KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.1. Kepemimpinan
atau tidaknya tujuan organisasi (Ali, 2012:66). Stoner dan Freeman (dalam
perilaku seseorang untuk sampai pada titik tertentu melalui orang lain secara
individu maupun orang banyak dan terarah mau diatur, didorong dan dipengaruhi,
banyak agar mau bekerjasama dengan ikhlas untuk mencapai tujuan dari suatu
khusus yang mampu menggerakkan orang lain untuk berbuat sesuatu secara
8
9
tujuan, dengan cara meyakinkan pihak lain untuk bertindak sehingga tercapai apa
yang diinginkan.
secara lebih rinci tentang fungsi kepemimpinan yaitu : (a) fungsi Instruktif yaitu
fungsi yang berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah, pemimpin sebagai
yang dipimpin. Pemimpin sebaga komunikator sebagai pihak penentu apa (isi
perintah) hal ini bertujuan agar keputusan dapat terwujud dengan efektif. Inisiatif
melaksanakan perintah.; (b) fungsi konsultatif yaitu fungsi yang berlangsung dan
bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap awal dalam proses menetapkan
saran serta pertanyaan dari orang yang dipimpin, mengenai kebijakan yang akan
bawahannya diberikan kesempatan yang sama untuk terlibat dan berperan dalam
tidak memberikan kebebasan sepenuhnya, tetapi tetap dalam kendali dan arah
pimpinan yang merupakan sebuah kerja sama dengan tidak ikut campur atau
mengerjakan tugas pokok orang lain; (d) fungsi delegasi yaitu fungsi yang
wewenang; (e) fungsi pengendalian yaitu kepemimpinan yang sukses dan efektif
dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tujuan yang akan dicapai
bersama dapat terwujud dengan maksimal. Sehubungan dengan itu bahwa fungsi
yang di luar rencana seperti anggota berfikir dan berbuat sesuatu kesalahan yang
(1) Upaya yang diusahakan dalam pencapaian tujuan ditentukan oleh pemimpin;
(2) wakil dan juru bicara organisasi, menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di
luar organisasi; (3) pemimpin memiliki kemampuan komunikasi yang efektif; (4)
mediator yang hebat, terutama hubungan dengan anggota organisasi , tdan dapat
kekompakan dan bekerja sama tim dan memastikan segala sesuatu dalam
organisasinya ke tujuan yang akan diraih serta sesuai dengan sasaran dan
melaksanakan fungsi utama, yaitu; (a). fungsi yang berkaitan dengan tugas atau
kelompok atau sosial yaitu untuk membantu kelompok untuk dapat berjalan lebih
sentral pada sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kesuksesan
12
fungsi sebagai top manajemen, yaitu fungsi pemimpin dalam segala kegiatan
pengarah dan pengawas untuk pencapaian tujuan; (2) duta organisasi umtuk
komunikasi yang efektif; (4) jika terjadi konflik sebagai penengah; (5) pemimpin
memimpin sekolah disebut kepala sekolah. Kepala sekolah berasal dari dua kata
yaitu kepala dan sekolah, kata kepala diartikan sebagai ketua, pemimpin atau
pelajaran yaitu guru dan yang sebagai penerima pelajaran yaitu murid.
untuk menentukan arah kebijakan bagi kemajuan sekolah dan pendidikan secara
luas.
(a) meninggikan rasa taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; (b) memajukan
kecerdasan dan ketrampilan; (c) meningkatkan budi pekerti; (d) menjadikan pribadi
sekolah diharapkan mampu membangun perubahan yang lebih baik dan penting.
harus menjadi seorang politisi, ekonom, psikolog dan sosiolog. Karena budaya,
etnis, jenis kelamin dan agama dari warga sekolah baik guru maupun anak didik
dapat menggerakkan semua sumberdaya yang ada serta melibatkan guru, staf
sebagai pemimpin dan diberikan wewenang dan tugas tambahan untuk memimpin
dan mengatur sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tercapai tujuan
pendidikan nasional.
Sekolah dalam upaya untuk mencapai visi misi harus didukung oleh
sekolah melalui proses baik dan profesional, diangkat dari guru yang
15
berpengalaman atau dari guru yang pernah mendapat tugas tambahan sebagai
kepala sekolah di dunia pendidikan berperan sebagai pimpinan dan pendidik untuk
elemen pendidikan diatur dengan baik. Elemen yang dimaksud yaitu input, proses,
dan output, dan kepala sekolah sebagai personil yang mempunyai peran sentral
berperan secara optimal dan cakap menjadi pemimpin bijak cerdas serta
berinovasi, agar dapat mencapaian tujuan yang optimal, untuk peningkatan mutu
lain-lain; (3) pemimpin pendidikan, peningkatan mutu akan terlaksana apabila ada
keterbukaan sikap dari guru dan staf, kreatif dan memiliki motivasi kerja yang
tinggi, suasana demikian dapat tergantung pada bentuk dan sifat kepemimpinan
kepala sekolah.
inovator (inovator) dan motivator; (1) pendidik merupakan pekerjaan yang mulia.
guru, kondisi yang kondusif harus dapat terlaksana di sekolah, menjadi penasehat
untuk semua warga sekolah, dapat memberikan motivasi kepada guru, Empat hal
yang perlu ditanamkan seorang kepala sekolah dalam fungsinya sebagai pendidik,
yakni: (a) mental, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan sikap batin dan
watak manusia; (b) moral, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan
konsep baik dan buruk, tentang perilaku dan kewajiban. Juga moral yang diartikan
sebagai kesopanan, etika dan kepantasan; (c) fisik, yakni segala sesuatu yang
mata; (d) artistik, yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan
manusia menikmati keindahan .Hal yang paling utama fungsi kepala sekolah
sebagai pendidik adalah contoh yang baik. Perilaku yang baik dapat menjadi
supervisor, kepala sekolah sebagai supervisor dituntut untuk mampu secara teliti,
mencari, dan menentukan hal-hal mana saja yang diperlukan untuk kemajuan
tugas; (6) inovator, kepala sekolah sebagai inovator dituntut untuk memiliki banyak
ide dan dapat memilih serta menerapkan banyak inovasi di sekolah atau
tugas kepala sekolah dari sebelumnya yaitu EMASLIM seperti yang disampaikan
melaksanakan tugasnya strategi yang tepat, harus dimiliki oleh kepala sekolah
dan tidak monoton, dan menyediakan program bagi anak yang cerdas di atas
yang efektif dan efisien harus memiliki strategi yang tepat. Sebagai pelaku
supervisi. Supervisi merupakan suatu proses yang didesain untuk sekolah melalui
guru sehingga sekolah dapat memberikan pelayanan yang baik. Sebagai seorang
keahliannya tersebut dapat diteruskan dengan orang yang dipimpin. Dan yang
terakhir climator maker (pencipta iklim) yang dimaksudkan sebgai pencipta iklim
tercipta iklim yang kondusif maka pekerjaan akan dilaksanakan dengan efektif dan
efisien.
pengelola sumberdaya, dan juru runding. Secara garis besar pemimpin pendidikan
memiliki tiga peran utama yakni; (1) peran kepemimpinan kepala sekolah yaitu (a)
sekolah. Kepala sekolah harus mampu menciptakan budaya yang positif dan baik
harmonis dengan warga di dalam maupun di luar sekolah; (2) peran manajerial
organisasi. (b) kepala sekolah harus berada di tengah organisasi. Kepala sekolah
19
pendekatan yang baik supaya dapat menjalin hubungan antara siswa, guru dan
orang tua; (c) kepemimpinan untuk kepala sekolah terdiri dari (1) kepemimpinan
tercapai; (3) peran kurikulum pengajaran kepala sekolah merupakan peran utama
kepala sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan. Enam peran kepala sekolah
di bidang kurikulum dan merupakan ciri kepala sekolah efektif yaitu (a) penjamin
siswa.
kepala sekolah adalah hal yang penting yang harus selalu ditingkatkan. Karena
saat ini data menunjukkan bahwa kemampuan kepala sekolah masih relatif
pengawas.
dengan baik agar tujuan pendidikan yang efektif, efisien, dan dapat dipercaya
terlaksana, hal ini merupakan upaya kinerja yang harus dilakukan dalam
jawab penuh atas mutu pendidikan di sekolahnya serta mempunyai fungsi dan
peran yang sangat penting bagi kemajuan sekolah. Selain sebagai tenaga
manajer berdasarkan pendapat dari Stoner yaitu: (1) bekerja melalui orang lain;
21
sumberdaya yang ada; (3) penanggung jawab penuh dalam organisasi; (4) berfikir
dan bertindak berdasarkan teori dan aturan yang berlaku sesuai dengan situasi;
(5) bertindak sebagai penengah; (6) mampu bersikap sebagai seorang politisi; (7)
penentu kebijakan yang tepat. Pendapat ini didukung oleh Priansa (2017:68-69)
manajemen berjalan dengan optimal dalam rangka mencapai tujuan yang telah di
efektif dan efisien. Sedangkan Terry dan Rue (2012:1) menyatakan manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah ilmu dan seni untuk
guna demi tercapainya tujuan tertentu (Rivai, 2010:2). Sejalan dengan itu Luther
efektif atau menghasilkan tindakan yang dapat mencapai keberhasilan. Karena itu
mengatur anggota dan segala potensi dimanfaatkan secara optimal dalam suatu
Berdasarkan teori yang dibuat para ahli tersebut dapat disimpulan bahwa
ada. Hal ini berarti, kegiatan manajemen ada kaitannya dengan fungsi suatu
Fungsi manajemen menurut Louis A. Allen dalam buku Jahari dan syarbani
selanjutnya setelah data yang didapat menunjukkan pencapaian target atau target
pendapat yang berbeda tentang penentuan fungsi atau hal yang penting di
meskipun pengertian dan arti manajemen ada perbedaan, tetapi ada persamaan
mungkin didapat dan kemudian dipilih arah rencana atau tindakan terbaik.
lainnya ke dalam satu kesatuan. Disamping itu selain hubungan yang formal juga
tanggung jawab yang berat yang harus diembannya. Untuk dapat melaksanakan
pemimpin yang hebat dan dapat membaca situasi sehingga dapat mengganti gaya
keras kepala, sikapnya menang sendiri, serta jarang untuk berterima kasih ke
tidak penting hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka tidak diberi
saja; e) sangat tidak percaya dengan bawahan dan kalaupun ada pekerjaan yang
harus dikerjakan oleh bawahan, diawasi dengan perasaan tidak percaya terhadap
kemampuan bawahan; f) komunikasi dilakukan secara satu arah tidak ada timbal
balik, dan g) korektif dan tugas harus dapat diselesaikan dengan tenggat waktu
mementingkan peran bawahan dalam pelaksana secara integral dan harus dibagi
tugas dan tanggung jawab; c) tetap menegakkan disiplin dengan cara lebih
menghadapi suatu permasalahan tidak memiliki acuan atau pedoman yang kuat
terhadap apa yang dilakukan. Pemimpin permisif dengan ciriantara lain: (a) tidak
teguh pendirian dan memiliki rasa percaya diri yang rendah; (b) setiap saran yang
pengambilan keputusan; (d) terlalu takut dengan bawahan; (e) baik dan berusaha
berhasil atau tidaknya kepemimpinan, hal ini karena pemimpin berfungsi untuk
organisasi. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi.
Adapun kompetensi kepala sekolah tersebut dijelaskan dalam tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1
Kompetensi Kepala Sekolah
Dimensi
No Kompetensi
Kompetensi
1. Kepribadian 1.1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan
akhlak mulia bagi komunitas sekolah/
madrasah
1.2. Memiliki integritas kepribadian sebagai
pemimpin
1.3. Memiliki keinginan yang kuat dalam
pengembangan diri sebagai kepala sekolah/
madrasah
1.4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi
1.5. Mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/ madrasah
1.6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai
pemimpin pendidikan
menurut Depdiknas (1999) antara lain yaitu (1) karakter kepribadian yang kokoh,
yakin dengan kemampuan diri, tidak takut dengan rintangan, penuh semangat,
agar dapat mengarahkan guru, staf, peserta didik dan pihak-pihak yang terkait
untuk mencapai tujuan sekolah: (3) menguasai pengetahuan tentang peran dan
keterampilan konseptual.
Profesional adalah kata benda yang berasal dari kata profesi artinya
seseorang yang memiliki kecakapan dan keterampilan, seperti guru, koki, pilot
dan profesi sejenisnya. Definisi lain kata profesional dalam Undang Undang Guru
dan Dosen adalah pekerjaan atau aktivitas yang dikerjakan oleh seseorang dan
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi dan dapat menjadi
dilakukan oleh mereka yang memiiki keterampilan khusus dan bukan pekerjaan
yang asal-asalan dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh
nilai, tujuan, tingkat kemampuan serta wewenang yang berkaitan dengan usaha
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah seorang pendidik
lainnya.
Kreteria yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional menurut Usman
memfokuskan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya; (3) harus memiliki tingkat pendidikan keguruan yang memadai; (4)
Hal ini berarti bahwa, untuk menjadi guru profesional seseorang harus
kompetensi khusus. Empat kompetensi wajib dikuasai oleh seorang guru adalah:
pembelajaran yang menarik mudah dipahami oleh peserta didik, mudah dicerna,
tidak membuat siswa sulit untuk mempelajarinya dan tidak menjadi ragu dengan
kecakapan dan keterampilan individu yang dengan perilaku baik, menjadi panutan
peserta didik, dan berakhlak mulia. Guru yang menjadi contoh dan panutan akan
dapat mengubah perilaku siswa menjadi baik, Guru yang patut menjadi panutan
akan mendapatkan rasa hormat dan akan disegani oleh siswa. Seorang guru
sudah selayaknya menjadikan dirinya contoh yang baik sebelum mendidik orang
lain. Guru memberikan contoh yang baik untuk dapat menjadi panutan merupakan
cara mendidik yang dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Guru yang
disayang dan disenangi oleh siswa, serta dihormati otomatis akan menjadikan
sebagai sosok idola sehingga siswa antusias dan terpacu mendalami mata
pelajaran tersebut. Sebaliknya guru yang tidak disukai oleh murid, membentuk
perserta didik pun akan tidak menyukai mata pelajaran yang dipegang oleh guru
gurudalam menjaga komunikasi dan berinteraksi yang baik dan efektif dengan
warga sekolah sekolah dan warga di luar lingkungan sekolah. Guru profesional
berusaha membangun komunikasi yang baik dan efektif dengan wali siswa,
karakteristik guru yang profesional memiliki ciri sebagai berikut: (1) memiliki
33
dalam bidang pendidikan dan sebagai guru yang sehingga mampu mengemban
tanggung jawab dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan optimal atau
dengan kata lain, guru profesional adalah orang mempunyai keahlian yang telah
tepat adalah pelatihan inservice (pendidikan dalam jabatan) yang difokuskan untuk
kelompok guru.
yaitu : (1) dasar filosofis yaitu guru mempunyai tugas sebagai pemimpin dan
perkembangan zaman agar sesuai dengan kebutuhan; (2) dasar psikologis, yaitu
34
guru selalu berinteraksi dengan peserta didik yang dengan karakter yang berbeda
dan unik sehingga guru dituntut oleh keadaan agar selalu cepat secara psikologis
memahami keunikan yang dimiliki oleh individu lain agar dapat menggunakan
strategi pelayanan yang sesuai dengan karakter anak didik; (3) dasar pedagogis,
yaitu tugas profesional yang penting dari seorang guru adalah sebagai pendidik
dan pengajar. Agar tugas sebagai pendidik dan pengajar dapat dilaksanakan
serta menerapkan di dalam kelas sehingga anak didik akan belajar dengan
gembira dan bersemangat; (4) dasar ilmiah, Ilmu pengetahuan, teknologi dan
yaitu guru harus pandai menjaga hubungan baik dan harmonis dengan orang,
profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan pembina sesama
profesional yang dimaksud adalah aktivitas yang dapat diupayakan dalam rangka
tugas secara baik dan tepat. Tujuan peningkatan profesi guru adalah terwujudnya
pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan. Sebagai manajer
sekolah agar dapat terwujudnya visi dan misi dan mencapai tujuan sekolah dan
36
kepala sekolah harus mau secara bersama mengerjakan program yang ada
dengan warga di dalam dan di luar sekolah; (2) dibukanya peluang untuk guru-
sekolah tidak boleh bersikap otoriter dan membukapeluang kepada seluruh tenaga
karyawan ikut berperan aktif, yang berarti kepala sekolah diwajibkan berupaya
semaksimal mungkin agar semua guru dan karyawan ikut terlibat dalam setiap
program yang ada di sekolah (partisipatif). Kepala sekolah dalam kondisi seperti
mencetak sumber daya yang bermutu dan berkualitas dalam pembangunan. Guru
mengalami peningkatan.
37
mudah dalam kaitannya dengan peningkatan profesi guru. Karena hal tersebut
174), usaha peningkatan profesi guru dapat dilakukan melalui banyak cara, yaitu
pelajaran (MGMP), ikut terlibat dalam organisasi profesi, dan melakukan evaluasi
diri terhadap proses pembelajaran di kelas, sertifikasi, dan uji kompetensi. Rohiat
(2008: 86) menyebutkan target peningkatan guru sesuai dengan SNP, adalah: (1)
(CTL), mastery learning, dan pakem; (4) peningkatan kompetensi guru bidang
dengan LPMP untuk pembinaan dan pelatihan guru; (4) melaksanakan pelatihan
untuk sesuai kebutuhan guru (5) melaksanakan kerjasama dengan lembaga lain,
agar dapat meningkatkan keahlian guru di bidang ICT; (6) melaksanakan magang,
studi banding dan sebagainya dan (7) menjalin hubungan kerja dengan dengan
Hal yang sama dinyatakan oleh Musbikin (2013: 67-75) sebagai upaya
kepala sekolah antara lain: (1) melibatkan guru di kegiatan forum ilmiah
profesi guru; (3) kualifikasi akademiknya harus ditingkatkan agar dan sesuai
optimal organisasi profesi guru seperti di forum MGMP; (5) peningkatan dan
kesejahteraan guru; (7) membentuk wadah untuk komunikasi antar guru dan (8)
bukan hal yang mudah. Peningkatan profesi guru akan menghasilkan guru-guru
yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan yang
dari berbagai pihak yang berwenang sehingga peningkatan profesi guru dapat
dilaksanakan secara terus menerus. Pihak yang harus mendukung profesi guru
yaitu kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, dan penentu kebijakan yang
yang dimuat dalam Jurnal Al- Afkar Vol V, No 1 April 2017. Dengan penjelasan
bahwa guru harus profesional karena guru adalah jabatan profesi. Guru yang
profesional merupakan bagian dari sekolah berkualitas hal ini dibuktikan dengan
pekerjaan dengan baik dan benar. Sebagai pimpinan pendidikan kepala sekolah
guru. Beberapa kegiatan dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya
40
peluang untuk guru agar dapat ikut serta dalam kegiatan diklat atau pelatihan-
pelatihan, guru ikut dalam program sertifikasi, memberikan peluang kepada guru
sedangkan pada penelitian ini lebih fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai
Pada SMP Negeri 1 Batee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie” yang dimuat
profesional guru pada SMP Negeri 1 Batee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie.
Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) setiap awal tahun pelajaran program yang
yang telah terlaksana belum semuanya tercantum pada instrumen yang baku,
41
pelaksanaan kegiatan belum sama dengan rencana; (3) tindak lanjut dalam
menentukan program lanjutan diambil dari hasil evaluasi dilaksanakan pada setiap
akhir semester.; dan (4) guru yang masih belum menguasai ICT merupakan
diterapkan di kelas, banyaknya tugas kepala sekolah dan belum adanya program
sekolah yang baku. Persamaan penelitian Hendon, dkk adalah meneliti tentang
Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Husaini dan Fitria (2019:43) dengan
merupakan hasil dari penelitian ini. Kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
dengan situasi dan kondisi. Kesesuaian dengan SDM yang dipimpinnya (kondisi
dan situasi) merupakan kepemimpinan yang efektif. Begitu juga dengan sesuai
dengan kondisi dan situasi yang muncul pada saat itu akan sangat efektif bagi
42
sebuah lembaga pendidikan Islam sehingga menghasilkan suatu hasil yang tepat
Husaini dan Happy Fitria dengan penelitian ini adalah meneliti tentang
pada penelitian ini lebih fokus pada kepemimpinan kepala sekolah dalam
PGRI Palembang yang dimuat dalam Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 7,
signifikan. Persamaan penelitian Yasir Arafat dengan penelitian ini adalah meneliti
judul Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Disiplin Kerja
43
terhadap disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Tanjung Raja 2) ada pengaruh
motivasi kerja guru terhadap disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Tanjung Raja 3)
Umami fokus pada peran kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap disiplin kerja
guru, sedangkan penelitian ini fokus pada kepemimpinan kepala sekolah dalam
penghambat.
Technology Research Volume 7, Issue 07, July2018. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah dan iklim organisasi baik
secara parsial maupun simultan terhadap kinerja guru SMP di Kecamatan Bukit
Kecil Palembang. Metode penelitian adalah ex post facto dengan populasi 176
guru. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa supervisi kepala sekolah dan
sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja guru sedangkan penelitian ini fokus
dimuat dalam Global Journal of Human Social Science, Vol XIII Version I 2013.
Jadi, kepala sekolah harus beperan sebagai seorang politisi, ekonom, psikolog
dan sosiolog. Budaya, etnis, jenis kelamin dan agama dari populasi sekolah
mereka. Penelitian ini tentang karakteristik kepala sekolah yang efektif membahas
bagaimana bentuk kepala sekolah yang efektif. Kepala sekolah akan memahami
bahwa tugas mereka unik dan membutuhkan pengetahuan dan standar ekstra
Kedelapan, karya ilmiah berupa tesis program studi Magister Studi Islam
Institut Agama Islam Negeri Walisongo 2010 oleh Munawir (2010:196-199) dengan
Pendidikan Agama Islam (PAI) DiSMA Negeri 1 Gemuh Tahun 2010”. Kompetensi
Salah satu caranya untuk meningkatkan kompetensi guru terutama guru PAI di
membawa lembaga tersebut mencapai tujuan yang telah dibuat. Dalam rangka
profesionalisme khusus guru PAI sedangkan pada penelitian ini lebih fokus pada
pada penelitian ini lebih fokus pada kepemimpinan kepala sekolah sebagai
46
Islam UIN Sunan Kalijaga Tahun 2015 oleh Utomo (2015:129-132) “Kepala
bahwa dalam peneliti penggunakan lima kompetensi yang telah diamanatkan oleh
profesionalitas guru.
profesionalitas guru.
47
Raden Intan Lampung Tahun 2017 oleh Sujarwo berjudul ‘Peran Kepala Madrasah
EMASLIM yakni: (a) educator, (b) manager, (c) administrator, (d) supervisor, (e)
leader, (f) inovator, dan (g) motivator, sehingga diharapkan pada akhirnya
madrasah yang dilihat dari 7 (tujuh) Indikator yaitu berkenaan dengan EMASLIM
yakni: (a) educator, (b) manager, (c) administrator, (d) supervisor, (e) leader, (f)