Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan Adventeres

Oleh Denira Oktavia Rachmi (VI 11)

Pada suatu masa, terdapat suatu kerajaan yang ditinggali oleh sang Raja, Ratu dan kedua putri mereka
yang bernama Cessi dan Cessa, dan beberapa pelayan kerajaan.

Mereka adalah saudara kembar yang memiliki wajah yang sangat cantik, dengan sikap yang sangat
anggun hingga banyak sekali di sukai oleh orang orang di dalam istana maupun masyarakat sekitar.

Namun salah satu dari kedua putri ini yang bernama Cessi merasa bahwa kedua orang tuanya
memperlakukan dia dengan kakak nya yang bernama Cessa berbeda dan tidak adil, karena Cessa
mendapatkan mahkota yang megah dan berwarna ungu, dan sangat sering di perlakukan lebih daripada
Cessi. Perlakuan itu sudah di lakukan oleh Raja dan Ratu sejak mereka berumur 7 tahun. Cessa memang
sudah mendapatkan mahkota itu, sedangkan Cessi sampai berumur 12 tahun tidak pernah memakai
mahkota sama sekali. Ketika ia melihat kakak nya menggunakan mahkota yang begitu cantik dengan
warna favorit Cessi, Cessi benar benar iri oleh kakaknya sendiri.

Hingga suatu hari Cessi memberanikan diri untuk berbicara to the point kepada ayah dan ibu nya untuk
menanyakan kenapa mereka memperlakukan dia dengan kakaknya berbeda dan tidak adil?

Saat dia menanyakan hal itu kepada ayah dan ibu nya, kedua orang tua nya menjawab dengan jawaban
yang sama. "Kami melakukan itu karena kakak mu memiliki sifat dan perilaku sangat baik, dia sopan, dia
anggun, dan tata cara bicara nya pun baik. Maka karena itu kami memperlakukan dia lebih dari mu,
Cessi" jawab sang Raja. "Iya benar, dan kamu sangat berbeda jika di bandingkan oleh kakak mu, kamu
tidak memiliki perilaku yang baik dan tata bicara mu sangat tidak baik." Di sambung oleh sang Ratu.

Cessi yang mendengar kata kata itu terucap dari kedua orang tua nya hanya bisa menunduk dan terdiam,
dan tanpa mengeluarkan satu kata pun Cessi langsung pergi meninggalkan Raja dan Ratu. Cessi pergi dan
berlari ke kamar nya dengan rasa yang sangat kesal dan sedih.

Setibanya Cessi di kamar nya, Cessi langsung berbaring di atas kasur dan seketika dia menangis,

ya memang, Cessi tidak memiliki sifat sebaik kakak nya, dia lahir dengan emosi yang sering tidak
terkendali, dan memang sering marah karena satu hal yang kecil. Namun itu juga pengaruh dari ketidak
adilan dari kedua orang tuanya kan?,

Cessi pun marah dan emosi nya mulai tidak terkendali, dan tiba tiba Cessi berpikiran licik, Saat malam
hari nanti Cessi akan mencuri mahkota Cessa diam diam dan akan dia bawa dan sembunyikan di suatu
tempat. Namun dia belum tau dimanakah akan dia menyembunyikan mahkota tersebut?, Tetapi dia tidak
terlalu memperdulikan hal itu. Tujuan dia hanya satu, dia ingin mencuri mahkota milik kakaknya, Cessa.

Hingga malam pun tiba, Cessa memiliki jadwal tidur sekitar pukul 19.20 setelah makan malam, Cessa
memang sering sekali tidur lebih cepat.
Saat jam menunjukkan pukul 22.00 dan Cessa sudah tertidur lelap, Cessi pelan pelan masuk ke dalam
kamar Cessa, dan menemukan mahkota milik Cessa yang tertera di meja rias nya. Tanpa berpikir panjang,
Cessi langsung mencuri mahkota itu dan keluar dari kamar. Cessi menyiapkan satu kain besar berwarna
hijau, Lalu Cessi membungkus mahkota itu dengan kain hijau tersebut.

Ketika mahkota nya sudah tertutup oleh kainnya, Cessi langsung memanggil kuda nya yang berama Esyi
yaitu kuda berwarna putih yang sangat cantik dan lincah. Dia menaiki kudanya dan pergi jauh dari istana.
Ketika Cessi sudah memasuki wilayah hutan yang sangat gelap dan mengerikan, Cessi memutuskan
untuk berhenti dan mengubur mahkota itu di tengah tengah hutan, Cessi menggali tanah itu menggunakan
kayu yang ada di dekatnya. Setelah tanah sudah tergali, Cessi meletakkan mahkota itu dan mengubur nya
lagi. agar Cessi tidak lupa dimana dia menguburkan mahkota itu, Cessi mencabut tiga helai bulu dari
Esyi, dan di tandai di sekitar tanah yang menyimpan mahkota milik Cessa. Ketika Cessi merasa tugasnya
sudah selesai, ia langsung bergegas untuk pulang, Namun ketika dia menoleh ke belakang, dia baru
merasa bahwa dia tidak menemukan jalan pulang ke istana nya. Dia tidak membawa apa apa, dia tidak
membawa kebutuhan sama sekali. Seperti makanan, minuman dan sebagainya, Cessi panik dia tidak tau
jalan pulang, seketika dia menangis, dan menyesal telah melakukan hal jahat itu. tapi ketika dia melirik
Esyi kuda nya, Seketika dia merasa ada harapan lagi. dia berbicara kepada Esyi dengan hati yang tulus.
"Esyi, apakah kau tau dimana arah jalan pulang ke istana kita lagi Esyi?" Ucap Cessi.

Esyi adalah kuda yang suka membantu dan memiliki hati sebaik Cessa. Esyi mengerti dan meringking
keras seolah dia menyuruh Cessi untuk naik ke punggung nya, Cessi pun naik ke kuda nya. Tetapi Cessi
di kagetkan oleh seorang wanita tua menggunakan tudung hitam dan wajah yang di tutupi di hadapan
Cessi, ternyata ringkikan Esyi bukan berbicara tentang jalan pulang, Tetapi sudah sadar bahwa ada wanita
tua yang menyeramkan.

"halo anak gadis yang cantik, ada perlu apa kamu masuk ke wilayah rumahku?" Ucap wanita tua itu.

Suara wanita itu terdengar tidak menyeramkan seperti yang Cessi pikirkan sebelumnya. "oh halo nek, aku
kesini untuk mencari makanan untuk kuda ku Esyi" Ucap Cessi yang berbohong. "Hah apa?! kamu ke
wilayah ku hanya untuk mencari makanan untuk kuda mu? Itu adalah satu hal yang menjijikkan dan tidak
berguna!!" Ucap wanita itu dengan rasa kesal dan marah. mendengar wanita tua itu marah kepada Cessi,
Cessi pun mulai merasa takut. Namun Cessi berusaha untuk mencairkan suasana. "emm... maaf ya nek
jika aku sudah membuat mu marah. tapi.. Perkenalkan aku Acessy Lienavenara atau biasa di panggil
Cessi, aku dari kerajaan Adventeres, aku salah satu putri di kerajaan itu!" Ucap cessi dengan wajah polos
dan tersenyum lebar.

"ohh apa? kau Cessi anak dari Avendriasa Liensakra dan Venara Angel?" Kata wanita tua.

"iya benar sekali nek! itu nama kedua orang tua ku" Balas Cessi.

"hm.. kalau begitu.. aku tebak kamu sedang lupa arah jalan pulang ke kerajaan mu ya? Sambung wanita
tua.

"iya benar.. aku tidak tau arah jalan pulang. apakah nenek bisa membantu ku?" Jawab Cessi

"jika aku membantu mu, apa imbalan yang akan kamu berikan kepada ku Cessi?" Kata Wanita Tua
"emm.. aku akan memberikan mahkota kakak ku yang bernama Cessa" Jawab Cessi tanpa ragu ragu.

"Cessa? apakah itu putri pertama di kerajaan mu?" Jawab Wanita Tua.

"iya benar, Cessa adalah putri pertama di kerajaan ku dan dia adalah kakak kandung ku" Kata Cessi.

"lalu.. mengapa kamu menawarkan mahkota kakak mu? apakah yang kamu maksud mahkota yang sudah
lama, dan tidak terpakai?" Balas Wanita Tua.

"tidak, yang aku maksud ya mahkota yang sedang di gunakan oleh kakak ku, aku mencuri nya." Jawab
Cessi.

"mengapa kamu lakukan itu gadis cantik? itu satu hal yang jahat." Ucap Wanita Tua.

Cessi menceritakan semua apa yang dia alami di kerajaan dan penyebab dia lakukan itu semua.

Wanita tua itu pun mengerti semua nya, dan dia mengerti apa yang sedang di rasakan oleh Cessi.

Wanita tua itu pun menawarkan untuk ke rumah dia sementara, Karena dengan hari yang sudah gelap,
sangat susah untuk mengantar Cessi pulang. Dan Cessi tanpa berpikir panjang menerima tawaran Wanita
Tua itu.

Sesampai nya di rumah Wanita Tua itu, Cessi di berikan satu mangkok kecil yang berisi sop sayur yang
masi hangat, karena Cessi benar benar sangat lapar, Cessi langsung memakan sop itu dengan lahap.
Tanpa sadar sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00.00.

Setelah makan, wanita tua itu menceritakan masa lalu nya yang benar benar persis seperti Cessi.

"Cessi, sebenarnya aku bukan semenakutkan yang tadi kamu lihat, nama ku Natasha Valendria aku sering
di panggil Nata, dulu saat tahun 1967 ada kerajaan yang bernama Valentania, aku adalah anak bungsu,dan
aku memiliki satu kakak perempuan yang persis seperti kakak mu Cessa, dan memang tidak ada keadilan
di antara aku dan kakak ku, nama kakak ku adalah Antasha Vilatania, aku dan dia berbeda umur sekitar 2-
3 tahunan, saat aku berumur

10 tahun aku sama dengan mu Cessi. Sebelumnya, aku sudah pernah menanyakan hal yang sama dengan
mu kepada orang tua ku, dan jawaban nya sama dengan orang tua mu. dan saat aku berumur 21 tahun dan
kakak ku sudah menikah, aku keluar dari kerajaan itu, dan ingin menjadi warga biasa. awalnya aku
pindah ke England dan aku masih di pertemukan oleh kakak ku dan kedua orang tua ku, dan akhirnya aku
pindah lagi ke irlandia utara, dan aku masih menetap disini, dan sekarang umur ku sudah 42 tahun. aku
belajar ilmu-ilmu luar dan mencoba menjadi penyihir dan aku sudah di kenal banyak orang, aku sempat
berteman dengan ibu mu Cessi, saat aku berumur 23 tahun, dan saat itu kamu belum lahir, aku berteman
dengan ibumu karena tidak sengaja bertemu di sekolah penyihir. asal kamu tau Cessi, ibumu pernah
menguasai ilmu penyihir dan banyak orang orang yang belum tau." Ucap Nata

"apakah aku harus menjadi penyihir juga seperti mu nata? aku menginginkannya.." Kata Cessi
"Jangan! kamu jangan menjadi penyihir Cessi, penyihir di kenal dengan manusia yang memiliki masa lalu
jahat. Masa lalu mu tidak jahat kan? jadi jangan sampai Masa depan mu kamu jadikan jahat.., jika banyak
orang yang jahat padamu, jangan pernah kamu balas dengan kejahatan juga." Ucap Nata.

dan setelah saling berbagi cerita, Nata menyuruh Cessi tidur, dan berjanji esok pagi akan mengantar Cessi
pulang ke kerajaan nya.

Cessi pun tidur dengan pulas, ketika Cessi sudah tertidur lelap, Nata memberi makan Esyi kuda nya
Cessi, dan menyayangi nya. Esyi benar benar mirip dengan kuda Nata saat berumur 15 tahun yang dia
namai Asya. setelah memberi makan Esyi, Nata pun ikut tidur dengan Cessi.

dan esok pagi nya, sesuai janji Nata mengantar Cessi pulang ke kerajaan nya.

di depan kerajaan, Nata pun menyuruh Cessi untuk masuk ke kerajaan nya serta Esyi kudanya. Cessi pun
bingung kenapa Nata tidak sekalian masuk saja? Cessi akan menyambut nya dengan baik. tapi Nata takut
karena pasti ada ibu nya Cessi, dan dia malu. akhirnya dia menolak dan beralasan sibuk, dan tidak bisa.
Cessi pun percaya dengan jawaban Nata, dan bergegas masuk. tapi Cessi sempat di berhentikan oleh
Nata. "oh, ada apa?"

Ucap Cessi. "ini mahkota kakak mu Cessi, kembalikan ya.. hilangkan rasa ke irian mu itu" Jawab Nata.

Cessi pun tersenyum dan mengambil mahkota kakak nya dan mengucapkan Terimakasih. sampai di
kerajaannya, dia menemukan kedua orang tua nya dan kakak nya yang sedang panik, karena adik nya
hilang begitu saja.

Cessi pun langsung berlari dan memeluk kakak nya Cessa. "KAKAKKKK!!!" Teriakan Cessi keapada
kakak nya Cessa. "yaampun Cessi, kamu darimana? kamu menghilang tanpa ada jejak sama sekali"

Ucap Cessa sambil menangis.

"M-maaf kak.. tadi malam aku membawa lari mahkota kakak dan aku bawa ke hutan dan aku tersesat"
Jawab Cessi. Sambil memeluk Cessa.

Cessa pun membawa Cessi ke kamar nya dan menanyakan banyak hal, apa yang terjadi dan mengapa dia
melakukan itu?

Cessi pun menceritakan semuanya.

"Cessi?? kakak ga akan marah karena kamu mencuri mahkota kakak, dari dulu kakak sudah tau apa yang
kamu pikirkan, dan memang orang tua kita tidak adil.. tapi kalau kamu mau mahkota kakak bilang aja ya
jangan dicuri lagi, pasti kakak kasi kok, lagian mahkota bagi kakak ga berharga dan ga penting. yang
lebih penting dan berharga itu cuma kamu Cessi!" Ucap Cessa sambil tersenyum lebar.

setelah itu Cessi pun sadar, dan Cessa memberikan mahkota itu kepada Cessi. Cessi sangat senang karena
akhirnya dia memiliki mahkota yang dari dulu dia inginkan. dan dia juga minta maaf kepada kedua orang
tua nya, "ahh maafin kita ya sayang.. kita baru menyadari ternyata selama ini kita memperlakukan kamu
tidak adil.. maafin Ibu dan Ayah ya Cessi.." Ucap Ratu. "iya benar ayah juga meminta maaf kepada mu
Cessi. Sekarang Cessa dan Cessi akan menjadi dua putri yang memiliki jabatan nya sendiri ya, dan Ayah
berharap kalian akan saling menyangi dan tidak ada kata iri lagi. Sambung Raja.

Dan akhirnya Kerajaan Adventeres pun menjadi kerajaan yang sangat makmur,dan adil. Cessa dan Cessi
juga sudah memiliki jabatannya masing masing serta mahkota dan perlakuan nya. TAMAT

Anda mungkin juga menyukai