangkan dirinya,
Spes, mengenai kehidupan manusia di manusia harus membuka diri terhadap
tengah dunia, Pembangunan manusia perkembangan secara utuh dan terarah
harus dilaksanakan secara utuh dan pada kesatuan dengan Allah. Dalam arti ini,
menyeluruh. Secara khusus PP menegas- SRS merupakan ASG yang menyuarakan
kan bahwa pembangunan bangsa-bangsa secara lantang tugas kenabian Gereja di
harus memberi perhatian pada pembebasan tengah dunia, yakni mendorong dan
manusia dari kelaparan, kesengsaraan mengawal pembangunan umat manusia. 19
(miskin), penyakit dan kebo-dohan. 14
Pembangunan sering tidak membawa
Dalam upaya mewujudkan pembaruan perkembangan bagi kehidupan manusia
dan pengembangan dunia sebagaimana yang semakin utuh dan bermartabat. Ada
ditulis dalam Gaudium et Spes, Paus bebarapa penyebab. Pertama, pemba-
Paulus VI menegaskan kembali pentingnya ngunan sering dilaksanakan hanya untuk
keter-libatan Gereja. Tekad dan upaya mengembangkan beberapa aspek hidup
nyata untuk semakin melibatkan diri manusia tanpa menempatkan dalam
secara aktif dalam mengembangkan dunia kesatuan dengan semua aspek hidup
menjadi motivasi dasar penulisan Ajaran manusia. Pembangunan sosial-ekonomi
Sosial Gereja. 15 Dua puluh tahun setelah sering dilaksanakan dengan menga-baikan
dipublikasikan ensiklik PP, dunia meng- aspek religius dan kesatuan manusia
alami banyak perubahan (pembangunan). dengan semesta. Akibatnya, eksploitasi
Berbagai perubahan (pembangunan) itu terhadap manusia dan alam menjadi tidak
tidak hanya memberi dampak positif terkendali. Kedua, pembangunan di suatu
melainkan juga secara kasat mata telah negara sering tidak ditempatkan dalam
membawa dampai negatif. Dari perspektif kesatuan dan solidaritas dengan bangsa-
sosial dan ekonomi dampak negatif itu bangsa lain. Akibatnya, kesenjangan antara
tampak dalam meningkatnya jumlah orang negara kaya dan miskin semakin lebar.
miskin. Seruan ensiklik SRS merupakan Ketiga, perkembangan manusia sering dile-
undangan dan dorongan moral bagi warga paskan dari kesatuan hidup manusia
Gereja untuk bertindak secara sosial demi dengan Allah. Akibatnya, perkembangan
meringankan beban orang-orang miskin. 16 manusia secara utuh terhambat oleh
Dengan kata lain, warga Gereja didorong egoisme manusia dan mentalitas pragmatis
untuk peduli atau solider terhadap orang- yang hanya mementingkan jangka pendek.
orang miskin dan meringankan beban
Ensiklik SRS merupakan pembacaan
hidup mereka secara nyata.
dari perspektif teologi terhadap persoalan-
SRS mengangkat persoalan dunia persoalan konkrit dunia yang diakibatkan
seperti kesenjangan antara negara kaya dan oleh proses pembangunan20. Dua puluh
miskin disertai gaya hidup memamerkan tahun setelah terbitnya ensiklik PP, pem-
kekayaan dari kelompok kaya. 17 Pemba- bangunan masih cenderung dipahami
ngunan berjalan secara tidak seimbang secara sempit sebagai upaya mengem-
antara negara-negara kaya dan miskin. bangkan kesejahteraan ekonomi. Negara-
124
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132
negara miskin ada dalam situasi yang lebih solidaritas merupakan panggilan setiap
buruk dari pada saat diterbitkan ensiklik orang untuk mewujudkan tanggungjawab
PP. Kesenjangan antara negara-negara kaya sosial dalam mengem-bangkan hidup
dan negara-negara miskin makin lebar. bersama secara manusiawi dan menye-
Negara-negara kaya secara sitemik menin- luruh.
das negara-negara miskin. Sementara itu,
Iman membarui komitmen untuk
secara politis konflik dan perseteran antara
bekerjasama dan mewujudkan solidaritas
blok barat dan timur menyeret negara-
sosial secara terus-menerus agar perkem-
negara miskin untuk menjadi pendukung
bangan dunia semakin manusiawi. Di
masing-masing blok. 21 Kesenjangan antara
tengah kompleksnya persoalan dunia ini,
negara-negara kaya dengan negara-negara
SRS menggarisbawahi pentingnya solida-
miskin serta konflik antara blok barat dan
ritas di tengah berbagai persoalan sosial
blok timur yang dimotori negara-negara
sebagai-mana sudah dijelaskan dalam
kaya atau belahan bumi utara berakibat
berbagai ASG. Ada beberapa persolan sosial
buruk pada perkem-bangan atau pemba-
yang menjadi tanda lemahnya solidaritas
ngunan negara-negara miskin atau negara-
dan menantang warga Gereja untuk
negara selatan. Maka, SRS ditujukan kepa-
membarui komitmen imannya. 25 Kesen-
da negara-negara utara atau negara-negara
jangan antara yang kaya dan miskin
kaya agar menyadari tang-gungjawab sosial
semakin besar (SRS 12-14).
untuk mewujudkan perdamaian dunia
dengan bersolider terha-dap negara-negara Kesenjangan antara orang-orang kaya
miskin. 22 dan miskin diakibatkan oleh lunturnya
solidaritas. Masing-masing negara dan
Perang dingin antar negara-negara yang
kelompok berpusat pada kepentingan diri
bergabung dengan blok Barat dan blok
dan menutup mata pada kepentingan lebih
Timur membawa serta persaingan ideologi
politik dan sistem ekonomi. Blok Barat luas. 26 Untuk itu, SRS menegaskan lagi
mengusung sistem ekonomi kapitalis, pentingnya pembangunan dan perkem-
sedangkan blok Timur lebih merangkul bangan demi kepentingan sosial yang lebih
sistem ekonomi sosialis-komunis. Persaing- luas. Perkembangan bangsa-bangsa dan
an antara Blok Barat dan Timur telah berbagai organisasi internasional perlu di-
menyeret negara-negara miskin untuk bangun berdasarkan solidaritas dan kepe-
masuk dalam konflik itu. Dalam konteks dulian untuk mengembangkan perdamaian
itu, Paus menegaskan bahwa “dunia yang dan kepekaan terhadap lingkungan. 27
terbelah menjadi dua blok, masing-masing Dalam arti inilah perkembangan meru-
ditopang dengan ideologi yang ketat. Dalam pakan tugas moral.
dunia seperti ini, bukan ketergantungan SRS menegaskan bahwa perkembangan
timbal-balik dan solidaritas, melainkan manusia di tengah berbagai persoalan nyata
berbagai bentuk imperialismelah yang merupakan tugas dan tanggungjawab bersa-
merajalela.” 23 Jadi, SRS mengangkat tema ma (sosial). Hal mendasar apa yang harus
solidaritas dan perdamaian dalam rangka dimiliki oleh setiap pribadi dalam upaya
mengungatkan tanggungjawab per-orangan mewujudkan dan tanggungjawab sosial
dan bangsa-bangsa untuk mewu-judkan tersebut? SRS menegaskan bahwa solidari-
kebaikan bersama dan perdamaian dunia. tas merupakan hal mendasar yang harus
dimiliki dalam keterlibatan untuk
ARTI DAN MAKNA SOLIDARITAS membangun hidup bersama.
Solidaritas merupakan salah satu kata Apa yang dimaksud dengan solidaritas?
kunci yang termuat dalam dokumen- SRS menjelaskan demikian:
dokumen Gereja. Secara antropologis,
prinsip solidaritas mencakup keyakinan Hal ini lantas bukan merupakan perasaan
bahwa setiap pribadi membutuhkan sesama belaskasihan yang kabur atau rasa susah
dan setiap pribadi bertanggung-jawab yang dangkal atas nasib buruk begitu
terhadap perkembangan diri dan hidup banyak orang, baik yang dekat maupun
yang jauh. Sebaliknya hal ini merupakan
bersama. 24 Dalam perspektif ASG,
125
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
tekad yang teguh dan tegar hendak orang-orang miskin. 33 Penekanan ini
mengabdikan diri seseorang kepada didasar-kan pada ajaran iman Katolik
kebaikan bersama: maksudnya kebaikan bahwa manusia merupakan gambar Allah.
sekalian orang dan setiap individu, oleh
Perkembangan harus mengabdi pada
sebab kita semua sungguh-sungguh
bertanggungjawab atas semua. 28
kepentingan semua manusia di dunia ini.
Dunia yang merupakan tempat bagi
Beberapa istilah kunci yang terkandung manusia untuk mengembangkan hidup dan
dalam arti kata solidaritas adalah tekad menghayati kesatuan dengan Allah perlu
yang teguh dan tegar, mengabdikan diri, dibangun bersama-sama. Pemba-ngunan
kebaikan bersama, dan bertanggungjawab dunia sebagai “taman yang luas” membu-
atas semua. Solidaritas berarti tekad dan tuhkan kerjasama dan solidaritas yang
keterlibatan setiap pribadi untuk kuat. 34 Membangun dunia yang damai dan
mewujudkan kebaikan bersama (bonum semakin manusiawi merupakan tanggung-
commune). Solidaritas diwujudkan dalam jawab semua manusia. Dalam proses
tanggungjawab dan tindakan sosial yang pembangunan dunia, tidak ada seorang
berorientasi pada terwujudnya kebaikan manusiapun yang layak dikorban-kan demi
bersama di tengah masyarakat. 29 perkembangan manusia lain. Orang-orang
miskin perlu mendapatkan perhatian
Solidaritas merupakan sikap dasar
khusus. Para korban ketidakadilan dan
setiap pribadi sebagai makhluk sosial yang
sturktur menindas layak perlu menda-
memiliki martabat yang sama sebagai
patkan perhatian dalam proses pemba-
ciptaan Allah. Setiap pribadi merupakan
ngunan.
saudara bagi sesama manusia. Kerjasama
dan solidaritas sosial menjadi perwujudan Layak disyukuri akan berkembangnya
nyata ketaatan manusia pada Allah Sang “kesadaran yang semakin besar akan
Pencipta untuk terus-menerus memelihara solidaritas kaum miskin di antara mereka
alam dan menge-lola anugerah kehidupan sendiri, usaha-usaha mereka untuk saling
ini secara bertang-gungjawab. 30 Kayakinan membantu, dan demonstrasi-demonstrasi,
akan Allah, pencipta segala makhluk, tanpa bersandar pada kekerasan, mema-
menjadi dasar bagi pengembangan kerja- parkan kebutuhan-kebutuhan dan hak-hak
sama dan solidaritas antar pribadi dan mereka sendiri di hadapan keti-dakbecusan
bangsa sehingga solidaritas tidak dimengerti atau korupsi para penguasa umum.” 35
secara pragmatis yang cenderung mengabdi Dalam terang iman Kristiani, solidaritas
pada pemenuhan egoisme manusia. kasih merupakan hukum emas yang
menjadi sistem penilaian atau kategori
Dalam iman Kristen, solidaritas
moral yang menjiwai relasi dan penataan
manusia bersumber dari keyakinan akan
ekonomi, politik, budaya dan antar umat
solidaritas Allah yang telah mengutus
beragama. Muara dari relasi kasih itu
Putra-Nya untuk menyelamatkan manusia.
adalah terwujudnya perdamaian dunia.
Setiap pribadi mengemban tugas, amanat,
SRS menegaskan bahwa bahwa “Opus
dan tanggung-jawab mengembangkan hi-
dup bersama sebagai wujud nyata keter-
Solidaritatis Pax, perdamaian adalah buah
libatan pada rencana dan program Allah dari solidaritas.” 36
untuk mewujud-kan keselamatan dan Solidaritas Kristiani tampak dalam
damai sejahtera bagi dunia. Solidaritas kemurahan hati, pengampunan, dan
merupakan tuntutan hidup bermasyarakat rekonsiliasi. 37 Keutamaan-keutamaan itu
yang didasarkan pada solidaritas kasih Allah memberi daya positif yang menopang per-
pada manusia dan bukan sekedar sebuah kembangan sejati dan hidup damai. 38
sistem sosial atau ideologi politik tertentu. 31 Solidaritas antar manusia diwujudkan
Solidaritas merupakan dasar untuk dalam upaya membela hak-hak asasi
mewujudkan hidup dan pelayanan kasih, manusia sebagai ciptaan Allah. Dalam
rekonsiliasi dan persahabatan. 32 Solidaritas situasi masyarakat yang ditandai oleh
itu terarah pada amor praeferentialis pro kesenjangan tajam antara kelompok kaya-
pauperibus atau kasih yang mengutamakan miskin, penghargaan hak-hak asasi manu-
126
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132
sia secara nyata diwujudkan dalam miskin. Pada tahun 1970an, kesen-jangan
tindakan membela dan membantu mereka sosial dan problem ketidakadilan dengan
yang miskin dan tersingkir akibat tata mudah dijumpai di negara-negara Amerika
sosial, ekonomi dan politik yang tidak adil. Latina, Afrika dan Asia. Lebarnya kesen-
Pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, jangan sosial juga diakibatkan oleh berbagai
layanan kese-hatan dan tempat tinggal yang kebijakan politik dan ekonomi negara-
layak merupakan bentuk konkrit bantuan negara kuat seperti Amerika dan Eropa. 41
terhadap orang-orang miskin dan tersingkir. Dalam konteks ini, perjuangan untuk
Selain itu, layanan pendidikan bagi orang- mewujudkan perdamaian berkaitan erat
orang miskin dan tersingkir sungguh amat dengan per-juangan mewujudkan keadilan
penting dalam kaitan dengan pemenuhan dan kesejahteraan umat manusia.
hak-hak asasi manusia secara merata dan
Seruan Paus di Hari Perdamaian Dunia
adil.
tidak hanya ditujukan kepada umat Katolik
PERDAMAIAN ANTAR BANGSA namun juga kepada setiap pribadi yang
hidup di dunia ini. Seruan ini memuat
Paus Paulus VI secara tegas merumus- harapan agar masyarakat menggemakan
kan pentingnya membangun dunia yang perayaan ini secara luas sehingga terwujud-
damai. Sejak awal tahun 1967, ia nya hidup damai menjadi komitmen
menetapkan tanggal 1 Januari sebagai Hari seluruh umat manusia.42 Perayaan Hari
Perdamaian Dunia. Penetapan perayaan Perdamaian Dunia diharapkan menyalakan
Hari Perdamaian Dunia ini diinspirasikan semangat dan jiwa untuk mewujudkan
oleh ensiklik Pacem In Terris (1963) yang hidup damai.
ditulis oleh Paus Yohanes XXIII. Dalam
ensiklik Populorum Progressio, Paus Paulus Paus Yohanes Paulus II, yang diangkat
VI sendiri mene-gaskan kembali pentingnya menjadi Paus pada tanggal 16 Oktober
mem-bangun dunia yang damai. Hidup 1978, menyampaikan pesan pertama di
damai bisa terwujud dalam masyarakat yang Hari Perdamaian Dunia (1979) dengan
semakin adil. 39 judul Untuk mencapai hidup damai,
ajarkanlah damai. 43 Secara berturut-turut,
Paus Paulus VI mempunyai kepedulian Yohanes Paulus II mengaitkan perdamaian
besar terhadap perjuangan untuk mewu- dengan kebenaran (1980), kebebasan
judkan damai di tengah dunia yang sedang (1981), rahmat Allah (1982), dialog (1983),
terancam oleh berbagai konflik dan pe- pembaruan hati (1984), orang-orang muda
rang. 40 Salah satu ancaman besar bagi (1985), dan solidaritas (1987). Sederet
perdamaian adalah eskploitasi negara- pesan damai yang dihubungkan dengan
negara kuat terhadap negara-negara yang tema-tema tersebut menggambarkan bahwa
sedang ber-kembang. Ancaman berikutnya hidup damai berkaitan dengan keutuhan
berupa kekerasan, berkembangnya kelom- manusia dalam proses membangun hidup
pok-kelompok ekstremis yang mengguna- bersama yang semakin manusiawi. Dalam
kan kekerasan serta senjata untuk meng- proses mewujudkan kehidupan bersama
han-curkan kelompok lain. Kekerasan yang damai, solidaritas atau kepedulian dan
menjadi cara untuk memecahkan masalah keterlibatan setiap pribadi sangat penting.
hidup dan tidak percaya pada jalan
perundingan yang didasarkan pada hukum, Pesan damai secara tegas juga
keadilan dan kesetaraan. Kekerasan apapun disampaikan dalam pertemauan dengan
alasannya sangat bertentangan dengan para pemimpin agama yang berasal dari
penghargaan terhadap martabat pribadi berbagai bangsa di seluruh dunia untuk
manusia. mengadakan doa damai di Asisi yang
diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober
Persoalan sosial lain yang menjadi 1986. 44 Hidup damai merupakan buah dari
ancaman dan tantangan bagi perjuangan pertobatan. Pertobatan berarti pengakuan
mewujudkan perdamaian dunia adalah secara jujur dan rendah hati bahwa dalam
adanya kesenjangan antara negara dan ke- sejarah kehidupan ini umat Katolik sering
lompok masyarakat yang kaya dengan yang dicekam oleh kebencian, kesombongan dan
127
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
kekerasan terhadap sesama sehingga tidak dan tekad yang kuat dari setiap pribadi.
selalu berhasil mewujudkan perdamaian Inilah solidaritas damai. SRS menempatkan
dunia. solidaritas sebagai “jalan menuju
perdamaian dan serentak pula menuju
Dalam SRS, perdamaian dikaitkan
dengan solidaritas. Solidaritas kasih pembangunan.” 49 Solidaritas merupakan
menjadi tolok ukur kehidupan manusia di kebijaksanaan hidup yang sangat erat
segala aspek. 45 Hidup damai dibangun atas kaitannya dengan cinta kasih. 50
dasar kasih yang harus menjadi dasar Tujuan dari pembangunan adalah
seluruh perkembangan hidup manusia terwujudnya hidup damai. Hidup damai
secara utuh di tengah masyarakat. ditandai oleh kasih persaudaraan, kerelaan
Di dalam SRS ditegaskan bahwa untuk membantu yang lemah dan mencari
perkembangan dunia dan bangsa-bangsa, jalan untuk mengatasi persoalan sosial
khususnya perkembangan di bidang kemanusiaan. Damai adalah tujuan hidup
ekonomi diwarnai eksploitasi negara- yang berdimensi seluas dunia. Dalam
negara kaya terhadap negara-negara miskin konteks dunia yang diwarnai kesenjangan di
dan berkem-bang. Lebarnya jurang pemisah berbagai bidang kehidupan, damai meru-
antara yang kaya dan miskin bertentangan pakan “pilihan atau cinta yang mengu-
dengan hak-hak asasi setiap pribadi untuk tamakan kaum miskin.” 51 Tentang kaitan
mengalami hidup yang adil. Paus antara perjuangan untuk mewujudkan
mencermati perkem-bangan dunia yang hidup damai dengan kasih kepada orang
didominasi oleh struktur dosa. 46 Struktur misikin dinyatakan:
dosa itu adalah struktur ketidakadilan dan Tambahan pula, dewasa ini, dengan
pelanggaran hak-hak asasi manusia yang mengingat dimensi seluas dunia yang
dipraktikkan oleh negara-negara kuat diambil oleh persoalan sosial, cinta yang
sehingga orang-orang yang hidup di mengutamakan kaum miskin ini, dan
berbagai kawasan dunia terkena akibatnya keputusan-keputusan yang diilhamkan-
meskipun mereka tidak pernah mengenal nya dalam diri kita, tidak dapat tidak
dan mengunjungi negara-negara itu. 47 merangkul orang banyak yang tak
terbilang jumlahnya yang kelaparan, yang
Seruan Paus dalam SRS ditujukan berkekurangan, yang tidak mempunyai
kepada negara-negara kaya agar menaurh tempat tinggal, mereka yang tidak
sikap hormat, peduli dan membantu mendapat perawatan medis dan terlebih-
negara-negara miskin agar kesejahteraan lebih, mereka yang tanpa harapan akan
dan perdamaian semakin dirasakan secara masa depan yang lebih baik. 52
meluas. Negara-negara maju
bertanggungjawab mengembangkan dunia Hidup damai itu menjadi kerinduan
yang secara nyata membantu negara-negara setiap pribadi manusia apapun latar
miskin demi tercapainya kesejahteraan dan belakang agama, suku, ras dan bangsa.
perdamaian dunia. Setiap pribadi yang Untuk itu, perjuangan hidup damai harus
hidup di negara kaya dan negara miskin merambah segala dimensi kehidupan seluas
memiliki hak yang sama dalam bidang dunia.
sosial, ekonomi dan politik dalam mem- Lawan dari solidaritas untuk
bangun perdamaian. 48 Solidaritas harus membangun hidup yang damai adalah
ditegakkan demi terwujudnya perdamaian egoism. Egoisme bertentangan dengan
dunia. hakikat manusia sebagai ciptaan Allah dan
makhluk sosial yang bertanggungjawab
Dalam kaitan dengan proses
terhadap perkembangan semesta ini.
perkembangan atau pembangunan, setiap
Egoisme merupakan sebuah sikap melawan
pribadi mempunyak tanggungjawab untuk
kehendak Allah dan kebaikan sesama.
memelihara taman kehidupan yang damai.
Egoisme sering ditandai dengan, di satu
Taman itu adalah keluarga umat manusia.
pihak “keinginan habishabisan akan
Membangun taman adalah tanggungjawab
keuntungan, dan pada pihak lain, akan
moral yang hanya mungkin dilaksanakan
kekuasaan, dengan maksud memaksakan
dalam keterlibatan, komitmen, kerjasama
128
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132
129
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
kehidupan bersama yang damai, bersaudara kungnya. 62 Secara khusus, SRS menggaris-
dan solider semakin mendesak. Sebagai- bawahi peran negara-negara Utara (negara-
mana propaganda persaingan dan perang negara kaya) agar solider, yakni bertang-
menggunakan sarana-sarana komu-nikasi gungjawab dan bertindak adil terhadap
multimedia, demikian pula perjuangan negara-negara miskin dalam membuat dan
untuk mewujudkan hidup damai, bersau- melaksanakan kebijakan pembangunan
dara dan solider membutuh-kan sarana- sosial ekonomi mereka63.
sarana komunikasi mutakhir agar hidup
damai menjadi menjadi budaya universal. 60 CB. Mulyatno
Kerja-sama antar pribadi, berbagai kelom- Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata
pok yang berbeda-beda, dan bangsa perlu Dharma Yogyakarta,
dijalin agar semakin bersinergi dalam Email: carlomul@gmail.com
mengawal perjuangan hidup bersama yang
damai.
Agar perjuangan hidup damai menjadi CATATAN AKHIR
gerakan global, Paus Yohanes II mengajak
para pemimpin bangsa, agama, organisasi 1
Dalam referensi, Sollicitudo Rei Socialis disingkat
dan berbagai komunitas untuk mening- dengan SRS.
katkan komitmen dan bekerjasama. Hidup
2
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial
Gereja, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), 24.
damai harus menjadi dasar perumusan 3
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial
hukum internasional agar penghargaan Gereja, 165.
terhadap martabat dan hak-hak asasi 4
LPPS KWI, Ajaran Sosial Gereja: Dari Rerum
manusia di seluruh semesta ini. Dalam arti Novarum sampai dengan Centesimus Annus, 21.
inilah, perjuangan untuk mewujudkan
5
Norman Fairclough, Analyzing Discourse: Textual
analysis for Social Research, 10-12.
hidup damai mempunyai aspek dan 6
Norman Fairclough, Analyzing Discourse: Textual
implikasi politik. 61 analysis for Social Research, 11.
7
Laurentius Sutadi, “Resepsi Gaudium et Spes
Menghargai dan menjunjung tinggi oleh Gereja Indonesia”,Jurnal Teologi, 2 (2013):6.
kebenaran, keadilan, kebebasan, saling 8
Laurentius Sutadi, “Resepsi Gaudium et Spes
memaafkan, saling menghormati dan oleh Gereja Indonesia”, 7
9
saling mengasihi merupakan dasar dan Gaudium et Spes, 3. Gaudium et Spes
merupakan dokumen Konsili Vatikan II yang
wujud nyata hidup damai yang semestinya berisi tentang Pandangan Bapa-bapa Konsili
tertanam dalam hidup setiap pribadi. Hidup tentang panggilan dan perutusan Gereja di tengah
damai merupakan visi yang mendorong dan dunia ini dewasa ini, Dalam referensi akan
modal kehidupan untuk membangun masa disingkat GS dan nomor mengikuti penomoran
pada dokumen tersebut.
depan yang lebih baik. Para generasi muda 10
Merry C. Hilkerrt, “The Human Vocation, Forty
perlu mendapatkan pendidikan damai Years after Gaudium et Spes; New Insight in
melalui kesaksian hidup nyata dari para Christian and Secular Anthropology” New
pendidik dan orang tua serta membiasakan Theology Review, 18, (2005), 6.
11
untuk bekerjasama, berdialog, berbagi, dan Sayadas Fernando, , “Images of the Church in
Gaudium et Spes and the Compendium of the
saling menghormati. Dengan demikian, Social Doctrine of the Church”, Vidyajyoty, 74
para generasi muda siap menerima estafet (2010): 284.
komitmen, tanggungjawab dan peran untuk 12
Sayadas Fernando, “Images of the Church in
melestarikan dan mengembangkan hidup Gaudium et Spes and the Compendium of the
Social Doctrine of the Church”, 284 dan GS, 10,
damai.
40 & 42.
Hidup damai menjadi nyata ketika
13
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial
Gereja, 82.
solidaritas antar pribadi untuk mengem- 14
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial
bangkan kebaikan bersama semakin kuat. Gereja, 185-186.
Solidaritas semakin menguatkan motivasi 15
Sayadas Fernando, “Iamages of The Church in
dan kehendak untuk bekerja demi perkem- Gaudium et Spes and the Compendium of the
bangan hidup bersama yang adil dan damai Social Doctrine of the Churc”, 266.
16
SRS 13.
dengan membangun kebijakan dan institusi 17
SRS 14.
nasional serta internasional yang mendu-
130
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132
18 57
John J. Caroll, “An Overview of The Encyclical Neles Tebay, “Kebebasan Beragama dalam Ajaran
‘Sollicitudo Rei Socialis” East Asian Pastoral Paus Yohanes Paulus II”, 156.
Resview 1 (1989): 3. 58
John Caroll, “An Overview of The Enyclical
19
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial ‘Sollicitudo Rei Socialis’”3.
Gereja, 170. 59
Francisco S. Claver, , “An Anthropological-
20
John J. Caroll, “An Overview of The Enyclical Pastoral Perspective ‘Sollicitudo Rei Socialis’”, 11-
‘Sollicitudo Rei Socialis”, 5-6. 12.
21
Gregory Baum, “The Anti-Cold War Encyclical”, 60
Franz-Josef Eilers, From “Gaudium et Spes” to a
68. “New Culture”, 124.
22 61
Gregory Baum, “The Anti-Cold War Encyclical”, Kenneth R. Himes, “Chatolic Social Teaching on
66-67 Peace Since Gaudium et Spes”, 41.
23
SRS 36. 62
Kenneth R. Himes, “Chatolic Social Teaching on
24
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial Peace Since Gaudium et Spes”, 43.
Gereja, 14. 62
Gregory Baum, “The Anti-Cold War Encyclical”,
25
SRS 12-14. 68.
26
SRS 20-23. 63
Gregory Baum, “The Anti-Cold War Encyclical”,
27
SRS 26. 68.
28
SRS 38.
29
T. Krispurwana Cahyadi, Yohanes Paulus II:
Gereja Berdialog, 128-129. DAFTAR RUJUKAN
30
SRS, 30.
31
B. Kieser, Solidaritas: 100 Tahun Ajaran Sosial
Baum, G., “The Anti-Cold War Encyclical”,
Gereja, 181.
32
Krispurwana Cahyadi, Yohanes Paulus II: Gereja The Ecumenist 6 (July-August 1988):
Berdialog, 127. 65-74.
33
SRS 42.
34
SRS 29. Caroll, John. J., “An Overview of The
35
SRS 39. Enyclical ‘Sollicitudo Rei Socialis’”,
36
SRS 39.
37
SRS 40.
East Asian Pastoral Resview 1 (1989):
38
John Chathanatt, “Interdependent Solidarity: A 3-7.
Fresh Look at Sollicitudo Rei Socialis”, 38.
39
Kenneth R. Himes, “Chatolic Social Teaching on John Chathanatt, John, “Interdependent
Peace since Gaudium et Spes”, 42. Solidarity: A Fresh Look at Sollicitudo
40
Paul VI, Message of His Holiness Pope Paul VI for Rei Socialis”, East Asian Pastoral
the Observance of a Day of Peace (1
Januariy1968).
Resview 1 (1989): 32-38.
41
Nicola Neri, “La pace nelle encicliche dell’era
nucleare”, 149. Claver, Francisco F, “An Anthropological-
42
C.B. Mulyatno, “Hidup Damai Berdasarkan Pastoral Perspective ‘Sollicitudo Rei
Pesan-pesan Yohanes Paulus II pada Hari Socialis”, East Asian Pastoral Resview
Perdamaian Dunia tahun 2002-2005”, 176. 1 (1989): 8-13.
43
C.B. Mulyatno, “Hidup Damai Berdasarkan
Pesan-pesan Yohanes Paulus II pada Hari
Perdamaian Dunia tahun 2002-2005”, 177.
Eilers, Franz-Josef, “From “Gaudium et
44
Krispurwana Cahyadi, T., Yohanes Paulus II: Spes” to a “New Culture”, Verbum
Gereja Berdialog, 134. SVD48 (2007): 123-134.
45
Krispurwana Cahyadi, T, Yohanes Paulus II:
Gereja Berdialog, 128-129. Hilkert, Mary C., “The Human Vocation,
46
Paul Valley (ed)., Cita Masyarakat Abad 21: Visi Forty Yeaars after Gaudium et Spes;
Gereja tentang Masa Depan, 35.
47
SRS 38.
New Insight in Christian and Secular
48
SRS 26. Anthropology”, New Theology Review
49
SRS 39. 18 (2005): 1, 5-16.
50
SRS 40.
51
SRS 42. Fernando, Sayadas,“Images of the Church
52
SRS 42. in Gaudium et Spes and
53
SRS 37.
54
SRS 38. Compendium of the Social Doctrine
55
SRS 38. of the Church”, Vidyajyoty 74 (2010):
56
Neles Tebay, “Kebebasan Beragama dalam Ajaran 266-286.
Paus Yohanes Paulus II”, 156.
131
SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS (CB. Mulyatno)
Johanes Paulus II, Sollicitudo Rei Sosialis, Mulyatno, C.B. “Hidup Damai Berdasarkan
terjemahan Bahasa Indonesia oleh Pesan-Pesan Yohanes Paulus II pada
Marcel Beding, Ende: Nusa Indah, hari Perdamaian Dunia tahun 2002-
1987. 2005”, Orientasi Baru 23 (Oktober
2014): 173-188.
Kieser, B, Solidaritas: 100 tahun Ajaran
Sosial Gereja, Yogyakarta: Kanisius, Sutadi, L., “Resepsi Gaudium et Spes oleh
1992. Gereja Indonesia”, Jurnal Teologi, 2
(Mei 2013): 1-15.
Krispurwana Cahyadi, T., Yohanes Paulus
II: Gereja Berdialog, Yogyakarta: Tebay, N., “Kebebasan Beragama dalam
Kanisius, 2011. Ajaran Paus Yohanes Paulus II”,
Studia Philosophica et Theologica 8
LPPS-KWI, Ajaran Sosial Gereja: Dari (2008): 148-164.
Rerum Novarum sampai dengan
Centesimus Annus, Seri Forum Valley, P (ed), Cita Masyarakat Abad 21:
KOOS No.18, Jakarta, (1991). Visi Gereja tentang Masa Depan,
Yogyakarta: Kanisius, 2007.
132